PERJALANAN MENUJU
KEBAHAGIAAN SlJATI
(Filsafat Moral Tbomas Aquinas)
'Wahono
Staf Pengajaf Univer?itdsSanata Dharma
; 50
Thomas Aquinas membedakan antara yang berasal dari kehendak" : membu-
dua macam kegiatan manusia : Actiones tuhkan atau menginginkan 8esuatu dan
Hominis (kegiatan manusia) dan ..4ctiones yang kedua adalah "tindakan yang dipe-
Humanae (Kegiatan manusiawi). rintahkan oleh kehendak" dan melibat-
Kegiatan manusia, atau lebih tepat dise- kan penggunaan suatu kekuatan dari
but "kegiatan pada manusia", adalah se- luar seIsin kehendak; misalnya· tindakan
gala macam gerak, perkembangan dan berbicara, berjalan dan tindakan meng-
perubahan pads manusia yang tidak di- angkat tangan. Hanya tindakan kehen-
sengaja, jadi yang murni vegetatif atau dak dalam pengertian kedua dapat di-
sensitif dan instingtif. Misalnya paksakan. Kadang kala saya berjalan
pencernaan, bernapas, proses pertumbuh- sesuaidengan kehendakku sendiri, tetapi
an dan sebagainya. Jenis kegiata ini kadang kala dapat dipaksa untuk her-
diluar kuasa manusia, sehingga tidak jalan oleh kekuatan dari luar. Sedangkan
perlu dipertanggung jawabkan. "Kegiatan "tindakan yang berasal dari kehendak"
pada manusia" ini tidak khas manusia, tidak dapat dipaksa. .
melainkan ada pada binatang bahka ada Suatu tindakan dikatakan disengaja
juga pada tetumbuhan. Sedangkan berarti bahwa kegiatan tersebut bersum-
kegiatan yang khas bagi manusia disebut her dari kecendrungan dari dirinya
"kegiatan manusiawi", yaitu kegiatan , sendiri. Manusia memiliki prinsip dalam
manusia sebagai manusia, yang tidak dirinya yang menggerakan dan menga-
pada organisme lain. Ini merupakan rahkan pada tujuan.Tindakan yang
kegiatan yang disengaja, sebagai dikehendaki hukan hanya karena tindak-
tindakan dalam arti yang sebenarnya. an tersebut bersumber dari dalam, tetapi
Bertindak herarti berlaku dengan hebas, memiliki ·pengetahuan akan tujuan. Da-
karena kita menentukan diri sendiri. pat dikatakan tanpa pengetahuan akan
Tindakan itu kita kuasai, sehingga dapat tujuan tidak ada kehendak. (Gilson,
dipertanggung jawabkan. 1961:53). Kehendak manusia selalu me-
Tindakan manusia adalah tindakan ngarah pada tujuan; dan yang menjadi
yang secara sadar dikehendaki, sebagai tujuan tidak lain adalah kebaikan.
tindakan yang disengaja. Tindakan itu Karena kehendak adalah keinginan yang
mencakup pengetahuan maupun kehen- disadari, maka keinginan akan yang baik
dak; sehingga tindakan akan kurang itu diketahui oleh akal. Selain menghen-
manusiawi dan kurang disengaja, apabila daki tujuan manusia juga menghendaki
tanpa adanya salah satu atau kedua sarana untuk sampai ke tujuan. Namun
komponen tersebut. Dengan demikian tujuan dapat dikehendaki pada dirinya
paksaan berarti mengurangi atau sendiri tanpa memasukan sarana , tetapi
merusak komponen kehendak dan me- sarana tidak dapat dikebendaki tanpa
ngabaikan pengetahuan. (M:clnerny, mengarah pada tujuan. Dengan demikian
1986:63). Nampaknya tidak mungkin un- kehendak selalu mengarah pada tujuan
tuk mengatakan bahwa tindakan dari serta sekaligus pada sarana untuk men-
kehendak dapat dipaksa dan ditekan, capai tujuan. (Gilson, 1961: 61-62).
