Anda di halaman 1dari 5

keratolitiknya.

Kompres hangat selama 5-10 menit, tekan kelenjar meibom dan


bersihkan dengan sampo bayi. Diberikan juga antibiotik sistemik, tetrasiklin 2x250
mg atau eritromisin 3x250mg atau sesuaidengan hasil kultur. Pengobatan pada infeksi
virus bersifat simtomatik, antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder. Bila
disebabkan jamur, infeksi superfisial diobati dengan griseofulvin 0,5-1mg gram sehari
dengan dosis tunggal atau dibagi dan diteruskan sampai 1-2minggu setelah gejala
menurun.Bila disebabkan kandida diberikan nistatin topikal 100.000unit/gram. Pada
blefaritis akibat alergi dapat diberikan steroid lokal atau sistemik, namun harus dengan
pemakaian lama.untuk mengurangi gatal, berikan antihistamin.
1. Hidung
Deviasi septum nasi (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-)
2. Gigi dan mulut
Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), stomatitis (-), pucat (-), papil lidah atropi
(-)
3. Leher
Trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-), pembesaran kelenjar getah bening
(-).
4. Thoraks
I: normochest, simetris, pernafasan abdominothorakal, sela iga melebar (-)
P: fremitus sama kanan dan kiri, iktus teraba di 1 jari medial LMCS RIC V
P: sonor, batas jantung dalam batas normal
A: ves +/+, rh -/-, wh -/-, BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
5. Abdomen
I: datar, distensi (-)

Terapi farmakologis yang diberikan:


a. Kompres dengan air hangat 3-4 kali/hari selama 10-15menit/hari
b. Sulfasetamid 10% zalf 3,5 gram No. I
s.3.dd.ung I.os

Pendahuluan

Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada kelopakmerupakan
radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopakbiasanya
melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukanminyak
berlebihan di dalam kelenjar didekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yangdisukai oleh
bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.Biasanya orang sering menganggap
kelelahan pada mata, mata yang berpasir, terasa silaujuga tidak nyaman bila terkena sinar
matahari atau pada saatberada pada lingkungan yangberasap, memberikan gambaran berupa
mata merah dan seperti ada benda asing di dalammata.Blefaritis biasanya dilaporkan sekitar 5%
dari keseluruhan penyakit mata yang ada padarumah sakit (sekitar 2-5% penyakit blefaritis ini
dilaporkan sebagai penyakit penyerta padapenyakit mata). Blefaritis lebih sering muncul pada
usia tua tapi dapat terjadi pada semuaumur.Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi
biasanya berjalan kronis atau menahun.Blefaritis alergi biasanya berasal dari debu, asap, bahan
kimia iritatif, dan bahan kosmetik.Infeksi kelopak mata dapat disebabkan kuman streptococcus
alfa atau beta, pneumococcus,dan pseudomonas. Bentuk blefaritis yang biasanya dikenal adalah
skuamosa, blefaritisulseratif, dan blefaritis angularis.Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak
mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengketdan epiforia. Blefaritis biasanya terjadi kolonisasi
bakteri pada mata. Hal ini mengakibatkaninvasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan,
kerusakan sistem imun atau kerusakan
yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari
tepikelopak mata dapat ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan
fungsikelenjar meibomDalam banyak kasus, kebersihan dan rajin membersihkan kelopak mata
bisa mencegahblefaritis. Termasuk sering keramas dan mencuci muka. Pada beberapa kasus
yangdisebabkan karena bakteri, penggunaan antibiotik dapat digantikan dengan hanya
menjagakebersihan kelopak mata. Pentingnya membersihkan kelopak mata sebelum tidur,
karenaproses infeksi terjadi saat sedang tidur. Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis
dankeratitis. Biasanya blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik
hangat,dankemudian diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul
adalahkonjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis. Blefaritisyang kronis
biasanyasulit disembuhkan, meski membuat tidak nyaman danmenjadikan mata terlihat kotor,
namunblefaritis tidak menyebabkan kerusakan permanen pada organ penglihatan.

Permasalahan
Identitas pasien
Nama : Ny. J
Umur : 49 tahun
Alamat : Tamanwinangun 2/4
Pekerjaan : Penjual nasi kuning
Tanggal periksa : 19 Juni 2020

Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 19 Juni 2020
Keluhan utama:
Pasien datang dengan keluhan kelopak mata kiri bengkak

Riwayat penyakit sekarang:


Pasien mengeluh kelopak mata kiri bengkak sudah 3 hari. Bengkak terjadi secara tiba-tiba.
Pasien bekerja sebagai penjual nasi kuning di pinggir jalan dan mengakui sering terkena paparan
debu. Ukuran bengkak tetap sama sejak dari awal keluhan. Mata ditekan semakin nyeri, sudah
diberi obat warung berupa tetes mata tetapi tidak membaik, keluar sedikit belek berwarna kuning
kehijauan, mata tidak merah, air mata tidak nerocos, pasien merasa pandangan tidak kabur, tidak
melihat pelangi di sekitar lampu, tidak silau saat melihat sinar, tidak melihat pandangan ganda,
tidak ada kerontokan pada bulu mata, mata tidak gatal tidak ada demam, tidak mual muntah,
tidak pusing.
Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat keluhan serupa : 1 tahun yang lalu
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat dirawat di RS : disangkal
Riwayat asma/alergi : disangkal

Riwayat kebiasaan:
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat konsumsi alkohol : disangkal

Riwayat penyakit keluarga:


Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat dirawat di RS : disangkal
Riwayat asma/alergi : disangkal

Riwayat gizi:
Pasien sehari-hari makan dengan nasi sayur tiga kali sehari @ 1 piring dengan lauk bervariasi,
yaitu tahu, tempe, telur dan ayam. Jarang makan buah.

Riwayat sosial ekonomi:


Pasien adalah penjual nasi kuning. Pasien tinggal bersama suaminya. Saat ini, biaya perawatan
pasien menggunakan KIS.

Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 19 Juni 2020
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang, compos mentis
2. Tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80
b. Nadi : 80x/menit, irama regular, isi cukup
c. Napas : 18 x/menit
d. Suhu : 36,7 C
3. Status gizi:
BB : 42 kg TB : 148 cm
BMI = 19,17

4. Kepala
Bulat, simetris, rambut hitam, tersebar merata dan tidak mudah dicabut
5. Mata
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor dengan diameter 3 mm,
refleks cahaya (+/+) normal
6. Telinga
Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-) gangguan fungsi pendengaran (-)
P: tympani
P: supel (-), nyeri tekan (-), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
6. Kelenjar getah bening : tidak membesar
7. Ekstremitas: normal
8. Status oftalmologis:
Visus : ODS 6/6
Pergerakan bola mata : ODS bebas segala arah
Kedudukan bola mata : ODS ortoforia
Silia : ODS madarosis (-), trikiasis (-), distrikiasis (-)
Palpebra superior : oedem -/+, hiperemis -/+, perabaan hangat -/+, nyeri tekan -/+,
secret purulent kuning kehijauan -/+, ulkus -/-, vesikel -/-, skuama -/-, pseudoptosis -/+
Fisura palpebra : menyempit -/+
Palpebra inferior : ODS nyeri tekan (-), hiperemis (-), spasme (-), massa (-)
Konjungtiva palpebra : ODS sekret (-), hiperemis (-), folikel, cobble stone (-), giant papil
(-), udem (-), corpus alienum (-)
Konjungtiva forniks dan bulbi: ODS injeksi konjungtiva (-), injeksi silier (-), sekret (-)
A: bising usus (+) normal
Sklera : ODS ikterik (-), skleretasis (-)
Kornea : ODS jernih, infiltrate (-), ulkus (-), udem (-), neovaskularisasi (-)
COA : ODS jernih, kedalaman cukup
Pupil : ODS bulat, sentral, regular diameter 3mm reflex langsung tidak
langsung +/+ N
Iris : ODS kripte normal, neovaskularisasi (-), sinekia (-), udem (-)
Lensa : ODS kekeruhan (-), bentuk bikonveks
Lapang pandang : ODS baik

Perencanaan dan pemilihan intervensi


1. Diagnosis: Blefaritis anterior OS et causa bakterial
2. Penatalaksaan
Bersihkan dengan garam fisiologis hangat kemudian diberikan antibiotik yang sesuai.Pada
blefaritis sering dilakukan kompres hangat. Pada infeksi ringan, diberi antibiotik lokal sekali
sehari pada kelopak dan kompres basah dengan asam borat. Bila terjadi blefaritis menahun, maka
dilakukan penekanan manual kelenjar meibom untuk mengeluarkan nanah. Pada blefaritis
seborik, kelopak harus dibersihkan dengan kapas lidi hangat, soda bikarbonat, atau nitras argenti
1%. Dapat digunakan salep sulfonamid untuk aksi

Anda mungkin juga menyukai