SAMBUNGAN BAB II - Merged PDF
SAMBUNGAN BAB II - Merged PDF
TINJAUN PUSTAKA
1) Definisi keluarga
Kholifah, 2016)
2) Tipe keluarga
1) The Nuclear Family ( keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas
suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
10
11
1) The dyad family ( keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri dari
2) Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan
3) Single adult,yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang
dewasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak
pedesaan.
keluarga ini tidak lazim ada di indonesia, terdiri atas beberapa tipe
sebagai berikut.
1. Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas
keluarga/ saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
2) Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
respon terhadap situasi yang terpola secara sosial yang mereka alami.
dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial dan
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
gangguan kesehatan
2) Mensosialisasikan anak
keluarga.
hubungan perkawinan
3) Membantuk ornag tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau
istri
16
1. Definisi
secara langsung pada manusia untuk memperoleh data tentang klien dengan
data tentang kondisi atau situasi klien sebelumnya dan saat ini, sehingga
a. Lengkap
b. Akurat
c. Relevan
Data yang dikumpulkan harus relevan dengan kondisi klien dan keluarga.
4. Sumber data
langsung dari klien dan keluarga, yang dapat memberikan informasi yang
terdekat dari klien (keluarga), seperti orang tua, anda, atau pihak lain
yang mengerti kondisi klien selama sakit. Data sekuder dapat pula di
2) Orang terdekat
3) Catatan klien
5) Konsultasi
8) Perawat lain
a. Wawancara
b. Observasi
c. Konsultasi
e. Pemeriksaan penunjang
Individu Domain 2 : Kelas 1 : 00002 - Ketidakseimbangan nutrisi :kurang dari kebutuhan tubuh
- Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
Nutrisi Ingesti 00001 - Kesiapan untuk meningkatkan nutrisi
- Risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan
00163
tubuh
00003 - Gangguan menelan
00103
00025
00201
- Gangguan memori
00131
Domain 6 : Kelas 1 : 00124 - Ketidakberdayaan
konsep diri 00054 - Risiko kesepian
24
00057
Proteksi lingkungan
28
/perkembang an an
an
Carers Carers 10027773 - Stres pada pemberi asuhan
10027787 - Risiko stress pada pemberi asuhan
- Gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan
10029621 - Risiko stress pada pemberi asuhan
- Risiko gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan
10027787
10032270
Emosional/ 10023370 - Gangguan komunikasi
isu psikologikal 10038411 - Gangguan status psikologis
29
10033436
31
1. Definisi
tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet. M.
Bovis dan M. Anium pernah, pada kejadian yang jarang, berkaitan dengan
organ tubuh lainnya.Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernafasan dan
saluran pencernaan (GI) dan luka terbuka pada kulit. Tetapi paling banyak
melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang yang terinfeksi bakteri
2. Etiologi
penderita tuberculosis paru batuk, bersin, atau berbicara, maka secara tak
sengaja keluarlah droplet nuklei dan jatuh ke tanah, lantai, atau tempat lainnya.
Akibat terkena sinar matahari atau suhu udara yang panas, droplet
droplet nuklei terbang ke udara apabila bakteri ini terhirup oleh orang sehat,
maka orang itu berpotensi terkena bakteri tuberkulosis (Muttaqin Arif, 2012).
tuberculosis aktif.
hiv).
etnik dan ras minoritas, terutama anak-anak di bawah usia 15 tahun dan
3. Anatomi fisiologi
struktur tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat yang
paru kiri sekitar 560 gram.Masing-masing paru-paru dipisahkan satu sama lain
oleh jantung dan pembuluh besar serta struktur-struktur lain didalam rongga
dalam rongga pleura itu sendiri. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa
udara, sehingga pu-paru kembang kempis, dan juga terdapat sedikit cairan
gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan napas.
