Lta Revisi Yg Baru
Lta Revisi Yg Baru
OLEH :
Rita Ameliah
NIM.PO.71.25.1.18.079.RPL
Laporan Tugas Akhir berjudul “Asuhan Keperawatan Gigi Dan Mulut Dengan Kasus
Karies Mencapai Dentin (KMD) Di Poli Gigi Rsud H.M.Rabain Muara Enim” yang telah
di pertahankan oleh :
Nama : Rita Ameliah
NIM : PO.71.25.1.18.079.RPL
Penguji I
R.A. Zainur,SPd,M.Kes
NIP. 195905081981032001
Penguji II
Mujiyati, SE, Msi
NIP.196909101990032002
Penguji III
Listrianah,S.Pd, M.Kes
NIP.196402041988032002
Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Palembang
Ismalayani, SKM.,M.Kes
NIP. 196403261983032001
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
LAPORAN TUGAS AKHIR
Pembimbing II Pembimbing I
Mengetahui
Ismalayani, SKM.,M.Kes
NIP. 1964032 61983032001
KATA PENGANTAR
iii
Puji dan syukur penulis ucapkan ke-Hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal laporan tugas akhir ini dengan
bantuan dari semua pihak. Sholawat serta salam penulis tujukan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang beriman sampai
akhir zaman. Proposal laporan tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi syarat
Palembang. Adapun judul proposal laporan tugas akhir ini adalah “Asuhan Keperawatan
Gigi Dan Mulut Dengan Kasus Karies Mencapai Dentin (KMD) Di Poli Gigi Rsud
Pembuatan proposal laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan semua pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat
Palembang
4. Ibu Listrianah, S.Pd, M.Kes selaku penguji III sekaligus sebagai pembimbing
iv
6. Para dosen dan staf karyawan Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan
7. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual, serta
Sahabat-sahabat dan teman seperjuangan yang telah memberikan dorongan dan bantuan
dalam penulisan proposal laporan tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan
oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan pembuatan laporan tugas akhir di masa yang akan datang. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih dan semoga proposal laporan tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan penulis berharap proposal ini bisa berlanjut ke bab
selanjutnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER...........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................2
1. Tujuan Umum.............................................................................................................2
2. Tujuan Khusus...........................................................................................................3
C. Manfaat Penelitian.........................................................................................................3
1. Bagi Penulis................................................................................................................3
2. Bagi Lahan Praktik.....................................................................................................3
3. Bagi Institusi...............................................................................................................3
vi
D. Standar Operasional Prosedur Penambalan Glass Ionomer........................................15
1.Bahan Dan Alat :.......................................................................................................15
2.Dokumen Terkait......................................................................................................15
3.Proses Penambalan....................................................................................................15
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu komponen dari kesehatan secara
umum dan juga merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan normal anak. Masalah
kesehatan mulut dapat memengaruhi perkembangan umum anak -anak. Salah satu masalah
kesehatan gigi dan mulut yang terjadi pada anak –anak yaitu karies gigi. Karies dapat
mengenai gigi sulung dan gigi tetap, tetapi gigi sulung lebih rentan terhadap karies karena
struktur dan morfologi gigi sulung yang berbeda dari gigi tetap.
Prevalensi karies di Indonesia mencapai 90% dari populasi anak balita. Menurut
laporan penelitian oleh pengendalian dan pencegahan penyakit pada tahun 2007
menunjukkan bahwa karies gigi telah meningkat khususnya pada anak usia balita dan anak
prasekolah, yaitu dari 24% menjadi 28% dimana pada anak usia 2 – 5 tahun meningkat
70% dari karies yang ditemukan . Karies ini sering ditemukan pada anak usia dibawah lima
tahun (balita), dengan penyebaran tertinggi pada anak usia tiga tahun dapat berakibat pada
masalah karies yang dapat memengaruhi kualitas hidup bahkan petumbuhan dan
perkembangan gigi anak, hal ini terjadi sangat cepat sehingga sering menimbulkan rasa
sakit, kesulitan makan dan gangguan berbicara. Jika tidak dirawat dapat memicu terjadinya
kesulitan mengunyah karena sakit gigi atau kehilangan dini pada gigi sulung (Winda, dkk
2015).
Gigi berlubang atau karies merupakan penyakit jaringan keras gigi akibat aktivitas
bakteri sehingga terjadilah (melunaknya) jaringan keras gigi yang diikuti terbentuknya
kavitas (rongga). Terjadinya gigi berlubang ini dipengaruhi beberapa factor yaitu bakteri,
substrat atau diet, waktu dan juga gigi. Ada beberapa macam karies yaitu; karies
1
2
superfisialis: gigi berlubang yang hanya mengenai lapisan gigi terluar. Karies media: gigi
berlubang yang sudah mengenai lapisan dentin. Karies profunda: gigi berlubang yang
Karies dentin berarti lubang sampai pada dentin. Orang yang menderita karies ini
akan merasakan linu bila lubangnya kemasukan makanan yang agak keras, ataupun kena
rangsangan dingin seperti es. Pada lubang ini cara pengobatannya dilakukan penambalan
Karies mencapai dentin ini bisa merasakan rangsangan, karena di dalam dentin sudah ada
saluran-saluran kecil sekali (serat toms) yang berisi urat syaraf ,darah dan limfe
Karies dentin ini bisa mengenai gigi tetap dan gigi susu, apabila gigi susu yang sudah
terkena karies dentin maka harus segera di restorasi. Restorasi gigi susu bisa dilakukan
dengan Glass Ionomer yang merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi.
Bahan ini diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi keuntungan lebih yang
Gigi susu harus dipertahankan karena merupakan penuntun erupsi bagi gigi tetap.
Jika gigi susu tanggal sebelum gigi tetap keluar, maka gigi geligi akan bergeser mengisi
yang kosong, dengan lanjutan gigi tetap tumbuh tidak pada tempatnya (Soebroto, 2011).
Berdasarkan data diatas peneliti tertarik untuk membuat laporan tugas akhir, asuhan
keperawatan gigi dan mulut dengan kasus Karies Mencapai Dentin (KMD) di Poli Gigi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
karies mencapai dentin (KMD) di Poli Gigi RSUD H.M.Rabain Muara Enim
3
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kajian asuhan keperawatan gigi dan mulut dengan Kasus
karies mencapai dentin (KMD) di Poli Gigi RSUD H.M.Rabain Muara Enim
b. Untuk mengetahui diagnosa asuhan keperawatan gigi dan mulut dengan Kasus
karies mencapai dentin (KMD) di Poli Gigi RSUD H.M.Rabain Muara Enim
dengan Kasus karies mencapai dentin (KMD) di Poli Gigi RSUD H.M.Rabain
Muara Enim
Kasus karies mencapai dentin (KMD) di Poli Gigi RSUD H.M.Rabain Muara
Enim
e. Untuk mengetahui evaluasi asuhan keperawatan gigi dan mulut dengan Kasus
karies mencapai dentin (KMD) di Poli Gigi RSUD H.M.Rabain Muara Enim
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
kasus Karies Mencapai Dentin (KMD) diharapkan laporan tugas akhir ini nantinya
3. Bagi Institusi
Hasil laporan tugas akhir ini dapat digunakan sebagai bahan referensi pada
A. Karies Gigi
1. Pengertian Karies Gigi
Gigi berlubang atau karies adalah penyakit jaringan keras gigi akibat aktivitas
demineralisasi permukaan gigi terus membesar. Kesimpulannya, karies gigi atau gigi
berlubang hanya terjadi jika semua factor tersebut saling mempengaruhi seperti
a. Plak
produknya, yang terbentuk pada semua permukaan gigi. Akumulasi bakteri ini
Jika email yang bersih terpapar di rongga mulut maka akan ditutupi oleh lapisan
organik yang amorf yang disebut pelikel. Sifatnya sangat lengket dan mampu
mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Kuman-
kuman tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel
4
5
terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain. Dan
karena plak makin tebal maka hal ini akan menghambat fungsi saliva dalam
asam bagi bakteri dan sintesa polisakharida ekstra sel. Walaupun demikian,
kompleks misalnya pati relatif tidak berbahaya karena tidak dicerna secara
rendah seperti gula akan segera meresap ke dalam plak dan dimetabolisme
dengan cepat oleh bakteri. Dengan demikian, makanan dan minuman yang
mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level
waktu 30-60 menit. Oleh karena itu, konsumsi gula yang sering dan berulang-
karies. Oleh karena itu kawasan gigi yang memudahkan pelekatan plak sangat
mungkin diserang karies. Dalam keadaan normal, gigi geligi selalu dibasahi
6
itu, jika aliran saliva berkurang atau menghilang, maka karies mungkin akan
d. Faktor Waktu
tersebut terdiri atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Oleh
karena itu, bila saliva ada di dalam lingkungan gigi, maka karies tidak
Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi,
sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu
tertentu yang berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut
menjadi kritis (5,5) yang akan menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi
Proses terjadinya kavitas merupakan suatu urutan terjadinya karies yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Demineralisasi
Remineralisasi
lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi baru
timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-kadang begitu
banyak mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak secara
mekanis, yang menghasilkan kavitasi yang makroskopis dapat dilihat. Pada karies
dentin yang baru mulai yang terlihat hanya lapisan keempat (lapisan transparan,
mikroorganisme dan enzimnya) dan lapisan kelima (lapisan opak/ tidak tembus
4. Kalsifikasi Karies
Menurut Kidd and Bechal 2012, macam-macam karies dibagi menjadi tiga, yaitu :
Karies yang baru mengenai email gigi saja, sedangkan bagian dentin
belum terkena. Pada karies ini seringkali belum terasa sakit karena di dalam
email tidak ada serabut-serabut syaraf sehingga seringkali orang tidak sadar
Karies
email
Karies yang sudah mencapai dentin atau bagian pertengahan gigi dan
pulpa, gigi biasanya terasa sakit atau ngilu apabila terkena rangsangan
Karies
dentin
terjadi peradangan pada pulpa. Biasanya terasa sakit saat makan dan sakit
tiba-tiba tidak ada rangsangan. Pada tahap ini apabila tidak dirawat, maka
gigi akan mati dan memerlukan perawatan yang lebih kompleks. (Kidd
Karies
pulpa
Abses
Jika karies belum menembus email gigi, maka belum terasa apa-apa . tapi jika
sudah mencapai dentin lapisan dentin biasanya akan merasakan rasa ngilu. Proses
10
pembentukan karies ini akan berlanjut bertambah besar dan bertambah dalam. Lubang
gigi yang besar ini akan menjadi jalan masuk bakteri-bakteri yang ada didalam mulut
untuk menginfeksi jaringan pulpa gigi tersebut yang akan menimbulkan rasa
berdenyut sampai kepala, begitu juga apabila gigi tersebut terkena rangsangan dingin,
panas,makanan yang manis dan asam selain menimbulkan keluhan yang cukup
mengganggu, maka apabila tetap dibiarkan tanpa perawatan proses karies akan
semakin berlanjut sehingga akan merusak jaringan pulpa/syarap gigi. Pada tahap
seperti ini dapat disertai timbulnya bau mulut (Halitotis) sehingga menganggu
pergaulan. Jika kapitas sudah terlalu dalam dan menyebabkan pulpa terinfeksi lama-
kelamaan pulpa akan mati. Bakteri-bakteri ini akan terus menginfeksi jaringan
dibawah gigi dan menimbulkan periodontitis aplikalis. Apabila tidak dirawat kondisi
1. Definisi
(tulang gigi ) atau bagian pertengahan antara permukaan gigi dan pulpa, gigi
manis. (Tarigan,2014)
½ tebal dentin
b. Sondasi : +
c. Thermis : +
b. Meningkatkan ketahanan gigi Email dan dentin yang terbuka dapat dibuat
c. Menghilangkan plak bakteri Secara teoritis, permukaan gigi yang bebas plak
bukanlah pekerjaan yang mudah. Perlu teknik penyikatan gigi yang benar
dan rutin.
apabila sudah terjadi lesi karies, mayoritas melakukan tindakan sebagai berikut
1) Penambalan gigi
Gigi mengalami dua fase pertumbuhan, gigi susu dan permanen. Maka
ketika gigi seorang anak berlubang maka bisa diganti dengan gigi baru yang
akan tumbuh. Tetapi walaupun digantikan dengan gigi tetap bukan berarti
terutama gigi susu harus dilakukan guna menjalankan fungsi gigi susu
berbagai kuman sehingga berbagai bakteri tidak masuk ke dalam lubang gigi
tersebut. Dalam proses penambalan, hal yang pertama sekali dilakukan adalah
pembersihan gigi yang terkena karies yaitu dengan membuang jaringan gigi
penyebab karies telah masuk ke bagian – bagian gigi yang dalam. Hal ini
1. Definisi
derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Menurut Permenkes nomor 58
asuhan keperawatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada
individu, kelompok dan masyarakat yang dapat diikuti dalam satu kurun waktu
Proses asuhan keperawatan gigi yang dikemukakan juga meliputi lima kegiatan
Adapun tujuan dari proses keperawatan gigi menurut Dahlan, 2010 adalah
sebagai berikut:
kesehatan gigi dan mulut yang dapat dikurangi, dihilangkan atau dicegah oleh
akan dibahas mengenai tahapan dalam proses asuhan keperawatan gigi menurut
a. Pengkajian
adalah mengumpulkan dan menganalisis data-data subjektif dan objektif dari pasien
14
dan hal- hal yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang
umum, pemeriksaan ekstra dan intra oral, analisis serta pengambilan keputusan
b. Diagnosa
individual dan terfokus daripada sesuatu yang bersifat ritual atau rutin.
c. Perencanaan
d. Implementasi
dilaksanakan oleh perawat gigi, pasien atau direncanakan lain dalam rangka
mencapai tujuan pasien, setiap tindakan dilaksanakan dan hasilnya dicatat dalam
e. Evaluasi
selesai perawatan dengan data yang telah dikumpulkan pada waktu pengkajian awal
Alat : Kaca mulut, sonde, pinset, ekskavator, handpiece, diamond bur (round
shaped, fissure shaped), glass slab, spatel semen, stopper semen, carver,
Bahan : aquades, Glass Ionomer type II (co. Fuji II, Fuji IX,Fuji IX High strength,
2. Dokumen Terkait
3. Proses Penambalan
a. Persiapan
memakai sarung tangun dan masker, pakaian praktek dan sepatu bersih dan
rapi.
b. Pelaksanaan
3) Dentin yang undermine dapat didukung oleh bahan yang bersifat adhesif
5) Retensi berupa ikatan adhesi antara glass ionomer dengan struktur gigi
4) The toilet of the cavity (membersihkan kavita dari sisa- sisa preparasi
atau pecahan email dengan cara disemprot oleh air syringe atau water
2) Kocok bubuk dalam kemasan/ wadah. Takar bubuk dengan sendok takar
dan ratakan dengan spatula, letakkan pada slab. Datarkan bubuk dengan
3) Keluarkan cairan dari botol, letakkan dekat bubuk (agar akurat jaga
4) Tarik satu bagian bubuk ke cairan, aduk dengan gerakan memutar dan
7) Hasil adukan licin seperti permen karet, bila adukan tampak kering buat
dengan sonde.
c) Pemolesan
mengkilat)
3. Penyelesaian
Desain dalam laporan tugas akhir ini adalah melakukan study kasus yang
terjadi dengan kasus karies mencapai dentin di Poli Gigi RSUD H.M.Rabain Muara
Enim, yaitu dengan asuhan keperawatan gigi dan mulut secara berkesinambung dan di
B. Sasaran
Sasaran dari laporan adalah kasus karies mencapai dentin (KMD) di Poli Gigi
1. Waktu Pemeriksaan
2. Tempat Pemeriksaan
a) Wawancara
dan informasi secara lisan dari pasien .Disini penulis melakukan wawancara
20
21
b) Pemeriksaan oral
gigi..
c) Pengamatan (Obsevasi)
a. Basic Instrument.
b). Sonde
c). Pinset
d. Excavator.
d. Dokumentasi
yang berisi tentang asuhan keperawatan gigi yang telah dikerjakan. Dokumentasi
a. Identitas
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Golongan Darah :
Golongan Darah : A/ B / AB / O
Suhu : ……..oC
23
24
obatan (Sebutkan )
Makanan (sebutkan)
2. Data Objektif
1) Gigi indeks
16 11 26
46 31 36
2) Debris Indeks
DI :
25
CI:
B. Diagnosa
1. Keluhan Utama
2. Keluhan Tambahan
26
C. Rencana Perawatan
D. Implementasi
Interview
Tanggal Diagnosa (Tindakan Tujuan
Klinis)
1. Mencegah terjadinya
karies/infeksi lebih
lanjut
2. Mengembalikan
fungsi dan anatomi
gigi
E. Evaluasi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………
27
DAFTAR PUSTAKA
Margareta, S, 2012, 101 Tips & Terapi Alami Agar Gigi Putih & Sehat.
Yogyakarta, Pustaka Cerdas.
Winda, S U., Paulina G., dan Dinar A W. 2015, “Gambaran Karies Rampan
Pada Siswa Pendidikan Anak Usia Dini di Desa Pineleng II Indah”,
Jurnal e- GIGI (eG), Vol. 3, Nomor 1.