BANYUMAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, yang telah
memberikan petunjuk dan kemudahan sehingga kegiatan – kegiatan di Tahun 2018 berjalan
dengan baik dan lancar. Rasa syukur yang mendalam juga kami panjatkan atas tersusunnya
“Profil Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas tahun 2018”, sebagai salah satu laporan
kinerja tahun 2018 ini.
Tujuan dari penyusunan Profil RSUD Banyumas tahun 2018 ini antara lain untuk
menyajikan informasi kinerja pelayanan rumah sakit dan pertanggungjawaban kegiatan
pelayanan di bidang kesehatan sebagai layanan publik pada tahun 2018 serta mendukung
upaya penyelenggaraan pemerintah yang demokratris, transparan, dan akuntabel yang
nantinya sebagai pedoman dan indikator dalam pelaksanaan kegiatan Pelayanan RSUD
Banyumas pada tahun yang akan datang.
Harapan kami, penyusunan laporan ini dapat memberikan manfaat optimal bagi
peningkatan kinerja rumah sakit demi mutu pelayanan menuju kepuasan pelanggan.
Banyumas, 2019
Banyumas, 2019
Plt. DIREKTUR RSUD BANYUMAS
Wakil Direktur Pelayanan
KATA PENGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum dan Organisasi
B. Kondisi Kepegawaian
C. Sarana dan Prasarana
D. Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang diinginkan
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
j. E-mail rsudbanyumas@banyumaskab.go.id
3. Sejarah
Dari catatan sejarah RSUD Banyumas berdiri pada tanggal 30 April 1925
pada masa Hindia Belanda. Berikut adalah perjalanan sejarah RSUD Banyumas dari
masa ke masa:
a. Periode tahun 1925 sampai dengan 1935 RSUD Banyumas diberi nama “Julianna
Bugerziekenheis” yang pada waktu itu lebih dikenal dengan Rumah Sakit
Julianna yang pengelolaannya di bawah Pemerintah Hindia Belanda.
b. Periode tahun 1935 sampai dengan 1945 RS Julianna tersebut diberi nama
Rumah Sakit Banyumas yang pengelolaannya di bawah Pemerintah Jepang.
c. Periode tahun 1945 sampai dengan tahun 1947, Rumah Sakit Banyumas
pengelolaannya di bawah Pemerintah Kabupaten Banyumas.
d. Periode tahun 1950 sampai dengan tahun 1953 dengan nama Rumah Sakit
Umum Banyumas yang pengelolaannya di bawah Departemen Kesehatan.
e. Periode tahun 1953 sampai dengan tahun 1992 RSU Banyumas dengan nama
Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, pengelolaannya di bawah Pemerintah
Daerah Kabupaten Banyumas.
f. Periode tahun 1992 sampai dengan tahun 1993 Rumah Sakit tersebut dengan
nama Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dengan status kelas D yang
pengelolaannya dibawah Pemerintah Kabupaten Banyumas.
g. Periode tahun 1993 sampai dengan tahun 2000 rumah sakit tersebut dengan
nama Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dengan status kelas C yang
pengelolaannya di bawah Pemerintah Kabupaten Banyumas.
h. Periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2001, RSUD Banyumas menjadi RS
kelas B non-Pendidikan yang pengelolaannya di bawah Pemerintah Kabupaten
Banyumas.
