Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

1. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kehamilan merupakan sebuah proses yang diawali dengan terjadinya
pertemuan antara sperma dan ovum (sel telur) dimana akan terbentuk zigot dan pada
akhirnya akan menjadi janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan sperma dan sel
telur sampai pada masa dimana janin siap lahir. Dalam perhitungan medis ± 40
minggu (Masriroh, 2013).
Kehamilan berlangsung selama kurang lebih 40 minggu dimana dengan
perhutungan bahwa satu bulan terdiri dari 28 hari. Pada dua minggu pertama, hasil
konsepsi masih merupakan perkembangan dari ovum yang telah dibuahi oleh sperma,
minggu ke-3 sampai ke-6 disebut dengan embrio dan minggu ke-6 mulai disebut
dengan fetus. Perubaha-perubahan dan oogenesis terjadi pada beberapa periode
kehamilan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan tumbuh
kembang ibu hamil, antara lain (Manuaba, 2010) :
1) Faktor Ibu
a. Kesehatan ibu pada saat hamil
b. Pernyakit yang menyertai selama kehamilan
c. Penyulit kehamilan
d. Kelainan pada uterus
e. Kehamilan tunggal, ganda atau triplet
f. Kebiasaan ibu selama kehamilan
2) Faktor Janin
a. Jenis kelamin janin
b. Penyimpangan genetik (kelainan kongenital, pertumbuhan yang abnormal)
c. Infeksi intrauterin
3) Faktor Plasenta
B. Etiologi
Pada ibu hamil terjadi perubahan baik perubahan pertumbuhan/perkembangan fisik
dan juga perubahan pada perkembangan emosional ibu
1) Perubahan Pertumbuhan/Perkembangan Fisik
a. Perubahan pada Kulit
Pada ibu hamil akan terjadi hiperpigemntasi dimana terjadi kelebihan
pigmen ditempat tertentu. Terjadinya hiperpigmentasi pada daerah wajah,
pipi, dan hidung menngakibatkan wajah menyerupai topeng (kloasma
gravidarum). Pada kulita area sekita putting susu akan menghitam dan sekitar
aerola juga akan menghitam. Pada area perut akan terjadi stria gravidarum
dimana terdapat dua jenis stria yaitu stria livida (garis berwarna biru) dan
stria albikan (garis berwarna putih). Hal ini terjadi karena melanophrone
stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis
b. Perubahan Kelenjar
Terjadinya pembesaran pada kelenjar gondok ibu sehingga
menyebabkan lebher wanita hamil tampak seperti pria. Tetapi perubahan ini
tidak selalu terjadi pada wanita hamil
c. Perubahan Payudara
Perubahan pada payudara selalu terjadi pada setiap wanita yang sedang
hamil. Perubahan ini terjadi karena semakin dekatnya dengan proses
persalinan dan payudara menyiapkan diri unutk memproduksi ASI/ makanan
pokok untuk bayi. Perubahan yang biasa terjadi seperti payudara membesar,
tegang dan sakit, vena dibawah kulit payudara membesar dan terlihat jelas,
hiperpigmentasi.
d. Perubahan Perut
Mendekati masa persalinan maka perut akan semakin besar.
Kehamilan usia tua, perut akan tegang, muncul stria gravidarum dan pusat
menonjol keluar.
e. Perubahan Alat Kelamin Luar
Tampak berwarna hitam kebiruan (tanda Chadwick) yang disebabkan
karena adanya kongesti pada peredaran darah.
f. Perubahan pada Tungkai
Pada wanita hamil akan timbul varises pada sebelah atau kedua
tungkai. Pada usia kandungan yang sudah tua, biasanya terjadi edema yang
disebabkan karena adanya tekanan dari uterus yang membesar pada vena
femoralis kiri atau kanan
g. Perubahan Sikap Tubuh
Sikap tubuh ibu menjadi lordosis yang disebabkan karena perut yang
semakin membesar
2) Perubahan Perkembangan Psikologis
Menurut teori Rubin, ada beberapa perubahan psikologis yang terjadi pada ibu
hamil antara lain :
a) Trimester I, perasaan ambivalen, khawatir, fantasi dan takut
b) Trimester II, perasaan lebih nyaman serta adanya kebutuhan untuk
mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin menjadi meningkat,
berpusat pada diri sediri dan kadang tampak egosentris
c) Trimester III, memiliki perasaan aneh, sembrono, lebih introvert, dan
merefleksikan pengalaman masa lalu
C. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

