Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan Pembangunan

Berdasarkan Sasaran Pokok yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031 dapat dilakukan identifikasi
permasalahan pembangunan di Kabupaten Lombok Tengah sebagai berikut :

a. Berdasarkan sasaran pokok “Terwujudnya Kerukunan Umat Beragama” permasalahan


yang muncul yaitu :
- Terjadinya Pergeseran sistem nilai dan berkurangnya kultur sistem gotong royong
- Belum optimalnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan dan ketentuan
daerah atau nasional yang dapat mendorong terciptanya ketertiban dan
keamanan kesadaran politik masyarakat wawasan kebangsaan maupun toleransi
bermasyarakat;
- Belum optimalnya peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan untuk
turut berperan serta dalam proses pembangunan.
Ketiga permasalahan pokok tersebut teridentifikasi sebagai penyebab masih
terjadinya konflik horizontal ditengah-tengah masyarakat dan ketidakperdulian antar
sesama didalam masyarakat serta lemahnya peran serta masyarakat di dalam
program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Peristiwa-peristiwa
tersebut dikhawatirkan pada akhirnya memiliki dampak terhadap kerukunan umat
beragama yang ada di daerah.
b. Berdasarkan sasaran pokok “Terwujudnya kondisi kamtibmas yang kondusif”
permasalahan yang muncul yaitu :
- Kesadaran politik masyarakat masih kurang;
- Masih rendahnya kesadaran hukum masyarakat;
- Ketergantungan Masyarakat terhadap pemerintah masih tinggi.

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 1
Beberapa permasalahan yang masih ada tersebut akan mengakibatkan terganggunya
proses politik di daerah munculnya gangguan-gangguan kamtibmas ditengah
masyarakat dan lemahnya tingkat keswadayaan masyarakat yang nantinya tampak
dalam sikap ketergantungan masyarakat yang tinggi terhadap pemerintah.

c. Berdasarkan sasaran pokok “Terwujudnya SDM yang berkualitas” permasalahan yang


muncul yaitu :
- Rendahnya aksesibilitas pendidikan bagi masyarakat;
- Masih rendahnya mutu penyelenggaraan pendidikan;
- Masih kurangnya kualitas dan kuantitas pendidik dan kependidikan yang disertai
distribusinya yang belum merata;
- Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih relatif
rendah;
- Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan;
- Masih rendahnya mutu dan kuantitas pelayanan kesehatan.

Permasalahan-permasalahan tersebut masih belum dapat diselesaikan secara tuntas


sehingga target-target yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimum untuk
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Lombok Tengah
belum dapat dicapai secara optimal. Kondisi tersebut membutuhkan intervensi yang
lebih luas dan lebih kuat agar peningkatan kualitas SDM dapat terwujud.

d. Berdasarkan sasaran pokok “Terwujudnya peningkatan dan pemerataan pendapatan


masyarakat” permasalahan yang muncul yaitu :
- Rendahnya kesempatan dan lapangan kerja;
- Pertumbuhan sektor pertanian dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yang
tinggi belum diikuti oleh peningkatan nilai tambah produk pertanian;
- Masih kurangnya infrastruktur pendukung berupa jaringan irigasi maupun jalan
produksi maupun perbaikan jalan desa untuk kepentingan produksi dan
pemasaran;
- Peningkatan jumlah penduduk tidak seimbang dengan peningkatan produksi
pangan dan masih terindikasinya daerah yang beresiko rawan pangan;

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 2
- Tingginya alih fungsi lahan dan menurunnya kualitas (degradasi) lahan produktif;
- Masih terbatasnya akses masyarakat terhadap bahan pangan karena
rendahnya pendapatan;
- Belum optimalnya pemanfaatan lahan terutama pada lahan kritis;
- Meningkatnya gangguan iklim dan hama penyakit tanaman maupun ternak;
- Masih rendahnya kondisi derajat kesehatan masyarakat;

Peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat memiliki daya ungkit yang


tinggi terhadap kualitas pembangunan daerah secara keseluruhan sehingga
permasalahan yang muncul tersebut menjadi salah satu titik berat dalam pelaksanaan
pembangunan periode berikutnya. Berbagai permasalahan tersebut dapat
mengakibatkan menurunnya pertumbuhan ekonomi daerah pelambatan pencapaian
target-target pembangunan di seluruh sektor (seperti : pendidikan kesehatan
ekonomi sosial tenaga kerja dan lain-lain). Dengan demikian berbagai permasalahan
tersebut harus segera diatasi dengan berbagai program dan kegiatan yang bersifat
strategis.

e. Berdasarkan sasaran pokok “Terwujudnya pembangunan Daerah yang berbasis


Sumberdaya Lokal dan berwawasan lingkungan” permasalahan yang muncul yaitu :
- Masih rendahnya cakupan kepemilikan jamban;
- Masih rendahnya cakupan pelayanan air minum;
- Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih relatif
rendah;
- Masih terdapatnya rumah dan bangunan gedung yang tidak memenuhi
persyaratan standar kesehatan dan teknis bangunan;
- Belum optimalnya pelayanan persampahan dan perkembangan sarana dan
prasarana pengelolaan persampahan;
- Rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur pedesaan;
- Masih terdapatnya kesenjangan gender dalam hal akses manfaat dan partisipasi
dalam pembangunan dan penguasaan terhadap sumber daya belum optimal;
- Fungsi pengendalian dan penataan ruang yang belum konsisten;

