PENDAHULUAN
1
Aspek politik meliputi, jumlah partai politik, tingkat partisipasi masyarakat
dalam berbagai pemilihan.
Penyuluhan sebagai agen perubahan merupakan salah satu ujung
tombak terwujudnya perubahan kondisi, sosial, ekonomi dan politik
masyarakat.Dalam mengawal perubahan tersebut seorang penyuluh
harus memiliki kemampuan dan keterampilan memainkan peranannya
sebagai inovator, motivator, mediator, fasilitator, organisator, dan
administrator dalam setiap kegiatan dan kondisi yang memungkinkan
terjadiya perubahan yang lebih baik dan berkelanjutan dalam kehidupan
masyarakat.
Mahasiswa program studi penyuluhan pertanian merupakan generasi
penerus yang akan menjadi pelopor perubahan perilaku masyarakat di
bidang pertanian, melalui Mata Kuliah Dasar-Dasar Penyuluhan dan
Komunikasi Pertanian mahasiswa akan di bekali dengan pengetahuan
dan keterampilan agar dapat melihat secara dekat kondisi sosial, ekonomi
dan politik masyarakat.
2
1.3. Tujuan dan Kegunaan
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kata sosial berasal dari kata “socious” yang artinya kawan, teman.
Manusia lahir dengan kapasitas yang ia miliki kemudian memulai hidup
saling berkawan dan saling membina kesetiakawanan. Karena manusia
hidup bersama didalam kelompok atau hidup berkelompok dan satu sama
lain saling membutuhkan maka manusia sering disebut sebagai makhluk
sosial, (Sumarnonugroho, 1982:3).
Konsep sosiologi manusia sering disebut dengan makhluk sosial
yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa adanya bantuan dari
oranglain, sehingga arti sosial sering diartikan sebagai hal yang
berkenaan dengan masyarakat ,(Waluya, 2007: 85-86).
Ilmu ekonomi berhubungan dengan usaha manusia untuk mencari
nafkah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan sumber
daya yang terbatas, (Gilarso, 2004:15).
Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku orang dan masyarakat
dalam memilih beberapa alternatif penggunaan dalam rangka
memproduksi berbagai komoditi untuk kemudian menyalurkannya (baik
saat ini maupun dimasa depan) kepada berbagai individu dan kelompok
yang ada dalam suatu masyarakat, (P.A. Samuelson dalam Gilarso,
2004).
Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam
usahanya untuk mencapai kemakmuran seperti kemakmuran suatu
keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-
barang maupun jasa, (M. Manulang dalam Sari dkk, 2007).
Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam
kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi,
pendidikan serta pendapatan, (Astrawan, 2014).
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan
yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi
4
tertentu dalam struktur sosial masyarakat.Pemberian posisi ini disertai
dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si
pembawa status. Sosial ekonomi berhubungan dengan keadaan-keadaan
dimanamanusia itu hidup, kemungkinan-kemungkinan perkembangan
materi dan batas-batasnya yang tidak bisa diikuti manusia,
(Koentjaraningrat, 1981).
Faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial
ekonomi seseorang dalam masyarakat yaitu, Tingkat pendidikan, Jenis
pekerjaan, Tingkat pedapatan, Keadaan Rumah Tangga, Tempat Tinggal,
Kepemilikan Kekayaan, Jabatan dalam Organisasi dan Aktifitas ekonomi
(Wirutomo, 2012).
Persaingan adalah proses sosial dimana orang-perorangan atau
kelompok manusia yang berusaha mengalahkan pihak lain tanpa
menggunakan ancaman kekerasan.Tujuannya mencapai sesuatu yang
lebih daripada yang lainnya, baik itu dalam bentuk harta benda maupun
dalam bentuk popularitas, (Pujiastuti,dkk, 2007:11).
Interaksi sosial merupakan bentuk umum proses sosial, karena
interaksi sosial adalah syarat utama terjadinya aktifitas-aktifitas sosial.
Interaksi sosial menurut Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2007).
Partisipasi politik sebagai kegiatan individu atau kelompok orang
untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan
memilih pemimpin negara, dan secara langsung atau tidaklangsung,
mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).Kegiatan ini
mencakup tindakan seperti memberikan suara dalampemilihan umum,
menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok
kepentingan, mengadakan hubungan(contacting) dengan pejabat
pemerintah atau anggota parlemen, dan Sebagainya, (Budiardjo, 2007).
5
III. METODE PRAKTIKUM
6
2. Mahasiswa membentuk kelompok dengan jumlah anggota
kelompok 4-5 anggota.
3. Mahasiswa memilih lokasi (Desa/Kelurahan) yang akan diamati,
dan dipelajari.
4. Mahasiswa menyusun instrument atau boring kerja.
5. Mahasiswa melakukan pengamatan, pencatatan, pendokumtasian,
analisis dan diskusi tentang karakteristik masyarakat di lokasi yang
diamati.
6. Mahasiswa menyusun laporan.
7. Mahasiswa melakukan asistensi laporan kepada asisten sampai
mendapatkan persetujuan /pengesahan laporan dari asisten.
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari hasil analisis data, maka kami dapat menyimpulkan hasil dari
praktikum ini, yaitu sebagai berikut:
8
2. Perempuan 861 Jiwa 4,30 %
Total 1736 Jiwa 8,67 %
9
No Jenis komoditas Luas Lahan (Ha) Persentase (%)
10
1. Persalinan Acara 7 bulanan 1. Cucu Nani
( Tahlilan) 2. Rahayu
Ulfa
2. Aqiqah Syukuran Inen
3. Khitanan Syukuran Inen
4. Perkawinan Saweran H. M. Zainal
Muttaqin
5. Kematian Pemakaman Inen
Total 5 Budaya
4.2. Pembahasan
11
Selatan, memiliki status pendidikan yang baik, mengedepankan gotong
royong, memiliki tingkat kesehatan yang baik, kebudayaan yang dominan
kebudayaan sunda,jenis mata pencaharian dominan petani dan
pedagang, partisipasi masyarakat dalam pemilihan baik (pemilihan Kepala
Desa, BPD, Bupati/Walikota, Gubernur, Presiden, DPRD Provinsi dan
DPR pusat) sangat aktif sebab masyarakatnya menetapkan sistem
demokrasi dan interaksi sosialnya mengedepankan gotong royong.
Jenis usaha dan jenis pekerjaan pada daerah ini sejalan pada
daerah ini sebab mata pencahariannya di dominasi oleh petani dan
pedagang dan masyarakat yang memiliki jenis pekerjaan sebagai petani
sebanyak 256 jiwa , sedangkan yang sebagai pedagang sebanyak 249
jiwa. Di daerah ini terdapat beberapa sarana umu seperti balai pertemuan
sebanyak 1 unit, kantor BPD 1 unit, kantor LPM 1 unit, sarana air bersih
18 unit, sarana pendidikan 3 unit, gedung posyandu 2 unit, deker plat 17
buah, gedung pustu 1 unit, jalan desa sepanjang 11 km dan tempat
ibadah 8 unit.
12
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
13
5.1 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16