Anda di halaman 1dari 2

Insomnia

Kesulitan tidur sudah menjadi hal yang lazim bagi kaum muda, dan hal ini menyebabkan
kurangnya jam tidur. Dilansir dari laman Independent, National Sleep Fondation (NSF)
menerbitkan laporan yang memperbaharui rekomendasi tidur untuk segala usia. Dalam
laporan tersebut orang dewasa muda (18-25 tahun) seharusnya memiliki jam tidur 7-9 jam
per hari agar dapat dikatakan memiliki jam tidur ideal.

Namun bagaimana jika kita memiliki masalah jam tidur atau memiliki masalah kesulitan
untuk tertidur? Symptom atau gejala tersebut disebut insomnia. Banyak orang dewasa muda
yang hanya memiliki jam tidur 5 jam atau bahkan hanya 3 jam per hari.

Bagi insomnia yang hanya berlangsung kurang dari satu minggu biasanya disebabkan
beberapa hal seperti suara bising saat mencoba tertidur, temperatur ruangan yang tidak
nyaman karena belum terbiasa, situasi yang membuat stres seperti saat akan menghadapi
ujian atau kehilangan seseorang. Selain itu sinar biru dari penggunaan elektronik seperti
handphone atau komputer dapat mempengaruhi kinerja otak yang menyebabkan kesulitan
tidur.

Sedangkan untuk insomnia yang berlangsung lebih dari tiga minggu biasanya disebabkan
oleh masalah mental seperti stres, bipolar, atau bahkan schizophrenia. Masalah emosional
yang belum terselesaikan juga dapat menjadi penyebab insomnia berkepanjangan seperti
memendam kemarahan, ketakutan, kecemasan, kesedihan, depresi, stress, atau bahkan merasa
kesepian. Namun yang menjadi masalah adalah bahwa penderita tidak menyadari masalah
emosional apa yang menjadi penyebab insomnia mereka. Penyebab lain yang menimbulkan
insomnia adalah kafein, nikotin, dan alkohol.

Insomnia menimbulkan dampak yang negatif bagi tubuh. Secara fisik insomnia dapat
menyebabkan sakit kepala, mata lelah, mudah lelah, dan sistem imun tubuh yang menurun.
Sedangkan secara psikologis insomnia dapat menimbulkan gangguan konsentrasi, kesulitan
mengingat, stres dan reaksi berantai seperti masalah emosi menyebabkan insomnia dan
insomnia menyebabkan masalah emosi yang lebih parah.

Lalu bagaimana mengatasi atau menyembuhkan insomnia?


Bagi insomnia yang disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan fisik kia dapat menghindari
atau menghentikannya, seperti berhenti mengkonsumsi kafein, nikotin, dan alkohol.
Mengurangi penggunaan alat elektronik sebelum tidur, dan membuat temperatur ruangan
menjadi nyaman. Sedangkan insomnia yang disebabkan masalah emosional kita harus
mengetahui masalahnya dan mengatasinya. Seperti mengatasi kesedihan dengan menangis
dan kemarahan dangan berteriak.

Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dan menjaga pola makan juga dapat mengatasi
insomnia secara perlahan. Sebelum tidur kita juga dapat menyalakan lilin aromaterapi atau
mendengarkan musik yang menenangkan seperti relax dari Kenny G yang dapat
meningkatkan hormon dopamin yang memberikan ketenangan didalam otak.

Penggunaan obat tidur seperti sedative tidak terlalu disarankan karena dapat menyebabkan
ketergantungan. Apabila insomnia sudah berlangsung selama lebih dari tiga bulan lamanya
ada baiknya jika kita melakukan konsultasi dengan psikolog dibandingkan mengkonsumsi
obat tidur.

Anda mungkin juga menyukai