1. Meminta 1. Sensitif 1. Stress


perhatian lebih 2. Cenderung malas 2. Ansietas
2. Mudah cemburu 3. Perasaan 3. Insomnia
3. Perubahan ambivalen 4. Depresi
emosional

(Pieter & Namora, 2010)


D. Proses Terjadinya (Pathway)
E. Tanda dan Gejala
Tanda Bahaya Kehamilan
a. Tanda Bahaya Ibu dan Janin Masa Kehamilan Muda
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah sesuatu yang
normal jika hanya terjadi disekitar waktu pertama haidnya
terlambat dan perdarahan hanya sedikit (spooting). Jika
perdarahan yang terjadi banyak dan dalam waktu beberapa
hari maka harus dicurigai adanya kejadian yang lain yang
harus segera ditindaklanjuti. Beberapa diagnosis perdaharan
pervaginan pada masa kehamilan :
a) Kehamilan ektopik
b) Kemungkinan abortus (abortus Imminens, abortus
inkomplet, abortus komplet)
c) Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi
terjadi di luar uterus.Tuba Fallopi merupakan tempat
tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan ektopik
(>90%).
Tanda dan gejala Kehamilan Ektopik
Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik terganggu
Kehamila
ƒ Gejala n awal ƒ Kolaps dan kelelahan
(flek/perdarahan yang ireguler,
mual, ƒ Denyut nadi cepat dan lemah
pembesaran payudara, perubahan (110x/menit atau lebih).
warna pada vagina dan serviks, ƒ Hipotensi
pelunaka
n serviks, pembesaran ƒ Hipovolemia
uterus, frekuensi BAK yang ƒ Abdomen akut dan nyeri pelvis
meningkat). ƒ Distensi Abdomen
ƒ Nyeri pada abdomen dan
pelvis ƒ Nyeri Lepas
ƒ Pucat
d) Mola Hidatidosa, merupakan proliferasi abnormal dari
vili khorialis.
2. Hipertensi Gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan termasuk hipertensi karena
kehamilan dan hipertensi kronik (meningkatnya tekanan
darah sebelum usia kehamilan 20 minggu. Hipertensi dalam
kehamilan sering ditandai dengan nyeri kepala, kejang dan
hilangnya kesadaran. Kejadian lain yang bisa
mengakibatkan kejang adalah epilepsi, malaria, trauma
kepala, meningitis dan ensefalitis.
a) Tekanan diastolik merupakan indikator untuk prognosis
pada penanganan hipertensi dalam kehamilan.
b) Tekanan diastolik mengukur tekanan tahanan perifer dan
tidak dipengaruhi oleh keadaan emosi pasien.
c) Jika tekanan diastolik >90mmHg pada dua pemeriksaan
berjarak 4 jam atau lebih, diagnosisnya adalah
hipertensi. Pada keadaan urgen, tekanan diastolik 110
mmHg dapat dipakai sebagai dasar diagnosis, dengan
jarak waktu pengukuran < 4 jam.
d) Jika hipertensi pada kehamilan >20 minggu, pada
persalinan, atau dalam 48 jam sesudah persalinan,
diagnosisnya adalah hipertensi dalam kehamilan.
e) Jika hupertensi terjadi pada kehamilan < 20 minggu,
diagnosisnya adalah hipertensi kronik.
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan adalahs ebagai berikut
a. Hipertensi (tanpa proteinuria atau edema).
b. Preeklamsia ringan
c. Preeklamsia berat
d. Eklamsia
3. Nyeri Perut bagian Bawah
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang
merupakan gejala utama pada kehamilan ektopik atau
abortus. Diagnosis banding nyeri perut :
a) Kista Ovarium
b) Apendisitis
c) Sistisis
d) Pielonefritis akut
e) Kehamilan ektopik
b. Tanda Bahaya Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai bayi
dilahirkan dinamakan perdarahan intrapartum sebelum
kelahiran.Perdarahan pada akhir kehamilan, perdarahan
tidak normal adalah merah, banyak dan kadang kadang,
tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan
seperti ini bisa berarti plasenta previa atau abrubiso plasenta.
2. Sakit Kepala yang hebat dan menetap
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum terjadi dan
sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
selama kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat dan
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang
kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin mengalami kehilangan penglihatan yang menjadi
kabur dan bayang bayang.Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah salah satu gejala dari preeklamsia.
3. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin
menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik,
penyakit radang pelvis, persalinan preterm, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, ISK dll
Diagnosis banding nyeri abdomen pada kehamilan lanjut :
a) Kemungkinan persalinan preterm
b) Solutio plasenta
c) Ruptura uteri
d) Amnionitis
e) Sistitis
f) Pielonefritis
g) Apendisitis
h) Matritis
i) Abses pelvis
j) Peritonitis
k) Kista ovarium
4. Bengkak pada muka dan tangan
Hampir setengah dari ibu ibua hamil akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
istirahat atau meletakkan kaki lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan
adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka, tangan, tidak
hilang dengan istirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik lainnya.Hal ini bisa
merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau preeklamsia.
5. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 dan ke-6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya
akan melemah. Bayi harus bergerak palings edikit 3 kali dalam periode 3 jam.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika
ibu makan dan minum dengan baik.

2. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Riwayat Obstetri
Memberikan intormasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar
perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-
sekarang.Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini.
a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong
persalinan.
d. jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.
Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan taksiran
persalinan (TP).TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir
(HPHT).Untuk menentukan TP berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus
Naegle, yaitu Hari ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun disesuaikan.
Contoh:
HPHT 30 Agustus 2004 berarti TP tanggal 6 Juni 2005.Aturan Naegle lebih
akurat dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi yang teratur dengan 28 hari,
kurang akurat pada ibu dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya.Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat
kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut
saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan
organ seksual janin.
Riwayat Penyakit dan Operasi
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan
penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan.Oleh karena itu adanya
penyakit infeksi, prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus
didokumentasikan.
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut.
b. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko
tinggi untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
c. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
d. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
e. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
f. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberkulosis
g. Riwayat dan perawalan anemia.
h. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
i. Jumlah konsumsi katein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman
ringanlainnya,
j. Merokok (Jumlah batang per hari).
k. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko
terinfeksi toxoplasma.
l. Alergi dan sensitif dengan obat.
m. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
n. Riwayat keluarga.
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi
seperti tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu
dikumpulkan.
o. Riwayat kesehatan pasangan.
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi.Penggunaan obat-
obatan seperti kokain dan alkoholakanberpengaruh pada keraampuankeluarga
untuk menghadapa kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh
ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko mengalami
komplikasi pernapasan akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan
tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan
inkompabilitas darah dapat terjadi.
Pemeriksaan Fisik
1) Tanda- tanda Vital
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi
akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan
darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi
jantung.Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang
didapatkan.
2). Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit.Takikardi bisa terjadi
pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi.Nadi diperiksa selama satu
menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi
diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya
sama kuat dan teratur.
3). Pernapasan
Frekuesi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per
menit.Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit
jantung. Suara napas hams samabilateral, ekspansi paru simetris, dan
lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
4). Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6 °C. Peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
a. Sistem Kardiovaskuler
Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan
vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya
terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum
Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang
intertisial.Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan
terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema.Edema pada
tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda
dari hipertensi pada kehamilan.
b. Sistem Muskuloskeletal
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan.Keadaan
ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
1) Tinggi dan berat badan, Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai
data dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama
kehamilan.Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi
badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan
berat badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg
dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan,
persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
2) Pengukuran pelviks , Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan
untuk menentukan diameternya yang berguna untuk persalinan per
vaginam.
3) Abdomen, Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji.Tinggi
fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.Kandung
kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk
menetukan keakuratannya.Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi
ibu berbaring.
c. Sistem neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak
memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.
Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi
menandakan adanya komplikasi kehamilan
d. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis,
jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie
perlu dicatat. Penampang kuku ber warna merah muda menandakan
pengisian kapiler baik.
f. Sistem endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang berlebihan
menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
g. Sistem Gatsrointestinal
Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut.Bibir bebas dari
ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan
estrogen yang menyebabkan hiperplasia.Gigi terawat dengan baik, ibu dapat
dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal
menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan prematur.Trimester
kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk
ibu hamil.Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi.Peningkatan bising usus terjadi bila
menderita diare.
h. Sistem Urinarius
Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine.Jika protein ada dalam urine, hal ini
menandakan adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta
hipertensi pada kehamilan.
Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada ibu
hamil.Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula
darah.
Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau
pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran
kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
i. Sistem reproduksi
1). Ukuranpayudara, kesimetrisan, kondisi puling, dan pengeluaran
kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada
payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
2). Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa
dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum.
3). Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik.
B. Diagnosa
1) Ansietas b/d lingkungan yang tidak familier, nyeri, atau kurang pengetahuan
tentang proses persalinan.
2) Nyeri akut b/d agen cedera
3) Konstipasi berhubungan dengan kehamilan
4) Keletihanberhubungan dengan kehamilan
C. Intervensi
1) Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam : status kesehatan
Tujuan : klien akan menurunkan tingkat kecemasan selama dalam perawatan.
Objective : klien dapat beradaptasi dengan status kesehatannya.
Outcomes : Dalam waktu 1 x 24 jam perawatan klien akan :
a. Tidak gelisah
b. Tidak mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa
hidup.
c. Ada kontak mata
d. Tidak ketakuatan
e. Wajah tidak tegang, tangan tidak tremor
f. Tidak ada peningkatan ketegangan
g. Tidak ada peningkatan keringat
h. Tekanan darah nadi dan frekuensi pernapasan dalam batas normal(TD:
systole 100-130 mmHg, diastole 60-90 mmHg, Nadi : 60- 100 X/menit, RR:
12-24 X/ menit)
i. Berkonsentrasi
j. Tidak ada blocking pikiran.
Intervensi dan rasional
a) Ajarkan kepada pasien teknik relaksasi untuk dilakukan sekurang-kurangnya
setiap 4 jam ketika terjaga.
R/: Untuk memperbaiki keseimbangan fisik dan psikologi
b) Kurangi stressor (termasuk membatasi akses individu pada pasien jika sesuai)
dan usahakan menuntut pasien
R/: Seminimal mungkin jika memungkinkan untuk menciptakan iklim tenang
dan teraupetik.
c) Berikan kesempatan kepada pasien untuk mendiskusikan perasaanya dengan
orang lain yang memiliki masalah kesehatan yang sama
R/: Untuk menghilangkan keraguan dan meningkatkan dukungan
d) Secara seksama perhatiakan kebutuhan fisik pasien. Berikan makanan bergizi
dan tingkatkan kualitas tidur disertai langkah-langkah yang memberikan rasa
nyaman.
R/: Untuk menciptakan kesejahteraan dan meyakinkan pasien bahwa
kebutuhannya akan terpenuhi.
e) Pantau respon verbal dan non verbal yang menunjukan kecemasan klien
R/: Klien mungkin tidak menunjukan keluhansecara langsung tetapi
kecemasan dapat dinilai dari perilaku verbal dan nonverbal yang dapat
menunjukanadanyakegelisahan,kemarahan, penolakan dan sebagainya.
f) Kolaborasi pemberian obat sesuai yang diresepkan.
R/: Untuk membantu pasien rileks selama periode ansietas berat

2) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera (biologis) : kontraksi uterus


Goal: Klien akan terbebas dari nyeri akut.
Objective: Klien akan terhindar dari agen cedera biologis selama dalam perawatan
Outcomes: Dalam 1x24 jam perawatan, klien :
a) Melaporkan nyeri berkurang secara verbal
b) Tidak tampak meringis dan diaforesis
c) Tekanan darah, nadi dan pernapasan dalam batas normal (TD: systole 100-130
mmHg, diastole 60-90 mmHg, Nadi : 60- 100 X/menit, RR: 12-24 X/ menit).
Intervensi :
1. Kaji jenis dan tingkat nyeri pasien.
R/ Untuk mengetahui jenis dan tingkatan nyeri klien akut atau kronis. Untuk
menghindari interpretasi subjektif.
2. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman dan gunakan bantal
untuk membebat atau menyokong daerah yang sakit bila diperlukan.
R/ Untuk menurunkan ketegangan atay spasme otot dan untuk
mendistribusikan kembali tekanan pada bagian tubuh.
3. Rencanakan aktivitas distraksi.
R/ Membantu klien memfokuskan pada masalah yang tidak berhubungan
dengan nyeri.
4. Pada saat tingkat nyeri klien tidak terlalu kentara, implementasikan teknik
mengendalikan nyeri alternatif.
R/ Teknik nonfarmakologis pengurangan nyeri akan efektif bila nyeri pasien
berada pada tingkat yang dapat ditoleransi.
5. Berikan obat yang dianjurkan untuk mengurangi nyeri, bergantung pada
gambaran nyeri pasien.
R/ Untuk menentukan keefektifan obat.

