Anda di halaman 1dari 4

IDE yang dipilih : Cinta & Kehidupan

TEMA : 1. Metamorfosis Kehidupanku


2. Nothing is impossible with the will of Alloh
3. Belum saatnya melabuhkan hati tapi
memperbaiki hati
Tema yang dipilih Belum saatnya melabuhkan hati
Genre Fiksi

Nama : Zahroh
Kelompok: Salinan rasa ( KMO 26 K.60)

PROLOG
1000 pasukan nabi menang melawan 3000 pasukan kafir saat perang badar , itu saja mudah
bagi Alloh. apalagi masalahmu. Dekatilah Alloh karena itu adalah obat hati yang utama .

(kutipan diaryku)

Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri ,berbaur dengan ramah memang
tidaklah mudah bagi mereka yang pemalu dan pendiam. Namun tetap bertahan dari pahitnya
kritikan untuk berubah bagi para introvert merupakan sebuah perjuangan.

Namanya hafidza . gadis pendiam dan pemalu berparas indah . Ia bercita-cita sederhana ingin
menjadi pendidik , dengan melewati pahitnya kritikan dan bersama air mata ia berharap
menjadi pribadi kuat dan percaya diri serta berhasil menggapai cita-citanya.

Setiap ia jatuh cinta, yang dikagumi tidaklah sama justru bertepuk sebelah tangan. Pernah suatu
ketika saat ia memendam rasa pada pria malah lelaki itu menjalin cinta dengan sahabatnya
sendiri.

Bagaimana kisah cinta gadis ini? Akankah ia bisa melewati semua permasalahan hidupnya?
Air mata mengalir bergandengan dengan hati yang gundah, Hawa malam yang sedikit
berisik dengan suara hewan jangkrik dari celah kaca lantai 2 dikamar membuat hafida
terasa taada kesunyian dimalam ini.

Hafida adalah gadis remaja berusia 19 tahun yang baru kenal dengan istilah cinta ,namun
ia mengenal cinta setelah kedekatannya dengan sesosok pria yang membuatnya kagum
pada awalnya namun juga membuat sakit hati pada akhirnya padahal tak ada hubungan
apapun hanya saja sekedar berharap namun tersakiti,sejauh 19 tahun dalam hidupnya tidak
pernah menjalin hibungan pacaran dengan lelaki tetapi aku pernah jatuh cinta ,3 kali jatuh
cinta.

Pertama mencintai waktu mulai awal Mts kelas baru mengenal kata" kagum" pada sesosok
laki-laki yang alim menurut shalih ,pendiam ,cuek ,manis dan pemalu ia kagum padanya
tetapi tak ada harapan sedikitpun untuk bisa berpacaran denganya karena ingin fokus
belajar dan mengejar cita-citanya ,ada rasa sayang yang mungkin tak ingin diketahui
siapapun ,ia bahagia dengan rasa ini ,walaupun rasanya tak berbalas .

Pada suatu malam sepulang mengaji dimushola dekat rumahnya hafida berjalan ditengah
keheningan dengan nia ,dia adik kelasnya , daun2 pada malam itu seolah mendayung-
ndayung dengan semilir angin yang begitu sejuk , tak menyangka ststst , pandangannya
tertuju pada 2 orang yang berada di tengah jalan diperjalan pulang ada seorang wanita dan
lelaki yang sedang bercengkrama dan hafida pun terdiam sejenak

Hafida dan nia melirihkan perjalanan dan bersembunyi dibalik sebuah pohon mereka
penasaran siapa yang sedang berduaan dibalik pohon jambu itu. Jantung hafida terasa
berdenyut cepat dari biasanya , matanya seolah berkaca namun ia mencoba menyekanya
supaya tak menetes sedikitpun ,kemudian ia mengusap air mata yang hendak jatuh tersebut
dengan hijabnya.

Tak pernah disangka bahwa sahabatnya fina sendiri sedang bertemu dengan seseorang
yang sangat kukagumi namanya Ali, mereka ngobrol berdua dikursi dibawah pohon jambu.
Tanpa tersadar diinjak daun kering disamping kaki kanannya 'kreek' dengan wajah yang
malu sekali hafida tersenyum pada mereka sambil salah tingkah aku membiasakan ekspresi
wajahku seolah tidak sedang ada apa apa dengan hatinya.

hafida dan nia tersenyum pada mereka seolah Sangat malu sekali .kemudian Ali dengan
senyum manisnya mereka bertanya "hey kalian sedang apa disitu?.

Dengan ragu hafida menjawab "e e kami sedang melihat lihat jambu. Kemudian Ali
menyahut"hah jambu kok dilihat. Lalu hafida menjawab" maksudku aku lagi mau
mengambil buah jambu ini untuk kami makan ,iya seperti itu hehe (sambil tersenyum
malu).

Setelah itu hafida dan nia pura pura mengambil jambu dan berpamit pada ali dan fina yang
sedang ngobrol "kami duluan ya . Lalu Mereka menyahut" iya hati hati.

Kemudia aku hafida dan nia pulang setalah sampai didepan pintu rumah hafida tidak
masuk dulu.ia ingin menenangkan hatinya supaya tidak terlihat sedih didepan kedua orang
tuanya .lalu ia mengetuk salam Assalamualaikum,ayah ibu hafida datang .walaikumsalam
iya naak sahut ayah.

Kemudian hafida langsung menuju kamar dan termenung sejenak baru kali ini ia
merasakan sakit hati seperti ini padahal ali hanya seseorang yang ia kagumi dan bukan
siapa-siapanya.
Entah mengapa hafida sering menyebutnya dalam doa ia sering sekali mengingatnya dihari
harinya ali sering terlintas difikirannya.

Tapi ia berusaha tegar memang kalau ia juga mencintainya ia tak mau berpacaran ia hanya
ingin belajar ,hafida yakin kalau seseorang yang memperbaiki diri akan dipertemukan
dengan yang memeperbaiki diri pula.

Anda mungkin juga menyukai