Surini
4201-0119-A058
PSIK B
Dosen Pengampu :
Sri Lestari,Msi
1. Identitas Klien
Riwayat Klien
Kesehatan
Riwayat -
Penyakit
sebelumnya:
Kecelakaan : Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
sebelumnya, tidak pernah mengalami patah
tulang.
Operasi : Pasien tidak pernah melakukan operasi
sebelumnya
Keadaan Klien
Umum
Kesadara Composmentis, GCS 4,5,6
n
TD 110/70 mmHg
N 100x/ menit
S 36,8ºC
RR 25x/ menit
TB 170 cm
BB 68 g
a. Body System
Pemeriksaan Klien
Fisik
Penglihatan : S: pasien mengatakan tidak ada gangguan
pada penglihatan
I: kedua mata kanan-kiri simetri, tidaka ada
odem, tidak ada kelainan gerakan bola mata,
konjungtiva tidak anemis, pupil isokor
antara kanan-kiri saat di rangsang cahaya.
Persepsi sensori:
Penciuman normal
Perabaan normal
Abdomen:
P: tympani
5555 5555
000 555
Integument : -Integumen keseluruhan kecuali integument
ekstremitas kanan:
I:Mukosa bibir pucat,
c. Pemeriksaan rontgen
Hasil :
Tampak plat + screw terfiksasi
dengan baik pada tulang femur
5. Pengobatan
Terap Klien
i
27
Juni
2018
Terapi Infus PZ 1000 cc/ 24 jam dengan 14 tpm
Injeksi IV:
Ceftriaxone 2×1 gr
Santagesik 3×1000 mg
A. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
.
1. Ds: pasien mengatakan Fraktur Perfusi jaringan
kaki kanan tidak perifer tidak
merasakan apa-apa saat Post operasi efektif
di sentuh (pembedahan)
Do:
1. Bengkak pada
ekstremitas kanan Kerusakan
2. Nadi tidak teraba vaskularisai
4. Tampak
menyeringai kesakitan
5. Tampak gelisah
Ds: –
3. Fraktur Risiko syok
Do: Hipovolemia
1. luka basah Post operasi
(merembes) (pembedahan)
2.Tampak
mengeluarkan banyak
darah pada luka post Kerusakan
operasi vaskularisai
3. terpasang transfusi
darah Mengalami
perdarahan
4. HB: 7,9 gr/dL
5. Terpasang drain di
regio femur dextra
sejumlah 50 cc/24 jam Kehilangan banyak
darah
Risiko Syok
hipovolemia
Ds: pasien mengatakan
pada paha yang di Fraktur
Gangguan
operasi sulit untuk
mobilitas fisik
4. digerakan
pergeseran fragmen
Do: tulang
1. Gerakan sangat
terbatas kerusakan
neuromuskuler
2. Fisik lemah
3. Sendi kaku pada tindakan operatif
region femur dextra ORIF
4. Kekuatan otot
pemasangan pen dan
5555 5555 screw pada tulang
000 555 yang patah
post operatif
fungsi ekstremitas
terbatas
gangguan mobilitas
fisik
Ds: –
Do:
fraktur
1. Terdapat luka post
operasi pada paha pergeseran fragmen Resiko infeksi
kanan bawah tulang
5.
2. Luka post operasi kerusakan
kira-kira 5 cm neuromuskuler
vaskularisai
mengalami gangguan
suplai O2 tidak
sampai ke jaringan
perifer
paralisis jaringan
amputasi
kehilangan bagian
tubuh
B. Diagnosa Keperawatan
N:100x/menit
RR:25x/menit
S:36,8℃
3. Bersikap Protektif
5555 5555
000 555
Leukosit 6,6
N:100x/menit
RR: 25x/menit
S: 36,8℃
C. Intervensi Keperawatan
5. Menghilangkan
rasa nyeri pada
bagian ekstremitas
bawah
1. Observasi tanda
vital
2. Skala nyeri 1. Mengetahui
keadaan umum
3. Observasi nyeri pasien
secara komprehensif
meliputi lokasi, 2. Mengidentifikasi
karaktteristik, dan tingkat nyeri yang di
durasi frekuensi rasakan mulai tingkat
0-10
4. Ajarkan
Nyeri Akut penggunaan teknik 3. Menentukan
nonfarmakologi kebutuhan tindakan
2. Setelah dilakukan
untuk meredakan management nyeri
tindakan keperawatan
nyeri dan keefektifannya
diharapkan nyeri
berkurang dengan 5. Lakukan
4. Membantu
kriteria hasil: perubahan posisi mengalihkan rasa
(meninggikan) nyeri
a. Memperlihatkan
bagian yang nyeri
teknik relaksasi secara
5. Meningkatkan
individual yang efektif 6. Kolaborasi sirkulasi untuk
untuk mencapai pemberian analgetik
menurunkan area
kenyamanan sesuai indikasi tekanan lokal
b. Memperlihatkan 6. Menurunkan
tingkat nyeri pada skala
nyeri melalui
yang rendah mekanisme
penghambatan
c. Tanda vital: dalam
batas normal rangsang nyeri baik
secara sentral
TD: 120/80 mmHg maupun perifer
1. Pantau kondisi
N: 88x/menit
yang dapat
mengarah ke
RR:17x/menit hipovolemia (mis,
pembedahan, terapi
S: 36℃
antikoagulan, diare
d. Mengenali faktor dan muntah yang 1. Pasca pembedahan
penyabab dan lama, gagal jantung harus di observasi
penggunaan tindakan kongestif berat) karena resiko
untuk memodifikasi terjadinya syok
2. Pantau asupan dan
faktor tersebut
haluaran, termasuk 2. memantau
e. Melaporkan pola luka, drain, muntah haluaran drain adanya
tidur yang baik dan diare. tanda-tanda adanya
perdarah
Risiko syok 3 Pantau warna
hipovolemia dan kelembapan 3. warna kulit pucat
kulit dan dingin
Setelah dilakukan menunjukan adanya
tindakan keperawatan 4 Ajarkan pasien tanda-tanda resiko
diharapkan risiko syok dan keluarga tentang syok
ttidak mengalami tanda gejala syok
keparahan. Dengan (mis perdarahan, 4. menambah
kriteria hasil : kelebihan cairan, wawasan kepada
nyeri dada) ajarkan klien dan keluarga
3 a. Tanda-tanda vital untuk melaporkan mengenai tanda tanda
dalam rentang normal gejala ini dan gejala syok
untuk pasien (sebagai
aturan, tekanan darah 5 Siapkan untuk 5. pemberian
minimal 90 mmHg, pemberian ccairan transfusi darah dan
denyut jantung antara elektrolit, koloid, pemberian elektrolit
60-100x/menit dengan atau darah/ produk untuk mengatasi
irama normal, dan darah untuk masalah masalah resiko syok
kecepatan pernafasan volume yang
12 hingga 20x/menit) bersirkulasi
6.
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
O:
d. S: 36,3℃
P:
3 3 27 Juni 20.35 S: –
2019 O:
1. Luka basah (merembes)
2. Tampak mengeluarkan banyak
darah dapa luka post operasi
3. Terpasang transfusi darah
4. HB: 7,9 gr/dL
5. Terpasang drain di regio femur
dextra sejumlah 50 cc/24 jam
S: Resiko Syok Hipovolemia Belum
teratasi
O:
1. Pantau kondisi yang dapat
mengarah ke hipovolemia (mis,
pembedahan, terapi antikoagulan, diare
dan muntah yang lama, gagal jantung
kongestif berat)
2. Pantau asupan dan haluaran,
termasuk luka, drain, muntah dan
diare.
3. Pantau warna dan kelembapan
kulit
4. Siapkan untuk pemberian cairan
elektrolit, atau darah/produk darah
untuk masalah volume yang
bersirkulasi