Anda di halaman 1dari 20

VII

UTILITAS

Unit utilitas merupakan bagian yang penting untuk menunjang berlangsungnya

suatu proses dalam pabrik. Berdasarkan kebutuhannya,utilitas pada pabrik pembuatan

furfural dari tandan kosong kelapa sawit adalah sebagai berikut:

- Unit pengadaan steam

Unit ini berfungsi menghasilkan fluida pemanas pada alat-alat perpindahan panas.

- Unit penyediaan dan pengolahan air

Unit ini berfungsi untuk menyediakan air mulai dari pengolahannya hingga siap di

gunakan sebagai air pendingin, air sanitasi, air proses dan air umpan boiler.

- Unit Pembangkit dan Pendistribusian Listrik

Unit ini menyediakan listrik yang berfungsi untuk tenaga penggerak dari peralatan

proses maupun untuk penerangan.

- Unit pengolahan limbah

Unit ini berfungsi untuk mengolah limbah dari suatu pabrik sebelum dibuang ke

badan air atau atmosfer.

7.1 Unit Pengadaan steam

Penyediaan steam untuk pabrik furfural dihasilkan dari boiler dan waste heat

boiler . Air umpan boiler dan waste heat boiler terlebih dahulu diolah melalui unit

pengolahan air (watertreatment ) agar memenuhi syarat sebagai air ketel,sehingga

pembentukan kerak dan korosi pada boiler dapat dihindari.


th
Air umpan boiler mempunyai syarat sebagai berikut : (Tabel 9-53 Perry’s 6

ed,hal. 9-76) :

a) Total padatan (Total dissolved solid ) : 3500 ppm

b) Alkalinitas : 700 ppm

c) Padatan terlarut : 300 ppm

d) Silika : 60-100 ppm

e) Besi : 0,1 mg/L

f) Tembaga : 0,5 mg/L

g) Oksigen : 0,007 mg/L

h) Kesadahan : 0

i) Kekeruhan : 175 ppm

j) Minyak : 7 ppm

k) Residu fosfat : 140 ppm

Selain harus memenuhi persyaratan tersebut diatas, air umpan boiler harus

bebas dari zat-zat yang menyebabkan korosi, yaitu ga terlarut seperti O2, CO2,

H2S dan NH3. Untuk memenuhi persyaratan tersebut dan mencegah kerusakan

pada boiler, air umpan terlebih dahulu melalui proses demineralisasi (kation dan

anion exchanger) untuk menghilangkan ion–ion pengganggu tersebut.

Sesuai hasil perhitungan pada neraca panas dapat diketahui total kebutuhan

steam sebagai berikut :

Tabel LD.1 Kebutuhan steam

No. Kebutuhan Jumlah (kg/jam)

1 Heater I 549,5751
2 Reaktor I 93,3974

3 Reaktor II 27,6651

4 Evaporator 213,0351

5 Reboiler destilasi 10,4812

6 Heater II 62,9984

Jumlah kebutuhan 957,1522

7.2 Unit Penyediaan dan pengolahan air

Air merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu industri kimia. Pada

pabrik furfural ini dibutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar, sehingga diperlu

kan adanya unit penyediaan air sendiri karena selain lebih ekonomis juga menjamin

tersedianya air yang secara terus menerus.

Pengadaan air diperoleh dari air sungai yg dipompa ke dalam bak penampung

pendahuluan, yang dilewatkan pada penyaring atau sekat guna menghindari ter

bawa kotoran-kotoran menuju bak penampung. Air dari bak penampung selanjut

dipompakan ke tangki sedimentasi (clarifier ) untuk ditambahkan flokulan (alum )

guna mengendapkan zat padat tersuspensi dalam air.

Air dari clarifier secara overflow dialirkan ke tangki penyaring pasir (sand

fiter) guna menghilangkan partikel-partikel yang belum terendapkan. Dari tangki

penyaring ini selanjutnya dialirkan ke dalam bak penampung air bersih.

7.2.1 Perhitungan kebutuhan air

Jumlah kebutuhan air pendingin, air sanitasi dan air umpan boiler diperoleh
berdasarkan perhitungan neraca massa dan neraca panas. Data kebutuhan

tersebut sebagai berikut :

1. Air pendingin

Tabel 7.2 Kebutuhan Air Pendingin

No Kebutuhan Jumlah (kg/jam)

1 Cooler I 77,9611

2 Kondensor destilasi 98,0199

3 Cooler II 55,8238059

4 Katup Ekspansi 2812,2693

Jumlah kebutuhan 3044,0740

Over design 20% 3652,888853

Recovery 80% 2922,311082

Make-up 20% 730,5777706

Kebutuhan air pendingin perancangan dibuat over design sebesar 20%

sehingga:

Kebutuhan air pendingin = 20% x jumlah kebutuhan

= 20% x 3044,0740 kg/jam

= 3652,8889 kg/jam

Air sirkulasi = 80% x kebutuhan air pendingin

= 80% x 3652,8889 kg/jam

= 2922,3111 kg/jam

Make-up air pendingin = 20% x kebutuhan air pendingin

= 20% x 3652,8889 kg/jam


= 730,5778 kg/jam

2. Air umpan boiler

Kebutuhan air umpan boiler dapat dilihat pada perhitungan Unit Penyediaan

Steam sebanyak 344,2105 kg/jam.

3. Air domestik

Air domestik diperlukan untuk keperluan karyawan dan pelayanan umum.

Standar air domestik harus memenuhi syarat fisik dan syarat kimia, yaitu:

Syarat fisika :

a) Tidak berwarna

b) Tidak berbusa

c) Mempunyai suhu dibawah suhu udara

d) Kekeruhan kurang dari 1 ppm SO2

e) pH netral

Syarat kimia :

a) Tidak beracun

b) Tidak mengandung bakteri non patogen yang dapat merubah sifat fisik air.

4. Air sanitasi

Air sanitasi digunakan untuk perkantoran. Menurut standar WHO, kebutuhan

air untuk 1 orang = 145-150 kg/hari. Terdapat 59 orang karyawan di dalam

pabrik, sehingga jumlah air sanitasi yang terpakai Perkiraan kebutuhan air

kantor didasarkan pada jumlah karyawan pabrik sebanyak 200 orang dengan

kebutuhan air 150 kg/hari setiap karyawan.

Total kebutuhan air karyawan = 226 orang x 150 kg/hari


= 33900 kg/hari = 1413 kg/jam

Air untuk keperluan lainnya, dihitung dengan diperkirakan 25% dari keperluan

kantor, maka :

Total keperluan air lain-lain = 25% x 1413 kg/jam

= 353,125 kg/jam

Jadi, keperluan untuk air domestik = total kebutuhan air karyawan + air lain

= 1413 + 353,125 kg/jam

= 1766 kg/jam

Tabel 7.3 Total kebutuhan air

No Kebutuhan Jumlah (kg/jam)

1 Air pendingin 730,5778

2 Air umpan boiler 344,2105

3 Air domestik 1766

3 Air Proses 1483

Jumlah kebutuhan 4323,5009

7.2.2 Pengolahan Air

Pengolahan air di pabrik furfural ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu :

1) Screening

Screening merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada tahap ini

partikel-partikel padat yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan

kimia. Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama


air menuju unit pengolahan selanjutnya (Degremont,1991).

2) Sedimentasi

Setelah air disaring pada tahap screening, di dalam air tersebut masih ter

dapat partikel-partikel padatan kecil yang tidak tersaring pada screening .

Untuk menghilangkan padatan-padatan tersebut, maka air yang sudah

disaring dimasukkan ke dalam bak sedimentasi untuk mengendapkan

partikel-partikel padat yang tidak terlarut.

3) Koagulasi dan flokulasi

Koagulasi dan flokulasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di air

dengan cara mencampurkannya dengan larutan Al2(SO4)3 dan Na2CO3

(soda abu). Larutan Al2(SO4)3 berfungsi sebagai koagulan utama dan

larutan Na2CO3 sebagai bahan koagulan tambahan yang menjadi bahan

pembantu untuk mempercepat pengendan dan bereaksi subtitusi dengan

ion-ion logam membentuk senyawa karbonat yang kurang/tidak larut.

Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok

- flok yang akan mengendap ke dasar clarifier karena gaya gravitasi,

sedangkan air jernih akan keluar melimpah (overflow ) yang selanjutnya

akan masuk ke penyaring pasir (sand filter ) untuk penyaringan.

Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yg

akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan soda abu

= 1 : 0,54 (Baumam,1971).

Perhitungan alum dan soda abu yang diperlukan :

Total kebutuhan air = 4323,5009 kg/jam


Pemakaian larutan alum = 50 ppm

Pemakaian larutan soda abu = 0,54 x 50 ppm

= 27 ppm

Larutan alum yang dibutuhkan = 0,00005 x 4323,5009 kg/jam

= 0,2162 kg/jam

= 5,1882 kg/hari

Larutan soda abu yang dibutuhkan = 0,000027 x 4323,5009 kg/jam

= 0,1167 kg/jam

= 2,8016 kg/hari

4) Filtrasi

Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan

tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD

dalam air (Metcalf dan Eddy, 1991).

Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam:

pasir, antrasit (crushed anthracite coal ), karbon aktif granular (Granular

Carbon Active atau GCA),karbon aktif serbuk(Powdered Carbon Active

atau PCA),batu garnet. Penggunaan yang paling umum dipakai di Afrika

dan Asia adalah pasir dan gravel sebagai bahan filter utama, sebab tipe

lain cukup mahal ((Kawamura, 1991).

Unit filtrasi dalam Pabrik Pembuatan Furfural menggunakan media filtrasi

granular (Granular Medium Filtration) sebagai berikut :

a) Lapisan atas terdiri dari pasir hijau (green sand). Lapisan ini bertujuan

memisahkan flok dan koagulan yag masih terikut bersama air. Lapisan
yang digunakan setinggi 24 in (60,96 cm).

b) Untuk menghasilkan penyaringan yang efektif, perlu digunakan medium

berpori misalnya antrasit atau marmer. Untuk beberapa pengolahan dua

tahap atau tiga tahap pada pengolahan effluent pabrik, perlu mengguna

kan bahan dengan luar permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi

yang lebih besar, seperti Biolite , pozzuolana , ataupun Granular

Active Carbon (GAC) (Degremont, 1991). Pada pabrik ini, digunakan

antrasit setinggi 12,5 in (31,75 cm).

c) Lapisan bawah menggunakan batu kerikil/gravel setinggi 7 in (17,78cm)

(Metcalf dan Eddy, 1991).

Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan.

Selama pemakaian,daya saring sandfilter akan menurun. Untuk itu diperlu

regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing).

Dari sand filter , air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan

untuk berbagai kebutuhan.

Untuk kebutuhan air lainnya dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan

air dengan klor untuk membunuh kuman-kuman dalam air. Klor yang di

gunakan biasanya berupa kaporit, Ca(ClO)2.

Perhitungan kebutuhan kaporit Ca(ClO) 2 :

Total kebutuhan air lainnya = 353,1250

Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70%

Kebutuhan klorin = 2 ppm dari berat air (Gordon, 1968)

(2. 10 × 92,1875)
Total kebutuhan kaporit =
(2 10 92 1875)
Total kebutuhan kaporit =
70%

= 0,001009 kg/jam = 0,02421 kg/hari

5) Demineralisasi

Air untuk umpan ketel dan pendingin pada reaktor harus murni dan bebas

dari garam-garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi.

Alat demineralisasi dibagi atas:

a) Penukar kation (cation exchanger)

Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan meng

urangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah per

tukaran antara kation Ca, Mg & kation lain yang larut dalam air dengan

kation dari resin. Resin yang digunakan bertipe gel dengan merek

IRR–122 (Lorch, 1981).

b) Penukar anion

Penukar anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air

dengan ion hidroksida dari resin.


7.3 Unit Penyedia Listrik

Sumber daya listrik yang melayani pabrik ini disuplai dari PLN, juga dipersiapkan

generator cadangan bila terjadi pemadaman arus listrik dari PLN. Listrik tersebut di

didistribusi melalui suatu terminal utama dengan pertimbangan bahwa apabila salah satu

lubang mengalami kemacetan, maka tidak akan mengganggu yang lainnya.

Jaringan listrik selanjutnya diatur secara sentral dari terminal utama, tetapi pada tiap

unit digunakan local terminal untuk dilanjutkan ke masing-masing unit yaitu unit proses,

unit utilitas, unit penerangan dan unit bengkel. Hal ini untuk mencegah kemungkinan

pemadaman total tiap unit, maka dihubungkan dengan fuse box. Oleh karena itu, untuk

mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan listrik dari PLN, maka pebrik menyedia

menyediakan generator sendiri sebagai cadangan.

1) Listrik yang dibutuhkan pada unit proses

Tabel 7.4 Kebutuhan tenaga listik untuk unit proses

No Kebutuhan Kebutuhan daya (HP)

1 Pompa 01 0,0019

2 Pompa 02 0,1303

3 Pompa 03 0,1037

4 Pompa 04 0,0208

5 Pompa 05 0,0655

6 Pompa 06 0,0000

7 Pompa 07 0,0468
8 Pompa 08 0,000

9 Belt Conveyor 10,0013

10 Crusher 2,0846

Jumlah kebutuhan 12,4548

Total kebutuhan listrik untuk unit proses = 12,4548 x 0,7457 kW/HP

= 9,2875 kW

2) Listrik yang dibutuhkan pada unit utilitas

Tabel 7.5 Kebutuhan tenaga listik untuk unit utilitas

No Kebutuhan Kebutuhan daya (HP)

1 Pompa 01 0,4337

2 Pompa 02 0,4337

3 Pompa 03 0,4337

4 Pompa 04 0,4337

5 Pompa 05 0,4337

6 Pompa 06 0,0517

7 Pompa 07 0,0517

8 Pompa 08 0,0246

9 Pompa 09 0,0246

10 Pompa 10 0,1090

11 Pompa 11 0,1470

12 Clarifier 0,0278

13 Water cooling tower 0,0517


Jumlah kebutuhan 2,6565

Total kebutuhan listrik untuk unit utilitas = 2,6565 x 0,7457 kW/HP

= 1,9809 kW

3) Listrik yang dibutuhkan pada unit penerangan

Tabel 7.6 Kebutuhan tenaga listik untuk unit penerangan

No Ruangan/Tempat Luas (ft2) Ft candela Lumen

1 Pos keamanan 323 10 3230

2 Jalanan dan taman 6458 10 64580

3 Parkir angkutan 1292 10 12920

4 Parkir karyawan/tamu 807 10 8070

5 Kantor 12917 20 258340

6 Perpustakaan 1076 10 10760

7 Mushollah 2422 10 24220

8 Kantin 538 10 5380

9 Poliklinik 1076 10 10760

10 Daerah proses 21528 10 215280

11 Laboratorium 1076 20 21520

12 Bengkel 2422 10 24220

13 Daerah bahan baku 12917 10 129170

14 Daerah produk 9688 10 96880

15 Daerah utilitas 9688 10 96880

16 Toilet 258 5 1290


17 Ruang kontrol 344 20 6880

18 Halaman pabrik 646 10 6460

19 Gudang 4396 10 43960

Jumlah kebutuhan 1040800

Untuk parkir, taman, jalanan dan halaman pabrik digunakan lampu mercury

100 watt dengan lumen output 3000/buah.

