Anda di halaman 1dari 3

Salah satu hal terkonyol yang pernah kami lakukan bersama adalah disaat sebelum

berangkat khursus kami selalu singgah di Telkom (kegiatan rutin untuk menyalurkan
kegilaan kami / menghibur diri melalui telp koin semasa itu). Mau tau apa yang kami
lakukan disana? Kami menelpon orang-orang dengan nomor yang acak, kami pencet
nomor secara sembarang dan terkadang kami menelpon nomor orang-orang yang kami
suka di kala itu. Setelah diangkat kamipun bicara secara sembarang sekeluarnya kata
dari mulut kami. He.. he.. Hal seperti itu adalah hal yang paling seru bagi kami. Singkat
cerita sore itu kita bertiga mau berangkat khursus Mate-matika di salah satu Guru Kelas
Kami, Namanya Pak Bambang. Kami boncengan tiga naik motor tua milik orang tuanya
si kembar ini. Aku duduk di tengah diapit dua orang yang bermuka identik sama ini. Di
tengah perjalanan terjadi percakapan diantara kami :

Riska : “Ayo singgah di Telkom.. seperti biasa.. He, he..”

Riski : “Udah jam berapa ini, nanti telat..!”

Alir : “Gpp sekedar hiburan.. yang penting ga lama” He.. He.. Lagian rumah Pak
Bambang juga udah deket..”

Kami singgah di Telkom dan seketika memarkir motor tua yang selalu setia
mengantarkan kami kemana-mana itu tidak jauh dari tempat telpon umum. Dengan
bergegas penuh semangat kami langsung ke tempat telpon dan mengeluarkan koin...

Riska : “Eh.. mau nelpon siapa ini??” (Dengan muka penuh semangat menanyai kami).

Alir : “Tinta...!” (Tinta itu cewek yang Riski suka. Dia salah satu primadona di sekolah
kami. Dia cantik, putih n pribadinya kalem banget. Wajar kalu banyak yang suka sama
dia. Termasuk si bungsu kembar ini) He.. He...

Riski : “Eh Kampret.. jangan dia, aq malu.. masak telp dia??” (Timpal Riski)

Riska : “Gpp.. Lagian kan dia ga akan tahu siapa yang telp ini..”

Riski : “ Iya dah kalu gitu.. tapi awas seperti biasanya aja.. jangan sampe ada yang
bicara... terus siapa ini yang mau telp??” (Tanya Riski)
Alir : “Sini.. biar aku aja...!” (Si Alir tersenyum sambil masukin koin yang sudah lama dia
pegang di tangan kanannya dari tadi)

Seketika Alir memencet nomor telp rumah si Tinta (0342-443***) dan sambungan telp
pun berbunyi. “Tuuuutttt....... Tuuuuutttttt........ Tuuuuuttttt.......” Kemudian Telpon
diangkat.

Tinta : “Hallooo.....”

Alir : “Eh udah diangkat.. mau bilang apa ini??” (tanyanya sambil berbisik kepada
temannya si kembar itu)

Riska & Riski : “Seperti biasa.....!!!” (Mereka menjawab dengan bebarengan sambil si
bungsu bergumam “Awas kalu sampe bicara...” dengan muka yang agak sedikit kesel).

Alir : “OK...!”

Tinta : “Haloo.. Maaf dengan siapa ini???”

Saking nahannya mau ketawa karena mau ngerjain si Tinta si Alir tidak bisa
mengeluarkan sepatah kata bahkan sehuruf vocalpun tidak bisa keluar dari mulutnya..
Sementara dari saluran telpon terdengar suara Tinta Memanggil Halo – halo dari tadi.

Tinta : “Haloo.. Maaf siapa.. ada perlu sama siapa???”

Dan akhirnya..... Suara dari Alirpun keluar.... Apa kata yang keluar dari mulut si
Alir?????

Alir : “Hooooooooooooo...........” (Suara terdengar besar seperti suara hantu)

Tinta : “Haloo.. ini siapa, jangan main-main..!”

Alir : “Hooooooooooooo...........” (Suara yang sama seperti suara yang pertama)

Tinta : “Ini siapa?? Jangan main-main.. kalau tidak ada perlu jangan telpon..!” (Dengan
nada terdengar ketus).

Akhirnya kelakukan ketiga anak yang terbilang sengklek ini pun keluar.. seperti biasa
berbagai macam suara binatang seperti suara sapi, ayam, kambing, ayam jantan
kerkokok sampai ayam mau bertelurpun keluar beriringan dari mulut mereka layaknya
paduan suara.....

Alir & Si Kembar : “Nggaaahhhhh.... Ngaaahhhh.... Mbekkk mbekkkkk.... gukkk gukkkk


gukkkkk.... ngeonggg ngeoonggg... Kukuruyuk..... Petok petok..... Ngggaahhhhh.....
Mbeeeekkkk.....” (Mereka ucapkan itu beriringan sambil ketawa keras) Ha... Ha...
Haa....

Selain itu merekapun mengucapkan kata kata yang tidak ada artinya.. bahkan bisa
dibilang bahwa itu bukanlah sebuah kata)

Alir & si Kembar : “aplekkdjhfuwhfkfosauidjgi...... jifjwijg[osjgojaojgf....


isjgsirjgofjgbfdojgp...... bnfshgirjgwijrgwijopjegi.... jejhfiewjfiwejfipw ......
jhfuowhfiwrhgipwgr..... (Sambil ketawa keras penuh bahagia... Tertawa Lepas, tanpa
batas, sampai puas...) Ha.. Ha... Ha....

Kami tidak tahu kenapa kami bisa sebahagia itu waktu itu. Tidak ada rasa bersalah
ataupun berdosa kepada mereka. Yang kami tau hanya rasa lucu dan juga seru.... Dan
ternyata bahagia itu sesederhana itu... He.. He...

Tinta : “Dasar Gila ga ada kerjaan... Prakkk!” (Terdengar suara tinta terdengar marah n
menutup gagang telp dengan kuat).

Bersambung!

Anda mungkin juga menyukai