3) Keletihanberhubungan dengan kehamilan


Goal : klien mengalami keletihan selama perawatan
Objective : klien dapat beradaptasi dengan kehamilannya
Outcomes : dalam 1x24 jam perawatan, klien :
a) Tidak terjadi peningkatan keluhan fisik
b) Tidak terjadi kekurangan energi, letargi, letih. Lesu dan lelah
c) Mampu memulihkan energy setelah tidur
d) Mampu melakukan aktifitas fisik pada tingkat yang biasa
Intervensi dan Rasional
1. Anjurkan pasien untuk makan makanan yang kaya zat besi dan mineral, jika
tidak dikontraindikasikan
R/: tindakan tersebut dapat membantu menghindari anemia dan
demineralisasi
2. Anjurkan pasien untuk tunda makan bila pasien mengalami keletihan
R/: agar kondisi pasien tidak memburuk
3. Anjurkan pasien untuk menyelingi aktivitas dengan periode istirahat
R/: penjadwalan periode istirahat yang teratur dapat membantu menurunkan
keletihan dan meningkatkan stamina
4. Tetapkan pola tidur yang teratur
R/: tidur di malam hari 8 sam pai 10 jam dapat membantu mengurangi
keletihan
5. Hindari situasi yang penuh emosional
R/: situasi yang emosional dapat memperburuk keletihan pasien.

4) Konstipasi berhubungan dengan kehamilan


Goal : Klien tidak mengalami kopnstipasi
Objective :
Outcome
1) Klien dapat defekasi secara spontan dan lancar tanpa menggunakan obat
2) Konsistensifses lunak
3) Tidak teraba masa pada kolon ( scibala )
4) Bising usus normal ( 15-30 kali permenit )
Rencana tindakan
a. Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyebab konstipasi
R/ Klien dan keluarga akan mengerti tentang penyebab obstipasi
b. Auskultasi bising usus
R/ Bising usu menandakan sifat aktivitas peristaltik
c. Anjurkan pada klien untuk makan maknanan yang mengandung serat
R/ Diet seimbang tinggi kandungan serat merangsang peristaltik dan
eliminasi reguler
d. Berikan intake cairan yang cukup (2 liter perhari) jika tidak ada
kontraindikasi
R/ Masukan cairan adekuat membantu mempertahankan konsistensi feses
yang sesuai pada usus dan membantu eliminasi reguler
e. Lakukan mobilisasi sesuai dengan keadaan klien
R/ Aktivitas fisik reguler membantu eliminasi dengan memperbaiki tonus
oto abdomen dan merangsang nafsu makan dan peristaltik
f. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian pelunak feses (laxatif,
suppositoria, enema)
R/ Pelunak feses meningkatkan efisiensi pembasahan air usus, yang
melunakkan massa feses dan membantu eliminasi
D. Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Perkembangan Pasien Pelaksan
1 Ansietas b.d perubahan S : klien mengatakan bahwa ia
dalam status kesehatan tidak gelisah , tidak cemas dan
tidak merasa khwatir lagi
O : klien tidak tampak tegang
dan gelisah. Klien kelihatan
tenang
A : masalah dapat teratasi
P : mempertahankan intervensi
2 Nyeri akut b.d agen cedera S : klien mengatakan nyeri yang
biolgis (kontraksi uterus) dialami berkurang
O : wajah klien tidak tampak
meringis, klien tidak diaphoresi
dna tekanan darah klien kembali
stabil
A : masalah dapat teratasi
P : mempertahankan intervensi
(memberi obat pengurang nyeri)
3 Keletihan b.d kehamilan S : klien mengatakan bahwa
klien lebih berenergi dan tidak
mudah letih
O : tidak terjadi peningkatan
keluhan fisik dan klien dapat
melakukan aktivitas fisik pada
tingkat biasa
A : masalah dapat teratasi
P : menganjurkan klien untuk
tetap mempertahankan intervensi
yang telah dilakukan
sebelumnya
4 Konstipasi b.d kehamilan S : klien mengatakan dapat
BAB dengan normal dan tanpa
menggunakan bantuan obat
O :bising usus pasien normal
(15-30/menit), tidak teraba masa
pada kolon dan konsistensi feses
lunak
A : masalah dapat teratasi
P : mempertahankan intervensi

E. Dokumentasi
1. Nama klien, usia klien
2. Usia kehamilan
3. Tanda-tanda vital (Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu)
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. (1993).Obstetri.Elstar. Bandung


Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.
Mochtar, R. (1998).Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo.(2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Taylor, C.M. (2010). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan, Edisi 10, Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai