Anda di halaman 1dari 10

Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa

1. Kenapa dari tiga usulan pancasila yang dikemukakan oleh M. Yamin, Mr


Soepomo dan Ir. Soekrno, hanya usulan soekarno yang diterima? (M. David
(12) D3 TL 1E)
 Pembentukan BPUPKI pada April 1945 menjadi langkah pertama para
pendiri bangsa untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia dengan
Ketua Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato tersebut. Dr
Radjiman antara lain mengajukan pertanyaan kepada para anggota
sidang. "Apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?" Demikian
pertanyaan dari Dr Radjiman seperti dinukil dari buku Mohammad
Hatta:  Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1926-1977). 

Dalam upaya merumuskan Pancasila, sebagai dasar negara,  muncul


usulan-usulan pribadi para anggota sidang BPUKI Lantas siapa penggas
Pancasila? Sebagian orang mengenal Presiden Ir Soekarno sebagai
pencetus Pancasila. 

Kemudian, muncul anggapan, Mohammad Yamin dan Soepomo sebagai


pencetus pertama rumusan Pancasila. Mengenai kontroversi ini, peneliti
LIPI Asvin Warman sendiri belum memiliki kesimpulan pasti, siapa
pertama kali memunculkan ide Pancasila.

"Kalau dikatakan, penggagas pertama Pancasila itu bukanlah Sukarno


tetapi Mohammad Yamin, kemudian dikatakan lagi bukan hanya Moh.
Yamin tapi juga Soepomo," ungkap Asvi.

Namun, dia memberikan kepastian kalau serangkaian rapat -rapat BPUPK


sejak 29 Mei sampai 1 Juni 1945 turut membidani kelahirana Pancasila.
"Soekarno menyampaikan dasar negara pada pada 1 Juni 1945. Karena
itu, pada 1 Juni itu menjadi Hari Kelahiran Pancasila,"

Ketiga tokoh tersebut sama-sama berperan dan ambil bagian dalam


perumusan pancasila. (https://indopos.co.id/read/2017/06/01/100172/siapa-
pencetus-pancasila/)

2. Bagaimana tanggapan kalian terhadap hukum di Indonesia? Apakah sudah


sesuai dengan ketentuan pancasila? (Adi Prayoga (01) D3 TL 1E)

 'Runcing Kebawah Tumpul Keatas' itulah istilah yang tepat untuk


menggambarkan kondisi penegakkan hokum di Indonesia.  Orang biasa yang
ketahuan melakukan tindak pencurian kecil, seperti anak dibawah umur
saudara Hamdani yang 'mencuri' sandal jepit bolong milik perusahaan di mana
ia bekerja di Tangerang, Nenek Minah yang mengambil tiga butir kakao di
Purbalingga, serta Kholil dan Basari di Kediri yang mencuri dua biji
semangka langsung ditangkap dan dihukum seberat beratnya. 

Sedangkan seorang pejabat negara yang melakukan korupsi uang milyaran


rupiah milik negara dapat bebas berkeliaran dengan bebasnya. Berbeda halnya
dengan kasus-kasus yang hukum dengan tersangka dan terdakwa orang-orang
yang memiliki kekusaan, jabatan dan nama. Proses hukum yang dijalankan
begitu berbelit-belit dan terkesan menunda-nuda. Dengan situasi dan kondisi
seperti sekarang ini norma dan kaidah yang telah bergerasar kepada rasa
egoisme dan individual tanpa memikirkan orang lain dan inilah nilai
ketidakadilan akan meningkatkan aksi anarkhisme, kekerasan yang jelas-jelas
tidak sejalan dengan karakter bangsa yang penuh memiliki asas musyawarah
untuk mufakat seperti yang terkadung dan tersirat dalam isi Pancasila . 
Kasus-kasus yang Terjadi di Indonesia
3. Kenapa hukuman kasus suap pada walikota Malang ringan? (Wikan Setyo
(24) D3 TL 1E)

 Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya


menjatuhkan vonis hukuman dua tahun penjara dan denda Rp 100 juta
subsider kurungan empat bulan. Selain itu, hak politik Anton juga
dicabut selama dua tahun usai menjalani masa hukuman. “Masih pikir-
pikir karena kan kami tidak sendiri. Harus diskusi dengan kawan-kawan,"
ujar ketua tim JPU KPK Arif Suhermanto. Meski demikian, Arief
menyatakan bahwa pertimbangan yang disampaikan majelis hakim
semuanya sesuai dengan pertimbangan tuntutan yang diajukan.

