Anda di halaman 1dari 6

NARKOBA

narkotika menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 ,


Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan yang di bedakan ke dalam golongan I, II dan III.

1. Jenis-jenis narkoba
Morfin

Berasal dari kata ‘morpheus’ yang berarti ‘dewa mimpi’, morfin adalah alkaloid analgesik
kuat yang ditemukan pada tanaman opium. Jenis narkoba ini bekerja langsung pada sistem
saraf pusat, sebagai penghilang rasa sakit. 

Beberapa efek buruk yang timbul dari pemakaian narkoba jenis morfin adalah:

 Menurunkan kesadaran.
 Menimbulkan euforia atau rasa bahagia luar biasa.
 Kebingungan.
 Berkeringat.
 Pingsan.
 Jantung berdebar-debar.
 Gelisah.
 Perubahan suasana hati.
 Mulut kering.
 Kejang lambung.
 Produksi air seni berkurang.
 Gangguan menstruasi dan impotensi.

2. Heroin (Putaw)

Narkoba jenis ini dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Namun, reaksi yang
ditimbulkan heroin bisa lebih kuat dari morfin, sehingga zat ini sangat mudah menembus ke
otak.

Efek buruk yang ditimbulkannya adalah:

 Melambatnya denyut nadi.


 Tekanan darah menurun.
 Lemah otot.
 Pupil mengecil.
 Hilang kepercayaan diri.
 Suka menyendiri.
 Sering berperilaku buruk, seperti berbohong dan menipu.
 Kesulitan buang air besar.
 Sering tidur.
 Kemerahan dan rasa gatal pada hidung.
 Gangguan bicara (cadel).

3. Ganja (Kanabis/Marijuana)

Ganja, yang bernama lain Cannabis sativa syn. Cannabis Indica, adalah tumbuhan budidaya
yang menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika pada bijinya. Narkoba jenis ini dapat
membuat pemakainya mengalami euforia, yaitu rasa senang berkepanjangan tanpa sebab. 

Sebenarnya, tanaman ganja telah dikenal manusia sejak lama. Seratnya biasa digunakan
sebagai bahan pembuat kantung, dan bijinya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
minyak. Namun belakangan, negara-negara beriklim dingin pun mulai banyak
membudidayakan tanaman dini dengan cara mengembangkannya di rumah kaca. 

Adapun bahaya narkoba jenis ganja bagi tubuh adalah:

 Denyut nadi dan jantung lebih cepat.


 Mulut dan tenggorokan terasa kering.
 Sulit dalam mengingat.
 Sulit diajak berkomunikasi.
 Kadang-kadang terlihat agresif.
 Mengalami gangguan tidur.
 Sering merasa gelisah.
 Berkeringat.
 Nafsu makan bertambah.
 Sering berfantasi.
 Euforia.

4. Kokain

Kokain adalah jenis narkoba yang berasal dari tanaman Erythroxylon coca, dari Amerika
Selatan. Daun tanaman ini biasanya dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu
dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Sementara efek buruk lainnya bagi tubuh adalah:

 Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna.


 Sering merasa gelisah.
 Menurunnya berat badan.
 Timbul masalah pada kulit.
 Mengalami gangguan pernafasan.
 Sering kejang-kejang.
 Sering mengeluarkan dahak.
 Mengalami emfisema (kerusakan pada paru-paru).
 Turunnya selera makan.
 Paranoid
 Gangguan penglihatan.
 Sering merasa kebingungan.
5. LSD (Lysergic Acid)

LSD adalah jenis narkoba yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas
kecil, kapsul, atau pil. Efek buruknya bagi kesehatan adalah:

 Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan waktu.


 Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya.
 Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya.
 Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat.
 Diafragma mata melebar.
 Mengalami demam.
 Sering depresi dan merasa pusing.
 Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan.
 Mengalami gangguan persepsi.

6. Opium (Opiat)

Opium adalah jenis narkoba yang berbentuk bubuk. Narkoba jenis ini dihasilkan dari
tanaman bernama papaver somniferum. Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan
untuk menghilangkan rasa sakit.

Adapun efek buruknya bagi kesehatan adalah:

 Memiliki semangat yang tinggi (hiperaktif).


 Sering merasa waktu berjalan begitu lambat.
 Merasa pusing (mabuk).
 Birahi meningkat.
 Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher.
 Sering merasa sibuk sendiri.

2. Efek dari penggunaan narkoba

1. Merasa Tenang dan Tertidur

Penggunaan obat depresan biasanya oleh penderita yang memiliki gangguan psikis.
Penyalahgunaan obat depresan menyebabkan penggunanya merasa tenang dan tertidur. 

Namun tidur mereka berbeda dengan tidur orang pada umumnya. Jadi, meskipun mereka
nampak tertidur sebenarnya organ-organ dalam tubuh mereka masih aktif beraktivitas. 

2. Mengalami Halusinasi
Masih ingatkan dengan berita tentang ganja gorilla yang pernah booming waktu lalu?
Dampak buruk penggunaan dari ganja jenis ini adalah halusinasi. Sebab halusinasi, pengguna
tidak dapat membedakan mana kenyataan dan mana khayalan. 

Halusinasi merupakan penggambaran yang tidak tepat dari pancaindera terhadap suatu objek.
Penderita dengan halusinasi pada beberapa kasus mengalami ketakutan  pada sesuatu hal atau
biasa disebut paranoid.  Halusinasi dapat terjadi  saat mengkonsumsi obat atau pada saat
menghentikan obat secara mendadak (sindroma putus obat). Apabila keinginannya tidak
terpenuhi penderita akan merasa mudah tersinggung dan tertekan. 

3. Merasa Terstimulasi

Beberapa artis mengaku bila mengkonsumsi narkoba dapat membuat badan lebih fit bahkan
ide mengalir dengan lancar. Padahal hal ini justru membahayakan tubuh. Organ tubuh
manusia ibarat mesin. 

Mesin yang terus menerus dipakai maka akan mudah aus dan rusak. Begitulah tubuh
pengguna narkoba. Meskipun merasa fit, sebenarnya organ-organ tubuhnya perlahan-lahan
kelelahan karena bekerja sangat berat. 

4. Merasa Kecanduan

Karena memiliki sifat adiktif, penggunanya cenderung ingin mengkonsumsi


dalam jumlah yang lebih banyak. Apabila konsumsi melebihi batas normal, pengguna dapat
mengalami sakaw atau overdosis yang berujung pada kematian. 

5. Mengganggu Kinerja Organ Pernapasan

Kinerja organ pernapasan pasti terganggu apabila terdapat zat asing yang masuk


melalui hidung. Gangguan tersebut dapat berupa sesak napas, infeksi paru-paru dan gangguan
sistem pernapasan lainnya. Coba bayangkan, secara tidak sengaja debu masuk ke hidung saja
dapat menyebabkan flu, apalagi obat-obatan berbahaya?

6. Menurunkan Daya Berpikir

Pada tahap awal penderita memang merasa lebih kreatif dan produktif. Namun pada suatu
titik dimana muncul keinginan konsumsi narkoba dalam jumlah yang lebih banyak, di situ
pengguna akan berubah fokus. 

Yang awalnya bagaimana berkarya menjadi bagaimana cara mendapatkan narkoba. Hal ini
disebabkan oleh rusaknya sistem saraf pusat oleh narkoba. Pemakaian narkoba jangka
Panjang dapat merusak sel-sel syaraf terutama diotak. Kematian sel otak tidak dapat
diperbaiki sehingga mengganggu system penghantaran sinyal yang berakibat pada
menurunnya mengolah informasi dan menyimpannya di hippocampus.

7. Meracuni Tubuh
Penderita mulai keracunan oleh narkoba adalah saat tenggorokannya terasa terbakar. Narkoba
sebenarnya adalah racun bagi tubuh. Segala hal yang berbahaya bagi manusia pasti akan
disaring oleh organ hati. 

Apabila racun yang disaring semakin banyak tentunya menyebabkan hati bekerja ekstra.
Apabila fungsi hati tidak maksimal lagi risiko tubuh keracunan semakin tinggi. Racun
tersebut juga dapat merusak organ penting lain seperti ginjal,jantung dan otak.

8. Disfungsi Seksual

Penggunaan narkoba dapat mengurangi keinginan untuk berhubungan seksual. Hal ini karena
zat-zat dalam narkoba mengganggu kerja hormon reproduksi baik pada pria maupun wanita.
Pada suatu waktu, narkoba dapat menyebabkan kemandulan pada penggunanya. 

9. Penurunan Kekebalan Tubuh

Narkoba adalah zat-zat yang berbahaya. Penggunanya akan selalu merasa ingin menambah
dosis sehingga kinerja organ tubuh semakin berat. 

Kerja keras yang terus menerus ini merusak organ-organ tubuh. Organ tubuh yang rusak,
misalnya hati, dapat menyebabkan tubuh rentan keracunan. 

10. Kehilangan Rasa Percaya Diri

Perasaan tenang yang diakibatkan oleh narkoba efeknya hanya sementara. Pengguna akan
terus merasa ingin menambah dosis obat berbahaya tersebut. Efek dari ketergantungan itu
adalah merasa tidak nyaman atau percaya diri apabila belum mengkonsumsi narkoba.

3. Upaya pencegahan peredaran narkoba

4. Penyebab seseorang menggunakan narkoba

Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA umumnya terjadi karena adanya rasa ingin tahu yang
tinggi. Di sisi lain, kondisi ini juga dapat dialami oleh penderita gangguan mental, misalnya
gangguan bipolar atau skrizopenia. Seseorang yang menderita gangguan mental dapat lebih
mudah menyalahgunakan NAPZA yang awalnya bertujuan untuk meredakan gejala yang
dirasa.

Selain rasa ingin tahu yang tinggi dan menderita gangguan mental, terdapat pula beberapa
faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang melakukan penyalahgunaan NAPZA,
antara lain:

 Memiliki teman yang seorang pecandu NAPZA.


 Mengalami masalah ekonomi.
 Pernah mengalami kekerasan fisik, emosi, atau seksual.
 Memiliki masalah hubungan dengan pasangan, kerabat,s atau keluarga.

Fase dan Gejala Penyalahgunaan NAPZA

Ketika penyalahgunaan NAPZA tidak dihentikan dan terjadi terus-menerus, hal itu dapat
menyebabkan kecanduan. Pada fase ini, gejala yang dirasakan dapat berupa:

 Keinginan untuk menggunakan obat terus-menerus, setiap hari atau bahkan beberapa kali
dalam sehari.
 Muncul dorongan kuat untuk menggunakan NAPZA, yang bahkan mampu mengaburkan
pikiran lain.
 Seiringnya berjalannya waktu, dosis yang digunakan akan dirasa kurang dan muncul
keinginan untuk meningkatkannya.
 Muncul kebiasaan untuk selalu memastikan bahwa NAPZA masih tersedia.
 Melakukan apa pun untuk mendapatkan atau membeli NAPZA, bahkan hingga menjual
barang pribadi.
 Tanggung jawab dalam bekerja tidak terpenuhi, dan cenderung mengurangi aktivitas sosial.
 Tetap menggunakan NAPZA meski sadar bahwa penggunaan NAPZA tersebut memberikan
dampak buruk pada kehidupan sosial maupun psikologis.
 Ketika sudah tidak memiliki uang atau barang yang dapat dijual, pecandu NAPZA mulai
berani melakukan sesuatu yang tidak biasa demi mendapatkan zat yang diinginkan, misalnya
mencuri.
 Melakukan aktivitas berbahaya atau merugikan orang lain ketika di bawah pengaruh NAPZA
yang digunakan.
 Banyak waktu tersita untuk membeli, menggunakan, hingga memulihkan diri dari efek
NAPZA.
 Selalu gagal saat mencoba untuk berhenti menggunakan NAPZA.

Anda mungkin juga menyukai