Anda di halaman 1dari 39

BAB III

LAPORAN KEGIATAN DI LAPANGAN

III.1. KAJIAN PROYEK


Perencanaan gedung beladiri ini adalah desain sebuah gedung olahraga yang terpadu
dengan GOR (Gelanggang Olah Raga) dan Wisma Atlet Cibinong dengan konsep bangunan
modern berdasarkan dari material yang digunakan dan konsep pragmatis berdasarkan fungsinya
secara umum sebagai sarana olah raga beladiri.
III.1.1. Siteplan
Siteplan ini, terdiri dari tiga massa bangunan yang saling berkaitan fungsinya satu sama
lain dan hanya melalui satu gerbang utama yang berada pada sisi Jl. Raya Karadenan. Di bagian
belakang site terdapat wisma atlet PPLPD dengan luasan 2768 m2 dan pada bangian kiri terdapat
GOR kab. Cibinong dengan luas 1255 m2. Lalu, pada bagian kanan terdapat bangunan gedung
pelatihan beladiri yang saat ini masih dalam tahap pembangunan dengan luas 765 m2. Total luas
keseluruhan site adalah 4788 m2.
Untuk ruang parkir gedung Pelatihan Beladiri menjadi satu dengan GOR dan Wisma
Atlet PPLPD Cibinong, yang merupakan satu kawasan sarana olahraga milik Pemerintah Daerah
Bogor.

Gambar 3.1. Kawasan PPLPD Kab. Bogor


Sumber google map_searchinginternet. 20/12/2016

III.1.2. Denah
Bangunan tiga lantai ini memiliki denah yang memaksimalkan fungsinya sebagai tempat
pelatihan beladiri. Pada lantai satu terdapat lobby, ruang jacuzzi, kamar mandi, kantor PPLPD,
dan lapangan squash.

Gambar 3.2. Denah Lantai 1 Gedung Pelatihan Beladiri

Pada lantai dua dan tiga terdapat ruang beladiri, kamar mandi, ruang sauna dan ruang
loker.

Gambar 3.3. Denah Lantai 2 Gedung Pelatihan Beladiri

III..1.3. Bentuk
Bentuk bangunan ini merupakan penggabungan dari bentuk persegi dan
setengah lingkaran. Fasade bangunan menggunakan material dinding hebel dan finishing
menggunakan keramik batu alam pada lantai satu dan tiga untuk memberi kesan alami, dan ACP
(Alumunium Composite Panel) pada fasade lantai dua dan tiga.
Gambar 3.4. Tampak Depan Gedung Pelatihan Beladiri
Gambar 3.5. Tampak Samping Kiri Gedung Pelatihan Beladiri