i. Periode tahun 2001 sampai dengan sekarang Rumah Sakit tersebut diberi nama
Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dengan status kelas B Pendidikan Satelit
FKIP UGM Yogyakarta yang pengelolaannya di bawah Pemerintah Kabupaten
Banyumas, sesuai keputusan Bupati Banyumas nomor 445/371/2008 tertanggal
16 Juli 2008 diberi kewenangan untuk melaksanakan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
1. Kegiatan Utama/Pokok
RSUD Banyumas menyelenggarakan kegiatan pelayanan jasa kesehatan,
pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan. Sifat kegiatan
tersebut berfungsi sosial, profesional, dan etis dengan pengelolaan keuangan
berdasarkan prinsip ekonomi dan menerapkan praktik bisnis yang sehat. Sesuai
dengan hasil analisis lingkungan dan isu strategis yang terkait dengan organisasi,
RSUD Banyumas menerapkan “Strategi Pertumbuhan” dalam menggalang dan
mengarahkan seluruh sumber daya dalam mencapai tujuan yang telah menjadi
konsensus bersama. Strategi pertumbuhan ditempuh karena adanya peluang untuk
menambah kapasitas dan pengkayaan jenis pelayanan rawat jalan dan rawat inap,
dengan melakukan ekspansi pasar ke teknologi canggih. Pelayanan RSUD
Banyumas sekarang ini meliputi:
a. Pelayanan Rawat Jalan :
1) Klinik Peny. Dalam I
2) Klinik Peny. Dalam II
3) Klinik Peny. Dalam III
4) Klinik Peny. Dalam IV
5) Klinik Peny. Dalam V
6) Klinik Bedah I
7) Klinik Bedah Minor
8) Klinik Bedah II
9) Klinik Bedah III
10) Klinik Bedah IV
11) Klinik Umum
12) Klinik Anak
13) Klinik Tumbuh Kembang
14) Klinik Anak 3
15) Klinik Obsgin I
16) Klinik Obsgin II
17) Klinik Laktasi/KB
18) Klinik Penyakit Syaraf I
19) Klinik Penyakit Syaraf II
20) Klinik Jiwa I
21) Klinik Jiwa II
22) Klinik Psikoterapi
23) Klinik THT
24) Klinik Penyakit Mata
25) Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin
26) Klinik Gigi dan Mulut
27) Klinik Jantung
28) Klinik Bedah Ortopedi
29) Klinik Perjanjian
30) Fisioterapi
31) Check Up/KIR
32) Okupasi Terapi
33) Konsultasi Gizi
34) Gizi Klinis
35) Psikologi
36) EEG
37) IRM
38) VCT
39) Endoscopy
40) Terapi Wicara
41) Orthotic Prostetic
42) Kosmetik
43) Klinik Paru-paru
44) Klinik DOTS
45) Klinik Urologi
DIREKTUR
Kelompok
Fungsional
Bagian Diklat
Bidang Bidang
Litbang dan Bagian Bagian Bidang
Pelayanan Pelayanan
Peningkatan Keuangan Administrasi Keperawatan
Penunjang Medis
Mutu
Subbagian
Seksi Seksi Seksi
Peningkatan Subbagian Subbagian
Pelayanan Perawatan Pelayanan
Mutu dan Belanja Program
Penunjang II Khusus Medis II
Kerja sama
Subbagian
Akuntansi
a. TENAGA DOKTER
A. TENAGA DOKTER
1 Dokter Umum S1 0 6 10 0 0 16
2 Dokter Umum + M. Kes S2 0 0 0 0 0 0
3 Dokter Umum + MMR S2 0 1 0 0 0 1
4 Dokter Umum + MM S2 0 1 0 0 0 1
5 Dokter Spesialis Kesehatan Anak S2 0 2 0 0 0 2
6 Dokter Spesialis Penyakit Dalam S2 0 5 0 0 1 6
7 Dokter Spesialis Bedah S2 0 2 0 0 0 2
8 Dokter Spesialis Kebidanan Dan Kandungan S2 0 4 0 0 0 4
9 Dokter Spesialis Radiologi S2 0 2 0 0 0 2
10 Dokter Spesialis Anasthesi S2 0 3 0 0 0 3
11 Dokter Spesialis Patologi Klinik S2 0 1 0 0 0 1
12 Dokter Spesialis Patologi Anatomi S2 0 1 0 0 0 1
13 Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa S2 0 3 0 0 0 3
14 Dokter Spesialis Mata S2 0 2 0 0 1 3
15 Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok S2 0 1 0 0 1 2
16 Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin S2 0 2 0 0 0 2
17 Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah S2 0 2 0 0 0 2
18 Dokter Spesialis Paru S2 0 1 0 0 0 1
19 Dokter Spesialis Syaraf S2 0 2 0 0 0 2
20 Dokter Gigi S1 0 1 0 0 0 1
21 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis S2 0 0 0 0 1 1
22 Dokter Spesialis Bedah Mulut S2 0 0 0 0 0 0
23 Dokter Gigi Spesialis Prostodontis S2 0 1 0 0 0 1
24 Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi S2 0 1 0 0 0 1
25 Dokter Spesialis Gizi Klinis S2 0 1 0 0 0 1
Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah
26 Digestif S2 0 1 0 0 0 1
Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah
27 Urologi S2 0 1 0 0 0 1
28 Dokter Spesialis Bedah Syaraf S2 0 0 0 0 0 0
29 Dokter Spesialis Bedah Thorax Kardiovaskular S2 0 0 0 0 0 0
Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok,
30 Kepala Leher S2 0 0 0 0 0 0
31 Dokter Spesialis Bedah Plastik S2 0 0 0 0 0 0
32 Dokter Spesialis Bedah Anak S2 0 1 0 0 0 1
Sokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan
33 Ginjal dan Hipertensi, Finasim S2 0 0 0 0 0 0
34 Dokter Spesialis Psikiatri S2 0 0 0 0 0 0
TOTAL JUMLAH DOKTER 0 48 10 0 4 62
b. TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
JUMLAH
C TENAGA ADMINISTRASI PDDKAN CPNS PNS PNPNS POCOKAN MOU
TOTAL
1 S1 Pertanian + Msi S2 0 0 0 0 0 0
2 S1 Penyuluh Pertanian S2 0 0 0 0 0 0
3 Drs S2 0 1 0 0 0 1
4 SE+ Msi S2 0 1 0 0 0 1
5 S.Kep,Ns +MM S2 0 1 0 0 0 1
6 SKM+MM S2 0 1 0 0 0 1
7 SPd + M. Kes S2 0 1 0 0 0 1
8 S. Sos + M. Si S2 0 1 0 0 0 1
9 SKM +M.Kes S2 0 1 0 0 0 1
10 S2 Ekomoni Magister Akuntansi S2 0 1 0 0 0 1
11 S2 Kesehatan Masyarakat S2 0 0 0 0 0 0
12 S2 MPH S2 0 1 0 0 0 1
13 S1 Hukum S1 0 9 0 0 0 9
14 S1 Ekonomi S1 0 6 0 0 0 6
15 S1 Ekonomi Akuntansi S1 0 6 1 0 0 7
16 S1 Sospol S1 0 3 0 0 0 3
17 S1 Teknik Elektro S1 0 1 0 0 0 1
18 S1 Komputer S1 0 1 0 0 0 1
19 S1 Teknologi Hasil Pertanian S1 0 0 1 0 0 1
20 D3 Manajemen Informasi D3 0 1 0 2 0 3
21 D3 Ekonomi D3 0 2 0 0 0 2
22 D3 Akuntansi D3 0 1 1 0 0 2
23 D3 Teknik D3 0 1 0 0 0 1
24 D3 Perpustakaan D3 0 0 1 0 0 1
25 D1 Perhotelan SLTA 0 0 0 0 0 0
26 SMA SLTA 0 48 25 24 0 97
27 SMEA SLTA 0 15 1 0 0 16
28 SMKK SLTA 0 9 0 0 0 9
29 SKKA SLTA 0 0 0 0 0 0
30 SMU SLTA 0 5 42 0 0 47
31 SMK SLTA 0 6 81 0 0 87
32 MAN SLTA 0 4 1 0 0 5
33 STM Mesin SLTA 0 8 2 0 0 10
34 STM Elektronik SLTA 0 0 2 0 0 2
35 SMP SLTP 0 5 51 0 0 56
36 SM Teknologi Pertanian SLTP 0 1 0 0 0 1
37 ST SLTP 0 2 4 0 0 6
38 MTs SLTP 0 1 0 0 0 1
39 SKKP SLTP 0 1 0 0 0 1
40 Paket C SLTA 0 8 2 0 0 10
41 Paket B SLTP 0 2 0 0 0 2
42 SD SD 0 7 12 0 0 19
TOTAL JUMLAH TENAGA
ADMINISTRASI 0 162 227 26 0 415
1. Program dan Kegiatan RSUD Banyumas pada tahun 2018 berdasarkan Rencana
Bisnis dan Anggaran Tahun 2018.
Kegiatan Pembangunan
Input Dana Rupiah 5.000.000.000 4.542.528.000 91
Instalasi Pengolahan
limbah rumah sakit dari Output
Dana APBD Kabupaten Terbangunnya
Banyumas Instalasi Pengolahan Unit 1 1 100
limbah RSUD
Banyumas
Outcome
Meningkatnya
Kualitas Pengolahan Prosen 80 80 100
Air Limbah RSUD
Banyumas
Input Dana Rupiah 2.000.000.000,- 1.991.972.983 99,98%
Kegiatan Pengadaan Output
Alat Kesehatan RSUD Tersedianya
Banyumas dari Dana Peralatan
APBD Kabupaten Kedokteran/
Banyumas Kesehatan berupa :
Output :
Terselenggaranya
kegiatan Pelatihan
Sub Kegiatan Internal/Eksternal,
Peningkatan Sumber Workshop, Seminar, Kegiatan 7 7 100
Daya Aparatur dan
Peningkatan Mutu Tugas Belajar S1,
S2, S3, Akreditasi
dan Peningkatan
Mutu RS
Outcome :
Meningkatnya
kompetensi SDA dan
Mutu Rumah Sakit prosen 80 80 100
sesuai Standar
Rumah Sakit Kelas B
Pendidikan
CAPAIAN TARGET KINERJA BERDASARKAN RKPD
TARGET CAPAIAN CAPAIAN
NO INDIKATOR KINERJA
RKPD 2018 TAHUN 2018 (%)
1 Bed Occupancy Rate (BOR) 75 % - 85 % 68.87 91,83
Average Lenght of Stay 6 Hari 100
2 3 - 12 hari
(ALOS)
3 Turn Over Interval (TOI) 1 – 3 hari 2 Hari 100
4 Bed Turn Over (BTO) 50 kali 54 108
5 Gross Death Rate (GDR) < 45/00 49.62 90,7
6 Nett Death Rate (NDR) < 25/00 31.80 78,6
BAB III
Kinerja RSUD Banyumas Tahun 2018
b) Hari perawatan pasien rawat inap sampai dengan akhir tahun 2018 mencapai 106.734.
Berikut ini adalah pencapaian kunjungan pasien rawat inap untuk masing-masing ruang
perawatan :
1) Ruang Anggrek : 4.935
2) Ruang Perina : 9.895
3) Ruang Bougenville : 5.769
4) Ruang Cempaka : 5.853
5) Ruang Dahlia : 5.624
6) Ruang Edelwais : 5.067
7) Ruang Flamboyan : 2.783
8) Ruang Gardena : 3.772
9) Ruang Kanthil : 5.607
10) Ruang Melati : 6.454
11) Ruang Sadewa : 11.597
12) Ruang Bima : 5.449
13) Ruang ICU : 1.232
14) Ruang Wijayakusuma I : 2.992
15) Ruang Wijayakusuma II : 3.692
16) Ruang Unit Stroke : 1.708
17) Ruang HCU : 1.531
18) Ruang Teratai : 6.994
19) Ruang Permata Hati : 5.279
20) Ruang Arjuna : 3.490
21) Ruang Thalassemia : 879
22) Ruang Nakula : 6.132
c) BOR tahun 2018 adalah 68,39% yang merupakan akumulasi BOR semua ruang
perawatan.
Berikut ini adalah pencapaian BOR untuk masing-masing ruang perawatan :
1) Ruang Anggrek : 64,38 %
2) Ruang Perina : 108,44 %
3) Ruang Bougenvile : 68,72 %
4) Ruang Cempaka : 69,72 %
5) Ruang Dahlia : 66,99 %
6) Ruang Edelwais : 60,36 %
7) Ruang Flamboyan : 69,32 %
8) Ruang Gardena : 79,49 %
9) Ruang Kanthil : 51,21 %
10) Ruang Melati : 70,73 %
11) Ruang Sadewa : 63,55 %
12) Ruang Bima : 62,20 %
13) ICU : 48,22 %
14) Wijayakusuma I : 68,31 %
15) Wijayakusuma II : 61,90 %
16) Unit Stroke : 66,85 %
17) HCU : 52,43 %
18) Ruang Teratai : 76,65 %
19) Permata Hati : 65,74 %
20) Arjuna : 53,12 %
21) Thalassemia : 74,49 %
22) Ruang Nakula : 93,33 %
d) Jumlah pasien rawat inap sampai dengan bulan Desember 2018 mencapai 22.734
pasien, sehingga jika dibandingkan dengan total kunjungan pada tahun 2017 dengan
total kunjungan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 0,14 % hal ini
disebabkan karena penerapan kebijakan rujukan berjenjang dan zonasi pelayanan
rujukan dari BPJS sehingga pasien yang berobat harus pada fasilitas kesehatan yang
berada dalam zona 15 km dari fasilitas kesehatan dan berjenjang mulai dari Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP/Puskesmas/Dokter Keluarga), Rumah Sakit Kelas
D/C, Rumah Sakit Kelas B dan Rumah Sakit Kelas A. Pasien tidak bisa langsung
berobat ke Rumah Sakit kelas B atau A apabila dalam zona tersebut terdapat Rumah
Sakit Kelas D atau C, kecuali pelayanan yang dibutuhkan tidak tersedia pada Rumah
Sakit kelas D atau C maka Pasien bisa langsung berobat ke Rumah Sakit Kelas B atau
A.
