Anda di halaman 1dari 8

Tanya Jawab Komunikasi Dalam Keperawatan II

1. Pertanyaan : Rycho
Saya izin bertanya, dari Prinsip Dasar yang Pertama dari Komunikasi Terapeutik disebutkan bahwa
'Hubungan Perawat-Pasien merupakan Hubungan Terapeutik yang saling Menguntungkan'. Dari sisi
Pasien jelas hal ini sangat menguntungkan bagi Psikologinya, namun dari sisi Perawat, hal
Menguntungkan apa yang dapat diambil/diterima? Terimakasih.

Jawaban : Isabella
Saya ingin membantu menjawab kelompok menurut saya hal yang dapat menguntungkan yang
diterima oleh perawat jika komunikasi terapiutik berjalan dengan baik adalah pekerjaan perawat dapat
teringankan contohnya jika perawat ingin mengkaji data pada pasien, jika perawat menggunakan
komunikasi terapiutik yang tepat maka pasien akan dengan mudah memberikan data kesehatan mereka
tanpa curiga. mungkin itu yang dapat saya bantu jika kelompok memiliki jawaban lain di silahkan.

Jawaban : Fransisca
Hal yang menguntungkan bagi perawat adalah ketika perawat mampu membantupasien dalam
memenuhi kebutuhannya. dengan berhasil membantu tentunya perawat tidak mempunyai beban
permasalahan terkait dengan pasien tersebut. Mungkin itu, mungkin yang lain bisa menambahkan.

2. Pertanyaan : Wisnu
Saya mau bertanya, bagaimana cara seorang perawat berkomunikasi terapeutik kepada lansia yang
sulit berbicara?

Jawaban : Alma
Cara seorang perawat berkomunikasi terapeutik kepada lansia itu dengan :
1. latih kesabaran dan kepedulian pada lansia
2. meminta/menawarkan dengan baik,jangan seperti memerintah
3. bertanya terlebih dahulu dengan pelan sebelum melakukan tindakan
4. menggunakan kata-kata dengan sopan
5. berikan pilihan saat memungkinkan

3. Pertanyaan : Feronicha
Saya Feronicha Meliana. Disini saya mau bertanya, ketika perawat akan melakukan komunikasi
terapeutik terhadap pasiennya dengan memiliki ciri khas sangat tertutup dan tidak mau terbuka.
Bagaimana cara kita sebagai seorang perawat menciptakan suasana, agar pasien dapat terbuka kepada
kita seorang perawat?. Terimakasih

Jawaban : Fransisca
Kita sebagai perawat dapat berkomunikasi terapeutik dengan baik dan benar tanpa adanya saling
menyinggung satu sama lain. Kita dapat saling percaya dengan memulai cerita dan masalah yang
dimiliki oleh pasien. Kemudian mencari solusi terbaik bersama-sama. komunikasi terbuka didasari
dengan rasa jujur dan penerimaan secara tulus. jadi kita harus berusaha care dan ramah agar pasien
mau terbuka.
4. Pertanyaan : Juliansya
Saya juliansya ingin bertanya tentang “Keterbukaan” jika pasien tidak ingin terbuka atau sangat
menjaga privasinya, apa tindakan atau solusi untuk memecahkan masalah tersebut, Trimakasih.

Jawaban : Fransisca
Kita melakukan pendekatan kepada keluarga pasien untuk meyakinkan bahwa kita tidak akan
menceritakan mengenai privasinya. kita juga harus menghargai dan menghormati pasien dan keluarga,
sehingga mereka merasakan nyaman dan akhirnya mereka mau terbuka

5. Pertanyaan : Esy
Saya mau bertanya, bagaimana kriteria komunikasi terapeutik seorang perawat di nyatakan berhasil?

Jawaban : Ike
Menurut standar asuhan keperawatan / SAK dari Depkes 1994 pelaksanaan komunikasi terapeutik
dapat dinilai dengan cara observasi. Item-item yang terdapat dalam instrumen observasi pelaksanaan
komunikasi terapeutik menurut SAK antara lain:
a. Kriteria persiapan : menciptakan situasi lingkungan yang nyaman.
b. Kriteria pelaksanaan
1. Perawat menampilkan sikap yang ramah dan sopan.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menyampaikan secara lengkap dengan bahasa yang mudah dipahami,
4. Menyapa klien dengan ramah.
5. Mengamati respon klien.
6. Mencatat hasil komunikasi.