karena hal ini bertentangan dengan isti- Dalam menentukan arah-tujuan tin-
Iah "tindakan yang dikehendaki". Me- dakan manusia, nampak bahwa kompo-
mang Thomas juga menolak bahwa ke- nen pengetahuan memiliki peranan
hendak dapat dipaksakan· dari luar. besar. Tindakan manusia merupakan
Berkaitan.dengan ini, Thomas··membeda- perwujudan hasrat yang mengarah pads
kan dua pengertian tentang tindakan ke- tujuan. Sedangkan hal yang menjadi tn-
hendak, yaitu pertama adalah "tindakan juaD dati hasrat itu tidak lain merupakan
55
membutuhkan keutamaan teologi. yang perkosaan, terutama terhadap norma
juga merupakan rahmat Allah. Maka akat budi dan selanjutnya terhadap hu-
keutamaan moral membutuhkan keu- kum Allah. Berdas&r nilai yang terkait,
tamaan teologis sebagai mahkotanya, tindakan jahat dapat dibedakan menjadi
serta diharap dapat membawa bagi pen.. dosa spiritual (yang terkait dengan keti-
capaian seeara sempurna dari kerja yang dak teraturan kesenangan rohani) dan
telah dimulainya. dosa kedagingan (yang terkait dengan
Ada tiga keutamaan teologis, yaitu : ketidak teraturan kesenangan daging dan
Iman, harapan dan cinta. Iman menyem- nilai alami). Kedua jenis dosa tersebut
purnakan aka! budi kita agar terbiasa dapat merupakan pemerkosaan terhadap
memiliki kebenaran..kebenaran terhadap hukum Allah, hukum masyarakat
hal yang kita percayai; harapan maupun norma akal budi.
menyempurnakan hasrat dari kehendak Dos8 juga dapat ditelusuri berdasar
kita, dengan menunjukan ke arah tujuan kemampuan-kemampuan yang terkait
super natural sebagai yang mungkin da- dengan jiwa, yaitu : akal budi (yang me-
pat diterimanya; dan akhirnya cinta se.. nentukan sesuai tidaknya dengan hukum
cara spiritual mengubah kehendak kita Allah), keinginan (subyek keteraturan
dengan mengarahkan pada tujuan akhir, dengan aka! budi) dan kehendak Orang
agar kita berusaha secara efektif demi merupakan sumber langsung tindakan).
tercapainya nilai tertinggi. (Gilson, Dalam 3 hal ini kita dapat mencari
1961:164). penyebab dosa. Berkaitan dengan aka!
Setelah kita bicarakan keutamaan budi, orang dapat menjadi berdosa ber-
sebagai kecondongan jiwa yang. mengarah das8r tindakan ketidak tahuan yang dise-
pada kebahagiaan sejati sebagai tujuan ngaja. Misalnya orang dapat berdosa
akhir dalam kehidupan nanti, selan- dengan cara mengusahakan mabuk·
jutnya kita akan membicarakan kecon- mabukan ataumerusak kesadarannya
dongan jiwa yang kiranya dapat meojadi demi dapat melakukan kejahatan dengan
penghalang usaha kita untuk mencapai leluasaltenang. Keinginan daging untuk
nilai luhur yang memberi kebahagiaan memperoleh kenikmatan juga dapat men-
sejati tersebut. Kalau keutamaan meru- jadi tindakandosa. Dan akhirnya kehen-
pakan hasil kebiasaan·kebiasaan dari dak yang tidak teguh untuk melakukan
tindakan-tidndakan baik, maka sebalik- yang baik, dapat dipengaruhi oleh emosi-
nya kecenderungan jahat (vice) ini juga emosi yang tidak teratur untuk melaku-
merupakan hasil kebiasaan dari tinda- kan tindak kejahatan.
kan-tindakan jahat, perbuatan dosa (sin). Tindak kejahatan yang sering dilaku-
Dengan demikian mempelajari ke- kan dapat semakin menarik orang her-
cenderungan jahat (vice) kita dapat sangkutan untuk melakukannya. nan
mempelajari dari kebalikan· dari keu- sebagai akibat lebih lanjut tentusaja sa-
tamaan; sementara keutamaan meru- makin mudah serta mempelancar orang
pakan sikap yang sesuai dengan ketera· untuk berbuat dosa, bahkan dapat mem..
turan alam dan aka! budi, maka kecen- bentuk kebiasaan orang berbuat jahat. Di
drungan Jahat berlawanan dengan hukum sinilah terbentuk kecenderungan orang
alam dan norma aka! budi. (Gilson, berbuat jahat, dan tentu saja ke·
1981:178-179). cenderungan jabat ini dapat menghalangi
Tindakan baik adalah tindakan yang orang dalam perjalanannya untuk selalu
manusiawi, merupakan tindakan yang terbuka menerima nilai luhur, yang
dilakukan dengan sukarela; sedangkan meDgarah pada tuju&n akhir yang akan
tindakan jabat tentu saja merupakan memberikan kebahagiaan sejati.