Berikut ini adalah jumlah pasien rawat inap untuk masing-masing ruang perawatan :
1) Ruang Anggrek : 1.788
2) Ruang Perina : 1.293
3) Ruang Bougenville : 1.215
4) Ruang Cempaka : 1.287
5) Ruang Dahlia : 1.543
6) Ruang Edelwais : 1.475
7) Ruang Flamboyan : 680
8) Ruang Gardena : 882
9) Ruang Kanthil : 1.292
10) Ruang Melati : 1.452
11) Ruang Sadewa : 522
12) Ruang Bima : 702
13) Ruang ICU : 104
14) Ruang Wijayakusuma I : 711
15) Ruang Wijayakusuma II : 824
16) Ruang Unit Stroke : 268
17) HCU : 289
18) Ruang Teratai : 1.298
19) Ruang Permata Hati : 3.150
20) Ruang Arjuna : 555
21) Ruang Thalassemia : 879
22) Ruang Nakula : 534
e) Jumlah pasien yang ditangani di IGD bulan Januari sampai dengan Desember 2018
adalah 22.298 orang.
f) Jumlah pasien kamar bersalin sampai dengan bulan Desember 2018 adalah 3.488
orang.
g) Jumlah tindakan bedah sampai dengan bulan Desember 2018 mencapai 4.048
tindakan.
Berikut ini adalah pencapaian jumlah tidakan bedah untuk masing-masing tindakan :
h) Pencapaian tindakan radio diagnostik sampai dengan bulan Desember 2018 adalah
sebesar 22.382 kegiatan. Berikut ini adalah pencapaian tindakan radio diagnostik dari
rawat inap, rawat jalan dan IGD :
1) Rontgen : 13.215 kali
2) C.T. Scan : 2.756 kali
3) USG : 5.224 kali
4) MRI : 1.187 Kali
i) Pencapaian jumlah pemeriksaan pelayanan khusus sampai dengan bulan Desember
2018 adalah sebesar 33.028
Berikut ini adalah pencapaian pemeriksaan pelayanan khusus dari rawat inap dan
rawat jalan :
1) Tindakan EKG : 12.109 Kali
2) Tindakan ECG : 0 Kali
3) Tindakan Endoskopi : 356 Kali
4) Hemodialisa : 20.342 Kali
5) Treadmil Exercise Test : 0 Kali
6) Tindakan EEG : 221 Kali
j) Pencapaian jumlah pelayanan resep Instalasi Farmasi sampai bulan Desember tahun
2018 adalah 1.305.873 resep.
Berikut ini adalah pencapaian tindakan pelayanan resep dari rawat jalan, rawat inap
dan IGD sampai bulan Desember tahun 2018 :
1) Resep BPJS / KBS : 1.178.263 resep
2) KAI : 1.709 resep
3) Umum : 125.901 resep
k) Pencapaian jumlah tindakan (pasien) rehabilitasi medik sampai dengan Desember
2018 mencapai 43.276 tindakan dengan perincian :
(a) Fisioterapi : 20.656 tindakan
(b) Okupasi Terapi : 11.688 tindakan
(c) Terapi Wicara : 8.789 tindakan
(d) Psikologi : 1.591 tindakan
(e) Orthotic Prostetic : 552 tindakan
l) Pencapaian jumlah tindakan Visum, Jasa Raharja Surat Keterangan dan Asuransi lain
sampai dengan Desember 2018 adalah 224 pasien / keluarga, dengan perincian:
(a) Visum et Repertum : 9 permintaan
(b) Visum Kejiwaan : 2 permintaan
(c) Asuransi : 93 permintaan
(d) Surat Keterangan : 120 permintaan
m) Pencapaian jumlah tindakan pelayanan alat pada Instalasi Rehabilitasi Medis,
Radiologi dan Laboratorium (Klinik, Bank Darah dan Patologi Anatomi) sampai bulan
Desember 2018, dengan perincian :
(1) Instalasi Rehabilitasi Medis
a.) Short Wave Dhiatermi (SWD) : 2.541
b.) Micro Wave Dhiatermi (MWD) : 734
c.) Electrical Stimulation (ES) : 4.287
d.) Infra Red (IR) : 8.902
e.) Traksi Lumbal : 1.138
f.) Traksi Cervical : 422
g.) Ultrasonik : 538
(2) Radiologi
a.) CT. Scan Hitachi Eclos 16 : 2.987
b.) Dental Unit Villa Endos Acp : 101
c.) Hitachi Radnext 32 – Xray Stationare : 3.876
d.) Mobile Unit Siemens Polymobile : 118
e.) Mobile Unit Siemens Polymobile Plus : 0
f.) Villa 6100C Rad – Xray Stationare : 8.653
g.) Hitachi – PM – 155 Vc II : 378
h.) USG GE Voluson : 5.443
i.) Digital Radiologi Philips : 3.089
j.) Pesawat Mamografi : 13
(3) Laboratorium
Laboratorium Klinik
a.) Hematology Analyzer : 41.875
b.) Kimia Analizer : 110.951
c.) Koagulasi : 11.323
d.) Imunologi Analyzer : 4.901
e.) Nico Card : 578
f.) Alektrolit : 10.367
g.) BGA : 444
h.) Pima (HIV) : 103
i.) Urine : 10.113
Laboratorium Unit Bank Darah
a.) Blood Bank Evermed : 8.700 Jam
b.) Blood Bank Krisch : 8.700 Jam
c.) Blood Bank Frimed : 8.700 Jam
d.) ID – Incubator 37 S II : 8.700 Jam
e.) ID – Centrifuge 12 S II : 8.700 Jam
f.) Centrifuge EBA 21 : 8.700 Jam
g.) Mikropipet fixed 50 µl : 20.200 kdf
h.) Mikropipet fixed 25 µl : 20.200 kdf
Laboratorium Patologi Anatomi
a.) Tissue Prosesing : 5.317 Jam
b.) Microtom : 611 Jam
c.) Centrifuge : 73,25 Jam
d.) Oven : 1.204 Jam
e.) Mikroskop : 1.204 Jam
f.) Cryostate : 59,5 Jam
(3) Terselenggaranya upaya peningkatan mutu melalui pengkajian dan analisis guna
meningkatkan kualitas pelayanan.
(5) Terselenggaranya kegiatan audit mutu klinis melalui pengukuran dan analis
indeks mutu klinik secara rutin.
A. Target
Kegiatan Pembangunan
Input Dana Rupiah 5.000.000.000 4.542.528.000 91
Instalasi Pengolahan
limbah rumah sakit dari Output
Unit 1 1 100
Dana APBD Kabupaten Terbangunnya
Banyumas Instalasi Pengolahan
limbah RSUD
Banyumas
Outcome
Meningkatnya
Kualitas Pengolahan Prosen 80 80 100
Air Limbah RSUD
Banyumas
Input Dana Rupiah 2.000.000.000,- 1.991.972.983 99,98%
Kegiatan Pengadaan Output
Alat Kesehatan RSUD Tersedianya
Banyumas dari Dana Peralatan
APBD Kabupaten Kedokteran/
Banyumas Kesehatan berupa :
Output :
Terselenggaranya
kegiatan Pelatihan
Sub Kegiatan Internal/Eksternal,
Peningkatan Sumber Workshop, Seminar, Kegiatan 7 7 100
Daya Aparatur dan
Peningkatan Mutu Tugas Belajar S1,
S2, S3, Akreditasi
dan Peningkatan
Mutu RS
Outcome :
Meningkatnya
kompetensi SDA dan
Mutu Rumah Sakit prosen 80 80 100
sesuai Standar
Rumah Sakit Kelas B
Pendidikan
RSUD Banyumas merupakan asset Pemerintah Daerah Banyumas yang terus berkembang
secara bermakna dari tahun ke tahun. diperlukan langkah – langkah yang cerdas untuk
mewujudkan RSUD Banyumas sebagai unit pelayanan publik yang mengedepankan pelayanan
kepada masyarakat tetapi konsisten sebagai Badan Layanan Umum yang efisien, efektif, dan
produktif dalam segala hal terutama dalam hal pelayanan dan keuangan.
Profil RSUD Banyumas Tahun 2018 ini belumlah sempurna dalam menggambarkan
kegiatan RSUD Banyumas pada tahun 2018. Namun sebagai BLUD, Profil RSUD Banyumas
tahun 2018 ini sangat bermakna sebagai salah satu pondasi dari Rencana Strategis Bisnis
maupun Rencana Bisnis Anggaran pada tahun berikutnya.
Kami sangat berterima kasih terhadap saran – saran sehingga Profil RSUD Banyumas ini
semakin lengkap dan efektif.