Gambar 3.6. Tampak Samping Kanan Gedung Pelatihan Beladiri

III.2. PENGAMATAN PEKERJAAN YANG SEDANG BERLANGSUNG


Pekerjaan yang sedang berlangsung merupakan pekerjaan yang sedang dikerjakan selama
kami melakukan KKP di proyek ini. Berikut jenis-jenis pekerjaan yang sedang berlangsung :
III.2.1. Pekerjaan Pemasangan dan Finishing Dinding
Spesifikasi Bahan Pek. Pemasangan dan Finishing Dinding
Batu bata ringan Hebel
Semen Portland
Pasir
Air
Sistem Pelaksanaan Pek. Pemasangan dan Finishing Dinding
Pembersihan area kerja
Pembuatan marking sesuai dengan gambar kerja atau shop drawing yang telah disetujui
oleh MK, dengan cara membuat garis yang berpatokan dengan kolom.
Sebelum diplester, dinding hebel harus dibasahi dengan air terlebih dahulu.
Pemasangan benang lot agar pemasangan hebel lurus.
Pemasangan hebel.
Plester dinding hebel dengan adukan. Adukan 1 PC 3 pasir dipakai untuk plesteran rapat
air (trasram toilet dan dinding luar). Adukan 1 PC 5 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding
lainnya. Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.
Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci atau
dipasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar dalam
dinding/berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian atau pemasangan keramik dinding.
Pemasangan dinding hebel harus dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 8-
1lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
Pemasangan kolom praktis jika luasnya lebih besar dari 12 m2. Ukuran kolom 12 cm x12
cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 1mm, begel diameter 6 mm jarak 2cm.
Pemotongan hebel apabila diperlukan untuk menyesuaikan ukuran.
Tidak diperkenankan memasang hebel yang patah dua melebihi dari 2%. Hebel yang
patah lebih dari dua tidak boleh digunakan.
Pemasangan instalasi listrik dengan membobok dinding hebel.
Kemudian setelah pemasangan hebel selesai, Selanjutnya tarik benang kembali untuk
menentukan ketebalan plester.
Setelah itu, membuat kepala plester dan ditunggu selama 1 hari.
Selanjutnya membuat adukan plester.
Setelah itu, pengaplikasian plester. Untuk dinding bata harus menghasilkan dinding
finish setebal 13cm dengan tebal plesteran 2,5 cm dan untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm
dengan tebal plesteran 2,5 cm.
Setelah plester selesai tunggu 3 hari 1 minggu.
Saat plester kering, dilanjutkan dengan membuat adukan aci.
Selanjutnya pengaplikasian acian secara merata.