Arif menilai, ada kesesuaian antara pandangan hakim dengan jaksa


meski putusan yang dijatuhkan tidak sama. "Semua fakta persidangan,
fakta hukum yang disampaikan hakim sama dengan tuntutan. Itu
sepenuhnya diambil alih dalam pertimbangan majelis hakim majelis
untuk menilai berat ringan hukuman tadi. Kami sepakat aja," ujarnya.

Dengan menyatakan pikir-pikir, JPU KPK masih memiliki waktu tujuh hari
untuk mengajukan banding atas vonis yang dijatuhkan. Waktu tersebut,
menurut Arif digunakan untuk mempelajari putusan. "Dipelajari dulu lah
putusannya,"
(http://www.malangtimes.com/baca/30238/20180810/143100/jaksa-kpk-masih-
pikir-pikir-atas-vonis-hukuman-abah-anton)
4. Apakah DPRD kota Malang juga terkena hukuman atas kasus suap?
(Muhammad Idrus (14) D3 TL 1E)
 Sebanyak 28 dari 40 bekas anggota DPRD Kota Malang sudah menerima vonis
atas perkara gratifikasi PAPBD Kota Malang tahun anggaran 2015. Sebanyak 12
orang di antaranya saat ini masih dalam proses sidang tuntutan di Pengadilan
Tipikor Surabaya. Kamis (4/4/2019) giliran 10 terdakwa bekas anggota DPRD
Malang sudah divonis majelis hakim yang dipimpin Cokorda Gede Arthana. Ke-10
terdakwa divonis lebih dari 4 tahun penjara. Tujuh terdakwa divonis dengan
hukuman masing-masing 4 tahun 1 bulan penjara. Mereka adalah Arief
Hermanto, Choeroel Anwar, Suparno Hadiwibowo, Erni Farid, Teguh Mulyono,
Choirul Amri, dan Harun Prasodjo.
( https://surabaya.kompas.com/read/2019/04/05/09594251/terima-suap-28-
eks-anggota-dprd-kota-malang-divonis-4-tahun-penjara?page=all.)

5. Jika kita diberi sesuatu tanpa alasan apakah termasuk gratifikasi? (Farhan
Darmawan (24))
 Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001

Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi
tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.

Pengecualian:
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 C ayat (1) :
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B ayat (1) tidak berlaku, jika
penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Peraturan yang Mengatur Gratifikasi


Pasal 12B ayat (1) UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001, berbunyi
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap
pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya,
Pasal 12C ayat (1) UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001, berbunyi
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B Ayat (1) tidak berlaku, jika
penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada KPK .

(https://www.kpk.go.id/id/layanan-publik/gratifikasi/mengenal-gratifikasi)

6. Alasan Habib Bahar melakukan ujaaran kebencian terhadap Presiden Jokowi?


(Naufal Zaki (16) D3 TL 1A)
 Habib Bahar mengatakan ceramahnya yang menuai polemik itu terkait aksi 4
November 2016 atau Aksi 411 di depan Istana Negara, Jakarta. Aksi itu
adalah demo menuntut pengusutan kasus dugaan penistaan agama yang
dilakukan Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Aksi tersebut saat itu berakhir ricuh. Polisi terpaksa menembakkan gas air
mata untuk membubarkan massa yang rusuh. Habib Bahar menilai, Jokowi
sebagai presiden RI saat itu tak merespons keresahan umat.
"Saya mengatakan Jokowi presiden banci karena waktu aksi 411 jutaan umat
Islam mendatangi depan Istana untuk bertemu dengannya untuk meminta
keadilan penegakan hukum. Dia sebagai presiden malah lari dari tanggung
jawab dan lebih memilih urusan yang tidak penting daripada jutaan umat
Islam yang ingin menemuinya. Malah para habaib, kiai dan ulama
diberondong dengan gas airmata," kata Habib Bahar
7. Kenapa Habib Bahar hanya menjadi tahanan kota? (Widia Larasati (23) D3
TL 1A)
 Habib Bahar dilaporkan dengan sejumlah pasal, salah satunya Pasal 28 ayat
(2) UU ITE tentang ujaran kebencian terkait isu SARA dalam konten di media
sosial. Penyidik akan memeriksa Habib Bahar untuk kemudian ditarik
kesimpulan apakah ceramahnya mengenai 'Jokowi Banci' memenuhi unsur
dalam pasal ujaran kebencian. Bantuan Hukum FPI akan memberikan
pendampingan kepada Habib Bahar. Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) juga
siap sedia mendampingi Habib Bahar. Ketua Dewan Pembina ACTA
Habiburokhman menyatakan pihaknya dalam posisi siap sedia apabila
dimintai bantuan."Kami jelas siap. Bila ada permintaan bantuan, kami pasti
ikut mendampingi," ujar Habiburokhman.

8. Kriterian suatu postingan disebut ujaran kebencian? (Uznul Fauzi (22) D3 TL


1A)
 Apa saja bentuk ujaran kebencian? Penghinaan, pencemaran nama baik,
penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, memprovokasi, menghasut dan
penyebaran berita bohong. Aspek apa yang dipakai? Suku, agama, aliran
keagamaan, kepercayaan, ras, antar golongan, warna kulit, etnis, gender, kaum
difabel dan orientasi seksual. Media yang dipakai untuk mengujarkan
kebencian? Orasi kampanye, spanduk, media sosial, demonstrasi, ceramah
keagamaan, media massa (cetak & elektronik) dan pamflet. Aturan yang diacu
pada Surat Edaran tersebut adalah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP), UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronika,
dan UU No 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
(https://beritagar.id/artikel/berita/apa-saja-yang-perlu-anda-tahu-dalam-ujaran-
kebencian)
9. Tingkatan ujaran kebencian? (Rakha Bayu (18) D3 TL 1A)

1. Menista secara lisan (smaad)


2. Menista dengan surat/tertulis (smaadschrift)
3. Memfitnah (laster)
4. Penghinaan ringan (eenvoudige belediging)
5. Mengadu secara memfitnah (lasterlijke aanklacht)
6. Tuduhan secara memfitnah (lasterlijke verdachtmaking)
Semua penghinaan tersebut hanya dapat dituntut jika ada pengaduan dari
individu yang terkena dampak penghinaan, kecuali kalau penghinaan tersebut
dilakukan kepada seorang pegawai negeri yang sedang melakukan pekerjaannya
secara sah.
Pasal-pasal yang mengatur tindakan Hate speech terhadap seseorang semuanya
terdapat di dalam Buku I KUHP Bab XVI khususnya pada Pasal 310, Pasal 311,
Pasal 315, Pasal 317, dan Pasal 318 KUHP. Sementara, penghinaan atau
pencemaran nama baik terhadap pemerintah, organisasi, atau suatu kelompok
diatur dalam pasal-pasal khusus, yaitu[9]:

1. Penghinaan terhadap kepala negara asing (Pasal 142 dan Pasal 143 KUHP)
2. Penghinaan terhadap segolongan penduduk/kelompok/organisasi (Pasal 156
dan Pasal 157 KUHP)
3. Penghinaan terhadap pegawai agama (Pasal 177 KUHP)
4. Penghinaan terhadap kekuasaan yang ada di Indonesia (Pasal 207 dan pasal
208 KUHP) (https://id.wikipedia.org/wiki/Ucapan_kebencian)

10. Mengapa Ahok tidak diringankan hukumannya setelah terbukti videonya telah
diedit? (Harsalinda (06) D3 TL 1A)
 Karena bukti tersebut ditemukan ketika Ahok sudah ditahan, Ahok juga tidak
melakukan banding sehingga dia dinyatakan memang bersalah. Bukti lainnya
juga datang dari audience saat itu. (Sesuai argumentasi)
11. Mengapa Ahok tidak dibebaskan setelah tahu bahwa video tersebut hasil
editan? Mengapa pelaku atau pengedit dijatuhi hukuman yang menurut saya
hanya sedikit? (Krisna Budi Kusuma (12) D3 TL 1A)
 Ada beberapa kemungkinan, misalnya Ahok memang benar-benar merasa
bersalah. Pelaku atau pengedit tersbut melakukan pembelaan atas apa yang
disebarkan. (Sesuai argumentasi)
12. Mengapa video tersebut masih bisa dijadikan sebagai barang bukti terhadap
penuntutan Ahok? (Muhaimin (15) D3 TL 1A)
 Karena sedikit banyak video tersebut mengandung unsur penistaan agama
meski sudah diedit, Ahok tidak melakukan pembelaan terhadap dirinya.
(Sesuai argumentasi)
13. Bagaimana pendapat kalian jika kita mengritik kepada pejabat Negara yang
benar melakukan kesalahan? (Ulul Azmi (21) D3 TL 1A)
 -Mahasiswa berhak angkat suara, tetapi semua tetap pada aturan norma-norma
-Kritikan atau komentar dilontarkan karena adanya sesuatu yang dikira
menyimpang dari norma.
-Mengritik mungkin baik, tetapi lebih baik disertai solusi.
(Sesuai argumentasi)
14. Apa motif kejaahatan yang dilakukan Jesika terhadap Mirna yang terbukti
telah melakukan pembunuhan berencana? (Sofia Amaliasyaharani (20) D3 TL
1A )
 Gangguan emosi yang dialami Jessica bukan cuma karena hubungannya yang
retak dengan Patrick O'Connor. Jessica disebut hakim pernah kecewa saat
atasannya Kristie Louise Charter menolak mencarikan tempat tinggal saat
Jessica di Australia.

Rasa kecewa makin menumpuk saat dirinya tidak diundang ke pernikahan


Mirna dengan Arief Soemarko di Bali pada tanggal 28 November 2015.

"Terlihat sesungguhnya Jessica mengalami ketidakstabilan emosi berupa


agresivitas dengan mencoba bunuh diri dan berperilaku impulsif dengan
meminum alkohol tinggi. Terlihat peningkatan emosi terhadap orang yang
dipetsepsikan dapat menolongnya," sambung Binsar.

Pada Desember 2015, Jessica kemudian kembali ke Jakarta. Namun majelis


hakim mengatakan kedatangannya ke Jakarta bukan untuk liburan .
(https://news.detik.com/berita/d-3330947/motif-dendam-jessica-terbukti-hakim-
iri-hati-lihat-kebahagiaan-mirna-arief)
15. Apakah di Indonesia ada pasal mengenai keringanan hukuman akibat
gangguan jiwa atau depresi? Jika ada, apakah pasal tersebut diterapkan pada
kasus Mirna? Apa kriteria seseorang dikategorikan mengalami depresi atau
gangguan jiwa? (M. Rafid (15) D3 TL 1A)
 A.Alasan pembenar berarti alasan yang menghapus sifat melawan
hukum suatu tindak pidana. Jadi, dalam alasan pembenar dilihat dari sisi
perbuatannya (objektif). Misalnya, tindakan 'pencabutan nyawa' yang
dilakukan eksekutor penembak mati terhadap terpidana mati (Pasal
50 KUHP);

B.Alasan pemaaf adalah alasan yang menghapus kesalahan dari si pelaku


suatu tindak pidana, sedangkan perbuatannya tetap melawan hukum. Jadi,
dalam alasan pemaaf dilihat dari sisi orang/pelakunya (subjektif). Misalnya,
lantaran pelakunya tak waras atau gila sehingga tak dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya itu (Pasal 44 KUHP).
Mengenai alasan pemaaf dapat dilihat dari bunyi Pasal 44 ayat
(1) KUHP:“Tiada dapat dipidana barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya, sebab kurang
sempurna akalnya atau sakit berubah akal.”Kemudian, Pasal 44 ayat
(2) KUHP berbunyi:“Jika nyata perbuatan itu tidak dapat
dipertanggungjawabkan kepadanya sebab kurang sempurna akalnya atau
sakit berubah akal, maka dapatlah hakim memerintahkan memasukkan dia ke
rumah sakit jiwa selama-lamanya satu tahun untuk diperiksa.”
 Tidak, "Tetap 20 tahun. Jadi kalau tolak itu berlaku sebelumnya. Sebelumnya
yang dimohon kasasi itu putusan PT (Pengadilan Tinggi) Jakarta," kata Suhadi
dalam jumpa pers di MA, Kamis (22/6).
Sidang putusan kasasi yang diajukan Jessica dengan nomor register 498 K-Pit-
2017, dibacakan kemarin, Rabu (21/6). Jessica tetap dianggap bersalah
sebagaimana diatur dalam Pas 240 KUHP.
Pada tingkat pertama, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan pidana 20
tahun penjara untuk Jesicca lantaran dianggap terbukti melakukan
pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin.
Tak terima dengan putusan tersebut, Jessica mengajukan banding ke
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Namun, PT DKI menguatkan putusan PN
Jakarta Pusat, dan hukuman Jessica tetap 20 tahun penjara.
 -Perasaan yang tumpul dan datar mengenai semua hal dan terlihat dari wajah
yang tidak menunjukkan ekspresi.

-Menarik diri atau mengasingkan diri dari kehidupan sosial, tidak mau bergaul
atau menjalin kontak dengan orang lain dan terlihat suka melamun.

-Mengalami delusi, atau waham dan keyakinan yang tidak masuk akal dan
tidak rasional walaupun telah dibuktikan bahwa keyakinannya tidak rasional,
namun penderita tidak bisa digoyahkan dari keyakinannya.

(https://dosenpsikologi.com/gejala-gangguan-jiwa-berat)

Anda mungkin juga menyukai