Jadi jumlah lampu mercury yang digunakan adalah :

64580 + 12920 + 8070 + 6460 lumen


=
3000 lumen/buah

= 31 buah

Untuk area lainnya menggunakan lampu TL 40 watt tipe day light dengan

lumen output 1960/buah. Jadi jumlah lampu TL 40 watt yang digunakan :

1040800 - 92030 lumen


=
1960 lumen/buah

= 484 buah

Jumlah daya listrik yang digunakan :

a. Lampu mercury = 100 watt x 31 = 3100 watt

b. Lampu TL 40 = 40 watt x 484 = 19360 watt

c. AC = 350 watt x 8 = 2800 watt

Total = 25260 watt

= 25,26 kW

Kebutuhan tenaga listrik lainnya seperti bengkel dan instrumen dan sebagainya

ditetapkan sebesar 50% dari total kebutuhan listrik untuk alat proses dan
utiliitas = 0,50 (tenaga listrik proses + tenaga listrik utilitas)

= 0,50 x 11,2685 kW

= 5,6342 kW

Jadi, total kebutuhan listrik :

a) unit proses : 9,2875

b) unit utilitas : 1,9809

c) penerangan : 25,26

d) lainnya : 5,6342

Total : 42,16 (41 kW)

4) Power generator

Generator disediakan hanya untuk menyuplai kebutuhan listrik proses dan utilitas

apabila terjadi gangguan listrik dari PLN. Diketahui power faktor untuk generator

penggerak mesin diesel sebesar 0,85. Maka power generator yang dibutuhkan.

total kebutuhan listrik proses + utilitas


=
power faktor

11,2685 kW
=
0,85

= 13,2570 kW

= 13 kW

Digunakan generator dengan daya terpasang 12 kW = 12 KVA

7.4 Kebutuhan bahan bakar


Unit penyediaan bahan bakar dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan

bakar pabrik yaitu pada peralatan boiler dan generator, khusus unutuk generator

digunakan apabila terjadi gangguan listrik dari PLN.

Keperluan bahan bakar generator

Nilai bahan bakar solar = 19860 Btu/lbm (Perry & Green, 1999)

Densitas bahan bakar solar = 0,89 kg/L (Perry & Green, 1999)

Daya output generator = 13 kW

Daya generator = 13 kW x 0,9478 (Btu/det)/kW x 3600 det/jam

= 45234,0 Btu/jam

45234,0 Btu/jam 0,45359 kg/jam


Jumlah bahan bakar = x
19860 Btu/lb 1 lb/jam

= 1,0331 kg/jam

1,0331 kg/jam
Kebutuhan solar =
0,89 kg/L

= 1,1608 L/jam

Unit penyediaan bahan bakar dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan

bakar pabrik yaitu pada peralatan boiler dan bahan bakar cadangan pada peralatan

generator yang disimpan pada tangki bahan bakar.

Spesifikasi tangki bahan bakar :

Fungsi : Menampung bahan bakar untuk boiler dan bahan bakar

cadangan generator

Tipe : Silinder vertikal


3
Kapasitas : 40,9829 m

Diameter : 3,7375 m

Tinggi : 3,7375 m

Bahan konstruksi : Carbon steel

Jumlah : 1 buah

7.5 Unit pengolahan limbah atau air

Limbah yang dihasilkan oleh pabrik furfural adalah berupa limbah padat, yaitu

campuran zat organik seperti pentosan, pentosa, selulosa, lignin dan zat anorganik

seperti asam sulfat.

Pengolahan bahan buangan cair meliputi :

1) Air yang mengandung zat organik dan anorganik

2) Buangan air sanitasi

3) Back wash filter , air berminyak dari pelumas pompa

4) Sisa regenerasi

5) Blow down cooling water

6) Cake dari filter press

Air buangan sanitasi dari toilet di sekitar pabrik dan perkantoran dikumpulkan

dan diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan lumpur aktif, aerasi dan

injeksi klorin. Klorin ini berfungsi untuk disinfektan, yaitu membunuh mikroorganisme

yang dapat menimbulkan penyakit.

Air sisa regenerasi dari unit demineralisasi yang mengandung NaOH dinetral

kan dengan menambahkan H2SO4. Hal ini dilakukan jika pH air buangan lebih dari
tujuh (7). Jika pH air buangan kurang dari tujuh ditambahkan NaOH.

Air yang berminyak, yang berasal dari buangan pelumas pompa diolah atau

dipisahkan dari air dengan cara perbedaan berat jenisnya. Minyak dibagian atas

dialirkan ke penampungan terakhir, kemudian dibuang.