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 3
- Rendahnya partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan dan
pengelolaan penataan ruang;
- Masih belum optimalnya pemanfaatan surat Ijin Mendirikan Bangunan dalam
mengendalikan fungsi tata ruang;
- Belum optimalnya upaya pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan
lingkungan;
- Belum efektifnya pengelolaan dan konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup;
- Masih kurangnya pemahaman masyarakat dan dunia usaha dalam implementasi
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;
- Belum optimalnya pemanfaatan lahan terutama pada lahan kritis.

Berbagai permasalahan tersebut memiliki dampak terhadap lingkungan hidup di


daerah. Seluruh Program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah
dapat dilaksanakan secara optimal namun selalu memiliki dampak terhadap kondisi
lingkungan sehingga permasalahan yang muncul diatas harus dapat diatasi terlebih
dahulu untuk mengurangi dampak terhadap degradasi kondisi lingkungan hidup di
daerah.
f. Berdasarkan sasaran pokok “Terwujudnya penguatan struktur perekonomian daerah
yang berbasis pada potensi unggulan daerah” permasalahan yang muncul yaitu :
- Sebagian besar ruas jalan kabupaten dalam kondisi tidak layak dan kritis;
- Masih kurangnya ketersediaan perlengkapan jalan dan fasilitas lalu lintas seperti
rambu marka pengaman jalan dan terminal;
- Masih rendahnya cakupan dan kualitas pelayanan irigasi;
- Belum optimalnya penataan jalur dan moda angkutan darat;
- Kuantitas pasar desa masih kurang;
- Pemanfaatan TTG belum optimal;
- Kurangnya kualitas kuantitas dan kontinuitas produk industri;
- Kompentensi (inovasi kreatifitas kewirausahaan kerjasama dan networking)
pengelola koperasi dan pengusaha UMKM masih rendah;
- Iklim berusaha masih belum kondusif;
Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 4
- Pengelolaan pasar belum optimal;
- Rendahnya penguasaan teknologi serta manajemen dan informasi pasar;
- Pengelolaan potensi produk unggulan belum optimal;
- Belum optimalnya iklim investasi;
- Rendahnya sarana dan prasarana pedukung investasi;
- Investasi yang ada masih belum mampu mendorong tumbuhnya sektor
swasta/sektor riil;
- ketergantungan pada pemerintah pusat masih tinggi;
- PAD masih rendah;
- Pertumbuhan 9 (sembilan) sektor utama belum merata;
- Rendahnya kesempatan dan lapangan kerja;
- Rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
- hambatan kultural masih ada;
- Lapangan kerja untuk perempuan masih kurang.

Penguatan struktur ekonomi daerah ini memiliki keterkaitan langsung dengan


peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat sebagaimana disebutkan dalam
sasaran pokok ke-empat dari RPJPD Kabupaten Lombok Tengah tahun 2011-2031.
Apabila permasalah-permasalahan tersebut dapat diatasi maka secara langsung akan
meningkatkan pendapatan masyarakat. kondisi ini haruslah menjadi pertimbangan
pokok dalam penyusunan program dan kegiatan pemerintah di masa depan.

g. Berdasarkan sasaran pokok “Terwujudnya Tata Pemerintahan Yang Baik”


permasalahan yang muncul yaitu :
- kuantitas dan kualitas tenaga pemeriksa masih kurang;
- Profesionalisme APIP masih rendah;
- Pengembangan sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah belum optimal.

Dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) pemerintah


daerah masih terkendala oleh permasalahan diatas yaitu terkait dengan pengawasan
pelaksanakan kebijakan kepala daerah secara teknis. Dengan mengatasi persoalan

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 5
pengawasan tersebut diasumsikan bahwa seluruh program pemerintah akan berjalan
dengan baik dan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Selanjutnya permasalahan di Kabupaten Lombok Tengah dijabarkan ke dalam tiga


kelompok yaitu urusan wajib urusan pemerintahan dan pemerintahan umum.

1. Urusan Pemerintahan Wajib


Permasalahan urusan wajib yang terkait Pelayanan Dasar adalah sebagai berikut.
a) Pendidikan
Permasalahan utama urusan pendidikan adalah rendahnya mutu dan akses
layanan pendidikan yang disebabkan oleh:
1) Penyelenggaraan pendidikan dasar belum berjalan baik;
2) Penyelenggaraan pendidikan masyarakat dan non formal belum efektif;
Kedua penyebab utama jika dijabarkan lebih lanjut berakar pada: (a) Kualitas
pelaksanaan pembangunan fisik sekolah masih rendah; (b) Standar Pelayanan
Minimal (SPM) pendidikan pada semua jenjang belum terpenuhi; (c) Distribusi
dan kompetensi guru belum merata; (d) Pelaksanaan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) di satuan pendidikan belum optimal; (e) Kualifikasi pendidikan
tenaga pendidik dan kependidikan belum sesuai standar pada setiap jenjang
pendidikan; (f) Kompetensi kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan
pengawasan kegiatan belajar mengajar belum optimal; (g) Implementasi regulasi
pendidikan belum dilaksanakan secara optimal; (h) Kebijakan terkait bina
lingkungan belum dilaksanakan secara optimal; (i) Fasilitasi untuk kompetisi
inovasi siswa masih kurang; (j) Koordinasi dan kemitraan antara dikpora dengan
pihak terkait masih belum optimal; (k) Jumlah buta aksara masih tinggi; dan (l)
Rendahnya minat baca masyarakat.

b) Kesehatan
Permasalahan utama urusan kesehatan adalah masih rendahnya mutu dan
akses layanan kesehatan yang disebabkan oleh belum optimalnya penyediaan
layanan dasar kesehatan. Beberapa hal yang menjadi akar permasalahannya

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 6
antara lain: (a) Kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masih kurang;
(b) Rasio dan proporsi tenaga kesehatan yang memenuhi standar kompetensi
masih kurang; (c) Pelaksana pelayanan kesehatan lebih mengutamakan
pendekatan kuratif-rehabilitatif dibandingkan pendekatan promotif-preventif ; (d)
Implementasi regulasi kesehatan belum optimal; dan (e) Implementasi Standar
Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan baik di fasilitas dasar maupun lanjutan
belum optimal.
Pembangunan kesehatan pada saat ini juga dihadapkan pada beberapa
permasalahan yang perlu mendapat perhatian diantaranya pemenuhan
pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas dan tenaga kesehatan dalam
rangka meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan. Harus diakui
bahwa pada saat ini jumlah dan kualitas tenaga kesehatan masih belum
mencukupi prasarana pelayanan dan fasilitas rawat inap masih kurang dan belum
menjangkau seluruh wilayah secara memadai kuantitas dan kualitas sarana
berupa peralatan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu dalam rangka
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang semakin
berkualitas maka kebutuhan prasarana sarana dan tenaga kesehatan harus terus
diupayakan pemenuhan dan peningkatan kualitasnya.
Pada saat ini jumlah kematian ibu dan anak masih tinggi di Kabupaten
Lombok Tengah sehingga perlu upaya lebih keras khususnya dalam
penanggulangan kegawatdaruratan. Upaya yang perlu dilakukan antara lain
pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan neonatus.
Permasalahan lain yang penting dan menjadi salah satu indikator derajat
kesehatan masyarakat adalah masalah implementasi Standar Pelayanan Minimal
(SPM) kesehatan baik di fasilitas dasar maupun lanjutan belum optimal dari tahun
ke tahun menjadi keprihatinan dan oleh karena itu harus diberi perhatian khusus.
Disisi lain implementasi regulasi kesehatan juga belum optimal karenanya
harus ada upaya intensif dan sistematis untuk membuat suatu SOP final di semua
fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu promosi tentang perubahan cara

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 7
pandang dari paradigma sakit ke paradigma sehat harus terus dilakukan dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan.

c) Pekerjaan umum dan penataan ruang


Permasalahan utama Dalam bidang infrastruktur adalah penyediaan
infrastruktur yang belum memadai dalam mendukung layanan aksesibilitas dan
konektivitas menuju kawasan strategis kabupaten.
Permasalahan di bidang binamarga adalah masih terdapatnya ruas jalan
dalam kondisi tidak mantap yang didukung oleh sarana pendukung jalan yang
memadai yang meliputi: penerangan jalan dan fasilitas keselamatan jalan.
Permasalahan dibidang irigasi adalah belum optimalnya pengelolaan
irigasi menurunnya ketersediaan sumber air dan masih rendahnya partisipasi
masyarakat.
Permasalahan utama urusan penataan ruang adalah belum terewujudnya
fungsi ruang yang aman nyaman produktif dan berkelanjutan. hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain: (a) masih kurangnya regulasi rinci ruang (b)
masih kurangnya SDM bidang penataan ruang (c) masih terbatasnya kelembagaan
yang menangani penataan ruang dan (d) masih kurangnya partisipasi (sosialisasi).

d) Perumahan rakyat dan kawasan permukiman


Permasalahan utama urusan perumahan dan kawasan pemukiman adalah
masih rendahnya kualitas pemukiman yang layak dan sehat hal ini diakibatkan
oleh belum terpenuhinya penataan bangunan dan lingkungan penataan
pemukiman yang baik dan kurangnya cakupan layanan air bersih serta
pengelolaan persampahan yang belum optimal. Selain itu belum efektifnya upaya
penyadaran masyarakat dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
masih terbatasnya sarana prasarana air bersih dan MCK yang layak dan kurannya
sarana prasarana persampahan menjadi kendala dalam mewujudkan kawasan
pemukiman yang bersih dan sehat.

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 8
e) Ketenteraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat
Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain: (a) Sarana prasarana
pengamanan khususnya di wilayah pariwisata masih kurang; (b) masih kurangnya
tenaga PPNS untuk penegakan peraturan daerah; (c) kurangnya pusat pengaduan
masyarakat untuk permasalahan keamanan setempat; (d) Kegiatan
penanggulangan bencana masih belum berorientasi pada mitigasi bencana; (e)
identifikasi kajian dan pemantauan resiko bencana serta penetapan sistem
peringatan dini masih kurang; dan (f) masih tingginya angka kriminalitas.

f) Sosial
Permasalahan utama urusan social adalah pemberdayaan PMKS dan
pembinaan kelembagaan social belum optimal yang disebabkan oleh penyediaan
data yang belum akurat metode penanganan PMKS yang belum efektif intensitas
pembinaan yang masih kurang dan keterpaduan antar program belum optimal.

Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar:

a) Tenaga kerja
Pemberdayaan masyarakat di bidang ketenagakerjaan masih belum
maksimal yang disebabkan oleh minimnya informasi ketenagakerjaan regulasi
ketenagakerjaan yang masih terbatas dan pelatihan keterampilan bagi
masyarakat belum dapat memenuhi standar yang dibutuhkan dalam memenuhi
permintaan pasar tenaga kerja.

b) Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak


Permasalahan perempuan dan anak yaitu: (a) Belum optimal/masih
rendahnya kualitas hidup perempuan dan anak yang ditunjukkan dengan masih
adanya disparitas antara laki-laki dan perempuan; (b) Masih rendahnya partisipasi
perempuan di lembaga pemerintahan dan partisipasi angkatan kerja perempuan
dalam dunia kerja; (c) Perlunya peningkatan perlindungan bagi perempuan dan
anak terhadap berbagai tindak kekerasan melalui kerjasama Pelayanan Terpadu
Perlindungan Perempuan dan Anak.

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 9
c) Pangan
Permasalahan pembangunan yang terkait dengan Ketahanan Pangan
adalah sebagai berikut: (a) Belum optimalnya pemanfaatan lahan terutama pada
lahan kering; (b) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian karena
perkembangan pembangunan terutama permukiman; (c) Kurangnya infrastruktur
pendukung terutama jaringan irigasi maupun jalan produksi/jalan usaha tani; (d)
Rendahnya produktivitas tanaman pangan karena pemanfaatan teknologi
pertanian masih belum optimal; (e) Meningkatnya gangguan hama dan penyakit
tanaman maupun ternak disebabkan dampak perubahan iklim; (f) Belum
optimalnya pelaksanaan regulasi tentang pola tanam; (g) Rendahnya diversifikasi
pangan sehingga ketergantungan terhadap padi masih tinggi; (h) Belum banyak
petani yang belum melaksanakan sistem tunda jual sehingga pada saat panen
raya harga gabah relatif rendah; (i) Kurang optimalnya pemanfaatan pekarangan
dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat; (j) Masih rendahnya
profesionalitas penyuluh; (k) Tata kelola kelembagaan petani belum dikelola
secara profesional karena masih rendahnya kompetensi pengurus.

d) Lingkungan hidup
Permasalahan yang dihadapi dalam urusan lingkungan hidup adalah belum
optimalnya upaya pembangunan berkelanjutan yang menjamin kelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Permasalahan ini disebabkan oleh
beberapa persoalan antara lain: (a) belum optimalnya upaya pengendalian
terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan (b) belum efektifnya
pengelolaan dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup; (c) masih
kurangnya pemahaman masyarakat dan dunia usaha dalam implementasi
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

e) Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil


Permasalahan yang dihadapi adalah kualitas pelayanan administrasi
kependudukan belum memenuhi kebutuhan masyarakat yang disebabkan oleh

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 10
terbatasnya sarana prasarana pelayanan dan terbatasnya kapasitsas sumber daya
aparatur serta belum optimalnya pengelolaan data administrasi kependudukan.

f) Pemberdayaan masyarakat dan desa


Di bidang pemberdayaan masyarakat peningkatan kapasitas pemerintahan
desa masih menjadi persoalan yang mendasar yang disebabkan oleh belum
efektifnya pendidikan dan pelatihan tata kelola pemerintahan desa dukungan
regulasi di tingkat daerah belum mencukupi kurangnya intensitas pemerintah
daerah dalam mendorong kemandirian masyarakat belum efektif.

g) Pengendalian penduduk dan keluarga berencana


Tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan oleh belum optimalnya
pelaksanaan program keluarga berencana yang berakar pada terbatasnya sarana
prasarana kualitas dan kuantitas aparatur ketersediaan alat kontrasepsi yang
masih terbatas dan upaya penyadaran masyarakat belum efektif.

h) Perhubungan
Minimnya sarana pendukung prasarana jalan terbatasnya layanan moda
transportasi dan masih belum berfungsinya terminal secara baik masih menjadi
kendala dalam mewujudkan konektifitas antar wilyah yang berkualitas.

i) Komunikasi dan informatika


Permasalahan komunikasi dan Informasi adalah masih adanya wilayah
yang belum terlayani jangkauan telekomunikasi.

