disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui
gramatikal. Secara garis besar kelas kata yang telah diklasikasikan tersebut terbagi
Jiritsugo adalah kelompok kelas kata yang bisa berdiri sendiri dan
membentuk kalimat. Ada pula yang bisa membentuk kalimat tanpa bantuan kata
lain dan bisa dimengerti maknanya. Misalnya kalimat: doko iku. Tanpa
yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain untuk membentuk kalimat.
Kata-kata ini harus mengikuti kata lain yang bisa berdiri sendiri untuk membentuk
kalimat, kemudian barulah jelas maknanya. Kelas kata yang termasuk ke dalam
Contoh :
私はあしたパソコンをかう。
4
Dalam kalimat tersebut ada enam kata, watashi, wa, ashita, pasokon, o,
dan kau. Namun hanya ada empat bagian kalimat, yakni watashi wa, ashita,
pasokon o, dan kau. Kata wa dan o tidak bisa menjadi bagian kalimat bila tidak
mengikuti kata lain. Juga tidak bisa menunjukkan makna bila tidak mengikuti kata
watashi dan pasokon. Inilah yang dimaksud dengan fuzokugo. Sedangkan watashi,
Istilah joshi ditulis dengan dua buah kanji; pertama yang dibaca jo dapat
dibaca juga tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau menolong, sedangkan
kedua yang dibaca shi memiliki makna yang sama dengan istilah kotoba yang
berarti kata, perkataan, atau bahasa. Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang
menerjemahkan joshi dengan istilah kata bantu. Penerjemahan seperti ini tidak
dengan isitilah postposisi. Pemakaian istilah postposisi ini berdasarkan pada letak
joshi pada kalimat yang selalu menempati posisi (di belakang) setelah kata yang
lain.
contoh :
私は昨日友達とジャカルタへ行きました。
Contoh di atas terdiri dari lima bunsetsu yakni watashi wa, kinou,
mengandung joshi yakni watashi wa, tomodachi to, dan jakaruta e. Joshi wa
5
menempati posisi setelah nomina tomodachi, dan joshi tidak hanya dipakai setelah
nomina, tapi dapat dipakai juga setelah verba, adjektiva-i, adjektiva-na, atau
setelah joshi yang lainnya. Jadi, pemakaian istilah postposisi sebagai hasil
terjemahan kata joshi pun bisa diterima walaupun pemakaiannya masih jarang bila
Selain dengan istilah kata bantu dan postposisi, ada juga yang
partikel dalam gramatika bahasa Indonesia tidak sama dengan partikel dalam
salah satu jenis kata tugas. Berdasarkan peranananya dalam frasa atau kalimat,
kata tugas dibagi menjadi lima kelompok: (1) preposisi, (2) konjungsi. (3)
interjeksi, (4) artikel, dan (5) partikel (Menurut Sudjianto dalam Departemen
terdapat empat partikel yakni partikel –kah, -lah, -tah, dan –pun (Menurut
partikel-partikel bahasa Jepang ada yang sama dengan preposisi, konjungsi, dan
partikel bahasa Indonesia. Sebagai contoh, partikel ni,de,o dalam bahasa Jepang
6
sepadan dengan konjungsi koordinasi dan dalam bahasa Indonesia. Hal-hal seperti
bahasa Indonesia.
yang mengelompokkan partikel menjadi empat jenis dan ada juga yang
shuujoshi) tersebut. Bahkan selain jenis-jenis partikel tersebut ada satu lagi yang
partikel yang termasuk kakarijoshi seperti wa, mo, dan koso dimasukkan ke dalam
kakujoshi.
7
1. Kakujoshi 格助詞
ialah de, e, ga, kara, ni, no, o, to, ya, dan yori.
Contoh kalimat:
1. 私は台所でご飯を食べる。
2. 生徒会長は教室にいる。
3. 私はりんごとみかんが好きです。
2. Setsuzokujoshi 接続助詞
8
setsuzokujoshi, dan hubungan ini diperjelas dengan keberadaan joshi
keredomo,nagara, node, noni, shi, tari, temo dan to. Di antara salah
arti sambil, sembari, seraya yang dipakai setelah verba untuk menyatakan
dua aktivitas (yang utama) yang ada setelah partikel nagara dilakukan
Contoh kalimat:
1. 音楽を聞きながら、歩いている。
2. 空の星を見ながら、いろいろなことを考えます。
3. ふざけながら、仕事するな。
3. Shuujoshi 終助詞
Partikel zo seperti dalam kalimat ‘iku zo’ dan partikel-partikel na, naa, yo,
tomo, sa, ne, dan sebagainya dalam kelas kata partikel pada gramatika
9
yang digunakan pada akhir kalimat atau akhir bagian kalimat. Fungsinya
Fungsi ini juga dimiliki oleh kelas kata interjeksi, sehingga ada yang
kelompok kata ini adalah partikel ka, kke, ne, na, no, sa, tomo, wa, yo, ze,
dan zo.
Contoh kalimat:
1. トバ湖の景色はすばらしいですね。
2. 教室にだれもいないよ。
3. 二度とそんなことをしてはいけないぞ。
4. Fukujoshi 副助詞
Fukujoshi ialah partikel yang bisa menambah arti dari kata lain yang ada
kata-kata yang ada sebelumnya dengan kata-kata yang ada pada bagian
dake, demo, hodo, ka, kiri, koso, kurai, gurai, made, mo, nado, nomi, sae,
10
shika, wa, dan yara.
Contoh kalimat :
1. 悪いのは私だけじゃありません。
2. 今度こそ失敗しません。
3. 金さえあれば何だってできます。
1. Tidak bisa berdiri sendiri. Joshi harus digabungkan dengan kata lain
2. Tidak berkonjugasi
5. Ada yang mempunyai arti sendiri, tetapi ada juga yang memberi arti pada
kata lain.
11