0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan3 halaman
Laporan ini memberikan ringkasan tentang manajemen nyeri pada pasien gastritis akut. Tindakan keperawatan dilakukan untuk mengurangi nyeri pasien hingga tingkat kenyamanan dengan menggunakan penilaian skala nyeri, teknik non-farmakologi seperti kompres dan relaksasi, serta kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. Hasilnya, nyeri pasien berkurang dan ia tampak rileks.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Analisa Sintesa Kasus Pencernaan 5- Syaffira Putri A.docx
Laporan ini memberikan ringkasan tentang manajemen nyeri pada pasien gastritis akut. Tindakan keperawatan dilakukan untuk mengurangi nyeri pasien hingga tingkat kenyamanan dengan menggunakan penilaian skala nyeri, teknik non-farmakologi seperti kompres dan relaksasi, serta kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. Hasilnya, nyeri pasien berkurang dan ia tampak rileks.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang manajemen nyeri pada pasien gastritis akut. Tindakan keperawatan dilakukan untuk mengurangi nyeri pasien hingga tingkat kenyamanan dengan menggunakan penilaian skala nyeri, teknik non-farmakologi seperti kompres dan relaksasi, serta kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. Hasilnya, nyeri pasien berkurang dan ia tampak rileks.
Nama klien : Ny.K Diagnosa medis : Gastritis Akut 2. Pengertian : Cara meringkankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat kenyamanan yang dapat diterima pasien. 3. Diagnosa keperawatan : a. Nyeri akut b.d agen cidera fisiologis d.d nyeri bagian ulu hati, seperti di tusuk tusuk, skala nyeri 6, hilang timbul b. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorpsi makanan d.d bb menurun, mual, tidak nafsu makan, makan tidak habis, merasa lemas c. Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d merasa lemas, turgor kulit menurun, bibir mukosa kering, volume urin menurun 4. Tujuan tindakan : Untuk menjaga pasien dalam kondisi senyaman mungkin 5. Prinsip tindakan dan rasional Prinsip Umum : Setiap pasien dewasa yang merasakan nyeri dinilai dari 0-10 a. 0 = tidak nyeri b. Pasien dapat 1-3 = nyeri ringan (pasien dapat berkomunikasi dengan baik) c. 4-6 = nyeri sedang (pasien mendesis, menyeringai, dapatmenunjukkan lokasi nyeri, mendeskripsikan dan dapatmengikuti perintah) d. 7-9 = nyeri berat (pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapatmendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih posisi,nafas panjang dan distraksi. e. 10 = nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul) Setiap pasien anak yang merasakan nyeri dinilai dariskala wajah Wong Baker 1. Nilai 0 nyeri tidak dirasakan oleh anak 2. Nilai 1 nyeri dirasakan sedikit saja 3. Nilai 2 nyeri dirasakan hilang timbul 4. Nilai 3 nyeri yang dirasakan anak lebih banyak 5. Nilai 4 nyeri yang dirasakan anak secara keseluruhan 6. Nilai 5 nyeri sekali dan anak menjadi menangis
Penanganan nyeri dikecualikan pada pasien dengan kondisi nyeri HIS
Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik, durasi,frekuensi dan kualitas nyeri. Observasi reaksi nonverbal Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeriseperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan inter personal) Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti : 1. Kompres dingin 2. Massage kulit 3. Buli-buli panas 4. Relaksasi seperti lingkungan yang tenang, posisi yang nyaman dan nafas dalam 5. Tekhnik distraksi yakni mengalihkan perhatianke stimulus lain seperti menonton televisi,membaca koran, mendengarkan music Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri 6. Bahaya dan pencegahan : Bahaya jika nyeri yang dialami pasien terus menerus bertambah atau tidak membaik. Maka perawat juga harus berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgesic sebagai pereda nyeri secara farmakologis. 7. Hasil yang didapat/pencapaian tujuan : Nyeri pasien berkurang, pasien tampak rileks, tidak meringis kesakitan 8. Identifikasi tindakan yang lain : Kolaborasi pemberian analgesik 9. Evaluasi diri : Praktikan mampu melakukan dengan tindakan sesuai dengan SOP.