Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anisa Rengganis

NIM : 11170840000074
Dosen Pengampu : Venty, S.E., M.Sc
Mata Kuliah : Manajemen Strategik Sektor Publik

RESUME
CHAPTER 1 MANAGEMENT IN THE PUBLIC SECTOR BY PAUL JOYCE
“INTRODUCING STRATEGIC PLANNING AND MANAGEMENT”

Kata “Strategi” berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Strategos”, terdiri dari dua suku kata
yaitu “Stratos” yang berarti Militer dan “Ag” yang berarti Memimpin. Strategi adalah pilihan-
pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi dan bagaimana prioritas
atau arah keseluruhan yang luas tersebut dapat diambil.
Definisi Manjemen Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang
dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategi memiliki proses yang terdiri dari
perencanaan strategis, perencanaan kapabilitas, dan manajemen perubahan. Kunci dari
manajemen strategi sektor public menurut Gus O’Donnell (2014) adalah memiliki visi dari
strategi dan memikirkan apa yang tepat untuk negara dalam jangka panjang dan berpegang teguh
pada hal itu. Dalam hal pengambilan keputusan di sektor publik, pemerintah mengambil
keputusan dengan sangat kompleks. Terdapat beberapa karakteristik public yaitu:
(a) Ada sifat khusus dari sektor publik karena ada peran politisi dan publik di dalamnya.
(b) Adanya penggunaan kata ‘prioritas’. Sektor swasta terkadang kurang dalam meneliti
dan mendiskusikan bagaimana pengembangan serta manajemen strategi perusahaan dan
implementasinya. Peran public dalam perumusan strategi juga diabaikan dalam literatur
tentang managemen strategis sektor swasta.

Perencanaan strategis memiliki proses sistematis untuk mengelola organisasi dan arah
masa depan dalam kaitannya dengan lingkungan dan tunturan pengambil kebijakan eksternal
termasuk perumusan strategi, analisis kekuatan dan kelemahan, identifikasi pemangku
kepentingan instansi, pelaksanaan tindakan strategis dan manajemen masalah (Berry and
Wechsler, 1995). Diagram alur keputusan diawali dengan menentukan misi lalu merumuskan
tujuan strategi. Dalam merumuskan tujuan, kita perlu menganalisis situasi SWOT, menganalisis
pemangku kepentingan dan mengidentifikasi masalah strategi. Selanjutnya adalah
mengidentifikasi tindakan evaluasi dan melakukan implementasi anggaran dan manajemen
kinerja. Rencana manajemen pemangku kepentingan pun salah satu proses dalam perencanaan
strategis sebelum dipantau dan dievaluasi.
Menurut Heifetz dan Linsky, Strategi tidak dapat dirumuskan dan dilaksanakan dengan
sedikit usaha dan sedikit resiko. Perencanaan strategis adalah intervensi dalam suatu situasi dan
jika kita ingin memahami hasil yang diperoleh dalam praktik, maka perlu memahami teori yang
mendasari intervensi. Keberhasilan rencana strategi bergantung pada:
(1) Keterampilan, Motivasi dan nilai-nilai individu yang memimpin manajemen strategis;
(2) Desain spesifik dari proses manajemen strategis yang digunakan;
(3) Lembaga pemerintah yang menyediakan pengaturan dan
(4) Reaksi orang-orang yang terpengaruh oleh intervensi manajemen strategis.

Terdapat perbedaan diantara “perencanaan” dan “manajemen”. Vinzant dan Vinzant


(1996) mencirikan perencanaan strategis sebagai landasan manajemen strategis. Penerapan
manajemen strategis yang berhasil membutuhkan penilaian kapasitas organisasi di berbagai
bidang seperti kemampuan manajerial, kekuasaan struktur, budaya, kepemimpinan, dan struktur
organisasi. Berikut merupakan perbedaan antara perencanaan strategis dan manajemen strategi:
1. Perencanaan strategis digunakan untuk membuat keputusan, menganalisis tren, peluang
serta ancaman yang akan dihadapi dan dari analisis tersebut dibuat rencana apa yang akan
dilakukan agar dapat mencapai tujuan strategis, sedangkan manajemen strategi
bergantung pada kepemimpinan visioner dan kepemimpinan yang transformatif.
2. Perencanaan strategis digunakan untuk mengantisipasi ancaman dan peluang pada
pengambilan keputusan analitis dan logis untuk memposisikan perusahaan dalam
lingkungan bisnis yang diinformasikan oleh antisipasi, sedangkan didalam manajemen
strategi terdapat pembuatan keputusan terbuka yang dapat mencakup lebih banyak
jangkauan masyarakat daripada pemberdayaan.

Anda mungkin juga menyukai