Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO


PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN 13 (GADAR 1)

DISUSUN OLEH :

UCI DANI

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK


PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN
TA. 2019/2020
Kata Pengantar

Puji dan syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Analisis Jurnal Dengan Metode PICO” ini. Penulisan tugas ini merupakan tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Praktek Klinik Keperawatan 13 (Gadar 1)
sebagai pengganti tugas klinik Askep dan Laporan Pendahuluan.
Dalam penulisan tugas analisis ini, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Bu Rima Rianti, S.ST., MMB selaku dosen dan pembimbing klinik
PKK 13 yang telah memberikan tugas ini sebagai pengganti tugas asuhan
keperawatan dan laporan pendahuluan pada PKK 13, sehingga dapat memenuhi
target pada PKK 13 tersebut.
Dalam Penulisan tugas ini, mungkin masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan pembuatan tugas ini.

Pontianak, 20 Juli 2020

Penulis,

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................i


Daftar Isi ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................3
BAB II RESUME JURNAL....................................................................................4
A. Judul Artikel..............................................................................................................4
B. Kata Kunci ..............................................................................................................4
C. Nama Peneliti............................................................................................................4
D. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................................4
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................................4
F. Metode Penelitian......................................................................................................4
G. Hasil Penelitian.........................................................................................................4
BAB III ANALISIS JURNAL.................................................................................5
A. Analisis PICO............................................................................................................5
B. Strategi Pencarian Database.......................................................................................8
C. Kelebihan dan Kekurangan........................................................................................8
D. Implikasi Keperawatan..............................................................................................8
BAB IV PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan .............................................................................................................9
B. Saran ..............................................................................................................9
Daftar Pustaka ....................................................................................................10

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit CHF menjadi salah satu masalah kesehatan
dalam sistem kardiovaskuler yang jumlahnya meningkat
cepat (Levine dan Schillling, 2014). Angka kematian didunia
akibat CHF 17,5 juta orang pertahun. Kasus CHF di
Amerika Serikat mencapai 550 ribu kasus pertahun. Benua
Asia menduduki tempat tertinggi akibat kematian penyakit
CHF dengan jumlah penderita 371 ribu jiwa (WHO, 2017).
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar Kementrian
Kesehatan RI, (2018) prevelensi penyakit gagal jantung
berdasarkan diagnosis dokter pada semua umur menurut
Provinsi yaitu sebesar 1,5% atau diperkirakan lebih dari
229.696 orang. Provinsi yang tertinggi yaitu Kalimantan
Utara dengan 2,2%, dan terendah yaitu NTT (0,7%)
(Riskesdas, 2018).
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia
dimana kepentingannya sama dengan kebutuhan dasar
lainnya, orang yang sedang sakit membutuhkan waktu tidur
yang lebih banyak dari biasanya. Tidur merupakan
kebutuhan dasar manusia dan memiliki efek mendalam
dalam perkembangan otak, pemulihan tubuh, fungsi kognitif,
status psikologis, fungsi fisik dan kualitas hidup. Gangguan
tidur seperti kurang tidur kronis dan pola tidur menyimpang
memberikan kontribusi untuk pengembangan dan
perkembangan penyakit kardiovaskuler (Wang, 2010).
Istirahat dan tidur merupakan komponen penting
kesehatan fisik dan kenyamanan mental. Orang yang dirawat
dirumah sakit di rumah sakit memiliki kualitas tidur yang
buruk dibandingkan dengan mereka yang tidur dirumah.
Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan pasien

1
jantung berada dalam situasi stress dan menyebabkan
epinefrin dan norepinefrrin rilis, menigkatkan denyut
jantung, laju pernafasan, peningkatan tekanan darah, dan
meningkatakn jumlah kebutuhan oksigen miokardium,
dystrhymia jantung yang akhirnya menyebabkan ekserbasi
iskemia miokard dan infark (Oshavandi kh, dkk 2014).
Gangguan tidur yang dialami pasien CHF yaitu
seperti nyeri dada, cahaya, suara alarm bedsite monitor,
pulse oximetry, alarm infuse pump, dan alarm ventilator
menyebabkan penurunan kulitas tidur yang akan
mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh, sistem metabolisme,
regulasi sistem saraf pusat dan kondisi psikologis
( Weinhouse & Schwab, 2006).
Perawat memiliki peranan penting dalam mengatasi
masalah tidur pasien. Intervensi keperawatan yang bisa
dilakukan perawat dalam mengatasi gangguan tidur pasien
diantaranya adalah kontrol lingkungan, peningkatkan
kenyamanan, 5 menetapkan periode istirahat dan tidur,
mengajarkan kudapan menjelang tidur, promosi kesehatan
dan teknik relaksasi (Lia Nurmalia & Kuntarti, 2017).
Teknik relaksasi merupakan intervensi keperawatan
yang dilakukan untuk mengatasi masalah akibat respon saraf
simpatis dan peningkatan kenyamanan fisik. Berdasarkan
Nursing Intervention Classification (NIC) domain
Physicological Basic, ada berbagai macam upaya relaksasi,
diantaranya adalah teknik nafas dalam, relaksasi otot
progresif, akunpresure, aromaterapi, massage dan lain-lain.
Teknik relaksasi dapat menstimulasi saraf parasimpatis yang
akan meredakan ketegangan otot, vasodilatasi dan mengatasi
kecemasan serta meningkatkan kualitas tidur.
Foot massage adalah salah satu metode massage
therapy dari terapi komplementer. Mekanisme foot massage

2
yang dilakukan selama 10 menit dimulai dari pemijitan pada
kaki yang diakhiri pada telapak kaki dengan memberikan
gosokan pada permukaan 6 punggung kaki dimana gosokan
yang berulang menimbulkan peningkatan suhu di area
gosokan yang mengaktifkan sensor syaraf kaki sehingga
terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan getah bening yang
mengakibatkan aliran darah meningkat dan sirkulasi darah
menjadi lancar (Aditya, Sukarendra & Putu, 2013).
Foot Massage mengaktifkan aktifitas sinyal
neurotransmiter ke otak, organ dalam tubuh, dan bioelektrik
keseluruh tubuh. Sinyal yang dikirim ke otak akan
mengalirkan gelombang alfa yang ada didalam otak. Implus
saraf yang dihasilkan dari foot massage diteruskan menuju
hipotalamus untuk menghasilkan CRF (Corticotropin
Releasing Factor). CRF merangsang kelenjer pituitary untuk
meningkatkan produksi Proopioidemelanocortin (POMC)
sehingga medulla adrenal memproduksi endorfin. Endorfin
yang disekresikan ke dalam peredaran darah dapat
mempengaruhi suasana hati menjadi rileks. Perasaan tenang
dan rileks akan menimbulkan rasa ingin tidur (Ganong,2008)
Tindakan foot massage memiliki pertimbangan biaya
rendah, kemungkinan komplikasi yang sedikit dan 8
prosedur yang mudah sehingga foot massage sangat baik
untuk perbaikan kualitas tidur pasien CHF. Oleh karna itu
penulis tertarik untuk melakukan Analisa PICO tentang
“Pengaruh Foot Massage Terhadap Kualitas Tidur Pada
Pasien Congestive Hearth Failure”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menganalisis Jurnal dengan metode PICO ?

3
C. Tujuan Penulisan
Menganalisis jurnal menggunakan metode PICO

4
BAB II RESUME JURNAL

A. Judul Artikel
Pengaruh Foot Massage Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien CHF ( Congestive
Heart Failure ) Di Ruang HCU Cempaka 2 RSUD Dr. Adnaan Wd Payakumbuh

B. Kata Kunci
Congestive Heart Failure, Foot Massage, High Care Unit, Kualitas Tidur

C. Nama Peneliti
Addina Mulia

D. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2019, Di Ruang HCU Cempaka 2 RSUD
Dr. Adnaan Wd Payakumbuh

E. Tujuan Penelitian
Menganalisis Pengaruh dari Foot Massage Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien
CHF ( Congestive Heart Failure ) Di Ruang HCU Cempaka 2 RSUD Dr. Adnaan
Wd Payakumbuh

F. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan meode quasy eksperimen dengan desain
pendekatan one–grup pre dan post design, kemudian data diolah dengan
menggunakan uji paired test. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang
responden. Instrumen menggunakan lembar observasi, dan kuesioner.

G. Hasil Penelitian
Hasil uji statistik didapatkan p value 0,000, dimana adanya perbedaan rata-rata kualiatas
tidur sebelum dan kualiatas tidur sesudah pemberian foot massage yaitu 2,900 dengan
standar deviasi 876, sehingga disimpulkan ada pengaruh antara pemberian foot massage
terhadap kualitas tidur pada pasien CHF di ruang HCU Cempaka 2 RSUD Dr. Adnaan
WD Payakumbuh.
BAB III ANALISIS JURNAL

A. Analisis PICO
1. Population :
Penelitian ini ditujukan kepada pasien dengan masalah system
kardiovaskuler yaitu pada pasien dengan CHF (Congestive Hearth Failure).
Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimen dengan desain
pendekatan one–grup pre dan post design, data diolah dengan menggunakan uji
paired test. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang responden yang
merupakan pasien CHF di ruang HCU Cempaka 2 RSUD Dr. Adnaan WD
Payakumbuh. Instrumen menggunakan lembar observasi, dan kuesioner.

2. Intervention
Terknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental
sampling, yaitu dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada
atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian dan didapatkan
10 orang resmponden sample.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
kuesioner dan observasi atau pengamatan secara langsung terhadap perubahan
kualitas tidur yang dialami oleh pasien CHF pada saat sebelum dan sudah
diberikan intervensi foot message, dimana data yang diperoleh berasal dari
pretes dan posttest, dan pengamatan langsung. Data diperoleh secara langsung
dari responden dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui data
demografi dan melalui pengamatan secara langsung kemudian hasil
pengamatan diisi kedalam lembar observasi.
Pada bagian pre test, peneliti mengukur kualitas tidur pasien CHF sebelum
dilakukan intervensi dan mencatatnya. Setelah itu pada bagian intervensi,
peneliti melakukan foot message kepada responden, dan terakir melakukan
post test dengan cara mengukur kembali kualitas tidur pasien CHF yang
menjadi responden kemudian mencatatnya dan membandingkan hasilnya.
Setelah itu, data yang diperoleh dari pretest dan posttest akan dilakukan uji
paired test.
3. Comparation
Ditemukan pembanding terhadap jurnal penelitian ini yaitu :
a. Jurnal “ Mulia, A. (2019). Pengaruh Foot Massage Terhadap Kualitas
Tidur Pada Pasien CHF ( Congestive Heart Failure ) Di Ruang Hcu
Cempaka 2 Rsud Dr. Adnaan Wd Payakumbuh”
Hasil :
Hasil uji statistik didapatkan p value 0,000, dimana adanya perbedaan rata-
rata kualiatas tidur sebelum dan kualiatas tidur sesudah pemberian foot
massage yaitu 2,900 dengan standar deviasi 876, sehingga disimpulkan
ada pengaruh antara pemberian foot massage terhadap kualitas tidur pada
pasien CHF di ruang HCU Cempaka 2 RSUD Dr. Adnaan WD
Payakumbuh.

b. Jurnal “Saparudi, M. (2018). Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada


Pasiencongestive Heart Failure (CHF) Dengan Pemberian Intervensi
Inovasi Hand Massage (Pijat Tangan) Terhadap kualitas tidur Di
Ruang Intensif Cardiac Care Unit (Iccu) Rsud Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda”
Hasil :
Hasil penerapan Hand Massage menunjukkan adanya perubahan
pola tidur dan kualitas tidur pada pasien Congestive Heart Failure (CHF).
Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan kualitas tidur pada pre dan
post test yaitu selama tiga kali pertemuan adalah pada hari pertama yaitu
dari skor PSQI 19 menjadi PSQI 11, hari kedua yaitu PSQI 11 menjadi
PSQI 9 dan hari ketiga yaitu PSQI 9 menjadi PSQI 5. Perawat sebagai
pemberi pelayanan kesehatan utama di rumah sakit dapat memberikan
terapi pijat tangan dalam meningkatkankualitas tidur pada pasien CHF
4. Outcome
Pengaruh Foot Massage Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien CHF (Congestive
Heart Failure ) Di Ruang HCU Cempaka 2 RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh
Tahun 2019

Kualita Mean SD SE N 95% CI t P value


s Lower
Tidur Upper
Sebelum 6,20 1,87 593 10 4,86 2,13
Intervensi 4
10,474 0,000
Sesudah 3,30 I,636 517 10 7,54 4,47
Interven
si
Selisih 2,900