6. Pertanyaan : Ragil
Saya mau bertanya maksud dari komunikasi yang dirancang dan direncankan itu maksudnya seperti
apa ? dan berikan contoh konkret pengaplikasian komunikasi terapi kepada pasien. terima kasih

Jawaban : Isabella
Komunikasi yang di rencanakan. Komunikasi dalam kbbi berarti : pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita antar 2 orang atau lebih sehinggal pesan yang dimaksud dapat di pahami. Direncanakan
dalam KBBI kata ini berasal dari kata rencana yang berarti rancangan; buram (rangka sesuatu yang
akan di kerjakan). Jika di simpulkan komunikasi yang direncanakan adalah proses pengiriman pesan
yang dirancangkan/bibuat rangka sesuai dengan apa yang akan di kerjakan. Dalam komunikasi
teraputik rancangan dipersiapkan aatau di buat oleh perawat sebelum melakukan tindakan ke pasien
contohnya seperti ini jika perawat ingin melakukan tindak injeksi ke pasien anak maka perawat
tersebut harus mempersiapkan cara komunikasi yang tepat, sikap yang menimbulkan kepercayaan
pada pasien. mungkin sekian jika nantinya ini kurang tepat mohon di perbaiki

7. Pertanyaan : Isabella
Saya ingin meminta contoh langsung komuniksi terapiutik yang di gunakan untuk menenangkan
pasien itu seperti apa?

Jawaban : Rycho
Gaya bahasa setiap Perawat pastinya berbeda, tergantung situasi dan kondisi juga. Yang perlu di
perhatikan dalam Komunikasi Terapeutik untuk Menenangkan Pasien adalah Penjelasan mengenai
kondisi Pasien, Motivasi dan Dorongan Religius.

8. Pertanyaan : Reka
Saya mau bertanya contoh terapeutik kehangatan itu seperti apa. Terima kasih

Jawaban : Fransisca
Contohnya ketika kita berkomunikasi kita tidak canggung, tidak cuek, memberikan perhatian kepada
pasien, memahami kondisi pasien dan respek. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan

9. Pertanyaan : Priskila
Saya priskila ingin bertanya contoh hubungan perawat dengan pasien seperti apa? Terimakasih

Jawaban : Feronicha
Saya mau membantu kelompok untuk menjawab, hubungan perawat dengan pasien seperti kewajiban
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dikembangkan hubungan saling percaya dibentuk
dalam interaksi , hubungan yang dibentuk bersifat terapeutik dan bukan hubungan social, hubungan
perawat dan klien sengaja dijalin terfokus pada klien,bertujuan menyelesaikan masalah klien.

Jawaban : Ike
Hubungan perawat dengan pasien adalah suatu wahana untuk mengaplikasikan proses keperawatan
pada saat perawat dan pasien berinteraksi kesediaan untuk terlibat guna mencapai tujuan asuhan
keperawatan. Hubungan perawat dan pasien adalah hubungan yang direncanakan secara
sadar,bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk pencapaian tiuan klien. Dalam hubungan itu
perawat menggunakan pengetahuan komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif.

Pada dasarnya hubungan perawat dan pasien bersifat professional yang diarahkan pada pencapaian
tujuan. Hubungan perawat dengan pasien merupakan hubungan interpersonal titik tolak saling
memberi pengertian.

Kewajiban perawat memberikan asuhan keperawatan dikembangkan hubungan saling percaya


dibentuk dalam interaksi ,hubungan yang dibentuk bersifat terapetik dan bukan hubungan
social,hubungan perawat dan klien sengaja dijalin terfokus pada klien,bertujuan menyelesaikan
masalah klien.

10. Pertanyaan : Nando


Selamat siang, saya mau bertanya komunikasi terapeutik sepertiapa yang dapat dilakukan perawat
untuk mengatasi hambatan psikologis pada pasien?
11. Pertanyaan : Adhelfia
Saya Adhelfia ini bertanya kepada kelompok mengenai slide yang menjelaskan kehangatan. Menurut
pendapat kelompok anda bagaimana tahapan-tahapan yang harus diperhatikan oleh perawat dalam
membangun suasana yang hangat pada klien/pasien? Terimakasih

Jawaban : Fransisca
Tahapan yang harus diperhatikan adalah cara bicaranya jangan sampai kita melupakan sopan santun,
tetap menghargai dan menghormati. intonasi jangan sampai seperti orang marah, tetap ramah dan
senyum
mungkin itu yang bisa saya sampaikan

12. Pertanyaan : Christina


Saya Christina ingin bertanya tentang "perubahan".. bagaimana mengatasinya jika perawat sudah
berusaha memberikan perubahan pada pasien, tapi pasien hanya acuh dan tidak peduli??

Jawaban : Alma
Cara mengatasi pasien yang acuh dan tidak peduli, mungkin perawat akan tetap memberi dukungan
kepada pasien dengan memberikan etika dan sikap yang jujur dibicarakan sebaik mungkin dengan
sabar sehingga pasien memahami apa yang kita bicarakan.

13. Pertanyaan : Silvia


Selamat siang, saya mau bertanya bagaimana cara meningkat rasa empati perawat terhadap klien ?

Jawaban : Ike
Perawat diharapkan memiliki kemampuan empati, yaitu kemampuan untuk melakukan aksi
komunikasi secara sadar kepada pasien sehingga dapat memahami dan merasakan suasana hati pasien
tersebut, mampu melihat permasalahan dari sudut pandang pasiean, dan tidak bersikap
menghakimi,menyalahkan atau menghina pasien. Perilaku yang muncul dari tiap perawat terhadap
pasien berbeda-beda, hal ini terkait dengan kemampuan empati perawat itu sendiri, adapun yang
mempengaruhi kemampuan empati, yaitu: pikiran yang optimis, tingkat pendidikan, keadaan psikis
(mood), pengalaman, usia, jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, status sosial, dan beban hidup.
Faktor-faktor tersebut diperlukan untuk menunjang perawat dalam meningkatkan kemampuan empati.

14. Pertanyaan : Yunita


Saya Yunita ingin bertanya, saat berhadapan dengan pasien lansia yang mudah tersinggung,
bagaimana komunikasi terapeutik yang baik supaya pasien lansia tersebut tidak mudah teringgung
dengan apa yang perawat katakan? Terimakasih

Jawaban : Millitio
Yaitu dengan cara, mulailah percakapan dengan topik santai. Jangan memulai dengan sesuatu yang
serius sejak awal bicara, Hindari perpindahan cepat dari topik ke topik. Upayakan kalimat, pertanyaan
singkat, dan jelas
15. Pertanyaan : Dionardo
Saya mau tanya bu jika ada pasien yang mengalami jenuh dan bosan berada di rumah sakit apa yang
harus kita lakukan komunikasinya dalam bentuk apa?

Jawaban : Fransisca
Kita bisa berkomunikasi dengan santai tidak menggunakan bahasa yang sangat formal namun harus
tetap menjaga etika dan sopan santun. Mungkin kita juga bisa menghibur dengan mengajak bernyanyi,
sharing-sharing dan yang lain sebagainya yang bersifat menghibur pasien.

Jawaban : Rycho
Setiap jenjang pasien mulai dari anak, dewasa dan lansia pasti mempunyai titik jenuh dan bosan. Yang
perlu dilakukan oleh Perawat adalah melakukan Hubungan Terapeutik, yang seperti apa? Sesuai
dengan Materi di dalam PPT kelompok, terdapat Tiga (3) karakter dalam Komunikasi Terapeutik,
salah satunya adalah Kehangatan. Supaya pasien tidak merasa jenuh atau bosan, hendaknya kita
memberikan salam atau teguran bahkan komunikasi (basa-basi) juga diperlukan. Namun, tetap
dilakukan dengan Prinsip Dasar yang ada.

16. Pertanyaan : Maria


Saya mau bertanya, bagaimana jika perawat kurang mendalami prinsip keiklasan dalam merawat
pasiennya?

Jawaban : Fransisca
Sebagai perawat kita harus betul-betul mampu memahami akan prinsip keiklasan. JIka kita tidak
menerapkan prinsip keiklasan kita pasti akan bertindak semau kita sendiri, kita perlu menyadari ketika
kita bertindak semau kita pastinya pasien juga tidak merasa nyaman dan bahkan akan merugikan
pasien. JIka kita merugikan pasien sudah pasti banyak kritik dan saran dari klien dan kemungkinan
kita mendapat surat peringatan. perlu diketahui perawat adalah profesi yang mulia, maka kita sebagai
perawat harus komitmen dengan janji kita sebagai perawat

17. Pertanyaan : Thalia


Saya mau bertanya : Seorang perawat jangan sekalipun memandang remeh seorang pasien walaupun
mereka sedang mengalami sakit pada jiwanya. masih ada perawat yang memandang remeh pasienya
meskipun itu tidak boleh dilakukan ,bagaimana cara mengatasi agar tidak meremehkan pasien?

18. Pertanyaan : Aura


Saya aura jelita ingin bertanya, apabila pasien dalam kondisi depresi karena lingkunan keluarganya.
bagaimanakah komunikasi yang benar yang akan kita sampaikan kepada pasien tanpa menyinggung
pihak keluarga pasien?
19. Pertanyaan : Ilham
Saya mau bertanya, bagaimana cara menumbuhkan kepercayaan pasien kepada kita, meskipun kita
sudah mencoba menghormati pasien, pasien tersebut masih kurang percaya kepada kita?

Jawaban : Fransisca
Cara menumbuhkan rasa percaya pasien kepada perawat yang pertama kita harus bersikap jujur,
menghormati dan menghargai, dengan kita menghormati dan menghargai pasien secara otomatis
pasien akan merasa berharga dan pasien dengan sendirinya akan percaya kepada perawat. Mungkin
ada yang mau menambah?

Jawaban : Millitio
Yaitu dengan cara Perawat membina kepercayaan terhadap klien melalui pendekatan prilaku yang
efektif antara lain dengan sikap penerimaan dan penghargaan pada keunikan setiap individu, iklim
dimana pasien merasa aman, dan sikap saling membagi pemahaman pendapat dan pikiran menciptakan
kehangatan, ketulusan, pemahaman empati, dan perhatian positif yang tidak bersyarat

20. Pertanyaan : Videl


Saya mau bertanya, bagaimana seorang perawat Berkomunikasih dengan pasien yang mengalami
gangguan pendengaran atau pikun. Terima kasih

Jawaban : Fransisca
Untuk pasien yang mengalami gangguan pendengaran kita sebagai perawat bisa berkomunikasi
dengan bahasa isyarat namun kita juga harus menjelaskan kepada keluarga pasien. Begitu juga dengan
orang yang pikun, kita juga harus menjelaskan kepada keluarga pasien secara detail dan jelas agar
tidak terjadi kesalah pahaman

Jawaban : Anastasia
Sebaiknya bicara dengan pelan-pelan, jelas, dan apabila pasien masih belum bisa memahami, kita
sebagai perawat bisa berkomunikasi kepada keluarga pasien atau orang terdekat pasien.

Jawaban : Ike
1. Bertatap muka
Pastikan posisi wajah saat berkomunikasi tidak berjauhan, agar saat pendengaran tidak maksimal,
para lansia ini tetap bisa melihat gerakan bahasa bibir lawan bicaranya.
2. Pilih tempat terang
Selain memanfaatkan gerakan bibir, saat di tempat terang para lansia akan mudah membaca
ekspresi tubuh si lawan bicaranya, sehingga maksud akan mudah terlihat.
3. Matikan media kebisingan
Seperti televisi, radio, musik atau lokasi yang bising, sehingga suara tidak terdistraksi oleh suara
lain, lalu para lansia ini akan mudah fokus.
4. Perhatikan intonasi
Berbicara dengan jelas, lambat, sedikit diperjelas, dan gunakan kalimat pendek. Pertahankan juga
volume suara sampai akhir kalimat. Jangan lupa tambahkan jeda antar kalimat. Boleh juga
manfaatkan isyarat dan ekspresi non-verbal lainnya

Jawaban : Rycho
Disamping pasien Lansia, tentu ada keluarga yang mendampingi. Untuk pasien Lansia yang
mengalami gangguan pendengaran atau pikun, kita bisa melakukan Komunikasi Terapeutik dengan
Bahasan Non-Verbal. Misal, ketika kita memulai pembicaraan, kita menyentuh tangan pasien dan
memperhatikan matanya serta berbicara dengan jelas dan perlahan. Biasanya, pasien akan
memperhatikan mulut kita ketika pasien merasa tidak jelas mendengar. Untuk pasien yang sudah
pikun, bisa kita mulai dengan candaan yang sopan. Dan menjelaskan kembali dengan sabar apa yang
perlu di terima oleh pasien.

Jawaban : Alma
Pertama, perawat harus mengerti gangguan fisik yang dialami pasien yang mungkin akan menghambat
komunikasi

Kedua, setelah mengetahui perawat berkomunikasi dengan pasien dengan memperhatikan bagian fisik
yang mengalami gangguan. Misalnya, jika ada gangguan pendengaran sebelah kiri maka perawat
harus berbicara dari sisi sebelah kanan.demikian sebaliknya

Ketiga, jika pasien mengalami gangguan pendengaran pada kedua telinga, gunakan tulisan agar pasien
mengerti.

Keempat, jika berkomunikasi dengan pasien demensia atau pikun perawat tidak boleh menjelaskan
terlalu panjang lebar,berkomunikasilah dengan singkat,padat,dan jelas. sehingga bisa dipahami oleh
pasien dan tidak bingung.

21. Pertanyaan : Leny


Saya ingin bertanya, bagaimana seorang perawat mampu melakukan komunikasi terapeutik kepada
pasien yang masih anak-anak yang cenderung sangat rewel, dan takut kepada seorang perawat?
Terimakasih

Jawaban : Ike
Anak adalah individu yang unik dan berespons secara berbeda-beda untuk kebutuhan mereka. Anak
dengan keunikannya mempunyai cara yang berbeda pula dalam menyatakan keinginannya. Untuk
berkomunikasi dengan anak, diperlukan pendekatan atau teknik khusus agar hubungan yang
dijalankan dapat berlangsung
dengan baik sesuai dengan tumbuh kembang anak. Secara umum ada dua teknik berkomunikasi yang
digunakan pada anak, yaitu teknik komunikasi verbal dan nonverbal. Teknik komunikasi nonverbal
yang sering digunakan antara lain adalah bercerita, bibliotheraphy, mimpi, menyebutkan permintaan,
bemain dan permainan, melengkapi kalimat, serta teknik pro dan kontra. Teknik komunikasi verbal
dapat berupa menulis, menggambar, gerakan gambar keluarga, sociogram, menggambar bersama
dalam keluarga, dan teknik bermain. Komunikasi verbal bagi kebanyakan anak dan orang tua sering
mendapat kesulitan karena harus membicarakan perasaan-perasaannya (Mundakir, 2006).

Jawaban : Alma
1. perawat berbicara dengan nada suara yang rendah dan lambat agar anak dapat mengerti hal yang
dikatakan perawat
2. perawat membuat jadwal yang tidak monoton antara terapi medis dengan hal yang disukai anak
(misalnya bermain)
3. perawat diharapkan untuk memperhatikan posisi badan ketika berinteraksi dengan pasien anak agar
anak merasa nyaman
4. dalam melakukan kontak mata sebaiknya perawat dapat mengaturnya,sehingga anak tidak takut
5. ketika berkomunikasi dengan anak diperlukan untuk melakukan sentuhan agar anak merasa
nyaman dan dekat dengan perawat.

22. Pertanyaan : Rozaaq


Selamat siang, saya ingin bertanya, apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi
terapeutik antara pasien dan perawat. Terimakasih

Jawaban : Ike
Faktor-faktor tersebut diantaranya ialah perkembangan, persepsi, nilai, latar belakang sosial budaya,
emosi, pengetahuan, peran, dan tatanan interaksi.

23. Pertanyaan : Widya


Saya ingin bertanya, Bagaimana kita sebagai seorang perawat melakukan komunikasi terapeutik
terhadap klien yang tidak mau megikuti intruksi/tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
Terimakasih

Jawaban : Fransisca
perawat harus berusaha menjelaskan tujuan dari tindakan atau intruksi yang akan dilakukan agar
pasien menyadari bahwa setiap intruksi atau tindakan yang akan dilakukan pastinya bertujuan baik.
Jika pasien masih tidak mau mengikuti, kita berusaha menjelaskan kepada keluarga agar memudahkan
kita untuk menjelaskan setiap tujuan kepada pasien. Dan biasanya keluarga lebih mudah dipercaya.

24. Pertanyaan : Fery


Saya ingin bertanya apa saja supaya kita bisa lebih percaya diri saat akan berinterkasi dengan pasien?

Jawaban : Alma
1. perawat harus mengenal dirinya sendiri (menghayati,memahami diri,serta nilai yang dianut)
2. komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima,percaya dan menghargai
3. perawat harus memahami, menghayati nilai" yang dianut klien
4. perawat harus menyadari pentingnya keb. klien, baik fisik maupun mental
5. perawat harus mampu menciptakan suasana yg memungkinkan klien memiliki motivasi
6. bertanggung jawab,baik pada diri sendiri dan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai