Anda di halaman 1dari 19

Rangkuman FR Penyuluh Kesehatan Masyarakat Tahun 2020

Kesehatan Umum Jabfung Penyuluh Kesehatan Masyarakat


1. UU kriteria rumah sakit 1 soal? 1. Strategi advokasi
Jawab Strategi komunikasi efektif dalam advokasi (10 C):
1) Jelas (clear): pesan yang disampaikan kepada
 UU No. 44 TAHUN 2009  RUMAH SAKIT sasaran harus disusun sedemikian rupa sehingga
 BAB VI JENIS DAN KLASIFIKASI (Bagian Ke-1) jelas, baik isinya maupun bahasa yang digunakan.
 Jenis (Pasal 18) Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan 2) Benar (correct): apa yg disampaikan (pesan) harus
jenis pelayanan dan pengelolaannya. didasarkan kepada kebenaran. Pesan yang benar
 Pasal 19: adalah pesan yang disertai fakta atau data empiris.
(1) Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, 3) Kongkret (concrete): apabila petugas kesehatan
Rumah Sakit dikategorikan dalam: Rumah Sakit dalam advokasi mengajukan usulan program yang
Umum dan Rumah Sakit Khusus. dimintakan dukungan dari para pejabat terkait, maka
(2) Rumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud pada harus dirumuskan dalam bentuk yang kongkrit (bukan
ayat (1) memberikan pelayanan kesehatan pada kira-kira) atau dalam bentuk operasional.
semua bidang dan jenis penyakit. 4) Lengkap (complete): timbulnya kesalahpahaman atau
(3) Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud pada mis komunikasi adalah karena belum lengkapnya
ayat (1) memberikan pelayanan utama pada satu pesan yang disampaikan kepada orang lain.
bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan 5) Ringkas (concise) : pesan komunikasi harus lengkap,
disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, tetapi padat, tidak bertele-tele.
atau kekhususan lainnya. 6) Meyakinkan (convince) : agar komunikasi advokasi
kita di terima oleh para pejabat, maka harus
 Pasal 20: meyakinkan, agar komunikasi advokasi kita diterima
(1) Berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit dapat 7) Kontekstual (contextual): advokasi kesehatan
dibagi menjadi Rumah Sakit Publik dan Rumah hendaknya bersifat kontekstual. Artinya pesan atau
Sakit privat. program yang akan diadvokasi harus diletakkan atau
(2) Rumah Sakit publik sebagaimana dimaksud pada di kaitkan dengan masalah pembangunan daerah
ayat (1) dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah bersangkutan. Pesan-pesan atau program-program
Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. kesehatan apapun harus dikaitkan dengan upaya-
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
(3) Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan pemerintah setempat.
Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan 8) Berani (courage): seorang petugas kesehatan yang
pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan akan melakukan advokasi kepada para pejabat, harus
Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan mempunyai keberanian berargumentasi dan
peraturan perundang-undangan. berdiskusi dengan para pejabat yang bersangkutan.
9) Hati-hati (contious): meskipun berani, tetapi harus
 Pasal 21 hati-hati dan tidak boleh keluar dari etika
(1) Rumah Sakit privat sebagaimana dimaksud dalam berkomunikasi dengan para pejabat, hindari sikap
Pasal 20 ayat (1) dikelola oleh badan hukum "menggurui" para pejabat yang bersangkutan.
dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan 10)Sopan (courteous): disamping hati-hati, advokator
Terbatas atau Persero. harus bersikap sopan, baik sopan dalam tutur kata
maupun penampilan fisik, termasuk cara
 BAB VI KLASIFIKASI (Bagian Ke-2) berpakaian.
 Pasal 24
(1) Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan
kesehatan secara berjenjang dan fungsi rujukan, 2. Negosiasi
rumah sakit umum dan rumah sakit khusus  Negosiasi merupakan metode advokasi yang bertujuan untuk
diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan menghasilkan kesepakatan.
kemampuan pelayanan Rumah Sakit.  Seorang negosiator harus dalam keadaan “SHAPE” yaitu
(2) Klasifikasi Rumah Sakit umum sebagaimana sincere/sensitive(tulus/peka), honest/humoris (jujur/humoris),
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas : attentive/articuler (menarik,pandai bicara), profi cient
a. Rumah Sakit umum kelas A; (pandai/cakap) enthusiastic/empathy (antusias/empati).
b. Rumah Sakit umum kelas B  Tiga faktor kunci negosiasi yaitu mau mendengarkan,
c. Rumah Sakit umum kelas C; mengamati dan menyampaikan.
d. Rumah Sakit umum kelas D.
(3) Klasifikasi Rumah Sakit khusus sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Rumah Sakit khusus kelas A;
b. Rumah Sakit khusus kelas B;
c. Rumah Sakit khusus kelas C. Harry A. Mills memperkenalkan teknik melakukan negosiasi
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi dengan 7 langkah yang mengacu pada prinsip negosiasi yaitu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan seni untuk menang, yaitu:
Peraturan Menteri. a. Alternatif
Adalah menyampaikan berbagai jenis program kerja kesehatan
 Pasal 25 yang mempunyai keuntungan bagi berbagai pihak terkait.
(1) Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib memiliki b. Kepentingan
izin. Kepentingan bukanlah mengangkat kepentingan satu pihak,
(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari melainkan kepentingan semua pihak yang terlibat.
izin mendirikan dan izin operasional. c. Opsi
(3) Izin mendirikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Adalah kisaran upaya dimana semua pihak dapat mencapai
diberikan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan kesepakatan. Opsi yang baik apabila dapat menguntungkan
dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun. semua pihak
(4) Izin operasional sebagaimana dimaksud pada ayat d. Legitimasi
(2) diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Semua pihak dalam negosiasi ingin diperlakukan secara adil.
dapat diperpanjang kembali selama memenuhi Mengukur keadilan dengan menggunakan beberapa kriteria
persyaratan. atau standar, misalnya: peraturan, instruksi , dll
e. Komunikasi
2. UU No. 36 TAHUN 2009  KESEHATAN Komunikasi yang baik dalam kegiatan advokasi merupakan
 Pasal 2 penyampaian landasan fakta serta value yang dapat
Asas Pembangunan Kesehatan (Perikemanusian, membangun pemahaman, kesadaran, ketertarikan, kepedulian
Keseimbangan, Manfaat, Perlindungan, Penghormatan) untuk memberikan dukungan/tindakan nyata terhadap upaya
 Pasal 3 peningkatan status kesehatan di masyarakat.
Tujuan pembangunan kesehatan Terwujudnya f. Hubungan
Derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya Dalam melakukan negosiasi terlebih dahulu harus membangun
 Pasal 5 (2) hubungan kerja atau hubungan antar manusia yang erat
Setiap Orang berhak untuk mendapatkan pelayanan dengan berbagai pihak terkait, karena hal ini dapat
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau memperlancar proses negosiasi tersebut.
 Pasal 10 g. Komitmen
Wajib menghormati orang dalam upaya memperoleh Komitmen adalah pernyataan lisan atau tulisan mengenai apa
lingkungan yang sehat (fisik, biologi, sosial) yang akan atau tidak boleh dilakukan oleh berbagai pihak
 Pasal 24 yang terlibat.
Tentang Kode Etik dan Standar Profesi
 Pasal 56 dan 57 (Perlindungan Pasien)
3. Kelebihan dan Kekurangan Media
Terkait dengan Perlindundangan Pasien tentang hak
menerima/menolak tindakan pertolongan a. Media Cetak
 Pasal 57 Kelebihan :
Hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya 1) Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan
 Pasal 66 (Transplantasi sel) menyimpannya atau menglipingnya.
 Pasal 75 dan 76 (Aborsi) 2) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-
 Pasal 115 (KTR) benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih
 Pasal 162 (Kesling) mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih
spesifik tentang isi tulisan.
3. (PASAL 21-29)  TENAGA KESEHATAN
Kekurangan :
4. UU nakes 1 soal 1) Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang
 UU No. 36 TAHUN 2014  TENAGA KESEHATAN terlambat karena media cetak tidak dapat
menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada
 Pasal 8:
masyarakat dan harus menunggu turun cetak.
Tenaga di bidang kesehatan terdiri atas:
Media cetak sering kali hanya memuat berita yang
a. Tenaga Kesehatan; dan
telah disebarluaskan oleh media lainnya.
b. Asisten Tenaga Kesehatan.
2) Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa
tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.
 Pasal 9
3) Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat
(1) Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
memberikan visual berupa gambar yang mewakili
Pasal 8 huruf a harus memiliki kualifikasi minimum
keseluruhan isi berita.
Diploma Tiga, kecuali tenaga medis.
4) Produksi, biaya produksi yang cukup mahal
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kualifikasi minimum
karena media cetak harus mencetak dan
Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada
mengirimkannya sebelum dapat dinikmati
ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
masyarakat.
 Pasal 10 Pesan dalam Media Cetak
(1) Asisten Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke
dalam Pasal 8 huruf b harus memiliki kualifikasi dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk
minimum pendidikan menengah di bidang khalayak sasaran. Pesan dalam suatu media harus
kesehatan. efektif dan kreatif, untuk itu pesan harus memenuhi
(2) Asisten Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud hal-hal sebagai berikut (7C):
pada ayat (1) hanya dapat bekerja di bawah
supervise Tenaga Kesehatan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Asisten Tenaga 1) Command attention
Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri. Kembangkan suatu ide atau pesan pokok yang
merefleksikan strategi desain suatu pesan. Bila
 Pasal 11 terlalu banyak ide, hal tersebut akan
(1) Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam: membingungkan khayalayak sasaran dan mereka
a. tenaga medis; akan mudah melupakan pesan tersebut.
b. tenaga psikologi klinis; 2) Clarify the massage
c. tenaga keperawatan; Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas.
d. tenaga kebidanan; Pesan yang effektif harus memberikan informasi
e. tenaga kefarmasian; yang relevan dan baru bagi khalayak sasaran. Kalau
f. tenaga kesehatan masyarakat; pesan dalam media diremehkan oleh sasaran,
g. tenaga kesehatan lingkungan; secara otomatis pesan tersebut gagal.
h. tenaga gizi; 3) Create trust
i. tenaga keterapian fisik; Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan
j. tenaga keteknisian medis; terjangkau. Katakanlah masyarakat percaya cuci
k. tenaga teknik biomedika; tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare,
l. tenaga kesehatan tradisional; dan dan untuk itu harus dibarengai bahwa harga sabun
m. tenaga kesehatan lain. terjangkau dan mudah didapat didekat tempat
tinggalnya.
(2) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam 4) Communicate a benefit
kelompok tenaga medis sebagaimana dimaksud Hasil pesan diharapkan akan memberikan
pada ayat (1) huruf a terdiri atas dokter, dokter keuntungan. Khalayak sasaran termotivasi
gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis. membuat jamban misalnya, karena mereka akan
(7) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam memperoleh keuntungan dimana anaknya tidak
kelompok tenaga kesehatan masyarakat akan terkena penyakit diare misalnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri 5) Consistency
atas epidemiolog kesehatan, tenaga promosi Pesan harus konsisten, artinya bahwa sampaikan
kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing satu pesan utama dimedia apapaun secara
kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan berulang, misal di poster, stiker, dll, tetapi maknanya
kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, akan tetap sama.
serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga. 6) Cater to the heart and head
Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh
 Pasal 66 – 67 akal dan rasa. Komunikasi yang effektif tidak hanya
Tentang: Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, sekedar member alas an teknis semata, tetapi juga
dan Standar Prosedur Operasional harus menyentuh nilai-nilai emosi dan
membangkitkan kebutuhan nyata.