Dari tabel diatas dapat dijelaskan dari 10 orang responden ,


didapatkan rata-rata kualitas tidur pasien CHF sebelum dan sesudah
intervensi foot massage di ruang HCU Cempaka 2 RSUD Dr. Adnaan
WD, terdapat perbedaan yang bermakna. Rerata kualitas tidur pasien CHF
sebelum dilakukan intervensi foot massage yaitu sebesar 6,20 dengan
standar deviasi 1,874. Sedangkan kualitas tidur pasien CHF setelah
diberikan intervensi foot massage rerata kualitas tidur menjadi 3,30
dengan standar deviasi 1,638. Hal ini menunjukan adanya penurunan nilai
kualitas tidur setelah diberikan intervensi foot massage yaitu sebesar
2,900.
Hasil uji statistik untuk melihat ada pengaruh foot masaage
terhadap kualitas tidur pasien CHF di ruang HCU Cempaka 2 di lihat pada
Paired t test , terdapat p value = 0,000, Jika dibandingkan dengan α, maka
p ≤ α (0,05) maka Ho ditolak. Hal ini dibuktikan dengan nilai t = 10,474,
sedangkan perbandingan dengan t-tabel = 1,8331, yaitu t hitung > t- tabel
(10,474 > 1,883 ). Maka hasil tersebut dapat di interprestasikan bahasa
artinya ada pengaruh foot massage terhadap kualiatas tidur pada pasie
CHF (Congestive Heart Failure ) Di Ruang HCU Cempaka 2 RSUD Dr.
Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2019.
B. Strategi Pencarian Database
Penelusuran artikel pada rumusan masalah ini dilakukan dengan cara penelusuran
elektronik melalui situs google scholar : https://scholar.google.co.id/, dengan
memasukan kata kunci pengaruh terapi foot message pada pasien CHF. Hasil dari
pencarian tersebut ditemukan beberapa jurnal dengan judul yang sama dan saling
relevan, kemudian jurnal tersebut diseleksi berdasarkan abstrak dari penelitian
tersebut. Sehingga penulis mengambil jurnal yang berjudul : “Pengaruh Foot
Massage Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien CHF ( Congestive Heart Failure )
Di Ruang HCU Cempaka 2 RSUD Dr. Adnaan Wd Payakumbuh”.

C. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan dan Kekurangan dari Jurnal yang dianalisis ini adalah :
1. Kelebihan Jurnal
a. Hasil yang didapat berdasarkan observasi dan pelaksanaan intervensi secara
langsung dilapangan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk
memberikan intervensi kepada pasien dengan CHF.
b. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari foot
message terhadap kualitas tidur pasien dengan CHF melalui intervensi
langsung
c. Jurnal ini mudah dipahami dan lengkap dalam pembahasan penelitian yang
telah dilakukan
2. Kekurangan Jurnal
a. Sampel dalam penelitian hanya terdiri dari 10 responden
b. Hanya membahas mengenai perubahan kualitas tidur responden

D. Implikasi Keperawatan
Pembahasan dan hasil dari jurnal penelitian ini, dapat digunakan oleh perawat
sebagai acuan untuk menerapkan tindakan keperawatan mandiri melalui intervensi
terapi message kepada pasien CHF dalam meningkatkan kualitas tidurnya.
Selain itu, terapi message foot pada pasien dapat digunakan pada terapi
perawatan edema pada kaki pasien dengan CHF, gagal ginjal dan lain sebagainya.
A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP
Berdasarkan hasil jurnal penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terapi
foot message dapat meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan CHF.
Sehingga, perawat dapat mengimplementasikan hasil penelitian ini kepada
pasien dengan CHF, dan digunakan sebagai acuan dalam memberikan
tindakan asuhan keperawatan mandiri.

B. Saran
Saran terhadap jurnal ini, diharapkan jurnal ini menjelaskan
lebih rinci lagi mengenai foot message beserta tujuan nya selain
meningkatkan kualitas tidur pada pasien CHF. Disarankan untuk
tenaga keperawatan agar dapat menggunakan penelitian ini sebagai
suatu acuan untuk melakukan tindakan asuhan keperawatan pada
pasien dengan CHF.
Daftar Pustaka

Mulia, A. (2019). Pengaruh Foot Massage Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien
CHF ( Congestive Heart Failure ) Di Ruang Hcu Cempaka 2 Rsud Dr. Adnaan
Wd Payakumbuh. Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes Perintis : Padang

Saparudi, M. (2018). Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada Pasiencongestive


Heart Failure (CHF) Dengan Pemberian Intervensi Inovasi Hand Massage (Pijat
Tangan) Terhadap kualitas tidur Di Ruang Intensif Cardiac Care Unit (Iccu)
Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Program Studi Profesi Ners Fakultas
Kesehatan & Farmasi Universitas Muhammadiyah : Kalimantan Timur

11

Anda mungkin juga menyukai