Anda di halaman 1dari 4

RESUME HASIL ANALISA MINYAK DAN LEMAK SAMPEL

DESA WINDUROJO
Dari 11 sampel yang dianalisa didapatkan hasil fisik menunjukkan adanya bau minyak
tanah dan lumpur yang terdapat dalam air sumur.
1. Data Fisik Sample
No Sample Waktu Pengambilan Bentuk Sample
1 Sample Ke-1 Rabu, 6 Mei 2020 (± Lumpur
09.00 WIB)
2 Sample Ke-2 Rabu, 6 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan
10.00 WIB) terdapat lapisan minyak
3 Sample Ke-3 Rabu, 6 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan air
11.30 WIB)
4 Sample Ke-4 Kamis, 7 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan air
07.10 WIB)
5 Sample Ke-5 Rabu, 6 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan air
(Pumping Ke-3) 11.00 WIB)
6 Sample Ke-6 Kamis, 7 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan air
12.20 WIB)
7 Sample Ke-7 Rabu, 6 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan air
15.36 WIB)
8 Sample Ke-8 Kamis, 7 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan air
15.18 WIB)
9 Sample Ke-9 Kamis, 7 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan air
10.36 WIB)
10 Sample Ke-10 Jumat, 8 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan air
10.21 WIB)
11 Sample Ke-11 Kamis, 7 Mei 2020 (± Campuran Lumpur dan air
09.05 WIB)

2. Metode Uji
a. Memasukkan sebanyak 100 mL sample ke dalam corong pisah.
b. Membilas botol sample dengan 30 ml n-heksana dan menambahkan hasil
bilasan ke dalam corong pisah.
c. Mengocok dengan kuat selama 2 menit. Membiarkan fase air dan fase n-
heksana memisah.
d. Memisahkan fase air ke dalam Erlenmeyer, sedangkan lapisan fase n-heksana
ditampung ke dalam Erlenmeyer yang telah diketahui bobotnya (W0).
e. Memasukkan kembali fase air ke dalam corong pisah untuk diekstraksi kembali.
f. Melakukan ekstraksi sebanyak 2 kali dengan 30 mL n-heksana
g. Menyaring ekstrak dengan kertas saring yang berisi 10 g Na2SO4 anhidrat yang
ada pada corong
h. Ekstrak yang telah disaring kemudian dilakukan pemanasan dengan penangas
air pada suhu 70 °C
i. Saat terlihat pelarut telah habis menguap, menghentikan pemanasan. Dingikan
dan keringkan erlenmeyer dalam oven dengan suhu 70 °C ± 2 °C selama 30 –
45 menit.
j. Memasukkan ke dalam desikator selama 30 menit dan timbang labu destilasi
sampai didapat bobot tetap (W1).

3. Hasil dan Pembahasan


Hasil yang didapatkan dari 11 sample, yang menunjukkan adanya minyak dan
lemak dilihat dari penampakannya terdapat pada sample ke- 2, sedangkan untuk
bau terdapat pada semua sampel. Sample ke-1 tidak bisa dianalisa karena
sample tersebut berupa lumpur sehingga sulit untuk dipisahkan pada saat
ekstraksi dan untuk sample ke-3 berupa campuran lumpur dan air yang lebih
pekat dibandingkan sample yang lain, sample ini sulit dipisahkan pada saat
penyaringan.
Tahap analisa yang telah dilakukan sampai pada penetapan bobot konstan
(oven-timbang). Setelah ditetapkan bobot konstan dilakukan perhitungan kadar
minyak dan lemak pada sample (SNI 6989.10:2011)
Hasil kadar minyak dan lemak dalam sample adalah sebagai berikut :

No Kode Sample Kadar Minyak dan Lemak (g/L)


1 Sample Ke-1 Karena bersifat lumpur tidak bisa
dianalisis
2 Sample Ke-2 52.009
3 Sample Ke-3 Karena bersifat lumpur tidak bisa
dianalisis
4 Sample Ke-4 0.17
5 Sample Ke-5 (Pumping Ke-3) 0.04
6 Sample Ke-6 0.048
7 Sample Ke-7 0.004
8 Sample Ke-8 0.009
9 Sample Ke-9 0.025
10 Sample Ke-10 0.053
11 Sample Ke-11 3.113
Sample sebelum ditambah larutan asam

Sample ditambahkan Larutan HCl (dibuat Sample ditambah n-heksana,


n untuk
suasana asam) memisahkan fase air dan fase n-heksana
n
(sample yang mengandung minyak dan
lemak)

Fase n-heksana
heksana disaring menggunakan kertas saring yang ditambah Na2SO4 anhidrat untuk
menyaring sisa
sisa-sisa
sisa air yang masih terdapat dalam fase n-heksana
n
Pemanasan fase n-heksana
heksana Sampel yang sudah dihilangkan n-heksana
n dan siap untuk
untuk menghilangkan n
n-heksana dioven
dengan minyak dan lemak

Sample dioven Sample didinginkan dengan desikator

Anda mungkin juga menyukai