j) Koperasi usaha kecil dan menengah


Permasalahan pembangunan yang terkait dengan Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) adalah sebagai berikut: (a) Koperasi belum dikelola
secara profesional disebabkan karena masih rendahnya kapasitas dan kompetensi
baik dalam hal inovasi kerativitas dan kewirausaan pengelola koperasi yang
mengakibatkan tingginya jumlah koperasi yang tidak aktif; (b) Masih lemahnya
kerjasama dan networking pelaku Koperasi dan UKM; (c) Masih rendahnya
akses UKM kepada permodalan karena terkendala beberapa persyaratan untuk

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 11
memperoleh modal usaha dari perbankan/lembaga keuangan/pembiayaan mikro;
dan (d) Masih rendahnya daya saing produk UKM karena masih rendahnya
kompetensi pelaku UKM sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan pasar
yang tersedia.
k) Penanaman Modal
Permasalahan pembangunan yang terkait dengan penanaman modal dari
berbagai sumber adalah belum optimalnya fungsi penanaman modal yang dapat
meningkatkan arus penanaman modal (investasi) PMDN dan PMA. Fungsi ini
sepenuhnya didukung oleh ketersediaan informasi potensi dareah yang memadai
dan pelayanan perizinan yang prima.

l) Kepemudaan dan Olah Raga


Permasalahan yang masih dihadapi adalah rendahnya prestasi olah raga
multicabang di event berskala nasional maupun regional yang disebabkan oleh
belum optimalnya pembinaan olah raga yang didukung oleh sarana prasarana
yang memadai serta pelibatan masyarakat dan dunia usaha.
Di bidang kepemudaan rendahnya partisipasi pemuda dalam
pembangunan masih menjadi kendala yang utama yang disebabkan oleh belum
optimalnya upaya pemberdayaan dan pelibatan pemuda dalam membangun
masyarakat serta masih rendahnya kapasitas dan kualitas kelembagaan
kepemudaan.

m) Perpustakaan
Pengelolaan layanan perpustakaan daerah maupun perpustakaan yang
dimiliki oleh lembaga pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah masih belum
optimal sehingga kunjungan masyarakat terhadap perpustakaan masih rendah.

n) Kearsipan
Masalah yang dihadapi dalam urusan kearsipan di Kabupaten Lombok
Tengah antara lain: (a) Minimnya sarana prasarana kearsipan; (b) Terbatasnya
sumber daya manusia terutama jumlah arsiparis rendahnya kesempatan
mengikuti pelatihan atau diklat tentang kearsipan; (c) Masih rendahnya

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 12
kemampuan/penguasaan Teknologi Informasi kearsipan khususnya bagi arsiparis
dan kurangnya khazanah arsip statis; serts (d) Belum optimalnya pelayanan
informasi kearsipan.

2. Urusan Pemerintahan Pilihan


a) Perikanan
Permasalahan pembangunan yang terkait dengan Perikanan adalah masih
rendahnya produktifitas dan nilai produksi perikanan budidaya yang disebabkan oleh
minimnya penerapan teknologi tepat guna perikanan pemberdayaan petani ikan dan
nelayan belum optimal serta kurang memadainya sarana budidaya perikanan.

b) Pariwisata
Permasalahannya utama di bidang pariwisata adalah masih rendahnya angka
kunjungan dan rata-rata lama tinggal wisatawan yang disebabkan oleh belum optimalnya
pengelolaan ODTW kurangnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata masih
rendahnya tingkat keamanan objek pariwisata belum optimalnya promosi wisata masih
terbatasnya jumlah event wisata tahunan dan belum optimalnya upaya pemberdayaan
pelaku wisata serta belum terintegrasinya pengembangan sektor pariwisata dengan
sektor-sektor lainnya yakni sektor pekerjaan umum perhubungan komunikasi informasi
pertanian usaha kecil menengah dan budaya.

c) Pertanian

Permasalahan pembangunan yang terkait dengan pertanian dari berbagai


sumber adalah sebagai berikut: (a) Belum optimalnya produksi dan produktivitas
serta pemasara\n hasil pertanian (perkebunan/peternakan/perikanan) karena alih
fungsi lahan; (b) Belum optimalnya penerapan teknologi pertanian dan pemanfaatan
pekarangan dalam mendukung daya tahan pangan di masyarakat.

d) Perdagangan
Permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut: (a) Belum ada branding
produk Lombok Tengah yang tembus ke pasar ekspor sementara kenyataannya ada
produk Lombok Tengah yang telah diekspor melalui daerah lain; (b) Belum optimalnya
Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 13
Penataan pasar tradisional sehingga sering mengganggu kenyamanan sekitarnya; (c)
Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perdagangan terutama pasar; (d)
Belum optimalnya penataan PKL sehingga mengganggu pemandangan kota; (e) Masih
banyaknya peredaran barang yang mengandung B3 (bahan beracun dan berbahaya).

e) Perindustrian

Permasalahannya yaitu: (a) Daya Saing Industri kecil menengah (IKM) masih
rendah karena rendahnya kualitas SDM; (b) Masih redahnya nilai investasi di bidang
perindustrian; (c) Masih rendahnya diversifikasi produk industri; (d) Masih tingginya
ketergantungan bahan baku dari luar daerah; (e) Rendahnya permodalan pelaku industri.