Cake furfural dari filter press yang mengandung Pentosa, Pentosan, Selulosa,

dan lignin akan diolah menjadi briket sebagai bahan bakar boiler.

7.5.1 Unit pengolahan limbah atau air

Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang

kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk. Sedangkan peran yang

lain adalah mengendalikan pencemaran lingkungan, baik limbah gas, cair

maupun padat. Limbah cair berubah air limbah hasil proses.

Laboratorium kimia adalah sarana untuk mengadakan penelitian bahan

baku, proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan

menjaga kualitas atau mutu produk dari perusahaan. Analisa yang dilakukan

dalam rangka pengendalian mutu meliputi analisa bahan baku dan proses serta

produk.

Tugas laboratorium antara lain :

1) Memeriksa bahan baku yang akan digunakan

2) Menganalisa dan meneliti produk yang akan dipasarkan

3) Menganalisa kadar zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran pada

buangan pabrik.

4) Melakukan percobaan yang ada kaitannya dengan proses produksi.

Dalam upaya pengendalian mutu produk, Adapun analisa pada proses pembuatan
Furfural ini adalah sebagai berikut :

- Bahan baku yang berupa tandan kosong kelapa sawit yang dianalisa melipu

warna, densitas , viskositas , specific gravity , titik didih dan kemurnian

masing-masing bahan baku.

1) Untuk analisa densitas bahan baku digunakan alat Aerometer, prinsip

analisa menggunakan aerometer adalah hukum Arcimedes. Analisa ini

dilakukan secara manual yaitu dengan cara mencelupkan Aerometer

kedalam fluida kemudian mencatat angka yang terdapat dalam skala

Aerometer.

2) Untuk analisa viskositas digunakan viscometer , viscometer yang diguna

kan adalah jenis cone and plate (brookefield). Analisa ini dilakukan

dengan menempatkan sampel pada bagian tengan viscometer kemudian

dinaikan hingga keatas kerucut, kerucut yang digerakan oleh motor akan

berputar dan akan tercatat besarnya viscositas .

3) Untuk analisa titik didih diukur dengan melting point tester

4) Untuk menganalisa kemurnian bahan baku dgunakan alat refraktometer,

dengan cara membaca indek bias dari sampel yang akan dilihat kadarnya.

- Produk, yang dianalisa meliputi berat jenis Furfural, dan kadar pengotor yang

terdapat dalam Furfural.

Analisa untuk unit utilitas meliputi :

- Air proses penjernihan, yang dianalisa pH, SiO 2, Ca sebagai CaCO3, sulfur
-
sebagai SO4 , clor sebagai Cl2 dan zat padat terlarut.

1) TDS meter (Total Disolved Solid ) digunakan untuk mengukur total zat
terlarut dalam air. Satuan yang digunakan adalah ppm.

2) Untuk menganalisa pH, Sulfur (SO4-), kesadahan (CaCO3), Cl2 diguna

kan water test kit digital .

3) Untuk menganalisis kekeruhan digunakan turbidity meter dengan

menggunakan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan

sebagai perbandingan cahaya yang datang dengan cahaya dipantulkan.

Untuk mempermudah pelaksanaan program kerja laboratorium, maka

laboratorim di pabrik dibagi menjadi tiga (3) bagian :

1) Laboratorium pengamatan

Kerja dan tugas laboratorium ini adalah melakukan analisa secara fisika

terhadap semua aliran yang berasal dari proses produksi maupun

tangki serta mengeluarkan ‘certificate of quality ’ untuk menjelaskan

spesifikasi hasil pengamatan. Jadi pemeriksaan dan pengamatan dilaku

kan terhadap bahan baku dan produk akhir.

2) Laboratorium analitik

Kerja dan tugas laboratorium ini adalah melakukan analisa terhadap

sifat-sifat dan kandungan kimiawi bahan baku dan produk akhir.

3) Laboratorium penelitian dan pengembangan

Kerja dan tugas laboratorium ini adalah melakukan penelitian dan

pengembangan terhadap permasalahan yang berhubungan dengan

kualitas material dalam proses dalam meningkatkan hasil akhir.

Anda mungkin juga menyukai