5. Visi misi kemenkes (2015-2019)? 7) Call to action


Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong
VISI khlayak sasaran untuk bertindak sesuatu. “Ayo,
Visi misi Kementerian Kesehatan mengikuti visi misi buang air bedsar di jamban agar anak tetap sehat”
Presiden Republik Indonesia yaitu Terwujudnya Indonesia adalah contoh ungkapan yangmemotivasi kearah
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian suatu tindakan.
Berlandaskan Gotong-royong. Visi tersebut diwujudkan
dengan 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu:
b. Media Elektronik
1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga Kelebihan :
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi 1) Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong
dengan mengamankan sumber daya maritim dan cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara luas.
kepulauan. 2) Ada audio visual, media elektronik mempunyai
2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan audio visual yang memudahkan para audiensnya
demokratis berlandaskan negara hukum. untuk memahami berita.(khusus televisi)
3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta 3) Terjangkau luas, media elektronik menjangkau
memperkuat jati diri sebagai negara maritim. masyarakat secara luas.
4) Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera. Kekurangan :
5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 1) Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak
6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.
mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan
nasional, serta c. Media Online
7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam Kelebihan:
kebudayaan. 1) Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat
cepat dalam menyampaikan beritanya.
NILAI-NILAI 2) Audio Visual, media online juga mempunyai audio
visual dengan melakukan streaming.
Pro Rakyat 3) Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses
dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan Kekurangan :
rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan
Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi berita yang dimuat di media online biasanya tidak
setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa seakurat media lainnya.
membedakan suku, golongan, agama dan status sosial
ekonomi. 4. Pengertian pesan menurut ahli
a. Pesan (message) terdiri atas dua aspek, yaitu isi
Inklusif pesan (the content of message) dan
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan lambang/symbol untuk mengekspresikannya.
semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak Lambang utama pada komunikasi umumnya adalah
mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan bahasa karena bahasa dapat mengungkapkan pikiran
saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat dan perasaan, fakta dan opini, hal yang konkret dan
harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, abstrak, pengalaman yang sudah lalu dan yang akan
organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha, datang, dan sebagainya. Menurut ahli (Suryanto,2015).
masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
b. Pesan adalah gagasan, perasaan, atau pemikiran
Responsif yang akan di-encode oleh pengirim atau di-decode
oleh penerima (Liliweri,2011).
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi c. Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk
permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial membuatnya konkret agar dapat dikirim dan diterima
budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi oleh komunikan, manusia dengan akal budinya
dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang menciptakan sejumlah lambang komunikasi berupa
berbeda-beda, sehingga diperlukan penangnganan yang suara, mimik, gerak – gerik, bahas lisan, dan bahasa
berbeda pula. tulisan Menurut ahli (Cangara, 2006)
d. Pesan adalah produk fikitif yang nyata dan dihasilkan
Efektif oleh encoder/sumber (Abdul Hanafi)
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna
sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien. yang disampaikan oleh  komunikator. Pesan dapat
berupa gagasan, pendapat, dan sebagainya yang
Bersih sudah dituangkan dalam suatu bentuk dan melalui
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas lambang komunikasi diteruskan kepada  orang lain atau
dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan komunikan.
akuntabel.
5. Pemberdayaan masyarakat
Metode dalam upaya pemberdayaan masyarakat
4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)? bidang kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi serta
Jenis-jenis kontrasepsi: potensi yang dimiliki:
a. Kotrasepsi jangka pendek: a. Metode Rapid Rural Appraisal (RRA) atau penilaian desa
1) Kondom secara partisipatif
2) Pil KB (hormonal) Merupakan teknik penilaian yang relatif terbuka, cepat dan
3) Suntik KB (hormonal) bersih disbanding dengan teknik kunjungan singkat sebagai
b. Kontrasepsi jangka panjang: sebuah metode penilaian.
1) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) IUD
2) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) Implan
RRA menggabungkan beberapa teknik yang terdiri dari:
3) Tubektomi (pada perempuan)
1) review atau telaah data sekunder, termasuk peta wilayah
4) Vasektomi (pada laki-laki)
dan pengamatan lapangan,
2) observasi lapangan secara langsung,
5. Arah pembangunan kesehatan?
3) wawancara dengan informan kunci dan lokakarya, dan
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah
pembuatan diagram/grafi k,
Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan
4) studi kasus, sejarah lokal dan biografi ,
derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui
5) pembuatan kuesioner sederhana dan singkat, serta
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
6) pembuatan laporan lapangan secara cepat.
yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemeratan pelayanan kesehatan.
b. Metode Participatory Rapid Appraisal (PRA)
6. Nawacita presiden (2015-2019)? Merupakan metode pengkajian pemberdayaan masyarakat
desa yang lebih banyak melibatkan pihak dalam yang
NAWACITA terdiri dari pihak stakeholder (pemangku
Kementerian Kesehatan berperan serta dalam kepentingan kegiatan) dengan difasilitasi pihak luar yang
meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui agenda berfungsi sebagai narasumber atau fasilitator. PRA
prioritas Kabinet Kerja atau yang dikenal dengan Nawa Cita, merupakan metode penilaian keadaan secara partisipatif yang
sebagai berikut: dilakukan pada tahapan awal perencanaan kegiatan.
5 kegiatan pokok PRA:
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi 1) penjajakan/pengenalan kebutuhan,
segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada 2) perencanaan kegiatan,
seluruh warga Negara. 3) pelaksanaan/ pengorganisasian kegiatan,
2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun 4) pemantauan kegiatan dan
tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis 5) evaluasi
dan terpercaya. langkah-langkah metode PRA meliputi :
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan 1) Penelusuran sejarah desa
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka 2) Pembuatan bagan kecenderungan dan perubahan
negara kesatuan. 3) Penyusunan kalender musim dan profil perubahan
4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi 4) Analisis pola penggunaan waktu (jadwal sehari-hari)
sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, 5) Observasi langsung terhadap dinamika social
bermartabat dan terpercaya. 6) Transect (penelusuran desa) dan pembuatan gambar
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. lingkungan
6) Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di 7) (pemetaan prasarana, bangunan, ruangan, sumberdaya
pasar Internasional. alam dan lokasi)
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan 8) Pembuatan diagram kajian lembaga desa
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi 9) Pembuatan bagan alur input-output
domestik. 10) Bagan hubungan antar pihak (diagram venn)
8) Melakukan revolusi karakter bangsa. 11) Mengkaji mata pencaharian masyarakat
9) Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi 12) Membuat matrik dan peringkat permasalahan yang
sosial Indonesia. dihadapi dan
13) ditemukan masyarakat
7. Narkoba (dlm dunia pendidikan, program pencegahan 14) Wawancara semi-terstruktur atau diskusi kelompok terarah
penggunaan narkotika. Saya pilih penambahan 15) Analisis pola keputusan
kurikulum tentang bahaya narkoba)?: 16) Studi kasus atau cerita tentang kehidupan, peta mobilisasi
masyarakat.
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 17) Pengurutan potensi atau kekayaan
Metode pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan 18) Pengorganisasian masalah
narkoba yang paling efektif dan mendasar adalah metode
promotif dan preventif. Upaya yang paling praktis dan c. Metode Participatory Learning and Action (PLA)
nyata adalah represif dan upaya yang manusiawi adalah Metode PLA merupakan penyempurnaan dari metode
kuratif serta rehabilitatif. “learning by doing”.
a. Promotif Persyaratan dasar PLA adalah:
Program promotif ini kerap disebut juga sebagai 1) adanya kemauan dan komitmen untuk mendengarkan,
program preemtif atau program pembinaan. Pada menghormati dan beradaptasi,
program ini yang menjadi sasaran pembinaanya adalah 2) tersedia banyak waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan
para anggota masyarakat yang belum memakai atau atau pelatihan,
bahkan belum mengenal narkoba sama sekali. Prinsip 3) komunitas telah didampingi oleh organisasi yang paham
yang dijalani oleh program ini adalah dengan dengan keadaan masyarakat, dan
meningkatkan peranan dan kegitanan masyarakat agar 4) perlu dibangun suasana/komunikasi yang mendorong
kelompok ini menjadi lebih sejahtera secara nyata masyarakat memiliki kepercayaan pada pihak luar
sehingga mereka sama sekali tidak akan pernah berpikir (fasilitator).
untuk memperoleh kebahagiaan dengan cara Adapun proses PLA terdiri dari :
menggunakan narkoba. Bentuk program yang ditawrkan 1) pertukaran ide yang adil dan terbuka antara masyarakat
antara lain pelatihan, dialog interaktif dan lainnya pada dan organisasi/fasilitator,
kelompok belajar, kelompok olah raga, seni budaya, 2) diawali dengan pelatihan/orientasi untuk staf
atau kelompok usaha. Pelaku program yang sebenarnya organisasi/fasilitator mengenai fi lisofi dan metode PLA,
paling tepat adalah lembaga-lembaga masyarakat yang 3) sekurangnya ada 2 hari bekerja bersama masyarakat, lebih
difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah. baik lagi dapat tinggal/hidup bersama masyarakat,
b. Preventif 4) perlu ada dukungan lanjutan dalam melakukan tindakan
Program preventif ini disebut juga sebagai program masyarakat dari pihak pemerintah desa, dsb
pencegahan dimana program ini ditujukan kepada d. Participatory Assessment and Planning (PAP)
masyarakat sehat yang sama sekali belum pernah PAP sejalan bahkan serupa dengan metode PRA.
mengenal narkoba agar mereka mengetahui tentang Metode PAP terdiri atas 4 langkah yaitu :
seluk beluk narkoba sehingga mereka menjadi tidak 1) Menemukan masalah
tertarik untuk menyalahgunakannya. Bentuk dan agenda 2) Menemu Kenali Potensi
3) Menganalisis masalah dan potensi
kegiatan dalam program preventif ini: 4) Memilih solusi pemecahan masalah
1) Kampanye anti penyalahgunaan narkoba .
2) Penyuluhan seluk beluk narkoba e. Participatory Hygiene and Sanitation Transformation
3) Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya (PHAST)
4) Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan PHAST merupakan metode pembelajaran partisipatif dalam
c. Kuratif membangun kemampuan swadaya masyarakat untuk
Program ini juga dikenal dengan program pengobatan memecahkan masalah masyarakat.
dimana program ini ditujukan kepada para peakai Tujuan PHAST adalah untuk memberdayakan masyarakat
narkoba.Tujuan dari program ini adalah mebantu dalam mengelola air dan mengendalikan penyakit yang
mengobati ketergantungan dan menyembuhkan berhubungan dengan sanitasi melalui peningkatan kesadaran
penyakit sebagai akibat dari pemakaian narkoba, terhadap kesehatan serta perbaikan dan perilaku.
sekaligus menghentikan peakaian narkoba.
d. Rehabilitatif
f. Communication for Behaviour Impact (COMBI)
Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan COMBI merupakan mobilisasi yang diarahkan pada
kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada penggerakan tugas semua masyarakat dan perorangan yang
penderita narkoba yang telah lama menjalani program mempengaruhi tindakan tepat secara perorangan dan keluarga.
kuratif. Tujuannya agar ia tidak memakai dan bisa bebas COMBI merupakan proses dengan strategi campuran
dari penyakit yang ikut menggerogotinya karena bekas berbagai intervensi komunikasi yang dimaksudkan untuk
pemakaian narkoba. mengikut sertakan perorangan dan keluarga dalam
mempertimbangkan perilaku-perilaku sehat yang
direkomendasikan dan untuk mendorong penerimaan danp
emeliharaan perilaku.
langkah-langkah kunci dalam merancang rencana COMBI:
e. Represif 1) mengidentifikasi tujuan yang berhubungan dengan
perilaku,
Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak 2) analisis situasi pasar,
para produsen, bandar, pengedar dan pemakai narkoba 3) strategi komunikasi dan campuran,
secara hukum. 4) implementasi, pemantauan dan penilaian, serta anggaran.
8. Imunisasi yg harus dipakai bersamaan dan yg bisa
dipakai bersamaan ?
6. Diskusi kelompok
Diskusi Kelompok Terarah (DKT)
 Diskusi kelompok terarah adalah diskusi antar kader
keluarga dari masing-masing keluarga untuk mengenali,
menetapkan dan memecahkan masalah yang ada
dalamkeluarga. Jumlah peserta dalam setaip kelompok
DKT antara 8-10 orang. Diskusi sebaiknya berlangsung
tidak lebih dari 2 jam.
 Tahapannya: Pembukaan-isi diskusi-penutupan
 Kekuatannya adalah mendapat pemikiran yang lebih
luas dalam pemecahan masalah, keputusan yang
dicapai lebih efektif, serta hubungan kerjasama lebih
terbina.
 Kelemahannya adalah sering didominasi oleh
seseorang dalam kelompok, pembicaraan sering
meluas dan proses pencatatan dan analisa tidak
mudah.

7. Pengertian observasi menurut ahli


Pengertian observasi / pengamatan artinya adalah suatu proses
yang dilakukan oleh seseorang untuk memahami keadaan orang
lain sehingga diperoleh informasi tentang keadaan orang itu yang
sesungguhnya.
Mohon tambahan dan koreksi!

8. Stategi komunikasi

9. Kemitraan
Kemitraan adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk mencapai tujuan bersama, dimana masingmasing
pihak memiliki hak dan tanggung jawab sesuai dengan
kesepakatan.
9. Fungsi Puskesmas?
Puskesmas memiliki fungsi (Permenkes 43 Th. 2019):
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya. 10. Media promkes (ini paling banyak masuk)

11. KIE
10. Tujuan kecematan sehat ? 12. Media audio
(Permenkes 43 Th. 2019): Pengertian Program Audio
Pasal 2 ayat (2) : Kecamatan sehat dilaksanakan untuk Program audio yang akan dibicarakan meliputi program
mencapai kabupaten/kota sehat. audio dan program kaset suara. Kedua jenis program
tersebut pada dasarnya sama. Bedanya adalah bahwa
Ciri-ciri kecamatan sehat: program radio itu dipancarkan melalui stasiun
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, pemancar radio, karena itu dapat didengarkan oleh orang
kemauan, dan kemampuan hidup sehat; banyak yang memiliki atau yang dapat mendengarkan
b. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu; siaran radio. Program suara tidak disiarkan melalui
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan stasiun pemancar radio. Program ini didengarkan melalui
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik alat pemutar kaset dan didengarkan secara perorangan
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. atau bersama-sama dalam kelompok kecil. Dengan
perkataan lain dapat dikatakan bahwa program kaset ini
11. Tujuan umum KB utk bangsa indonesia dari sudut penggunaanya lebih luwes.
pandang demografi (UU No 52 tahun 2009) Karena dipancarluaskan maka radio sering disebut
media massa. Sedangkan program audio bisa diputar
a. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur melalui alat putar pada pertemuan kelompok, dll.
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, Kelemahan Radio
dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk 1) Komunikasi melalui radio diucapkan hanya selintas.
mewujudkan keluarga yang berkualitas. 2) Komunikasi radio pada umumnya bersifat satu arah
3) Siaran radio hanya bisa didengar saja. Sifat radio
b. Pasal 4 Tujuan KB: yang hanya bisa didengar saja merupakan kelemahan.
(1) Perkembangan kependudukan bertujuan untuk Kelemahan ini justru menjadikan radio suatu media
mewujudkan keserasian, keselarasan, dan yang khas, dan pada kekhasannya inilah radio menjadi
keseimbangan antara kuantitas, kualitas, dan kuat. Dalam program pendidikan, program radio cocok
persebaran penduduk dengan lingkungan hidup. untuk pembelajaran bahasa, musik, atau apresiasi
(2) Pembangunan keluarga bertujuan untuk seni, dll yang tidak menuntut adanya visualisasi.
meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul
rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan Kekuatan Radio
yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan 1) penyampaian pesan radio relatif cepat, bersifat
lahir dan kebahagiaan batin. personal, mampu menciptakan daya
12. UKBM (Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) imajinasi,sederhana, mudah dan murah, serta
Jenis UKBM: jangkauannya luas.
a. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). 2) Pesan yang disampaikan melalui ucapan suara penyiar
Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memberikan nuansa yang sangat alami dan akrab bagi
memasyarakatkan saat ini. Gerakan Posyandu ini telah pendengarnya.
berkembang dengan pesat secara nasional sejak dari 3) Radio juga praktis dan mudah dipindah-pindah atau
tahun 1982. dibawa kemanamana, sehingga radio sering menjadi
b. Pondok Bersalin Desa (Polindes). teman dalam berpergian.
Pondok Bersalin Desa (Polindes) merupakan salah satu 4) Radio juga bersifat sederhana. Bahwa produksi
peran serta masyarakat dalam menyediakan tempat rekaman radio dapat dikatakan relatif murah, karena
pertolongan persalinan pelayanan dan kesehatan ibu dan tidak memerlukan peralatan sebanyak rekaman televisi
kesehatan anak lainnya. atau film.
Kegiatan di Pondok Bersalin Desa antara lain :
1) Melakukan pemeriksaan (Ibu hamil, ibu nifas, ibu Kekuatan Program Audio
menyusui, bayi dan balita). Kelebihan-kelebihan tersebut diakibatkan oleh sifat
2) Memberikan pertolongan persalinan normal yang bersih program audio, yaitu pemanfaatan program audio dapat
dan aman. dikontrol sepenuhnya oleh pemakai (user)
