4045 8476 1 SM PDF
4045 8476 1 SM PDF
ABSTRAK
Tingkatan spiritual dapat meningkat melalui pengalaman spiritual dan aktivitas spiritual yang
dilakukan individu sehari-hari. Individu dengan tingkat spiritualnya tinggi memiliki sikap yang lebih
baik, merasa puas dalam menjalani hidup. Melakukan kegiatan spiritual dapat meningkatkan spiritualitas
pada lansia dengan percaya adanya Tuhan (Liwarti, 2013). Perbedaan lingkungan tempat tinggal pada
lansia menyebabkan adanya perbedaan pada lingkungan fisik, sosial, ekonomi, psikologis, dan
spiritual(Soejono, dkk., 2009). Penelitian ini bertujuan umum untuk perbedaan pengalaman spiritual
sehari-hari pada lansia di panti wreda dan di masyarakat.. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis komparatif untuk 2 kelompok tidak berpasangan
dengan menggunakan uji t independent. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang
signifikan rata-rata pengalaman spiritual sehari-hari pada lansia di panti wreda dengan di
masyarakatdengan nilai p value 0.011. Perawat komunitas perlu memperhatikan lingkungan tempet
tinggal lansia dalam menentukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada lansia
baik di panti wreda maupun di masyarakat.
Perbedaan Pengalaman Spiritual Sehari-Hari Pada Lansia Di Panti Wreda dan Di Masyarakat 65
Rita Hadi W
memiliki teman baru, tetapi terkadang sedih kesalahan (α) 0.05 atau dengan signifikansi
karena tidak memiliki keluarga selain 95 %.
teman di panti. Studi pendahuluan
selanjutnya dilakukan di Panti Wreda HASIL
Yayasan Pelkris, Semarang didapatkan Penelitian untuk mengetahui
jumlah lansia 60 Orang dengan laki – laki pengalaman spiritual sehari-hari pada lansia
10 orang dan wanita 50 orang. Saat merasa di panti wreda dilakukan di dua panti wreda
sedih salah satu lansia berusaha untuk yaitu Harapan Ibu dan Yayasan Pelkris di
menghibur dirinya dengan berkumpul Kota Semarang sedangkan pengalaman
dengan teman – teman. Saat mengalami spiritual sehari-hari pada lansia di
sakit lansia lebih berserah pada Tuhan agar masyarakat dilakukan di desa Montongsari,
diberikan kesehatan. Weleri, Kendal. Data yang diperoleh
dengan cara melakuan penilaian
METODE pengaalaman spiritual sehari-hari dengan
Penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner DSES pada bulan
menggunakan analisis komparatif untuk 2 Desember 2013-Januari 2014. Adapun hasil
kelompok tidak berpasangan. Penelitian ini penelitian akan dijabarkan lebih lanjut.
dilaksanakan dengan cara melakuan
penilaian pengaalaman spiritual sehari-hari A. Pengalaman spiritual sehari-hari
dengan menggunakan kuesioner Dialy Spiritual pada Lansia di panti
Spiritual Experience Scala (DSES) versi 16 wreda
item ditulis oleh Lynn G. Underwood pada
tahun 2006. Kuesioner ini dirancang untuk Tabel 1. Distribusi Frekuensi pengalaman
mengukur tingkat spiritual dan keyakinan spiritual sehari-hari pada lansia
akan spiritualitas dalam kehidupan di panti wreda, Desember 2013-Januari
seseorang (Underwood, 2006).. Populasi 2014 (n = 53)
dalam penelitian ini adalah lansia yang Pengalaman spiritual F %
tinggal di Panti Wreda meliputi lansia yang sehari-hari
tinggal di Panti wreda Harapan Ibu dan Rendah 5 9.4
Panti Wreda Yayasan Pelkris. Sedangkan Sedang 21 39.6
lansia yang tinggal di masyarakat maka Tinggi 27 50.9
populasi berasal dari desa Montongsari, TOTAL 53 100
Weleri, Kendal dengan alasan wilayah
tersebut memiliki karakteristik lingkungan B. Pengalaman spiritual sehari-hari
dan masyarakat yang sama dengan kedua Spiritual pada Lansia di
panti yang telah di pilih. Pemilihan sampel Masyarakat
pada penelitian ini menggunakan metode
non random jenis purposive sampling. Tabel 2. Distribusi frekuensi responden
Penentuan jumlah sampel dengan total berdasarkan pengalaman spiritual sehari-
sampling yaitu seluruh individu yang hari pada lansia di Desa Montongsari
memenuhi Kriteria inklusi yang telah Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal,
ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria Desember 2013-Januari 2014 (n=72).
inklusi adalah: Lansia dengan usia yaitu ≥ Pengalaman spiritual F %
60 tahun, tidak dimensia dan tidak sehari-hari
mengalami gangguan kongnitif, dapat Sedang 20 27,8
diajak berkomunikasi baik secara verbal Tinggi 52 72,2
maupun secara non verbal dan bersedia TOTAL 72 100
menjadi responden. Jenis uji statistik
dengan menggunakan uji t independent
untuk mengetahui perbedaan pengalaman
spiritual sehari-hari pada lansia di panti
wreda dan di masyarakat dengan taraf
Perbedaan Pengalaman Spiritual Sehari-Hari Pada Lansia Di Panti Wreda dan Di Masyarakat 67
Rita Hadi W
lansia di masyarakat khususnya di Desa Erichsen, NB & Büssing, A. (2013).
Montongsari, Kendal juga terdapat Spiritual need of elderly living in
aktivitas-aktivitas spiritual yang rutin residential/nursing homes. Evidence
dilakukan seperti “Tahlil” dan “Berjanji based complementary and alternative
atau Mauludan”. Selain itu mendapat medicine journal.
dukungan dari keluarga dalam melakukan Graha, Cendikia (2009). Perkembangan
kegiatan spiritualnya sesuai dengan agama Spiritual.
yang dianutnya. Hal tersebut sesuai dengan Hamid AY. (2009.).Bunga Rampai Asuhan
penelitian oleh Park dan Roh (2013) yang Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta
menyatakan bahwa lansia yang memiliki : EGC .
sosial support yang baik berhubungan Hidayat A. Aziz Alimul. (2009). Pengantar
dengan pengalaman spiritual sehari-hari Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
karena merasa nyaman dengan keluarga dan Konsep dan Proses Keperawatan.
teman. Jakarta : Salemba Medika.
Kubzansky, M. J. (2006). Gender
KESIMPULAN differences in religious practices,
Pengalaman spiritual sehari-hari pada spiritual experiences and health:
lansia di panti wreda sebagian besar results from the US General Social
memiliki pengalaman spiritual sehari-hari Survey. Sciences and So- cial
tinggi yaitu 27 lansia dari 53 Sciences, 62 (11), 2848-60.
lansia((50.9%). Pengalaman spiritual http://www.ncbi.nlm. nih.gov
sehari-hari pada lansia di masyarakat juga Liwarti L, (2013) . Hubungan pengalaman
sebagian besar memiliki pengalaman spiritual dengan psychological well
spiritual sehari-hari tinggi yaitu 52 lansia being pada penghuni lembaga
dari 72 lansia (72.2%). Perbedaan pemasyarakatan, Jurnal Sains dan
pengalaman spiritual sehari-hari pada lansia Praktik Psikologi, Magister Psikologi
di panti wreda dan di masyarakat dengan UMM, ISSN: 2303-2936 Volume I (1),
nilai significancy yaitu 0,011 (p<0,05) 77 – 88
sehingga pada alpha 5% terdapat Miller, C.A. (2004). Nursing for wellness in
perbedaan bermakna antara pengalaman older adults : Theory and Practice.
spiritual sehari-hari pada lansia di panti (4th Ed.). Philadelphia: Lippincott
wreda dan di masyarakat.Hasil penelitian Wiliams & Wilkins.
ini dapat digunakan data dasar yang dapat Nugroho W. (2008). Keperawatan Gerontik
digunakan oleh perawat komunitas sebagai dan Geriatrik. Jakarta : Buku
acuan dalam menentukan asuhan Kedokteran EGC
keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan Potter P.A, Perry,A.G. Buku Ajar
spiritual pada lansia baik di panti wreda Fundamental Keperawatan : Konsep,
maupun di masyarakat. Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume
1. Edisi . Jakarta : EGC; 2005.
Ucapan terimakasih Park, J & Roh, s. (2013). Daily spiritual
Terimakasih kepada Astu MP mahasiswa experiences, social support, and
PSIK FK UNDIP dan Mashita HT depression among elderly korean
mahasiswa STIKES Kendal yang telah immigrants. Aging and mental health
berpartisipasi dalam proses pengumpulan journal. 102-108
data. Reid-Arndt, S. A., Smit, L. M., Yoon, D. P.,
& Johnstoon, B. (2011). Gender
DAFTAR PUSTAKA differences in spiritual experiences,
Asry Y.(2009). Harmoni Jurnal religious practices, and congregational
Multikultural & Multireligius. Volume support for In dividuals with
VIII, Nomor 29, Januari-Maret . Significant Health Conditions. Journal
Diakses pada tanggal 18 September of Religion, Disability & Health, 15
2014 di http://kemenag.go.id (2), 175-196.
Soejono CH, Probosuseno, Sari NK.
Perbedaan Pengalaman Spiritual Sehari-Hari Pada Lansia Di Panti Wreda dan Di Masyarakat 69
Rita Hadi W