III.2.2. Pekerjaan Pelapis Lantai dan Dinding


Spesifikasi Bahan Pek. Pelapis Lantai dan Dinding
Lantai homogeneus tile yang digunakan
Ukuran 6cm x 6cm, 10cm x 6cm
Produksi Ex. Indogress atau setara
Warna/type ditentukan kemudian
Kualitas Kelas I
Finishing Permukaan Polished
Bahan Pengisi AM Tile Groute
Bahan Perekat Spesi 1 PC 3 pasir
Lantai keramik tile
Ukuran 3cm x 3cm
Produksi Ex. Roman atau setara
Warna/type ditentukan kemudian
Kualitas Kelas I
Finishing permukaan Polished/unpolished
Bahan pengisi AM tile grout
Dinding homogeneus tile yang digunakan :
Ukuran 3cm x 6cm
Produksi Ex. Indogress Tile atau setara
Warna/type ditentukan kemudian
Kualitas Kelas I
Finishing Permukaan Polished
Bahan Pengisi AM Tile Groute
Bahan Perekat Spesi 1 PC 3 pasir
Dinding keramik tile motif batu alam
Ukuran 3cm x 6cm
Produksi Ex. Roman Interlock atau setara
Warna/type ditentukan kemudian
Kualitas Kelas I
Finishing Permukaan Polished
Bahan Pengisi AM Tile Groute
Syarat Pemasangan Pelapis Homogeneus Tile dan Ceramic Tile
Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor diwajibkan membuat shop drawing mengenai
pola homogeneus tile dan ceramic tile.
Homogeneus tile dan ceramic tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
cacat dan bernoda.
Adukan pasangan atau pengikat dengan adukan campuran 1 PC 3 pasir pasang dan
ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan
ditambah bahan perekat.
Bahan homogeneus tile dan ceramic tile sebelum dipasang harus direndam dalam air
bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
Hasil pemasangan lantai homogeneus tile dan ceramic tile harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan
daerah basah dan teras.
Pola, arah dan awal pemasangan lantai homogeneus tile dan ceramic tile harus sesuai
gambar detail atau sesuai petunjuk perencana. Perhatikan lubang instalasi dan drainase atau bak
kontrol sebelum pekerjaan dimulai.
Jarak antara unit-unit pemasangan homogeneus tile dan ceramic tile atau satu sama lain
(siar-siar), harus sama lebarnya, maksimum 1,5 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan
lurus yang sama lebarnya dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut sikut yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan yang telah
diisyaratkan diatas.
Pemotongan unit-unit homogeneus tile dan ceramic tile harus menggunakan alat
pemotong khusus dari pabrik.
Homogeneus tile yang dan ceramic tile sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
macam noda pada permukaan hingga betul-betul bersih.
Homogeneus tile dan ceramic tile yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban
selama 3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaannya.
Pemasangan Batu Sikat
Bersihkan permukaan dinding dari kotoran debu dan minyak. Dinding atau lantai sudah
harus diplester kasar atau merupakan dinding beton. Jika permukaan sudah diaci atau dicat, maka
permukaan dinding harus diketrik sebanyak mungkin untuk membuat kasar permukaan.
Untuk memasang batu sikat, disarankan untuk merancang bentuk pemasangan batu diatas
lantai sebelum dipasang di dinding.
Adukan pasangan cukup semen PC dan WBM yang dibuat menjadi pasta. Oleskan diatas
batu dengan tebal 0,5 cm 1 cm. tiap 1 m memerlukan 6 kg semen PC dan 0,75 liter WBM.
Tarik garis horizontal dengan benang atau tali atau kapur untuk membantu rapinya
pemasangan.
Jarak antar batu atau nat sebaiknya 8 mm 1mm.
Pemasangan batu sudut (cladding corner) dikerjakan lebih dahulu, baru kemudian bidang
datarnya. Cladding corner memiliki sisi yang pendek ( 1cm) dan sisi panjang ( 3cm). Sebaiknya
batu dipasang berselingan antara batu yang lebar dengan batu yang kecil atau sesuai dengan
bentuk yang sudah direncanakan.
Batu mudah dipotong sesuai dengan rencana bentuk dengan mesin potong keramik.
Sebaiknya jangan menggunakan kapak atau catut karena hasilnya kurang rapi. Mungkin ada batu
yang patah di dalam peti. Batu itu bisa dipergunakan dengan merapikan sisi terluarnya.
Tiap batu dipasang satu per satu dengan adukan perekat yang dianjurkan. Sebaiknya batu
dipasang 1cm di atas permukaan lantai. Tekan batu ke permukaan dinding beberapa saat untuk
memastikan batu sudah menempel dengan sempurna.
Lakukan dengan hati-hati agar adukan tidak mengotori permukaan luar batu. Jika batu
terkena adukan, bersihkan dengan menggunakan sikat nylon.
Setelah pemasangan batu, diamkan sejenak 2 jam sebelum pengisian nat. hal ini untuk
memastikan agar batu benar-benar melekat dan tidak akan bergeser ketika pengisian nat
dilakukan. Perbandingan nat, 1 semen 3 pasir putih dicampur WBM dan waterproof.
Pengisian nat dilakukan dengan sendok semen kecil dengan lebar 8 mm 1mm. dasar nat
lebih masuk 5 mm dari permukaan batu.
Batu dan pinggiran nat dibersihkan dari sisa-sisa pengecoran hingga bersih dengan
menggunakan sikat nylon. Jangan gunakan sikat yang basah atau sikat kawat.
III.2.3. Pekerjaan Pemasangan Kaca dan Cermin
Spesifikasi Bahan Pemasangan Kaca dan Cermin
Kaca (harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982)
Clear float glass (ketebalan disesuaikan dengan gambar)
Chemical deposited silver
Sistem Pelaksanaan Pemasangan Kaca dan Cermin
Semua pekerjaan dilaksanakan denganmengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh konsultan
pengawas/perencana.
Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus
dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.
Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca
khusus.
Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 1mm masuk ke dalam alur
kaca pada kusen.
Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca.
Hubungan kaca dengan kaca atau kaca denganmaterial lain tanpa melalui kusen, harus
diisi dengan lem silikon. Warna transparan cara pemasangan dan persiapan-persiapan
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan dari pabrik.

III.2.4. Pekerjaan Pemasangan Kusen Pintu dan Jendela


Spesifikasi Bahan Pek. Pemasangan Kusen Pintu dan Jendela
Lockcase Merk Royal, Bellucci, Solid atau setara
Cylinder Merk Royal, Bellucci, Solid atau setara
Handle Merk Onassis, Dekson atau setara
Back plat Merk Dekson atau setara
Floorhinge Merk Deckson atau setara
Engsel Merk Onassis, Dekson, Unilon atau setara
Engsel lantai Merk Onassis, Dekson atau setara
Sekrup kembang
Obeng
Kusen stainless steel
Gerinda
Bor
Gergaji
Waterpass
Meteran
Mesin serut kayu
Sistem Pelaksanaan Pek. Pemasangan Kusen Pintu dan Jendela
Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu dipasang sekurang-
kurangnya tiga buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut
beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 2kg.
Engsel atas dipasang + 28 cm (garis as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah
dipasang + 32 cm (garis as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang di tengah-
tengah antara kedua engsel tersebut.
Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari permukaan pintu, engsel
tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
Penarik pintu (door pull) dipasang 9cm (garis as) dari permukaan lantai.
Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus, dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh pemberi tugas. Apabila hal tersebut tidak tercapai,
kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
Kontraktor wajib membuat gambar kerja (gambar detail pelaksaan) berdasarkan gambar
dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam gambar kerja
harus jelas dicantumkan oleh konsultan pengawas semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara
lengkap di dalam gambar dokumen kontrak, sesuai dengan standar spesifikasi pabrik.
Gambar kerja sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh konsultan pengawas /
pemberi tugas.
III.2.5. Pekerjaan Pemasangan Plafond
Spesifikasi Bahan Pek. Pemasangan Plafond
Gypsum board GRC board
List gypsum
Hollow 2cm x 4cm dan 4cm x 4cm
Sekrup Gypsum
Textile Tape
Compound
Air
Waterpass
Meteran
Schafolding
Gerinda
Gergaji Besi
Bor screw driver
Kape
Amplas
Paku Beton
Benang Lot
Paku + Mesiu
Penggantung
Angle Clip
Sistem Pelaksanaan Pek. Pemasangan Plafond
Penentuan titik awal pada tahap ini dimana menentukan start point pada pemasangan bisa
mulai dengan melihat gambar kerja kemudian dilanjutkan dengan mengukur ketinggian antar
lantai dan tinggi plafond sesuai rencana, pengukuran dilakukan dengan bantuan alat meteran.
Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding atau
kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka hollow
pada bagian tepi untuk mendapatkan titik tetap plafond.
Dilanjutkan dengan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat beton
dengan menggunakan paku beton/penggantung. Perkuat antar rangka hollow dengan
menggunakan sekrup gypsum.
Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 6cm.
Setelah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang. Setelah itu penggantung bisa dimatikan.
Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah
terpasang semua, maka lembaran GRC dapat mulai dipasang.
Pemasangan lembaran GRC, lembaran GRC direkatkan pada rangka plafond dengan
melakukan penyekrupan menggunakan sekrup gypsum khusus.
Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala
sekrup hanya masuk sedikit ke dalam permukaan lembaran GRC.
Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran GRC sebelum menjalankan
mesin bor untuk memasukkan sekrup.
Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 3cm.
Setelah lembaran GRC terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
Selanjutnya pembuatan adukan compound.
Untuk GRC, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan dicompound kemudian
digosok dengan kape untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat, lalu ditutup dengan textile
tape. Setelah itu dilakukan pelapisan kedua menggunakan compound.
Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan amplas halus .
Setelah plafond terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond gypsum. Untuk
list plafond gypsum dipasang pada pertemuan antara dinding dan plafond dengan perkuatan
menggunakan compound jenis casting + lem.

III.2.6.Pekerjaan Pengecatan
Spesifikasi Bahan Pek. Pengecatan
Cat dinding merk Viotex Paint
Roller
Plamur
Paint Tray
Sistem Pelaksanaan Pek. Pengecatan
Untuk dinding-dinding bangunan digunakan cat jenis Emulsi acrylic merk ICI, Vinilex
atau setara dengan lapisan dasar Color Binder merk ICI, Vinilex atau setara. Warna ditentukan
oleh perencana.
Plamur yang digunakan adalah plamur tembok merk ICI atau setara.
Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retakan.
Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan
plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
Sesudah 7 hari plamur terpasang dan melakukan percobaan warna kemudian dibersihkan
sampai benar-benar bersih. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller.
Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari satu lapis alkali resistence sealer yang
dilanjutkan dengan tiga lapis acrylic emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
Lapis I encer (tambahkan 20% air)
Lapis II kental
Lapis III encer
Untuk warna-warna dan jenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan percampuran (batch number) yang sama.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

III.3. PEKERJAAN KHUSUS YANG DIAMATI


III.3.1. Pekerjaan Alumunium Composite Panel (ACP) pada fasade bangunan
Pada proyek pembangunan Gedung Pelatihan Beladiri ini menggunakan beberapa
material fasade yaitu, kaca dan ACP yang terdiri dari dua warna yaitu hijau dan oranye pada
lantai dua dan tiga, keramik batu alam pada sebagian fasade di lantai satu dan tiga.
Gambar 3.7. Tampak Depan Gedung Pelatihan Beladiri

Gambar 3.8. Tampak Samping Kanan Gedung Pelatihan Beladiri


Spesifikasi Alat Pekerjaan Alumunium Composite Panel (ACP)
Waterpass
Alat yang digunakan untuk mengetahui kerataan permukaan menggunakan waterpass.

Gambar 3.9. Waterpass


Meteran
Digunakan untuk mengukur besaran rangka dan ACP
Gambar 3.10. Meteran
Benang Lot
Digunakan untuk membuat marking agar pemasangan dudukan dan rangka rata dan lurus.

Gambar 3.11. Benang Lot


Cutting Well
Digunakan untuk memotong modul rangka dudukan ACP.

Gambar 3.12. Cutting Well


Gerinda
Digunakan untuk menghaluskan tepian lembar ACP.

Gambar 3.13. Gerinda


Bor
Digunakan untuk membuat lubang pada rangka dudukan, rangka hollow dan dinding.
Gambar 3.14. Bor
Spesifikasi Bahan Pekerjaan Alumunium Composite Panel (ACP)
Alumunium Composite Panel (ACP)
ACP adalah panel datar yang digunakan sebagai pelapis dinding pada fasade bangunan.
Ukuran ACP yang digunakan adalah 12cm x 24cm.

Gambar 3.15. Lembaran ACP


Rangka Hollow
Merupakan rangka pengikat lembaran ACP.

Gambar 3.16. Rangka Hollow untuk ACP


Baut Dynabolt
Digunakan untuk memperkuat pemasangan rangka dudukan ke dinding. Ukuran yang
digunakan adalah 1mm x 75mm.
Gambar 3.17. Baut Dynabolt

Paku Beton
Digunakan untuk mengikat dudukan rangka ke dinding.

Gambar 3.18. Paku Beton


Sealant
Digunakan sebagai pengisi nat antar lembar ACP

Gambar 3.19. Sealant

Sistem Pelaksanaan Pekerjaan Alumunium Composite Panel (ACP)


Langkah pertama sebelum pemasangan dudukan ACP, dinding sudah dalam keadaan
kering setelah diplester agar konstruksi rangka ini tetap kuat mengikat saat menahan beban
rangka itu sendiri dan beban ACP nantinya serta tahan lama.

Gambar 3.20. Dinding yang Sudah Diplester

Lalu, pemasangan rangka dudukan ACP menggunakan material metal atau logam yang
berkualitas baik, sehingga tidak mudah korosi (berkarat), dan tidak mudah rusak (hancur) akibat
korosi tersebut, karena akan dipasang di luar ruangan yang terkena panas matahari dan air hujan.

Gambar 3.21. Rangka Dudukan ACP


Setelah itu, pembuatan marking berjarak 3cm pada dinding menggunakan benang.

Gambar 3.22. Marking pada Dinding


Setelah pembuatan marking, kemudian pemasangan rangka dudukan ACP yang dipasang
pada dinding tersebut dengan perkuatan dynabolt.

Gambar 3.23. Rangka Dudukan ACP

Gambar 3.24. Rangka ACP


Setelah semua rangka hollow terpasang, lakukan pengecekan ulang terhadap kekuatan
pasangan dynabolt. Ukuran pada dynabolt yang digunakan adalah 1mm x 75 mm.

Gambar 3.25. Rangka Dudukan ACP


Pasang ACP panel pada rangka alumunium dengan perkuatan sekrup. Lalu rapikan nat
antar ACP dengan menggunakan sealant.

Gambar 3.26. Penggunaan Sealant pada ACP


Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada ACP.

Gambar 3.27. ACP Sudah Dipasang Semua

III.3.2. Pekerjaan finishing Kamar Mandi dan Ruang Sauna


Pada pekerjaan kamar mandi di lantai 2 ini meliputi, kamar mandi, ruang sauna, ruang
bilas dan ruang loker. Karena keempat ruang ini merupakan satu kesatuan ruang. Pekerjaan
finishing yang dibahas adalah pemasangan keramik pada lantai dan dinding serta pemasangan
plafond.

Gambar 3.28. Denah Lantai 2

Gambar 3.29. Denah Kamar Mandi Lantai 2


Spesifikasi Alat Pekerjaan Keramik Lantai dan Dinding Kamar Mandi dan Ruang Sauna
Ember
Digunakan sebagai wadah adukan semen.
Gambar 3.30. Ember
Sendok Semen
Digunakan untuk mengaduk semen.

Gambar 3.31. Sendok Semen


Palu Karet
Digunakan untuk menekan permukaan keramik yang telah dipasang agar menempel lebih
kuat.

Gambar 3.32. Palu Karet


Benang Lot
Digunakan untuk membuat marking agar pemasangan rangka rata dan lurus.
Gambar 3.33. Benang Lot
Meteran
Digunakan untuk mengukur luas ruangan yang akan dipasang keramik.

Gambar 3.34. Meteran


Waterpass
Digunakan untuk menentukan kerataan dan kelurusan keramik.

Gambar 3.35. Waterpass


Gerinda
Digunakan untuk memotong keramik.
Gambar 3.36. Gerinda
Spesifikasi Bahan Pekerjaan Keramik Lantai dan Dinding Kamar Mandi dan Ruang
Sauna
Homogeneus tile
Digunakan sebagai pelapis dinding.

Gambar 3.37. Homogeneus Tile


Homogeneus tile Unpolished
Digunakan sebagai pelapis lantai.

Gambar 3.38. Homogeneus Tile Unpolished


Semen
Digunakan untuk sebagai bahan perekat keramik

Gambar 3.39. Semen


Pasir
Digunakan sebagai bahan campuran semen.

Gambar 3.40. Pasir


Air
Digunakan sebagai campuran pada pasir dan semen agar dapat merekat dengan baik.

Gambar 3.41. Air

Sistem Pelaksanaan Pemasangan Keramik Lantai dan Dinding


Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan pekerjaan plumbing sudah
terpasang semua pada dinding dan lantai yang akan dipasangi keramik.

Gambar 3.42. Instalasi Pipa Sebelum Pemasangan Keramik


Setelah semua pipa terpasang dengan baik, lakukan marking dengan menggunakan
benang lot untuk menentukan titik awal pemasangan keramik.
Gambar 3.43. Penentuan Titik Awal Pemasangan Keramik
Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sebelum keramik dipasang.
Sebelum permukaan lantai dan dinding dipasangi keramik, pastikan permukaan lantai dan
dinding harus bersih dan cukup kering.

Gambar 3.44. Permukaan Dinding Dalam Keadaan Bersih dan Kering


Buatlah adukan untuk acian perekat keramik. Perbandingan adukan dan ketebalan rata-
rata yang dianjurkan adalah :
Untuk lantai, semen pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata adalah 2 cm 4 cm
Untuk dinding, semen pasir = 1 4, dengan ketebalan 2 cm.

Gambar 3.45. Adukan Semen


Setelah keramik direndam, angkat keramik dan oleskan adukan semen pada bagian
belakng keramik sebelum dipasang pada permukaan dinding dan lantai.
Gambar 3.46. Pengolesan Semen Pada Bagian Belakang Keramik
Keramik terlebih dahulu dipasang pada garis yang sudah ditentukan, kemudian pasang
keramik berikutnya pada sisi sampingnya.

Gambar 3.47. Pemasangan Keramik Pada Dinding


Kemudian setelah keramik dipasang, pukul perlahan permukaan keramik dengan
menggunakan palu karet untuk memastikan permukaannya sama rata lalu cek kerataan
permukaan keramik dengan alat waterpasss.

Gambar 3.48. Pemasangan Keramik


Ulangi tata cara pemasangan keramik diatas hingga semua keramik terpasang dengan
sempurna.
Gambar 3.49. Keramik Pada Lantai dan Dinding Sudah Terpasang Semua
Selanjutnya, bersihkan seluruh permukaan lantai yang terkena semen dengan kain basah.
Setelah keramik lantai dan dinding sudah terpasang semua, lanjutkan dengan memasang
furniture di dalam kamar mandi.

Gambar 3.50. Pemasangan Furniture Pada Kamar Mandi


Spesifikasi Alat Pekerjaan Pemasangan Plafond
Sekrup Gypsum
Digunakanuntuk merekatkan plafond GRC ke rangka hollow. Ukuran yang digunakan
adalah 3 cm.

Gambar 3.51. Sekrup Gypsum


Meteran
Digunakan untuk mengukur modul GRC dan jarak tiap rangka hollow.

Gambar 3.52. Meteran


Gerinda
Digunakan untuk menghaluskan tepian GRC board.

Gambar 3.53. Gerinda


Gergaji besi
Digunakan untuk memotong modul besi hollow sesuai dengan ukuran yang sudah
ditentukan.

Gambar 3.54. Gergaji besi


Waterpass
Digunakan untuk menentukan kerataan dan kelurusan plafond.

Gambar 3.55. Waterpass


Schafolding
Digunakan untuk membantu pekerja memasang plafond dan rangka hollow.

Gambar 3.56. Schafolding


Bor Screw Driver
Digunakan untuk melubangi rangka hollow dan GRC board.

Gambar 3.57. Bor Screw Driver


Kape
Digunakan untuk mengoleskan compound pada plafond sampai rata.

Gambar 3.58. Kape


Paku Beton
Digunakan untuk mengikat rangka hollow ke beton.

Gambar 3.59. Paku Beton


Benang Lot
Digunakan untuk membuat marking agar pemasangan rangka rata dan lurus.

Gambar 3.60. Benang Lot


Penggantung/Suspension Rod
Merupakan kawat besi yang digunakan untuk menggantung rangka metal plafond.

Gambar 3.61. Penggantung/Suspension Rod


Angle Clip
Angle clip adalah pelat yang berfungsi sebagai clip atau bracket penggantung/suspension
rod.

Gambar 3.62. Angle Clip


Spesifikasi Bahan Pekerjaan Pemasangan Plafond
GRC Board
Material plafon yang digunakan adalah GRC board dengan ukuran 12cm x 24cm dengan
tebal mm.

Gambar 3.63. GRC Board


List Gypsum
Digunakan untuk menutupi siku pertemuan antara rangka hollow dengan dinding.
Gambar 3.64. List Gypsum
Hollow 2cm x 4cm dan 4cm x 4cm
Digunakan untuk menjadi rangka yang akan digantungkan dengan plafond.

Gambar 3.65. Hollow 2cm x 4cm dan 4cm x 4cm


Compound
Digunakan sebagai pengisi nat antar gypsum.

Gambar 3.66. Compound


Air
Digunakan sebagai campuran pada compound agar membuat tekstur compound
mengental.

Gambar 3.67. Air


Textile Tape
Digunakan sebagai bahan penutup nat antar lembar GRC sebelum akhirnya dioleskan
dengan compound.
Gambar 3.68. Textyle Tape

Sistem Pelaksanaan Pemasangan Plafond GRC

Gambar 3.69. Potongan Plafond


Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan titik awal (marking) dengan
mengukur ketinggian antara lantai dan plafond dengan bantuan alat meteran.

Gambar 3.70. Potongan Plafond


Setelah titik awal plafond didapatkan, selanjutnya adalah pemasangan rangka hollow
pada bagian tepi dengan menggunakan paku beton untuk mendapatkan titik tetap plafond.
Gambar 3.71. Pemasangan Rangka Hollow pada Bagian Tepi
Kemudian pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat lantai dengan
menggunakan penggantung/suspension rod. Perkuat antar rangka hollow dengan menggunakan
sekrup gypsum ukuran 3 cm.

Gambar 3.72. Pemasangan Rangka Hollow Pembagi


Penempatan jarak antar rangka hollow maksimum berjarak 6cm.

Setelah semua rangka hollow dan instalasi ME sudah terpasang semua, maka lembaran
GRC dapat mulai dipasang.

Gambar 3.73. Jaringan ME Sudah Terpasang


Selanjutnya pemasangan lembaran GRC ukuran 12cm x 24cm dengan tebal mm. Pada
rangka plafond dengan melakukan penyekrupan menggunakan sekrup gypsum dengan jarak
3cm.
Gambar 3.74. Pemasangan GRC Board pada Rangka Hollow dan Penyekrupan
Setelah lembaran GRC terpasang semua, cek permukaan plafond menggunakan
waterpass. Apakah sudah rata atau belum.

Gambar 3.75. GRC Board Sudah Terpasang Semua


Selanjutnya pembuatan adukan compound dengan menggunakan campuran bubuk
compound dan air bersih.

Gambar 3.76. Adukan Compound


Selanjutnya sambungan antar pertemuan GRC diberi adukan compound kemudian
digosok dengan kape untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat, lalu ditutup dengan textile
tape. Setelah itu dilakukan pelapisan kedua menggunakan adukan compound kembali.
Gambar 3.77. Sambungan Antara Pertemuan Diberi Textile Tape dan Dicompound
Kemudian, tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan amplas halus
.

Gambar 3.78. Semua Kepala Sekrup Sudah Ditutup dengan Compound


Setelah plafond terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond gypsum. Untuk
list plafond gypsum dipasang pada pertemuan antara dinding dan plafond dengan perkuatan
menggunakan compound jenis casting + lem.

Gambar 3.79. List Gypsum


Menentukan titik lampu dengan melihat gambar kerja, lalu lubangi plafond pada tempat
yang sudah ditentukan untuk memasang lampu.
Seluruh lampu sudah terpasang sesuai gambar kerja, plafond GRC dan list gypsum juga
sudah terpasang dengan rapih.
Gambar 3.80. Lampu dan List Gypsum Sudah Terpasang Dengan Sempurna Pada Plafond

PAGE * MERGEFORMAT 38

ME

GOR CIBINONG
WISMA PPLPD

GEDUNG PELATIHAN BELA DIRI

PARKIR

PARKIR

Pasangan bata hebel

Alumunium Composite Panel

Keramik motif batu alam

Penutup atap spandek

Alumunium Composite Panel

Kusen alumunium

Sunscreen

Kaca

Alumunium Composite Panel

Alumunium Composite Panel

Alumunium Composite Panel


Alumunium Composite Panel

AREA YANG DIAMATI

Alumunium Composite Panel

Alumunium Composite Panel

JARAK 11cm

TOPFLOOR

85 cm

TOPFLOOR

RANGKA ACP 4mm X 4mm

RANGKA DUDUKAN

110

RANGKA ACP

DINDING

Area yang Diamati

Pipa Keran Air Bersih


Pipa Floor Drain

Wall Angle

Suspension rod/Penggantung

Hollow Pembagi

Jalur Elektrikal

Rangka Hollow

Plafond GRC

Sekrup Gypsum uk. 3 cm

Textile Tape

Compound

List Gypsum

Anda mungkin juga menyukai