3) Memberikan pelayanan KB.
4) Memberikan imunisasi. .
5) Penyuluhan kesehatan masyarakat terutama kesehatan 13. Metode kelompok kecil (buzz grup)
ibu dan anak. Mohoon bantuan..!
6) Pelatihan dan pembinaan kepada kader dan
masyarakat.
c. Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD). 14. Pelajari kelebihan sm kekurangan metode penyuluhan
Pos Obat Desa merupakan perwujudan peran serta
masyarakat dalam pengobatan sederhana terutama
penyakit yang sering terjadi pada masyarakat setempat
(Penyakit rakyat/penyakit endemik).
d. Pos Gizi (Pos Timbang).
Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya
beli masyarakat termasuk kebutuhan pangan. Hal ini
menyebabkan penurunan kecukupan gizi masyarakat yang
selanjutnya dapat menurunkan status gizi.
Dengan sasaran kegiatan yakni :
1) Bayi umur 6 – 11 bulan terutama mereka dari keluarga
miskin.
2) Anak umur 12 – 23 bulan terutama mereka dari keluarga
miskin.
3) Anak umur 24 – 59 bulan terutama mereka dari keluarga
miskin.
4) Seluruh ibu hamil dan ibu nifas terutama yang menderita
kurang gizi.
5) Perlu ditekankan bahwa untuk kegiatan pada Pos Gizi
ini apabila setelah diberikan PMT anak masih menderita
Kekurangan Energi Protein (KEP) maka, makanan
tambahan terus dilanjutkan sampai anak pulih dan
segera diperiksakan ke Puskesmas (dirujuk).
e. Pos KB Desa (RW).
Sejak periode sebelum reformasi upaya keluarga
berencana telah berkembang secara nasional hingga
ketingkat pedesaan. Sejak itu untuk menjamin kelancaran
program berupa peningkatan jumlah akseptor baru dan
akseptor aktif, ditingkat desa telah dikembangkan Pos KB
Desa (PKBD) yang biasanya dijalankan oleh kader KB
atau petugas KB ditingkat kecamatan.
f. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
Lingkup kegiatan oleh Poskestren adalah takjauh berbeda
dengan Pos Obat Desa namun pos ini khusus ditujukan
bagi para santri dan atau masyarakat disekitar pesantren
yang seperti diketahui cukup menjamur di lingkungan
perkotaan maupun pedesaan.
g. Saka Bakti Husada (SBH).
SBH adalah wadah pengembang minat, pengetahuan dan
ketrampilan dibidang kesehatan bagi generasi muda
khususnya anggota Gerakan Pramuka untuk membaktikan
dirinya kepada masyarakat dilingkungan sekitar.
Sasarannya adalah para peserta didik antara lain:
Pramuka Penegak dan Pandega, Pramuka Penggalang
berusia 14-15 tahun dengan syarat khusus memiliki minat
terhadap kesehatan. Dan anggota dewasa, yakni Pamong
Saka, Instruktur Saka serta Pimpinan saka.
h. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).
Pos UKK adalah wadah dari serangkaian upaya
pemeliharaan kesehatan pekerja yang diselenggarakan
oleh masyarakat pekerja yang memiliki jenis kegiatan
usaha yang sama dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Kegiatannya antara lain memberikan penyuluhan
kesehatan, melakukan pemeriksaan secara berkala,
memberikan pelayanan kesehatan dasar, serta menjalin
kemitraan.
i. Kelompok Masyarakat Pemakai Air (Pokmair).
Pokmair adalah sekelompok masyarakat yang peduli
terhadap kesehatan lingkungan terutama dalam
penggunaan air bersih serta pengelolaan sampah dan
limbah rumah tangga melalui pendekatan pemberdayaan
masyarakat dengan melibatkan seluruh warga.
j. Karang Taruna Husada.
Karang Taruna Husada adalah wadah kegiatan remaja dan
pemuda di tingkat RW yang besar perannya pada
pembinaan remaja dan pemuda dalam menyalurkan
aspirasi dan kreasinya.
k. Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan pemerintah
terdepan yang memberikan pelayanan langsung kepada
masyarakat. Sejalan dengan upaya pemerataan pelayan
kesehatan diwilayah terpencil dan sukar dijangkau telah
dikembangkan pelayanan melalui Puskesmas Keliling.
Upaya pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
dalam kaitan ini dipandang selaku tempat rujukan bagi
jenis pelayanan dibawahnya yakni berbagai jenis UKBM
sebagaimana tertera diatas.

13. Urutan Meja di Posyandu:

- Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui


- Meja 2 Penimbangan balita
- Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan
- Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita,
ibu hamil dan ibu menyusui
- Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok
oralit

14. Tingkatan Posyandu


I. Pratama (Merah)
- Belum mantap, kegiatan tidak rutin dan kader
terbatas
- Intervensinya: Pelatihan kader ulang
II. Madya (Kuning)
- Kegiatan sudah > 8 kali /tahun, kader ≥5 org
- Cakupan (KB, KIA, Gizi & Imunisasi) < 50%
III. Purnama (Hijau)
IV. Mandiri (Biru)

15. SDGs
16. Perpres 12 th 2013: tentang Jaminan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai