Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN TEORI
A. Komponen Pembelajaran
Dalam sebuah pembelajaran ada sebuah unsur atau komponen yang selalu ada dalam
komponen-komponen sebagai berikut : tujuan, materi, metode, evaluasi, siswa, dan guru,
1. Guru
Menurut Suparlan (2008:12) “guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya
terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semu aspek, baik
menurut Sardiman (2014:125) “guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam
proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya
manusia yang potensial di bidang pembangunan”. Dari dua pengaertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa guru adalah salah satu komponen terpenting dalam pembelajaran,
2. Siswa
Menurut Sardiman (2014:111) “siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang
3. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah isi dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau
bidang studi dengan topik dan rinciannya, ruhimat (2012:152). Materi pembelajaran
ini dapat berupa buku, latihan soal, media visual. Disini peran guru sangatlah penting
4. Metode Pembelajaran
Untuk kesuksesan dalam pembelajaran tidak hanya materi saja yang disiapkan dengan
rapi tetapi metode yang akan digunakan juga harus disiapkan karena sangatlah
penting untuk penyampaian materi tersebut. Menurut Zain, dkk (2013) metode yang
digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, latihan, dan imitasi.
a. Metode Ceramah
pembelajaran dikelas.
b. Metode demontrasi
dengan cara memperagakan kejadian, cara kerja alat, atau urutan kegiatan baik
secara langsung atau dibantu media pembelajaran yang sesuai dengan materi”.
Dengan metode ini perhatian siswa bisa lebih terpusat pada benda atau alat
pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan dijawab oleh siswa ataupun
sebaliknya siswa yang membuat pertnyaan dan dijawab oleh guru. Menurut
zain, dkk (2013:94) “metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru”. Dengan metode
pembelajaran ini guru dapat mengetahui seberapa jauh penguasaan dan daya
ingat siswa.
d. Metode latihan
Metode latihan ini dapat disebut juga metode training, metode yang
e. Metode imitasi
Metode imitasi menurut arti kata berarti meniru. Dalam pemebelajaran yang
menggunakan metode imitasi ini murid meniru apa yang dicontohkan oleh
guru (panggabean:2010).
5. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’ menurut arsyad (2006:3). Dan media pembelajaran itu
sendiri adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertuujuan
setiap guru penggunaan media dalam menyampaikan ilmu yang akan diberikan itu
sangatlah membantu.
Menurut Hamalik (Azhar Arsyad, 2006:15) mengemukakan bahwa pemakaian
siswa. Menurut Leshin, dkk (Arhar Arsyad, 2006:81) ada 5 klarifikasi media
pembelajaran, yaitu :
tulis, buletin, board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan
globe.
6. Evaluasi Pembelajaran
tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan
belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, Hamalik
tersebut. Dengan adanya evaluasi pembelajaran ini guru juga dapat meningkatakan
maksimal.
7. Tujuan Pembelajaran
Dalam pembelajaran pasti ada suatu yang harus ditargetkan oleh seorang pendidik.
Menurut Ruhimat dkk (2012:148) tujuan pembelajaran ini merupakan tujuan antara
dalam upaya mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih tinggi tingkatannya yakni tujuan
B. Drum Band
Istilah Drum Band ini hanya digunakan di Indonesia, yaitu sekelompok orang yang
memainkan musik yang banyak memainkan alat musik pukul seperti snare drum, tenor
drum, trio drum, bass drum, cymbal dan untuk alat musik melodinya menggunakan
bellyra . Dalam Drum Band ini ada kelompok yang bertugas memberi warna dan efek
bendera atau peralatan lain sebagai penunjang saat show untuk memberi efek yang serasi
dengan tema dan lagu yang dibawakan. Dalam sebuah kelompok musik ada satu atau dua
orang yang bertindak sebagai pemimpin atau memimpin jalannya permaianan musik
tersebut. Di Drum Band ini juga ada pemimpin saat mereka show biasa disebut Drum
Drum Band adalah kegiatan seni musik yang terbagi dalam dua bagian pokok
yaitu musikal dan visual. Keduanya merupakan satu kesatuan kegiatan yang
tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Lebih dari itu spirit atau semangat
dalam kegiatan drum band ini sangatlah penting (espriti de corps) yaitu akan
memberikan keyakinan atau kepercayaan diri para anggota sehingga sangat
membantu dalam setiap penampilan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpukan bahwa dalam Drum Band setiap
anggota yang ikut serta, mereka saling melengkapi dalam sebuah pertunjukan mereka.
C. Intrumen Drum Band
Intrumen Drum Band ini sangat minimalis yang hanya dengan menggunakan alat
1. Snare Drum
Ukuran snare drum yang dipakai untuk ukuran dewasa memakai ukuran 12”x14”
plastik biasa yang biasa digunakan pada drum. Ada 2 membran atas dan bawah.
Dibagian bawah ada seperti snare yang melingtang membelah membran yang
disebut snappy, itulah yang membuat warna suara berbeda dengan alat-alat drum
Untuk memainakan snare drum ini biasanya menggunakan alat yang dinamakan
stick. Menurut Prier (2011:208) stick adalah tongkat kayu pemukul drum. Ujung
stick dinamakan tip yang terbuat dari bahan nylon. Dan untuk neck atau leher
merupakan bagian tertipis dari stick. Makin tipis diameter neck, maka stick akan
makin flexibel dan lebih responsif. Bagian stick selanjutnya adalah shoulder atau
bahu stick. Bagian dimana badan stick mulai mengecil hingga ke neck. Hal ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya respons dan bouncing yang berlebihan. Dan
bagian badan dari stick dinamakan shaft. Wilayah untuk kenyamanan mengontrol
butt-end.
Area untuk memainkan snare drum ini biasanya di membran yang tidak ada
snappynya dan di tengah head drum. Tetapi tidak dipungkiri memukul di ringnya
untuk menghasilkan variasi pukulan dan visual yang lebih berfariasi. Semua
dasar-dasar pukulan perkusi dapat dipelajari di snare drum ini, seperti single
2. Tenor Drum
Untuk tenor drum ini bentuk dan ukurannya sama dengan snare drum. Tenor
drum mempunyai 2 membran atas bawah. Yang membedakan tenor drum ini
dengan snare drum adalah tidak adanya snappy disalah satu membrannya.
Sehingga suara yang dihasilkan tenor drum sangarlah berbeda dengan snare drum.
Dan stick untuk memukulnyapun berbeda. Stick tenor drum ini untuk bagian
badan ada yang terbuat dari kayu ada juga yang dari pipa logam dan ujung dari
stick ini bukan dari bahan nylon melainkan dari busa yang melingkar.
3. Multi Tom
Instrumen yang satu ini membutuhkan anak yang fisiknya cukup kuat dan pintar
dalam bermain ritmis. Karena trio drum ini terdiri dari 3-4 tom berukurannya 6”,
8”, 10”, dan 13” atau 14”. Setiap tom mempunyai tuning yang berbeda-beda
sehingga menimbulkan suara yang berfariasi. Multi Tom ini hanya ada satu
membran dan sisi lainya tidak ada membran. Untuk stick yang digunakan sama
seperti stick tom drum hanya saja ujungnya yang terbuat dari busa lebih kecil
ukurannya. Dalam drum band, multi tom ini berjumlah satu sampai dua
4. Bass Drum
digunakan untuk dibunyikan. Bass drum ini juga mempunya ukuran yang
berfariasi ada yang 16”, 18”, 20”, 22” (kirnadi:2011). Dalam drum band biasanya
menggunakan 3 bass drum sampai 4 bass drum dan dimainkan secara bergantian
5. Cymbal
Cymbal ini terbuat dari kepingan logam yang berwarna kuning. Untuk drum band
jumlah pemain cymbal ini menyesuaikan kebutuhan. Satu pemain cymbal ini
memegang dua cymbal yang dikaitkan ditelapak tangan dan cara memainkannya
6. Marching Bell
Dalam drum band bellyra ini merupakan pit percussion. Terdiri dari 1,5 oktaf atau
lebih. Intrumen ini cara memainkannya sama dengan cara dipukul. Untuk sticknya
terbuat dari nylon yang keras dari ujung sampai ujung yang lainnya.
Semua anak pasti ingin terlahir dengan keadaaan normal namun tidak semua anak
terlahir dengan keadaan yang normal seperti anak yang lain. Anak yang terlahir dengan
kekurangan salah satu organ fisiknya ataupun mentalnya dan membutuhkan perhatian
yang khusus. Mereka adalah anak berkebutuhan khusus, anak dengan karakteristik khusus
yang selalu menunjukkan pada ketidak mampuan mental, emosi atau fisik.
1. Tuna Netra
Banyak orang yang mengartikan tuna netra itu tidak bisa melihat sama sekali tetapi
pada kenyataannya pernyataan itu tidak dibenarkan. Menurut The White House
pada dasarnya beberapa orang tuna netra itu masih dapat sedikit melihat walaupun
penglihatannya itu tidak dapat dipergunakan untuk membaca dan menulis. Menurut
a. Seorang yang mempunya ketajaman penglihatan diatas 6/6 tetapi tidak lebih dari
6/21, tidak mempunyai penglihatan yang cukup untuk membaca huruf 10 point
point atau lebih besar seperti yang terdapat pada judul surat kabar.
d. seorang yang mempunyai ketajaman penglihatan kurang dari 3/60 ada yang
mempunyai persepsi gerak atau bentuk, dan ada yang hanya mempunyai persepsi
cahaya saja.
Maka dari itu setiap anak tuna netra mempunyai tingkatan yang berbeda yang
tentunya mempengaruhi kehidupannya. Anak tuna netra yang sudah tidak mampu
berbepengaruh pada kemampuan menyimak suara atau langsung. Maka dari itulah
pemberian layanan pendidikan yang relevan kepada penderita tuna rungu agar dapat
jika dalam proses mendengar tersebut terdapat satu atau lebih organ telinga
bagian luar, organ telingan bagian tengah dan organ telinga bagian dalam
pengalami ganguan atau kerusakan disebabkan penyakit, kecelakaan atau
sebab yang lain yang tidak diketahui sehingga organ tersebut tidak daapt
menjalankan fungsinya dengan baik, keadaan tersebut dikenal dengan
berkelaianan pendengaran atau tuna rungu.
sampai 0-20 dB masih dianggap normal, sebab pada kenyataannya orang kehilangan
a. Anak tuna rungu yang kehilangan pendengarannya antara 20-30 dB (slight losses) .
Anak yang mempunyai pendengaran 20-30 dB ini masih terlihat normal karena
diantara batas antara pendengaran normal dan kekurangan dengan taraf ringan.
Untuk pendidikannya anak ini mampu mengikuti sekolah biasa dengan syarat
tempat duduknya selalu diperhatikan dan lebih baik selalu duduk dekat guru.
percakapan (efendi:2006).
b. Anak tuna rungu yang kehilangan pendengarannya antara 30-40 dB (mild losses) .
Anak dengan tingkat ini, untuk berkomunikasi memerlukan jarak yang sangat
dekat dengan lawan bicaranya. Anak ini akan kesulitan saat lawan bicaranya tidak
dalam kelas khusus. Dan sangat disarankan menggunakan alat bantu dengar. Untuk
pelayanan pendidikan anak kelompok ini perlu belajar membaca bibir, latihan
losses) .
Kelompok anak tuna rungu tingkatan ini mulai mengalami kesulitan memahami
bahasa dengan benar dan memiliki kelainan berbicara terutama huruf konsonan.
Dalam pendidikan anak kelompok ini perlu latihan artikulasi, membaca bibir,
d. Anak tuna rungu yang kehilangan pendengarannya antara 60-75 dB (severe losses) .
Dalam tingkatan ini anak sudah mulai membedakan suara. Dalam pendidikannya
perlu layanan khusus karena anak yang mempunyai tingkat pendengaran ini tidak
(profoundly losses).
Untuk kelompok ini anak tersebut sama sekali tidak bisa mendengar. Untuk
3. Tuna Grahita
Kecerdasan/mental setiap anak pasti ada dan selalu berbeda. Karena mental atau
lainnya. Tetapi ada anak yang mempunyai taraf kecerdasan yang sangat rendah
pendidikan dan bimbingan secara khusus, anak seperti itu biasa disebut anak tuna
persepsi verbal dan nonverbal. Sehingga hal-hal yang sederhanapun menjadi sulit
Pembelajaran drum band ini sudah pernah pernah dibuat akan tetapi berbeda umur
ataupun keadaan fisik dan dari segi keterbatasan anak tersebut. Seperti penelitian yang
dibuat oleh Galas Sangaluh Padmanaba dengan judul “Metode Pembelajaran Drum band
metodenya adalah metode imitasi atau menirukan. Dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa anak diusia dini atau yang duduk diTK itu lebih cepat memahami
dengan imitasi atau menirukan terutama dalam pembelajaran drum band. Dan penelitian
yang sudah dibuat oleh Chandra Gunawan Widiyanto tentang “Metode Pembelajaran
Drum Band di Taman Kanak-kanak Aisyoyah 5 Semanggi Surakarta”. Salah satu metode
yang di dapat dari penelitian tersebut adalah metode drill. Dari penelitian-penelitian
tersebut dapat menjadi pandangan dan acuan bagi saya untuk meneliti metode