Anda di halaman 1dari 8

DATA

A.   Pengertian Data

 Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum,
berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan
sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini
adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa
angka, kata-kata, atau citra.
 Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara,
huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.

Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:

 Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta.
 Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu
(resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi.
 Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang
kita hadapi.

B.    Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan
dengan cara:

 WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-
cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara.Menurut Patton dalam proses wawancara dengan
menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara
yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan
urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.Pedoman
wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang
harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan
tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus
memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam
kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat
wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).

 OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut
Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek
penelitian.Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses
terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi
yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama
wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga
dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.Menurut Patton (dalam
Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan
makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati
tersebut.

Macam-macan observasi, antara lain:

1. Observasi Partisipatif

Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang


diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti.

2. Observasi Terus Terang atau Tersamar

Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan


penelitian.

3. Observasi tak Berstruktur

Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas.

 Kuisoner atau Angket (Questionnaire)|


Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang
harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk
memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.Kuesioner merupakan
metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya
terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang
mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan
kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya
adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden
dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat
dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan
jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.

Macam-macam kuisoner, antara lain:

1. Kuesioner tertutup

Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya


memilih jawaban yang paling sesuai.

2. Kuesioner terbuka

Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru


memformulasikan jawabannya sendiri.

3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup.

Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

4. Kuesioner semi terbuka

Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan
tambahan jawaban.

C.  Jenis Data

 Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya

1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh
peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung
pelanggan sebuah restoran untuk meneliti loyalitas pelanggan terhadap restoran
terssebut.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh
pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil
riset dari surat kabar atau majalah.
 Jenis Data Berdasarkan Sumber Data

1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi,
dsb.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di
luarorganisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada
konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.

 Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya

1. Data Cross Section


Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya
laporan keuangan per 31 desember 20011, data pelanggan PT. Suka Maju bulan
mei 20010, dan lain sebagainya.
2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke
waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data
perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004
sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan
ke bulan, dll.

 Jenis Data Menurut Sifatnya

1. Data Kualitatif
Data yg dihimpun berdasarkan cara-cara yg melihat proses suatu objek penelitian.
Data semacam ini lebih melihat kepada proses daripada hasil karena didasarkan
pada deskripsi proses dan bukan pada perhitungan matematis.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif jelas mendasarkan hasil penelitian pada perhitungan-perhitungan
matematis yg kemudian memberikan gambaran atas suatu fenomena kasus yg
diajukan dalam penelitian.
SAMPLE

A. Pengertian Sample
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam
penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua
unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:

1. Harus meliputi seluruh unsur sampel


2. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
3.  Harus up to date
4. Batas-batasnya harus jelas
5.  Harus dapat dilacak dilapangan

Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample
yang ideal adalah:

1. Dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.
2. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan
penyimpangan baku  (standar) dari taksiran yang diperoleh.
3. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan,
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah.

B. Teknik dalam Pengambilan Sampel

Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua:

1. Probability Sampling atau Random Sampling

 Simple random sampling, pengambilan sample secara acak sederhana, ialah sebuah
sample yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen
dari populasi mempunyai kesempatan yang sama  untuk dipilih menjadi sample. Metode
yang digunakan dengan cara (1) undian (digoncang seperti arisan), (2) ordinal (angka
kelipatan), (3)tabel bilangan random.
 Proportionate stratified random sampling, misal dengan siswa sebagai sampelnya, maka
perlu ada kalsifikasi siswa berdasar strata (misal kelas I, II dan III).

Disproportional stratified random sampling.

 Area Sampling, teknik pengambilan sample berdasar wilayah.


 Kluster sampling, teknik pengambilan sample berdasar gugus atau clusters, misal: sebuah
penelitian ingin mengetahui pendapatan keluarga dalam suatu desa,  dengan berbagai
klaster, missal dari segi pekerjaan: Tani, Buruh, PNS, Nelayan.

2.   Non-Probability Sampling.

Non probability sampling terdiri dari:

 Sampling sistematis, yaitu memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut urutan
tertentu, missal tiap individu urutan no ke-n (10, 15, 20 dst).
 Sampling kuota, (quota sampling), teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya
jumlah sample yang diinginkan (ditentukan).

 Sampling aksidental, sample yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, misalnya
dengan menanyai siapa saja yang ditemui dijalan, untuk meminta pendapat tentang
kenaikan harga sembako.
 Purposive sampling, teknik pengambilan sample didasrkan atas tujuan tertentu. (orang
yang dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel).
 Sampling jenuh (sensus).

Snowball sampling, dimulai dari kelompok kecil  yang diminta untuk menunjukkan
kawan masing-masing. Kemudian kawan tesrebut diminta untuk menunjukkan kawannya lagi
dan seterusnya sampai secukupnya.
VARIABLE

A. Beberapa pengertian variabel menurut para ahli, antara lain:

 SUTRISNO HADI
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis
kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan.
 FREDDY RANGKUTI
Variabel adalah konsep yang emmpunyai variasi nilai, maka nilai variabel dapat
dibedakan menjadi empat tingkatan skala, yaitu: nominal, ordinal, internal, dan rasio.
 ANONIM
Variabel adalah pengenal yang digunakan untuk menyimpan suatu nilia sementara pada
memori.
 TIA MUTIARA
Variabel adala sesuatu yang menjadi pusat atau fokus perhatian, yang memberikan
pengaruh dan memiliki nilai sehingga dapat berubah. Variabel dapat disebut juga peubah.
Variabel merupakan objek penelitian yang dapat menentukan hasil penelitian.
 BAGJA WALUYA
Variabel merupakan konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap penelitian.
Variabel didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi.
 SUGIARTO
Variabel adalah karakter yang akan diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu
atribut dari sekelompok objek dengan ciri adanya variasi antara satu objek dengan objek
yang lain dalam kelompok tertentu.
 ROBBINS PEARSON
Variabel adalah semua karakteristik umum yang dapat diukur dan dapat berubah dalam
keluasan, intensitas, atau keduanya.
 EDDY SOERYANTO SOEGOTO
Variabel merupakan objek penting dalam riset pemasaran karena tanpa kehadiran
variabel maka riset tidak dapat terlaksana.

B. Macam-macam Variabel, antara lain:

 Variabel Kuantitatif.

1. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabel 2 kutub berlawanan. Contoh:


Jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).
2. Variabel kontinum terdiri dari tiga jenis variabel, antara lain:
o Variabel  Ordinal atau variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka
pandai, Yudit tidak pandai.
o Variabel Interval atau variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah
10 km, sedangkan Yuli 5 km maka variabel intervalnya adalah 5 km.
o Variabel Ratio atau variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat
badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan
Heri 2 kali lipat Upi.

 Variabel Kualitatif
Variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh :
kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
 Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
 Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Harga terhadap Keputusan  Pembelian. Harga = Variabel
Independen, Keputusan Pembelian = Variabel  Dependen.
 Variabel Moderator
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat
hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan
suami isteri.
 Variabel Intervening (Antara)
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan
variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak
dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan
(Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
 Variabel Kontrol
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti. Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus
D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan
yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka
sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai