Anda di halaman 1dari 13

pengertian biogeografi,bioekologi,cagar

alam,tumbuhan epifit
Biogeography adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman
hayati berdasarkan ruang dan waktu. Cabang keilmuan ini bertujuan untuk
mengungkapkan mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang
mempengaruhinya.
Bioekologi sama saja dengan ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan makhluk
hidup dengan lingkungannya. Kalau ekologi biota air maksudnya ilmu yang mempelajari
hubungan makhluk hidup yang tinggal di air seperti ikan, zoo/fitoplankton, dan
invertebrata lainnya dengan faktor lingkungannya seperti salinitas, kandungan oksigen
dalam air, keasaman, tekanan air, dll.
Cagar Alam Pengertian/definisi cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik
dari segi tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat
dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang. Contoh :
cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas, dsb.
Tumbuhan epifit adalah tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain sebagai
tempat hidupnya. Namanya dibentuk dari bahasa Yunani: epi-, permukaan atau tutup,
danphyton, tumbuhan atau pohon.
Berbeda dengan parasit, epifit dapat sepenuhnya mandiri, lepas dari tanah sebagai
penyangga dan penyedia hara bagi kehidupannya, maupun dari hara yang disediakan
tumbuhan lain. Air diperoleh dari hujan, embun, atau uap air. Hara mineral diperoleh
dari debu atau hasil dekomposisi batang serta sisa-sisa bagian tumbuhan lain yang
terurai. Meskipun tidak "mencuri" hara dari tumbuhan yang ditumpanginya, epifit dapat
menjadi pesaing terhadap ketersediaan cahaya. Akar epifit kadang-kadang juga
menutupi dan menembus batang pohon yang ditumpangi sehingga merusak
keseimbangan fisiologi tumbuhan inangnya.
Contoh epifit yang populer adalah berbagai macam anggrek, nanas-
nanasan (bromeliad), serta paku-pakuan.

Siklus Hidup Nyamuk


1.        Siklus Hidup Nyamuk

Semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya mempunyai tingkatan-


tingkatan yang kadang-kadang antara tingkatan yang sama dengan tingkatan yang berikutnya
terlihat sangat berbeda. Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu :
           Tingkatan di dalam air.
           Tingkatan di luar temp at berair (darat/udara).
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa.
Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies - dan suhu. Hanya nyamuk betina
saja yang menyedot darah mangsanya. dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan
makan. Sebab, pada kenyataanya, baik jantan maupun betina makan cairan nektar bunga.
sebab nyamuk betina memberi nutrisi pada telurnya. telur-telur nyamuk memberi nutrisi pada
telurnya. telur-telur nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam darah untuk
berkembang.
Panjang siklus hidup nyamuk sangat bervarisi, tergantung jenis spesiesnya. Lama siklus
pada tiap tahap perkembangan masing-masing nyamuk juga tidak sama. Culex tarsalis bisa
menyelesaikan siklus hidupnya dalam tempo 14 hari pada 20 °C dan hanya sepuluh hari pada
suhu 25 °C. Sebagian spesies mempunyai siklus hidup sependek empat hari atau hingga satu
bulan.

Nyamuk sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa, sama dengan serangga yang
mengalami tingkatan (stadium) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyamuk terdapat 4
stadium dengan 3 stadium berkembang di dalam air dari satu stadium hidup dialam bebas.

1.        Nyamuk Dewasa
Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1 : 1, nyamuk jantan keluar terlebih
dahulu dari kepompong, baru disusul nyamuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap
tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah jenis betina
keluar, maka nyamuk jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari darah.
Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam perkembangan telur tergantung
kepada beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembaban serta species dari
nyamuk. Untuk kelangsungan kehidupan nyamuk diperlukan air, siklus hidup nyamuk akan
terputus. Tingkatan kehidupan yang berada di dalam air ialah: telur. jentik, kepompong.
Setelah satu atau dua hari telur berada didalam air, maka telur akan menetas dan keluar
jentik. Jentik yang baru keluar dari telur masih sangat halus seperti jarum.

2.        Telur Nyamuk
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang
keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk
berbeda–beda tergantung dari jenisnya. Nyamuk anopeles akan meletakkan telurnya
dipermukaan air satu persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles
mempunyai alat pengapung. Nyamuk culex akan meletakkan telur diatas permukaan air
secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung.
Nyamuk Aedes meletakkan telur dan menempel pada yang terapung diatas air atau menempel
pada permukaan benda yang merupakan tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya.
Sedangkan nyamuk mansonia meletakkkan telurnya menempel pada tumbuhan- tumbuhan
air, dan diletakkan secara bergerombol berbentuk karangan bungan.
Tidak menutup kemungkinan, telur nyamuk biasanya(spesies tertentu saja) diletakkan
pada daun lembab atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk
nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya. reseptor ini berfungsi
sebagai sensor suhu dan kelembaban. setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai
mengerami telurnya. telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris,
baik dalam kelompok maupun satu persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-
telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.
Setelah itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). pada periode ini.
Inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Selesai setelah itu larva mulai keluar dari
telurnya semua hampir dalam waktu yang sama. sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara
keseluruhan, larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali. Stadium telur ini
memakan waktu 1-2 hari.

3.        Jentik Nyamuk
Pada perkembangan stadium jentik, adalah pertumbuhan dan melengkapi bulu-
bulunya,  Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada
suhu, keadaan makanan serta species nyamuk. Pertumbuhan jentik dipengaruhi faktor
temperatur, nutrien, ada tidaknya binatang predator.
Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas berisi air. Jentik
bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupa biasanya seaktif larva,
tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan
jentik memakan mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi jentik spesies
lain. Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomyia hidup dalam keadaan luar biasa. Jentik-jentik
spesies ini hidup dalam air tergenang dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang
dalam pohon periuk kera. Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang
ketam sepanjang pesisir pantai.

4.        Kepompong/Pupa
Merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Pupa biasanya
seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis.
Pada staidum ini memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang.
Stadium kepompong akan memakan waktu lebih kurang 1-2 hari. Setelah cukup waktunya,
dari kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya.
Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut telah
mampu terbang, yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya
didarat atau udara. Dalam meneruskan keturunannya. Nyamuk betina kebanyakan banya
kawin satu kali selama hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi setelah 24-48 jam dari saat
keluarnya dari kepompong.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan semua
organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang menutupi
sebagian besar kepalanya. lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang
telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan. Nyamuk harus keluar
dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan
air. Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipispun dapat menyebabkan
kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya setelah
istirahat sekitar setengah jam.

2.        Tempat Berkembang Biak (Breeding Places)

Dalam perkembang biakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat
berkembangbiak(breeding places), tempat untuk mendapatkan umpan/darah(feeding places)
dan tempat untuk beristirahat(reesting palces). Nyamuk mempunyai tipe breeding palces
yang berlainan seperti culex dapat berkembang di sembarangan tempat air,
sedangkan Aedes hanya dapat berkembang biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan
tanah langsung, mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa, danau yang
banyak tanaman airnya dan Anopeheles. Bermacam breeding placed, sesuai dengan jenis
anophelesnya sebagai berikut :
a.         Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus dan Anopheles vagus senang
b.        berkembang biak di air payau.
c.         Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi nyamuk Anopheles
sundaicus, Anopheles mucaltus dalam berkembang biak.
d.        Breeding palces yang terlindung dari sinar matahari disenangi Anopheles vagus, Anopheles
barbumrosis untuk berkembang biak.
e.         Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk Anopheles vagus, Indefinitus,
Leucosphirusuntuk tempat berkembang biak.
f.         Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi Anopheles
aconitus, Vagus barbirotus, Anullaris untuk berkembang biak.

3.        Perilaku Mencari Darah

Perilaku mencari darah nyamuk dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:

a.         Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu. Nyamuk Anopheles pada umumnya aktif


mencari darah pada waktu malarn hari. apabila dipelajari dengan teliti. ternyata tiap spesies
mempunyai sifat yang tertentu, ada spesies yang aktif mulai dari waktu senja hingga
menjelang tengah malam dan sampai pagi hari.

b.        Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat apabila dengan metode yang sama kita
adakan. Penangkapan nyarnuk didalam dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan
tersebut dapat diketahui ada dua golongan nyamuk, yaitu: eksofagik yang lebih senang
mencari darah diluar rumah dan endofagik yang lebih senang mencari darah didalam rumah.
c.         Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah. Berdasarkan macam darah yang
disenangi, kita dapat membedakan atas: antropofilik apabila lebih senang darah manusia, dan
zoofilik apabila nyamuk lebih senang menghisap darah binatang dan golongan yang tidak
mempunyai pilihan tertentu.

d.        Frekuensi menggigit, telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu kali
selama hidupnya Untuk mempertahankan dan memperbanyak keturunannya, nyamuk betina
hanya memerlukan darah untuk proses pertumbuhan telurnya. Tiap sekian hari sekali nyamuk
akan mencari darah. Interval tersebut tergantung pada species, dan dipengaruhi oleh
temperatur dan kelembaban, dan disebut siklus gonotrofik. Untuk iklim Indonesia
memerlukan waktu antara 48-96 jam.

4.        Perilaku Istirahat

Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam artinya: istirahat yang sebenarnya selama
waktu menunggu proses perkembangan telur dan istirahat sementara yaitu pada waktu
nyamuk sedang aktif mencari darah. Meskipun pada umumnya nyamuk memilih tempat yang
teduh, lembab dan aman untuk beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lanjut tiap species
ternyata mempunyai perilaku yang berbeda-beda. Ada spesies yang halnya hinggap tempat-
tempat dekat dengan tanah (An. Aconitus) tetapi ada pula species yang hinggap di tempat-
tempat yang cukup tinggi (An.Sundaicus). Pada waktu malam ada nyamuk yang masuk
kedalam rumah hanya untuk menghisap darah orang dan kemudian langsung keluar. Ada pula
yang baik sebelum maupun sesudah menghisap darah orang akan hinggap pada dinding untuk
beristirahat.
5.        Perilaku Berkembang Biak.
Nyamuk Anopheles betina mempunyai kemampuan memilih tempat perindukan atau tempat
untuk berkembang biak yang sesuai dengan kesenangan dan kebutuhannya Ada species yang
senang pada tempat-tempat yang kena sinar matahari langsung (An. Sundaicus), ada pula
yang senang pada tempat-tempat teduh (An. Umrosus). Species yang satu berkembang
dengan baik di air payau (campuran tawar dan air laut) misalnya (An. Aconitus) dan
seterusnya Oleh karena perilaku berkembang biak ini sangat bervariasi, maka diperlukan
suatu survai yang intensif untuk inventarisasi tempat perindukan, yang sangat diperlukan
dalam program pemberantasan.
KLASIFIKASI NYAMUK
KLASIFIKASI PADA NYAMUK

Nyamuk adalah serangga tergolong dalam ordo Diptera; genera Nyamuk


mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antar
spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. 
Klasifikasi nyamuk adalah sebagai berikut :
Kingdom : Hewan
Fillum : Arthropoda
Kelas : Serangga (Insecta)
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai “Mosquito”, berasal dari sebuah kata
dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan
kata Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai
gnats.
Di antara yang mempunyai kebiasaan menghisap darah manusia. Dalam hal ini
nyamukbetinalah yang berperan menghisap darah dan nyamuk jantan bertugas
menghisap nectar untuk memenuhi kebutuhannya (Kardinan,2003:4). Pada nyamuk
betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit
mamalia (atau dalam sebagai kasus burung atau juga reptilian dan amfibi untuk
menghisap darah). Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur
dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung
protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapat protein
yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian
mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan
pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.
Nyamuk melalui empat tahap yang jelas dalam siklus hidupnya: telur, larva, pupa,
dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies dan suhu.
Culex tarsalis bisa menyelesaikan siklus hidupnya dalam tempo 14 hari pada 20°C
dan hanya sepuluh hari pada suhu 25°C. Sebagian spesies mempunyai siklus hidup
sependek empat hari atau hingga satu bulan.
Kebanyakan kelompok nyamuk modern tidak lagi bergantung kepada racun
serangga berbahaya tetapi menjurus kepada organism kusus yang memakan
nyamuk, atau menjangkiti mereka dengan penyakit yang membunuh mereka. Hal –
hal seperti itu bisa terjadi wlaupun di Kawasan Perlindungan, seperti “Forsyth
refuge” dan Scaview Marriott Golf Resort di mana sekawanan nyamuk utama
dilaksanakan dan dipantau menggunakan “killifish” dan belut muda. Bagaimanapun,
wabah penyakit bawaan nyamuk masih menyebabkan penyemburan dengan bahan
kimia yang kurang beracun dibandingkan yang digunakan pada masa lalu.
Capung dewasa dapat memburu dan memakan nyamuk dewasa, terutama nyamuk
harimau asia yang terbang pada waktu siang. Penyemburan nyamuk bisa
memperburuk keadaan dan meningkatkan populasi nyamuk dalam tempo jangka
masa panjang sekiranya penyemburan itu melenyapkan capung dan pemangsa
alami yang lain.
Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti malaria, penyakit
filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti demam kuning, demam
berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat disebarkan secara
tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan pada tahun 2003 telah
merebak ke seluruh Negara bagian di Amerika Serikat.
Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu terbang antara 1,5 hingga
2,5 km/jam.

MACAM-MACAM JENIS NYAMUK


MACAM-MACAM JENIS NYAMUK
1.    Nyamuk Aedes aegypti

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit
demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning
(yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua
daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan
pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan siklus
persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah,
masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk
membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.

Ciri-ciri jentik Aedes aegypti 


1.    Bentuk siphon besar dan pendek yang terdapat pada abdomen terakhir
2.    Bentuk comb seperti sisir
3.    Pada bagian thoraks terdapat stroot spine
Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti 
1.    Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam.
2.    Tidak membentuk sudut 90º
3.    Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore
4.    Hidup di air bersih serta ditempat-tempat lain yaitu kaleng-kaleng bekas yang bisa
menampung air hujan
5.    Penularan penyakit dengan cara membagi diri.
6.    Menyebabkan penyakit DBD.
    Bionomik
a)    Perilaku dan siklus hidup
Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit
dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah. Hal itu
dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur.
Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun
tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam atau
merah. Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak cenderung duduk di
dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di bawah meja
menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.

b)    Pengendalian Vektor


Cara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk mengendalikan penyebaran
penyakit demam berdarah adalah dengan mengendalikan populasi dan penyebaran vektor.
Program yang sering dikampanyekan di Indonesia adalah 3M, yaitu menguras, menutup, dan
mengubur.
•    Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang berkembang di
dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak mandi.
•    Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki akses ke
tempat itu untuk bertelur.
•    Mengubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hujan dan dijadikan tempat
nyamuk bertelur.

Beberapa cara alternatif pernah dicoba untuk mengendalikan vektor dengue ini, antara lain
mengintroduksi musuh alamiahnya yaitu larva nyamuk Toxorhyncites sp. Predator larva Aedes
sp. ini ternyata kurang efektif dalam mengurangi penyebaran virus dengue.
Penggunaan insektisida yang berlebihan tidak dianjurkan, karena sifatnya yang tidak spesifik
sehingga akan membunuh berbagai jenis serangga lain yang bermanfaat secara ekologis.
Penggunaan insektisida juga akhirnya memunculkan masalah resistensi serangga sehingga
mempersulit penanganan di kemudian hari.

2.    Nyamuk Anopheles


Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat 400 spesies
nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan "vektor")
secara alami. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar
parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika, sedangkan
Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia. Anopheles juga merupakan vektor bagi
cacing jantung anjing Dirofilaria immitis.
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan Penyakit
Malaria. "nyamuk malaria banyak terdapat di rawa-rawa, saluran-saluran air, dan permukaan
air yang terekspos sinar matahari. Ia bertelur di permukaan air." nyamuk ini hinggap dengan
posisi menukik atau membentuk sudut. Sering hinggap di dinding rumah atau kandang.
Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak putih.
Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari. Banyak jenis nyamuk anopheles yang bisa
menyebabkan penyakit malaria. Ada anopheles sundaicus yang banyak terdapat di air payau,
seperti di Kepulauan Seribu. nyamuk ini berkembang biak di lingkungan yang banyak ditumbuhi
ganggang. Ia akan meletakkan telurnya di ganggang hijau yang banyak reniknya, sehingga
begitu menetas, jentiknya langsung mendapat makanan renik yang hidup di antara ganggang
tersebut. Ada lagi anopheles maculatus dan anopheles balabacensis yang banyak terdapat di
perbukitan, seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta. Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di
air rembesan, atau di sungai yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi
anopheles aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air yang ada
rumputnya. Selain yang sudah disebutkan, masih banyak lagi jenis anopheles lainnya. Menurut
Soeroto ada sekitar 70 jenis nyamuk ini. Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya
bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya. Semisal, ada malaria falsiparum, vivak, ovale,
dan malariae. Selain itu, nyamuk anopheles bisa juga menyebabkan penyakit kaki gajah.
a.    Ciri-ciri
•    Sangat dipengaruhi kelembaban dan suhu
•    Menggigit pada malam hari 
•    Jarak terbang 0,5-3 km
•    Umur di laboratorium dewasanya 3-5 minggu
Ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia     
1.    Bentuk siphon seperti tanduk
2.    Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air.
3.    Pada bagian toraks terdapat stoot spine.
Ciri-ciri nyamuk anopheles
1.    Bentuk tubuh kecil dan pendek
2.    Antara palpi dan proboscis sama panjang
3.    Menyebabkan penyakit malaria
4.    Pada saat hinggap membentu sudut  90º
5.    Warna tubunya coklat kehitam
6.    Bentuk sayap simetris
7.    Berkembang biak di air kotor atau tumpukan sampah
b.    Bionomik 
a.    Siklus hidup nyamuk anopheles
Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup , yang termasuk dalam metamorfosa sempurna.
Yang berarti dalam siklus hidupnya terdapat stage/fase pupa. Lama siklus hidup dipengaruhi
kondisi lingkungan, misal : suhu, adanya zat kimia/biologisdi tempat hidup. Siklus hidup
nyamuk Anopheles secara umum adalah:
1.    Telur 
Setiap bertelur setiap nyamuk dewasa mampu menghasilkan 50-200 buah telur. Telur langsung
diletakkan di air dan terpisah (tidak bergabung menjadi satu). Telur ini menetas dalam 2-3 hari
(pada daerah beriklim dingin bisa menetas dalam 2-3 minggu).
2.    Larva 
Larva terbagi dalam 4 instar , dan salah satu ciri khas yang membedakan dengan larva nyamuk
yang lain adalah posisi larva saat istirahat adalah sejajar di dengan permukaan perairan,
karena mereka tidak mempunyai siphon (alat bantu pernafasan). Lama hidup kurang lebih 7
hari, dan hidup dengan memakan algae,bakteri dan mikroorganisme lainnya yang terdapat
dipermukaan .
3.    Pupa (kepompong)
Bentuk fase pupa adalah seperti koma, dan setelah beberapa hari pada bagian dorsal terbelah
sebagai tempat keluar nyamuk dewasa.
4.    Dewasa 
Nyamuk dewasa mempunyai proboscis yang berfungsi untuk menghisap darah atau makanan
lainnya (misal, nektar atau cairan lainnya sebagai sumber gula). Nyamuk jantan bisa hidup
sampai dengan seminggu, sedangkan nyamuk betina bisa mencapai sebulan. Perkawinan terjadi
setelah beberapa hari setelah menetas dan kebanyakan perkawinan terjadi disekitar rawa
(breeding place). Untuk membantu pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan
beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari nyamuk anopheles adalah pada saat
posisi istirahat menungging.    
3.    Nyamuk Culex sp

a.    Ciri-ciri Morfologi


Ciri-ciri jentik nyamuk Culex 
1.    Bentuk siphon langsing dan kecil yang terdapat pada abdomen terakhir.
2.    Bentuk comb tidak beraturan.
3.    Jentik nyamuk culex membentuk sudut di tumbuhan air(menggantung)    
Ciri-ciri nyamuk Culex
1.    Palpi lebih pendek dari pada probocis.
2.    Bentuk sayap simetris.
3.    Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa.
4.    Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.
5.    Menyebabkan penyakit filariasis
6.    Warna tubuhnya coklat kehitaman

4.    Nyamuk Mansonia

a.    Ciri-ciri
Ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia 
1.    Bentuk siphon seperti tanduk
2.    Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air.
3.    Pada bagian toraks terdapat stoot spine.

Ciri-ciri nyamuk Mansonia


1.    Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90º
2.    Bentuk tubuh besar dan panjang
3.    Bentuk sayap asimetris.
4.    Menyebabkan penyakit filariasis
5.    Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.
    
b.    Bionomik 
diletakan saling berdekatan membentuk rakit dibawah permukaan daun tanaman air1.   
Telur
memiliki kait (saw) untuk mengambil O2 pentil pernapasan    2.    Larva  
  terompet runcing keras dan kuat untuk menusuk akar tanaman3.    Pupa
ada rambut (bristel) di depan spirakel femur hind dengan 3-5 gelang yang teratur urat-urat
sayap dilengkapi dengan scale sayap yang luas, asimetris gelap terang.4.    Dewasa

Identifikasi, Sifat dan Perilaku Vektor dan Binatang Pengganggu

2.1. Siklus hidup nyamuk Nyamuk sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa, sama dengan
serangga yang mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyarnuk
terdapat 4 stadia dengan 3 stadium berkembang di dalam air dari satu stadium hidup dialam bebas :
1.Nyamuk dewasa: Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1 : 1, nyamuk jantan keluar
terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyarnuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan
tetap tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari ©2003 Digitized by USU digital
library 3 kepompong, setelah jenis betina keluar, maka nyamuk jantan akan langsung mengawini
betina sebelum mencari darah. Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam
perkembangan telur tergantung kepada beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembaban
serta species dari nyamuk.

