Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPERAWATAN JIWA II

ASKEP JIWA PASIEN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN

OLEH:

Nama :Rita Agnes Nainggolan

NIM : 183310820

No Absen : 25

Dosen pembimbing:

Ns. Yudistira,S.,Kep,.MKep

PRODI SARJANA TERAPAN JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI

PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah “Keperawatan Jiwa II”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Padang, 25 Agustus 2020

Rita Agnes Nainggolan


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................

Bab I Pendahuluan.........................................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan................................................................................................

Bab II Asuhan Keperawatan..........................................................................

A. Asuhan keperawatan pada pasien ketidakberdayaan.........................

Bab III Penutup..............................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran...................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ketidakberdayaan sebagai kondisi dimana individu atau kelompok merasa kekurangan
control atas pribadi atau situasi yang memberi dampak pada pandangan tujuan dan gaya
hidup (carpenito, 2010).
Ketidakberdayaan merupakan dampak terbesar dari penyakit kronis sebagai hasil dari
penerimaan diri dan perubahan gaya hidup klien dengan penyakit kronis. Dalam
menghadapi penyakit kronis dibutuhkan mekanisme koping yang adaptif sebagai upaya
pencegahan berkembangnya stressor menjadi kondisi maladaptif yang dapat
menimbulkan penderita penyakit kronis mengalami ketidakberdayaan terhadap penyakit
yang dialaminya. (miller 2004).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami ketidakberdayaan?

C. Tujuan
1. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami ketidakberdayaan.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ketidakberdayaan


Ketidakberdayaan merupakan persepsi individu terhadap segala tindakannya tidak akan
mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat mengendalikan
kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan . karena ketidakberdayaan
menyebabkan ganggua harga diri.

1. Pengkajian
Data-data yang dapat ditampilkan pada pasien dengan ketidakberdayaan adalah:
mengatakan secara verbal ketidakmampuan mengendalikan atau mempengaruhi
situasi.

Pasien dapat a. Tunjukkan respon emosional dan menerima pasien


mengenali dan b. Gunakan teknik komunikasi terapeutik , terbuka,
mengespresikan eksplorasi, klarifikasi
emosinya c. Bantu pasien untuk mengekspresikan perasaanya
d. Bantu pasien mengidentifikasi area-area situasi
kehidupannya yang tidak berada dalam
kemampuannya untuk mengontrol
e. Dorong untuk menyatakan secara verbal perasaan-
perasaannya yang berhubungan dengan
ketidakmampuan
Pasien dapat a. Diskusikan tentang masalah yang dihadapi pasien
memodifikasi pola tanpa memintanya untuk menyimpulkan
kognitif yang negatif b. Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu
untuk menurunkan nya melalui interupsi
c. Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang
positif
d. Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan
kesimpulan yang dibuat pasien
e. Identifikasi persepsi pasien yang tidak tepat ,
penyimpangan dan pendapatnya yang tidak
rasional
f. Kurangi penilaian pasien yang negatif terhadap
dirinya
g. Bantu pasien untuk menyadari nilai yang
dimilikinya atau perilakunya dan perubahan yang
terjadi.
Pasien dapat a. Lihatkan pasien dalam menetapkan tujuan-tujuan
berpartisipasi dalam perawatannya yang ingin dicapai
pengambilan b. Motivasi pasien untuk mmbuat jadwal aktivitas
keputusan yang perawatan dirinya
berkenan dengan c. Berikan pasien privasi sesuai kebutuhan yang
perawatannya sendiri ditentukan
d. Berikan respon posistif untuk keputusan yang
dibuat
e. Beri pujian jika klien berhasil melakukan kegiatan
atau penampilan yang bagus
f. Motivasi pasien untuk mempertahankan
penampilan/kegiatan tersebut
Pasien dapat a. Bantu pasien untuk menetapkan tujuan-tujuan
termotivasi untuk yang realistik . fokuskan kegiatan pada saat ini
aktif mencapai tujuan bukan kegiatan pada masa lalu.
yang realistik b. Bantu pasien mengidentifikasi area-area situasi
kehidupan yang dapat dikntrolnya
c. Identifikasi cara-cara yang dapat dicapai oleh
pasien. Dorong untuk berpartisipasi dalam
aktivitas-aktivitas tersebut dan berikan penguatan
positif untuk berpartisipasi dan pencapaiannya.
d. Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam
membant pasien menurunkan perasaan tidak
berdaya

2. Diagnose keperawatan
Diagnose ketidakberdayaan yang menjadi care problem klien, akan
mengakibatkan munculnya masalah kesehatan jiwa dan psikososial lainnya
seperti deficit perawatan diri, isolasi social dan harga diri rendah

Diagnosa SLKI SIKI


Keperawatan (SDKI)
Ketidakberdayaan Keberdayaan ( hal 37) Promosi Harapan
berhubungan dengan 1. pernyataan mampu (hal 364)
penyakit kronis melaksanakan Observasi
aktivitas meningkat 1. identifikasi harapan
2. pernyataan keyakinan pasien dan keluarga
tentang kinerja peran dalam pencapaian
meningkat hidup
3. berpartisipasi dalam Terapeutik
perawatan meningkat 1. sadarkan bahwa
4. pernyataan frustasi kondisi yang dialami
menurun memiliki nilai penting
5. ketergantungan pada 2. pandu mengingat
orang lain menurun kembali kenangan
6. perasaan diasingkan yang menyenangkan
menurun 3. libatkan pasien secara
7. pernyataan kurang aktif dalam perawatan
kontrol menurun 4. kembangkan rencana
8. pernyataan rasa malu perawatan yang
menurun melibatkan tingkat
9. perasaan tertekan pencapaian tujuan
(depresi) menurun sederhana sampai
10. pengasingan menurun kompleks
5. berikan kesempatan
kepada pasien dan
keluarga terlibat
dengan dukungan
kelompok
6. ciptakan lingkungan
yang memudahkan
mempraktikkan
kebutuhan spiritual
Edukasi
1. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan terhadap
kondisi dengan realitas
2. Anjurkan
mempertahankan
hubungan (misalnya
menyebutkan nama
orang yang dicintai)
3. anjurkan
mempertahankan
hubungan terapeutik
dengan orang lain
4. latih menyusun tujuan
yang sesuai dengan
harapan
5. latih cara
mengembangkan
spiritual diri
6. latih cara mengenang
dan menikmati masa
lalu (misalnya
prestasi,pengalaman)

3. Intervensi dan implementasi keperawatan


pada klien dengan ketidakberdayaan Tindakan keperawatan yang dapat
diberikan pada klien dengan respon ketidakberdayaan adalah dengan
memberikan pengetahuan, memberikan kesempatan individu untuk
mengontrol keputusannya, mengkaji respon individu terhadap masalah yang
dihadapi , membantu klien untuk mengenal control dan memberi tempat untuk
control internal dan memberi informasi yang dibutuhkan untuk mengubah
perilaku klien , mendorong untuk melakukan partisipasi serta mengenalkan
pada sumber-sumber lain.
Secara umum tindakan tersebut bertujuan untuk menentukan partisipasi klien
terhadap perawatan kesehatan ditandai dengan kemampuan klien
mengungkapkan dengan kata-kata tentang segala perasaan ketidakberdayaan.
Mengidentifikasi tindakan yang berada dalam kendalinya, menghubungkan
tidak adanya penghalang untuk betindak , mengungkapkan dengan kata-kata
kemampuan untuk melakukan tindakan yang diperlukan , melaporkan
dukungan yang adekuat dari orang terdekat , termasuk teman dan tetangga
(kelliat 2007).
Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi keperawatan yang dilakukan
adalah:
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh
pada ketidakberdayaan (misalnya: pekerjaan, aktifitas, hiburan, tanggung
jawab peran, hubungan antar pribadi).
b. Diskusikan dengan pasien pilihan yang realistis dalam perawatan, berikan
penjelasan untuk pilihan tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
pada klien dengan ketidakberdayaan Tindakan keperawatan yang dapat diberikan pada
klien dengan respon ketidakberdayaan adalah dengan memberikan pengetahuan,
memberikan kesempatan individu untuk mengontrol keputusannya, mengkaji respon
individu terhadap masalah yang dihadapi , membantu klien untuk mengenal control dan
memberi tempat untuk control internal dan memberi informasi yang dibutuhkan untuk
mengubah perilaku klien , mendorong untuk melakukan partisipasi serta mengenalkan
pada sumber-sumber lain.

B. SARAN
Dalam membantu pasien yang mengalami ketidakberdayaan perawat harus mampu
Memotivasi pasien untuk mempertahankan penampilan/kegiatan yang postifi dari pasien
serta memberikan dukungan bagi pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Muhith Abdul . (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta:
Cv Andi Offset.

Indonesia, P. P. N. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.

PPNI, D., & Tim, S. P. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

PPNI, D. SIKI Pokja Tim, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi.

Anda mungkin juga menyukai