3. Pemerintahan Umum

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 bahwa urusan


pemerintahan umum merupakan kewenangan Presiden selaku kepala pemerintahan
urusan tersebut meliputi pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional yang
pada pelaksanaannya oleh Bupati di wilayah kerjanya yang dibantu oleh instansi vertikal.

Permasalahan utama di bidang penyelenggaraan urusan pemerintahan umum


adalah semakin menurunnya pengamalan nilai-nilai agama dan nilai-nilai kearifan local
dalam kehidupan berbangsa bernegara dan bermasayarakat masih rendahnya partisipasi
politik masyarakat dan masih rentannya konflik social di kalangan masyarakat yang
disebabkan oleh masih minimnya pembinaan politik masyarakat penanganan konflik
social yang belum optimal dan belum efektifnya pola pelibatan tokoh agama dan tokoh
masyarakat dalam menciptakan kehidupan yang rukun damai dan harmonis.
4. Unsur Penunjang
Unsur penunjang merupakan unsur-unsur yang melaksanakan fungsi-fungsi yang
berifat strategis yang diperlukan untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah yaitu perencanaan pengawasan kepegawaian
keuangan pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan.
a. Perencanaan
Permasalahan utama perencanaan adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat
belum optimal yang disebabkan oleh masih terbatasnya kapasitas aparatur
Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 14
perencanaan belum optimalnya pengelolaan data belum efektifnya monitoring
dan evaluasi dan masih kurang terpadunya antar dokumen perencanaan dan
belum sinerginya perencanaan lintas sektor dalam pembangunan.
b. Pengawasan
Masih kurangnya intensitas pengawasan disebabkan oleh masih terbatasnya
sarana dan prasarana kapasitas aparatur pengawasan yang masih terbatas baik
secara kualitas maupun kuantitas.
c. Kepegawaian
Belum optimalnya pendayagunaan aparatur disebabkan oleh penyediaan sarana
prasarana kepegawaian yang belum memadai dan masih kurangnya kapasitas
aparatur kepegawaian.
d. Keuangan
Pengelolaan keuangan daerah yang belum maksimal disebabkan oleh kapasitas
SDM kelembagaan dan sistem yang belum memadai.
e. Pendidikan dan Latihan
Pengembangan sumber daya aparatur belum optimal disebabkan oleh
keterbatasan kapasitas kelembagaan sumber daya manusia dan sarana prasarana
pendukung.
f. Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
menunjang peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah belum
optimal disebabkan oleh keterbatasan kapasitas kelembagaan sumber daya
manusia dan sarana prasarana pendukung.

4.2. Analisis Isu Strategis

Perumusan isu strategis pembangunan Kabupaten Lombok Tengah 2016-2021


tidak terlepas dari dinamika berbagai isu yang terjadi baik di lingkungan intenal maupun
lingkungan eksternal sehingga diharapkan dari isu strategis yang telah disusun tidak saja
mampu mengarahkan pembangunan pada usaha-usaha penyelesaian permasalahan
pembangunan di masa lalu namun juga mampu menghadirkan arah pembangunan yang
Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 15
memiliki visi kedepan dan bersifat antisipatif terhadap berbagai ancaman dan peluang di
masa mendatang.

Tabel 4.1.
Dinamika Isu
No Internasional Nasional Regional/Prov. NTB
(1) (2) (3) (4)
1 Mengakhiri kemiskinan Percepatan Pemerataan dan
Keadilan
Pertumbuhan Ekonomi Daya saing produk local
dan pengangguran
Kesenjangan Antar Wilayah Kerjasama dan
konektivitas antar
wilayah
Percepatan Pembangunan
Kelautan
2 Mengupayakan kualitas Peningkatan Kualitas Sumber Kualitas pendidikan
SDM: pendidikan Daya Manusia kesehatan dan masalah
kesehatan,pangan dan gizi kesejahteraan sosial
dan kesejateraanya
3 Menjaga keberlanjutan Keberlanjutan Pembangunan Perubahan iklim dan
lingkungan hidup bencana alam
4 Mengatur tata kelola yang Tata Kelola: Birokrasi Efektif Pelayanan publik dan
baik dan Efisien kepastian hukum
Pemberantasan Korupsi
5 Kondisi masyarakat stabil Stabilitas Politik dan Keamanan Partisipasi politik dan
dan kolaboratif kamtibmas
Pudarnya jati diri daerah

Disamping itu perumusan isu strategis mempertimbangkan hasil telaahan


dokumen perencanaan baik dokumen perencanaan di tingkat pusat maupun provinsi
sehingga isu-su strategis yang dirumuskan diharapkan dapat selaras dengan arah
pembangunan baik yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan di tingkat
pusat maupun provinsi.

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 16
Tabel 4.2.
Kebijakan Nasional dan Provinsi

Kebijakan Nasional Kebijakan Provinsi

1. Pengembangan kawasan strategis melalui 1. Pembangunan budi pekerti luhur melalui


pengembangan potensi ekonomi wilayah peningkatan peran lembaga lembaga keagamaan
percepatan penguatan konektivitas dan tokoh agama penanaman nilai-nilai budaya
penguatan kemmapuan SDM dan IPTEK dan kearifan lokal;
dan penguatan regulasi bagi peningkatan 2. Reformasi birokrasi tata kelola pemerintahan
iklim investasi dan iklim usaha penegakan hukum dan Stabilitas Keamanan
2. Pengembangan kawasan perkotaan melalui penerapan SOP dan SPM peningkatan
melalui percepatan pemenuhan pelayanan kapasitas aparatur sipil negara peningkatan
standar perkotaan (SPP) untuk pencegahan dan penangan konflik;
mewujudkan kota layak huni yang aman 3. Peningkatan layanan kesehatan melalui
dan nyaman perwujudan kota hijau yang penyediaan layanan kesehatan yang murah
berketahanan iklim dan adaptif terhadap terjangkau dan berkualitas yang didukung oleh
bencana perwujudan kota cerdas dan daya ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang
saing kota peningkatan kapasitas tata memadai;
kelola pembangunan perkotaan; 4. Peningkatan layanan pendidikan melalui
3. Pengambangan desa dan kawasan peningkatan kualitas sarana dan tenaga pendidik
perdesaan melalui pemenuhan standar serta pengembangan pendidikan karakter;
pelayanan minimum desa termasuk 5. Peningkatan kesejahteraan sosial melalui
pemukiman transmigrasi sesuai dengan penanganan masalah sosial revitalisasi sarana dan
kondisi geografisnya penanggulangan prasarana latihan kerja dan perlindungan anak dan
kemiskinan dan pengembangan usaha pemberdayaan perempuan;
masyarakat desa pembangunan SDM dan 6. Pembangunan agroindustri dan ketahanan pangan
pembentukan modal social budaya melalui intensifikasi produk SDA berkualitas
masyarakat desa Pengembangan kapasitas ekstensifikasi intensifikasi diversifikasi tanaman
dan pendampingan aparatur pemerintah dan hasil ikutannya yang di arahkan pada komoditi
desa dan kelembagaan pemerintahan desa padi jagung kentang kedelai kopi kakao dan jambu
secara berkelanjutan pengelolaan sumber mete. Khusus komoditi perkebunan di Kawasan
daya alam dan lingkungan hidup secara industri Masyarakat Perkebunan (KIMBun)
berkelanjutan pengembangan ekonomi Ekstensifikasi dan intensifikasi ternak yang
perdesaan untuk mendorong keterkaitan diarahkan pada komoditi sapi fasilitasi dan
desa-kota investasi usaha ekonomi kreatif yang diarahkan
4. Pengembangan Daerah Tertinggal melalui pada kerajinan industri dan makanan olahan dan
pemenuhan pelayanan publik dasar koordinasi dan sinkronisasi dokumen penunjang
pengembangan ekonomi lokal penguatan kerjasama ekonomi yang diarahkan pada
konektivitas dan sislognas penguatan penyiapan bahan baku olahan dan pemasaran;
kemampuan sdm dan iptek penguatan 7. Peningkatan wirausaha dan iklim investasi melalui
regulasi dan insentif pembinaan daerah pembentukan dan pengembangan wirausaha yang
tertinggal terentaskan pengembangan diarahkan pada komoditi unggulan daerah
kawasan perdesaan dan transmigrasi mendorong ekspor komoditas unggulan penguatan
5. Penanggulangan Bencana melalui modal UMKM IKM dan BUMD serta
Internalisasi pengurangan risiko bencana pengembangan sistem layanan online;
dalam kerangka pembangunan 8. Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif
berkelanjutan Penurunan tingkat melalui pengembangan dan pemasaran objek
kerentanan terhadap bencana destinasi wisata serta pengembangan ekonomi
Peningkatan kapasitas penyelenggaraan kreatif;
penanggulangan bencana. 9. Pembangunan infrastruktur dan konektivitas

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 17
Kebijakan Nasional Kebijakan Provinsi

wilayah melalui pengembangan sistem jaringan


transportasi dan pendayagunaan tata ruang;

10. Lingkungan Hidup perubahan iklim dan bencana


alam melalui konservasi sumber daya alam
pengendalian dampak penambangan liar dan
pengembangan kawasan tangguh bencana.

Dengan memperhatikan berbagai hal tersebut di atas isu-isu strategis Kabupaten


Lombok Tengah disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengamalan nilai agama dan kearifan lokal

Penguatan budaya serta kearifan lokal serta pengamalan nilai-nilai ajaran agama
dalam upaya membendung dampak budaya asing dalam era globalisasi.

2. Penanganan kesejahteraan sosial

Pelaksanaan program-program terkait kesejahteraan sosial belum terkoordinasi


dengan baik dan belum memiliki skema yang efektif. Perlu dilakukan upaya-upaya di
dalam penguatan kapasitas individu dan kelembagaan PMKS penyediaan sarana dan
prasarana panti social serta peningkatan kemitraan lintas sektoral.

3. Penanggulan kemiskinan

Meningkatkan efektifitas berbagai program pemerintah terkait pengentasan dalam


upaya mengurangi jumlah penduduk miskin.

4. Administrasi kependudukan dan pengendalian pertumbuhan penduduk

Seiring dengan meningkatnya upaya pengendalian kependudukan melalui penataan


administrasi kependudukan merupakan kebijakan pemerintah daerah yang diarahkan
untuk mendorong terakomodasinya hak-hak dasar penduduk dalam memperoleh
perlindungan hukum rasa aman keadilan demokratisasi dan pelayanan publik harus
terus ditingkatkan.

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 18
5. Kualitas layanan pendidikan dan kesehatan

Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan keterampilan dan kesehatan masyarakat


agar dapat berpartisipasi di berbagai sektor lapangan kerja. Dukungan desentraliasi
fiskal berupa transfer daerah dan berbagai program dari pemerintah pusat diarahkan
untuk meningkatkan produktifitas daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat.

6. Prestasi olah raga

Peningkatan prestasi olah raga diperlukan dalam rangka meningkatkan motivasi dan
kebanggaan daerah sekaligus mendukung daya saing daerah.

7. Peran pemuda dalam pembangunan


Salah satu pilar utama pembangunan adalah peran serta pemuda dalam pelaksanaan
pembangunan daerah. Oleh karena itu peningkatan kapasitas pemuda perlu menjadi
titik berat dalam penyusunan program/kegiatan pemuda.

8. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Pemberdayaan perempuan di Kabupaten Lombok Tengah masih jauh dari harapan.


Hal ini bias terlihat dari peran serta perempuan di bidang politik birokrasi partisipasi
dalam pembangunan maupun kelembagaan. Perlu komitmen pemerintah dan semua
pihak untuk mempromosikan memenuhi dan melindungi hak perempuan dan anak.

9. Pengangguran

Salah satu masalah pokok yang dihadapi Kabupaten Lombok Tengah adalah
pengangguran karena pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak
langsung terhadap kemiskinan kriminalitas dan masalah-masalah social politik lainnya.

10. Daya saing koperasi dan UMKM/IMKM

UKM mempunyai peran dalam perekonomian Kabupaten Lombok Tengah. Hal ini
terlihat dari kontribusi dan daya tahannnya terhadap krisis ekonomi. Namun masih
banyak permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM seperti kurangnya
Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 19
permodalan lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi pasar terbatasnya
sarana dan prasarana usaha sifat produk dengan life time pendek dan terbatasnya
kualitas sumber daya manusia.

11. Iklim investasi

Pemerintah daerah secara berkelanjutan terus berupaya untuk menciptakan dan


meningkatkan iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif bagi para investor.
Pemerintah daerah perlu melakukan terobosan terhadap permasalahan yang
menghambat pelaksanaan investasi. Fasilitasi dan katalisasi secara bertahap akan
terus diberikan oleh pemerintah daerah melalui pemberian insentif dan disinsentif.

12. Pariwisata

Isu strategis pembangunan pariwisata adalah meningkatkan jumlah kunjungan


wisatawan dan meningkatkan kontribusinya bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Lombok Tengah khususnya masyarakat di sekitar daerah
tujuan wisata.

13. Produksi dan produktifitas pertanian perkebunan dan perikanan

Lombok Tengah sebagai kabupaten yang memiliki luas lahan pertanian terbesar di
Provinsi NTB memiliki tantangan untuk memenuhi kecukupan produksi pemantapan
dan peningkatan daya saing diversifikasi pangan dan peningkatan pendapatan serta
kesejahteraan petani.

14. Inovasi daerah

Pencapaian pembangunan daerah tidak hanya cukup dengan mengandalkan sumber


daya alam (SDA) tetapi pembangunan daerah juga harus berbasis pada
pengembangan ilmu pengetahuan dan alih teknologi dalam pengelolaan sumber daya
alam.

15. Penataan ruang dan alih fungsi lahan


Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 20
Penyelenggaraan penataan ruang bertujan untuk mewujudkan ruang wilayah yang
aman nyaman produktif dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu
dilakukan beberapa upaya yaitu penyediaan rencana rinci tata ruang peningkatan
aspek pemanfaatan dan pengendalian ruang penataan kelembagaan penyelenggaraan
tata ruang dan menjadikan tata ruang sebagai acuan dalam pembangunan berbagai
sektor.

16. Penyediaan infrastruktur dasar

Penyediaan infrastruktur dasar (perumahan air sanitasi transportasi komunikasi dan


energi) merupakan kewajiban pokok pemerintah daerah. Ketersediaan infrastruktur
yang memadai menunjukkan terjadinya peningkatan pembangunan ekonomi daerah.

17. Kualitas lingkungan dan pemukiman

Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kualitas lingkungan dan permukiman


yang baik dan layak huni belum sepenuhnya dapat dipenuhi baik oleh masyarakat
maupun pemerintah.

18. Kebencanaan

Penanganan kebencanaan belum dapat dilaksanakan secara optimal. Oleh sebab itu
diperlukan pemenuhan standar minimum penanganan bencana untuk mengurangi
resiko bencana dan mengurangi dampak pasca bencana.

19. Pelayanan publik


Pelayanan publik merupakan salah satu cerminan membaiknya tata kelola
pembangunan berkelanjutan disamping meningkatnya pelayanan dasar dan
menurunnya tingkat korupsi.

Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 IV - 21

Anda mungkin juga menyukai