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri
atas tiga geambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir tengah
(lobus medius), dan gelambir bawah (lobus inverior). Sedangkan paru-paru kiri
terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus superior) dan gelambir
bawah (lobus inverior).Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil
segmen pada lobus superior, dan 5 buah segmen pada lobus inverior.Paru-paru
segmen pada lobus medial, dan 3 buah segmen pada lobus inverior.Tiap-tiap
lobulus satu dan lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah
getah bening dan syaraf dalam pada tiap-tiap lobulus terdapat sebuah
35
terjadi pertukaran udara dalam darah O2 masuk kedalam darah dan Co2
dikeluarkan dalam darah.Gelembung alveoli terdiri ini terdiri dari sel-sel epitel
tidak ikut serta dalam pertukaran udara.sel-sel tipe 2 ini lah yang berproduksi
4. Patofisiologi
paru ketika pasien batuk, bersin, tertawa. droplet nuclei ini mengandung basil
maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular.
sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri tuberculosis paru akan menjadi
pemajanan.
jaringan fibrosa, bagian sentral dari massa fibrosa ini disebut tuberkel ghon dan
menajdi nekrotik membentuk massa seperti keju. Massa ini dapat mengalami
penyakit aktif karena gangguan atau respon yang inadekuat dari respon system
imun. Penyakit dapat juga aktif dengan infeksi ulang dan aktivasi bakteri
dorman. Dalam kasus ini, tuberkel ghon memecah melepaskan bahan seperti
5. Manifestasi klinik
sehingga gejala tersebut tidak dikenali sampai penyakit telah masuk tahap
anoreksia (kehilangan nafsu makan), dan demam ringan yang biasanya terjadi
pada siang hari, ”berkeringat malam” dan ansietas sering tampak, dispnea,
nyeri dada, dan hemoptisis adalah juga temuan yang umum (Tabrani, R. 2013).
b. Batuk : terjadi karena adanya iritasi pada bronchus, batuk ini terjadi
setengah paru-paru
d. Nyeri dada : jarang ditemukan, nyeri akan timbul bila infiltrasi radang
dada pasie tidak bergerak pada saat bernafas dan jantung terdorong ke
sisi yang sakit. Pada foto toraks, pada sisi yang sakit tampak bayangan
6. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
3) Laju Endap Darah (LED) meningkat terutama pada fase akut, tetapi
penyembuhan.
b. Pemeriksaan radiologi
4) Adanya kalsifikasi
d. Uji tuberkulin Sangat penting bagi diagnosis tersebut pada anak. Hal
7. Komplikasi
jalan nafas.
paru.
8. Penatalaksanaan
finding).
c. Vaksinasi BCG
yakni:
41
1) Pada etnis kulit putih dan bangsa asia dengan tes Heaf positif dan
kemungkinan terkena.
4) Bila tes tuberkulin negatif maka harus dilakukan tes ulang setelah 8
utama ialah bayi yang menyusu pada ibu dengan BTA positif,
berikut:
tuberculosis,
yang menular,
42
(OAT)
Isoniazid (INH).
43
dan Isoniazid.
Pirazinamid (Z).
yaitu:
paru.
tersebut.
9. Pathway
TERJADI PROSES
PERADANGAN
SEMBUH TANPA
PENGOBATAN
PENGELUARAN
ZAT PIROGEN TUMBUH DAN BERKEMBANG DI
SITOPLASMA MAKROFAG
MEMPENGARUHI
HIPOTHALAMUS SARANG
PRIMER/AFEK
PRIMER (FOKUS
GHON)
MEMPENGARUHI
SEL POINT
HIPERTERMI
LIMFANGITIS LOKAL
KOMPLEK PRIMER LIMFADINITIS REGIONAL
MENURUNNYA
MEMBENTUK JARINGAN KEJU PEMBENTUKAN SPUTUM PERMUKAAN EFEK
BERLEBIHAN PARU
ALVEOLUS
SEKRET KELUAR SAAT BATUK TIDAK EFEKTIFNYA
BERSIHAN JALAN NAFAS
ALVEOLUS
BATUK PRODUKTIF ( BATUK MENGALAMI
TERUS MENERUS) KONSOLIDASI &
EKSUDASI
GANGGUAN
DROPLET INFECTION BATUK BERAT PERTUKARAN
GAS
TERHIRUP ORANG
DISTENSI ABDOMEN
SEHAT
KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI
KURANG DARI KEBUTUAN TUBUH
47
1. Pengkajian
1) Nama
2) Jenis kelamin
3) Umur
5) Alamat
6) Pekerjaan
b. Riwayat Kesehatan
1) Kesehatan sekarang
b) Nyeri dada
c) Batuk dan
d) Sputum
2) Kesehatan dahulu:
3) pembedahan
4) Kesehatan keluarga
TB
a) Demam
48
b) Menggigil
c) Lemah
TB
kehamilan cukup
a) Tentang pekerjaan
keluarganya, serta
a) Gejala :
b) Tanda :
a) Gejala :
b) Tanda :
7) Makanan / cairan
a) Gejala :
3) Penurunan BB
b) tanda :
8) Nyeri / kenyamanan
a) Gejala :
b) Tanda :
9) Pernapasan
a) Gejala :
2) Napas pendek
a) Tanda :
pusttussic)
bercak darah
10) Keamanan
1) Gejala :
2) Tanda :
a) Gejala :
a) Gejala :
1) Riwayat keluarga TB
13) Pertimbangan
a) Rontgen dada
c) Kultur sputum
2. Diagnosa keperawatan
napas
curah jantung
3. Intervensi
Diagnosa NIC
No NOC
keperwatan
1 ketidakefektif tujuan : kebersihan Airway suction
an bersihan jalan napas kembali
jalan napas efektif. a) Pastikan kebutuhan oral/
b.d Kriterian hasil : tracheal suctioning
akumulasi a. Mendemontrasikan b) Auskultasi suara nafas
sekret pada batuk efektif dan sebelum dan sesudah
jalan napas suara nafas yang suctioning
bersih, tidak ada c) Informasikan pada klien dan
sianosis dan keluarga tentang suctioning
dyspneu ( mampu d) Minta klien nafas dalam
mengeluarkan sebelum suctioning dilakukan.
sputum, mampu e) Berikan o2 dengan
bernafas dengan menggunakan nasal untuk
mudah, tidak ada memfasilitasi suction
pursed lips ) nasotrakeal
b. Menunjukan jalan f) Gunakan alat yang steril setiap
nafas yang paten ( melakukan tindakan
53
perubahan pigmentasi
h. Monitor turgol kulit
i. Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
j. Monitor mual dan muntah
k. Monitor kad albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
l. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
m. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
n. Monitor kalori dan intake
nutrisi
o. Catat adanya edema,
hiperemik, hiperteonik papila
lidah dan cavitas oral.
p. Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet.
5 Resiko Immune status a. Pertahankan teknik aseptif
infeksi b.d b. Batasi pengunjung bila perlu
organisme Knowledge : infection c. Cuci tangan setiap sebelum
purulen. control dan sesudah tindakan
Risk control keperawatan
d. Gunakan baju, sarung tangan
kriteria hasil: sebagai alat pelindung
e. Ganti letak IV perifer dan
a. klien bebas dari
dressing sesuai dengan
tanda dan gejala
petunjuk umum
infeksi
f. Gunakan kateter intermiten
b. mendeskripsikan
untuk menurunkan infeksi
proses penularan
kandung kencing
penyakit, factor
g. Tingkatkan intake nutrisi
yang mempengaruhi
h. Berikan terapi antibiotik bila
penularan serta
perlu infection protection(
penatalaksanaannya,
proteksi terhadap infeksi)
c. menunjukkan
i. Monitor tanda dan gejala
kemampuan untuk
infeksi sistemik dan lokal
mencegah timbulnya
j. Pertahankan teknik isolasi k/p
infeksi
k. Inspeksi kulit dan membran
58