2.Telur nyamuk. Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang
keberadanya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk berbeda
-beda tergantung dari jenisnya. -Nyamuk anopeles akan meletakkan telurnya dipermukaan air satu
persatu ataubergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles mempunyai alat pengapung. -Nyamuk
culex akan meletakkan telur diatas pemlukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentuk
rakit sehingga mampu untuk mengapung. -Nyamuk Aedes meletakkan telur dan menempel pada
yang terapung diatas air atau menempel pada pemlukaan benda yang merupakan tempat air pada
batas pemlukaan air dan tempatnya. Sedangkan nyamuk mansonia meletakkkan telurnya menempel
pada tumbuhan-tumbuhan air, dan diletakkan secara bergerombol berbentuk karangan bungan.
Stadium telur ini memakan waktu 1 -2 hari. 2. Jentik nyamuk Pada perkembangan stadium jentik,
adalah pertumbuhan dan melengkapi bulubulunya, stadium jentik mermerlukan waktu 1 minggu.
Pertumbuhan jentik dipengaruhi faktor temperatur, nutrien, ada tidaknya binatang predator.

3. Kepompong Merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air, pada staidum ini
memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang, stadium kepompong
memakan waktu lebih kurang 1 -2 hari.

2.2. Tempat Berkembang Biak (Breeding Places) Dalam perkembang biakan nyamuk selalu
memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat berkembang biak (breeding places), tempat untuk
mendapatkan unpan/darah (feeding places) dan tempat untuk beristirahat (reesting palces).
Nyamuk mempunyai tipe breeding palces yang berlainan seperti culex dapat berkembang di
sembarangan tempat air, sedangkan Aedes hanya dapat berkembang biak di air yang cukup bersih
dan tidak beralaskan tanah langsung, mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa
danau yang banyak tanaman airya dan Anopeheles bermacam breeding placec, sesuai dengan jenis
anophelesnya sebagai berikut : 1. Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus clan anopheles vagus
senang berkembang biak di air payau. 2. Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi
nyamuk anopheles sundaicus, anopheles mucaltus dalam berkembang biak. 3. Breeding palces yang
terlindung daTi sinar matahari disenangi anopheles vagus, anopheles barbumrosis untuk
berkembang biak. ©2003 Digitized by USU digital library 4 4. Air yang tidak mengalir sangat
disenangi oleh nyamuk anopheles vagus, indefinitus, leucosphirus untuk tempat berkembang biak. 5.
Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi anopheles acunitus, vagus,
barbirotus, anullaris untuk berkembang biak. 2.3. Kebiasaan menggigit Waktu keaktifan mencari
darah dari masing -masing nyamuk berbeda –beda, nyamuk yang aktif pada malam hari menggigit,
adalah anopheles dan colex sedangkan nyamuk yang aktif pada siang hari menggigit yaitu Aedes.
Khusus untuk anopheles, nyamuk ini bila menggigit mempunyai perilaku bila siap menggigit langsung
keluar rumah. Pada umumnya nyamuk yang menghisap darah adalah nyamuk betina. 2.4. Tempat
beristirahat (resting places) Biasanya setelah nyamuk betina menggigit orang/hewan, nyamuk
tersebut akan beristirahat selama 2 -3 hari, misalnya pada bagian dalam rumah sedangkan diluar
rumah seperti gua, lubang lembab, tempat yang berwarna gelap dan lain lain merupakan tempat
yang disenangi nyamuk untuk berisitirahat. 2.5. Bionomik nyamuk (kebiasaan hidup) Bionomik
sangat penting diketahui dalam kegiatan tindakan pemberantasan misalnya dalam pemberantasan
nyamluk dengan insectisida kita tidak mungkin melaksanakannya, bilamana kita belum mengetahui
kebiasaan hidup dari nyamuk, terutama yang menjadi vektor dari satu penyakit. Pada hakekatnya
serangga sebagai mahluk hidup mempunyai bermacam-macam kebiasaan, adapun yang perlu
diketahui untuk pemberantasan/pengendalian misalnya : a. Kebiasaan yang berhubungan dengan
perkawinan/mencari makan, dan lamanyan hidup. b. Kebiasaan kegiatan diwaktu malam, dan
perputaran menggigitnya. c. Kebiasaan berlindung diluar rumah dan di dalam rumah. d. Kebiasaan
memilih mangsa e. Kebiasaan yang berhubungan dengan iklim, suhu, kelembaban dll. f. Kebiasaan di
dalam rumah atau di luar rumah yang berhubungan dengan penggunaan.

Pengendalian vektor terpadu dilaksanakan secara bersama dari beberapa metode,


meliputi pengendalian fisik, biologi, kimia dan pemberdayaan masyarakat.
Pengendalian fisik dapat berupa penimbunan kolam, pengangkatan tumbuhan air,
pengeringan sawah secara berkala setidaknya setiap dua minggu sekali
dan pemasangan kawat kasa pada jendela.
Pengendalian biologi dapat berupa penebaran ikan dan Bacillus thuringiensis serta
predator larva lainnya.

Pengendalian vektor DBD

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)


PSN dilakukan dengan kegiatan 3M (mengubur,
menguras dan mengubur).
2.Pemasangan Ovietrap
Ovietrap adalah perangkap telur nyamuk, dengan meletakan tempat penampungan
air di dalam maupun di luar rumah, dan membuang/mengganti airnya seminggu
sekali.
3. Pengendalian Biologi
Menggunakan ikan predator larva, dan penaburan parasit dan Bacillus thuringiensis
4. Pengendalian Kimia
Menggunakan bahan kimia, seperti fogging, abate dan insektisida rumah tangga.
5. Repellent/Pengusir Nyamuk
Repellent digunakan saat jam kepadatan vektor tinggi, atau akan ke tempat-tempat
umum yang memungkinkan kontak dengan nyamuk.

Pengendalian nyamuk Culex spp sebagai serangga pengganggu


Pengendalian nyamuk dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Pengendalian secara mekanik


Cara ini dapat di lakukan dengan mengubur kaleng-kaleng atau tempat-tempat
sejenis yang dapat menampung air hujan dan membersihkan lingkungan yang
berpotensial di jadikan sebagai sarang nyamuk Culex sp misalnya got dan potongan
bambu. Pengendalian mekanis lain yang dapat dilakukan adalah pemasangan
kelambu dan pemasangan perangkap nyamuk baik menggunakan cahaya lampu
dan raket pemukul.

2. Pengendalian secara biologi


Intervensi yang di dasarkan pada pengenalan organisme pemangsa, parasit,
pesaing untuk menurunkan jumlah Culex sp. Ikan pemangsa larva misalnya ikan
kepala timah, gambusia ikan mujaer dan nila di bak dan tempat yang tidak bisa
ditembus sinar matahari misalnya tumbuhan bakau sehingga larva itu dapat di
makan oleh ikan tersebut dan merupakan dua organisme yang paling sering di
gunakan. Keuntungan dari tindakan pengendalian secara biologis mencakup tidak
adanya kontaminasi kimiawi terhadap lingkungan. Selain dengan penggunaan
organisme pemangsa dan pemakan larva nyamuk pengendalian dapat di lakukan
dengan pembersihan tanaman air dan rawa-rawa yang merupakan tempat
perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air
sebagai tempat perindukan nyamuk dan membersihkan semak-semak di sekitar
rumah dan dengan adanya ternak seperti sapi, kerbau dan babi dapat mengurangi
jumlah gigitan nyamuk pada manusia apabila kandang ternak di letakkan jauh dari
rumah.

3. Pengendalian secara kimia.


Penggunaan insektisida secara tidak tepat untuk pencegahan dan pengendalian
infeksi dengue harus dihindarkan. Selama periode sedikit atau tidak ada aktifitas
virus dengue, tindakan reduksi sumber larva secara rutin, pada lingkungan dapat
dipadukan dengan penggunaan larvasida dalam wadah yang tidak dapat dibuang,
ditutup, diisi atau ditangani dengan cara lain.

Anda mungkin juga menyukai