Anda di halaman 1dari 3

WAWASAN KEBANGSAAN

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya memandang atau melihat,
jadi kata wawasan dapat diartikan cara melihat atau cara pandang. Sehingga Wawasan
Kebangsaan Indonesia adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara
kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Selain pengertian Wawasan Kebangsaan Indonesia
diatas. Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan
kebangsaan indonesia adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan kebangsaan dapat juga
diartikan sebagai cara memandang / sudut pandang yang mengandung kemampuan seseorang
atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam
memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan
internal dan lingkungan eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).

4 Pilar Kebangsaan

Ketua MPR RI Taufiq Kiemas merupakan pencetus 4 pilar kebangsaan. Beliau menerima
gelar kehormatan dari universitas trisaki berupa gelar doctor honoris apertura (H.C). Berikut
adalah 4 pilar kebangsaan yang dicetuskan oleh beliau.

 Pancasila
 Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)
 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
 Bhineka Tunggal Ika

1. Pancasila

Pancasila merupakan landasan atau pilar pertama yang menyokong kekokohan yang dimiliki
bangsa Indonesia. Pemikiran tersebut muncul karena 5 sila yang terdapat dalam pancasila
merupakan wujud dari sistem kepercayaan (belief system) yang dimiliki Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan keanekaragaman yang
dimilikinya. Oleh karena itu sistem kepercayaan yang dimiliki diharapkan mampu
mengakomodir atau menjembatani seluruh keberagaman tersebut.

Sila pertama dalam pancasila berbunyi ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’. Sila ini dapat diterima
oleh seluruh agama tanpa terkecuali. Masing-masing agama tentunya memiliki Tuhan yang
sembah. Sila ini memiliki maksud agar rakyat Indonesia memiliki agama, memeluk
keyakinan dan memiliki satu Tuhan yang disembah.

Kata ‘satu’ bukan berarti harus sama, selama rakyat Indonesia memiliki ‘satu’ nya masing-
masing maka itu sudah menjadi wujud pasti dari sila ini. Sila pertama ini bahkan diakui
sebagai common denominator oleh bangsa Indonesia.
Selanjutnya dalam sila kedua disebutkan ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’. Sila ini
merupakan wujud penghormatan atas hak asasi manusia yang dimiliki oleh seluruh warga
negara. Semua rakyat Indonesia pada dasarnya memiliki harkat dan martabat yang sama.

Pengakuan tersebut didapatkan secara adil dan beradab. Yang terpenting adalah pancasila
dianggap sebagai pilar penyangga kokoh bagi bangsa Indonesia yang pluralistik.

2. Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Dasar 1945 atau yang disingkat UUD 1945 menjadi pilar kedua yang
menyangga kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat luas dapat memahami makna
yang dimaksudkan dalam teks pembukaan UUD 1945.

Pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945 merupakan batang tubuh. Oleh karena itu, jika
tidak memahami makna dari teks pembukaan UUD 1945 tidak akan mungkin bisa
mengevaluasi batang tubuh yang menjadi derivatnya.

3. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Masing-masing negara di dunia memiliki bentuk negaranya sendiri. Bentuk negara yang
dimiliki indonesia adalah negara kesatuan yaitu NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia).

Sebelumnya, para pendiri bangsa memiliki banyak pertimbangan untuk memiliki NKRI
sebagai bentuk negara Indonesia. Pertimbangan utamanya adalah karena strategi devide et
impera (pecah belah) yang dimiliki Belanda mampu membuat mereka bertahan selama 350
tahun menjajah Indonesia.

Pada masa itu Indonesia masih terpecah belah dalam bentuk kerajaan. Pertimbangan para
pendiri bangsa terbukti mampu membuat Indonesia lebih kokoh dan tidak mudah terpecah
belah. Setelah berbentuk negara kesatuan taktik pecah belah Belanda dapat dipatahkan
dengan mudah.

4. Bhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika memiliki arti walau berbeda-beda namun namun tetap satu jua.
Semboyan ini merupakan semboyan negara Indonesia yang pertama kali dicetuskan oleh
Mpu Tantular.

Semboyan ini kemudian dituangkan Mpu Tantular dalam karyanya dengan bunyi ‘Bhinna Ika
Tunggal Ika, tan hana dharma mangrwa’. Mpu Tantular sendiri merupakan seorang pujangga
di Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayamwuruk (1350-1389).

Pada masa itu, rakyat kerajaan Majapahit hidup rukun dengan berpegang pada prinsip
Bhineka Tunggal Ika. Seperti diketahui, rakyat Majapahit menganut berbagai kepercayaan
yang berbeda.

Oleh karena itu tujuan dari dibuatnya semboyan ini adalah untuk mencegah perpecahan di
kalangan masyarakat. Meskipun mereka menganut kepercayaan atau agama yang berbeda,
namun mereka tetap sama dalam satu pengabdian.

Anda mungkin juga menyukai