OLEH :
NAMA :Z
ULFIKAR
STAMBUK
:D 1E119038
SHIFT :1
KELOMPOK :PENYULUHAN B.1
BAB I
PENDAHULUAN
1. untuk mengetahui penentuan kadar air, bobot isi, dan total ruang pori tanah.
2. Untuk membandingkan kadar air, bobot isi dan total ruang pori tanah pada
kondisi jenis penggunaan lahan, kelerengan dan kedalaman berbeda.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Jumlah air yang di tahan oleh tanah dapat di nyatakan atas dasar berat dan isi. Begitu
pula pada tanah alfisol pada umumnya, dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan
berat dari suatu contoh tanah yang lebih lembab setelah di keringkan pada suhu 150 0C selam
24 jam. Kehilangan berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air
(0) dihitung secara gravimetric dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat di dalam
suatu massa tanah kering (0 = tanah lembab-berat kering oven). (Pairunan, ddk., 2010).
Kadar air dalam tanah alfisol dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu persen
volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat
memberikan gambaran tentang ketersedian air ada pertumbuhan pada volume tanah tertantu.
Cara penetapan kadar air tanah dapat di golongkan dengan bebrapa cara penetapan kadar air
tanah dengan gravimetrik, tengangan atau hisapan, hambatan listrik dan neutron.
(Hardjowigeno, S., 2009)
Ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki oleh udara dan air. Jumla ruang pori
sebagian di tentukan oleh butir-butir padat, apabila letak keduanya cenderung erat, seperti
pada pasir atau subsoil yang padat, total porositasnya rendah. Sedang tersusun dalam agregat
yang bergumpal seperti yang kerap kali terjadi pada tanah-tanah yang bertekstur sedang yang
besar kandungan bahan organiknya, ruang pori persatuan volume akan tinggi ( Buckman and
Brady 2009)
Kadar air didalam tanah dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase
volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karna dapat memberikan
gambaran tentang ketersedian air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara penetapan
kadar air dapat di lakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan pada oven pada
suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan
sejmlah air yang terkandung dalam tanah tersebut (Wirosoedarmo, 2011)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum pengamatan kadar air, bobot isi, dan total ruang pori tamah ini
bertempat di Laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Universitas Haluleo,
Kendari dan pada hari Selasa, 22 Oktober 2019 pukul 13.00 WITA sampai selesai.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah ring sampel, mistar, timbangan,
oven, kantung kresek, karet, cangkul, pisau pemotong/cutter, gunting, kertas label dan
peralatan tulis menulis. Bahan yang digunakan adalah sampel tanah.
3.3 Prosedur Kerja
1. Ambil ring yang telah berisi tanah hasil praktikum I. lepasaksan penutup ring dan
timbang beratnya, catatlah sebagai berat tanah (b = x = gram).
2. Keringkan tanah bersama ring kedalam oven pada suhu 105o hingga berat konstan
(1x25 jam). Setelah dingin timbanglah tanah kering bersama ring dan catat sebagai
berat tanah kering (C = gram ).
3. Timbanglah ring kosong yang telah di keluarkan tanahnya (a =y =gram).
4. Ukur rata-rata tinggi dan diameter ring kosong untuk menghitung besarnya volume
tanah dengan menggunakan persamaan volume tabung.
5. Tentukan kadar air, bobot isi, dan total ruang pori, dengan menggunakan persamaan :
b−c
KAT (Z) =
c−a
× 100%
100
( X−Y )
BV = (100+ Z)
Volume tanah
BV
Total ruangpori = 1- BJ × 100%
Keterangan :
KAT = Kadar air tanah Bv = Berat volume tanah
Bj = Berat jenis tanah Volume tanah = Volume ring
Diketahui:
a1 = 47,38
a2 = 46,19
b1 = 166,58
b2 = 206,77
c1= 153,10
c2= 187,57
x=b
y=a
z = KAT
22
π= 7 atau 3,14
d = 5 cm
1 1
r = 2 × d 2 × 5 cm = 2,5
Beratjenistanah = 2, 65 × 100%
Ditanyakan :
BV = …..?
Penyelesaian:
Lapisan 1:VegetasiAlang-Alang
b−c
KAT (Z) = × 100%
c−a
166,58−153,10
= × 100%
153,10−47,38
13,48 gram
= × 100%
105,72 gram
= 12,75%
100
( X−Y )
BV = (100+ Z)
Volume tanah
100
( 166,58−47,38 )
= (100+12,75)
98,21
100
119,2
= 112,75
98,21
11,920
= 112,75
98,21
11,920 1
= ×
112,75 98,21
11,920
=
11,063,03
= 1,07 gram/cm3
BV
Total ruangpori = 1- BJ × 100%
1,07
= 1- × 100%
2,65
= 1- 0,40 × 100%
=0,6 × 100%
= 60 mm
Lapisan 2:
b−c
KAT (Z) = × 100%
c−a
206,77−187,57
= × 100%
187,57−46,19
19,2 gram
= × 100%
141,38 gram
= 13,58%
100
( X−Y )
BV = (100+ Z)
Volume tanah
100
( 206,77−46,19 )
= ( 100+ 13,58)
98,21
100
160,58
= 113,58
98,21
141,38
=
98,12
= 1,44gram/cm3
BV
Total ruangpori = 1- BJ × 100%
1,44
= 1- × 100%
2,65
= 1- 0,54 × 100%
= 0,46 × 100%
= 46 mm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis
Adapun hasil dari praktikum ini, dapat diliht pada table berikut;
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan pada praktikum kali ini adalah kami dapat mengetahui bahwa
kadar air, bobot isi, dan total ruang pori tanah pada lapisan satu dan dua memiliki
hasi; yang berbeda-beda dan melalui praktikum ini juga dapat mengetahui alat-alat
yang digunakan dalam menentukan kadar air, bobot isi dan, total ruang pori tanah,
serata karena adanaya praktikum ini bisa mendapatkan tamabahan informasi tentang
tanah yang mungkin bisa saja membantu pada saat melakukan penuluhan di daerah-
daerah yang ada di Indonesia.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pairunan. A. K. Ddk. 2010, Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Ujung Padang: BKPT INTIM.
Hermawan, 2009. Monitoring Kadar Air Tanah Melalui Penggukuran Sifat Dielektrik Pada
Lahan Jagung. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 7 No. 1