Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP KELUARGA

OLEH :

KELOMPOK II

1. Ahlam Salsabil Al-Habsyi


2. Ati Kurniati
3. Hijratun Islamiah
4. Kamilia Hastuti
5. Nadia Sholeha
6. Ni Putu Andira Murti
7. Raden Getar Pandu A.N
8. Sukma Yaqinullah
9. Sholehuddin Fathul Gani

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN TINGKAT
1IIA/SEMESTER V
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul
“KONSEP KELUARGA” Ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah di
tentukan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang besifat konstruktif dan membangun demi
kesempurnaan penyusun ke depannya.
Tugas makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan,
arahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka, dari itu izinkan kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
kami penyusunnya.

Mataram, 21 Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Kata Pengantar..................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 3
C. Tujuan Penyusunan.................................................................................. 3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga..................................................................................... 4
B. Tipe - Tipe Keluarga ............................................................................... 5
C. Fungsi Keluarga...................................................................................... 6
D. Tahap Perkembangan Keluarga............................................................... 8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan di masyarakat mempunyai sasaran dari tingkat
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan keperawatan di
masyarakat bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam
pemeliharaan kesehatan. Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat. Peran dan
fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan keluarga dan komunitas merupakan
unsur penting dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri.

Bab ini menyajikan tentang materi konsep keperawatan keluarga yang terdiri atas,
definisi keluarga, tipe-tipe keluarga, fungsi keluarga, dan tahap prkembangan keluarga.

B. Tujuan
 Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan keluarga.
 Tujuan khusus
1) Definisi keluarga
2) Tipe – tipe keluarga
3) Fungsi keluarga
4) Tahap perkembangan keluarga

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan orang yang mempunyai hubungan resmi, seperti ikatan darah,
adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan sosial (hidup bersama) dan adanya
hubungan psikologi (ikatan emosional) (Hanson 2001, dalam Doane & Varcoe,
2005).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga
(Duvall dan Logan, 1986 dalam Friedman, 1998).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI,1988).

Gambar 4.1

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat

4
2. Tipe – Tipe Keluarga
Berbagai tipe keluarga yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut.
A. Tipe keluarga tradisional, terdiri atas beberapa tipe di bawah ini.
 The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri,
dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat.

Gambar 4.2.

Keluarga inti

 The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri atas suami
dan istri tanpa anak. Hal yang perlu Anda ketahui, keluarga ini mungkin
belum mempunyai anak atau tidak mempunyai anak, jadi ketika nanti Anda
melakukan pengkajian data dan ditemukan tipe keluarga ini perlu Anda
klarifikasi lagi datanya.
 Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan anak
(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
 Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang dewasa.
Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak menikah atau tidak
mempunyai suami.

5
 Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti ditambah keluarga
lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya. Tipe keluarga ini
banyak dianut oleh keluarga Indonesia terutama di daerah pedesaan.

Gambar 4.3

Keluarga besar

 Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah


(baik suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya sudah membangun
karir sendiri atau sudah menikah.
 Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling
berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan, seperti dapur dan
kamar mandi yang sama.

B. Tipe keluarga yang kedua adalah tipe keluarga nontradisional, tipe keluarga
ini tidak lazim ada di Indonesia, terdiri atas beberapa tipe sebagai berikut.
a. Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas
orang tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
c. Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan jenis
kelamin tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.

6
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya.

3. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman fungsi keluarga ada lima antara lain berikut ini.
 Fungsi afektif
Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan
psikososial anggota keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka keluarga
akan dapat mencapai tujuan psikososial yang utama, membentuk sifat
kemanusiaan dalam diri anggota keluarga,stabilisasi kepribadian dan tingkah
laku, kemampuan menjalin secara lebih akrab, dan harga diri.
 Fungsi sosialisasi dan penempatan social
Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri dengan kematian. Sosialisasi
merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, karena individu
secara kontinyu mengubah perilaku mereka sebagai respon terhadap situasi
yang terpola secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi merupakan proses
perkembangan atau perubahan yang dialami oleh seorang individu sebagai
hasil dari interaksi sosial dan pembelajaran peran-peran sosial.
 Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia.
 Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
 Fungsi perawatan kesehatan

7
Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan. Perawatan kesehatan
dan praktik-praktik sehat (yang memengaruhi status kesehatan anggota
keluarga secara individual) merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi
perawatan kesehatan.Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
keluarga.Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi
keluarga.Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan.Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau
menciptakan suasana rumah yang sehat.Kemampuan keluarga dalam
menggunakan fasilitas.

4. Tahap Perkembangan Keluarga


Terdapat delapan tahap perkembangan keluarga yang perlu Anda pelajari berikut ini.
1) Keluarga baru menikah atau pemula Tugas perkembangannya adalah:
 membangun perkawinan yang saling memuaskan;
 membina hubungan persaudaraan, teman, dan kelompok sosial;
 mendiskusikan rencana memiliki anak.

Gambar 4.4

Upacara perkawinan sebagai upaya pembentukan keluarga

8
2) Tahap perkembangan keluarga yang kedua adalah keluarga dengan anak baru
lahir. Tugas perkembangannya adalah:
 membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
mengintegrasikan bayi yang baru lahir ke dalam keluarga;
 rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga;
 mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
 memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orang tua dan kakek nenek.

3) Keluarga dengan anak usia pra sekolah Tugas perkembangannya adalah:


 memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti rumah, ruang bermain,
privasi, dan keamanan;
 mensosialisasikan anak;
 mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak yang lain;
 mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar
keluarga.

4) Keluarga dengan anak usia sekolah Tugas perkembangannya adalah:


 mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan hubungan dengan teman sebaya yang sehat;
 mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
 memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

9
Gambar 4.5

Seorang ibu sedang mendampingi anaknya belajar

5) Keluarga dengan anak remaja Tugas perkembangannya adalah:


 menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri;
 memfokuskan kembali hubungan perkawinan;
 berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.

6) Keluarga melepas anak usia dewasa muda Tugas perkembangannya adalah:


 memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga
baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak;
 melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan;
 membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri.

7) Keluarga dengan usia pertengahan Tugas perkembangannya adalah:


 menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan;
 mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orang tua lansia dan anak-anak;
 memperkokoh hubungan perkawinan.

8) Keluarga dengan usia lanjut Tugas perkembangannya adalah:


 mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan;
 menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun;
 mempertahankan hubungan perkawinan;
 menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan;
 mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi;
 meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan hidup).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat terdiri atas dua atau lebih individu
yang saling tergantung satu dengan yang lain terhadap berbagai dukungan, antara lain
dukungan emosional dan ekonomi. Keluarga mempunyai lima fungsi yang harus
dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, lima fungsi tersebut adalah fungsi afektif,
sosialisasi, ekonomi, reproduksi dan perawatan kesehatan. Selama siklus kehidupan,
keluarga memiliki delapan tahap perkembangan keluarga. Setiap tahap perkembangan
merupakan periode kritis, artinya keluarga perlu memahami dan menyesuaikan tugas
perkembangan yang harus dilaksanakan di setiap tahap perkembangan.

B. Saran
Pembaca sebaiknya tidak hanya membaca dari materi makalah ini saja karena masih
banyak referensi yang lebih lengkap yang membahas materi dari makalah ini. Oleh
karena itu, pembaca sebaiknya membaca dari referensi dan literatur lain untuk menambah
wawasan yang lebih luas tentang materi ini.

11
Daftar Pustaka

Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta. (2004). Manajemen pemberdayaan

masyarakat. Pemda Provinsi DKI Jakarta: Jakarta.

Doane, G. H., & Varcoe, C. (2005). Family Nursing as Relational Inquiry: Developing Health

Promoting Practice. Philadelphia: Lippincott : USA.

Departemen Kesehatan RI .(2003). Kemitraan menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta:

Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI.

Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, Citra Aditya Bakti.

Ervin, N.E. (2002). Advanced community health nursing practice: population focused care.

New Jersey: Pearson Education, Inc.

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan keluarga: Teori dan praktik. Jakarta: EGC.

Green, L.W & Kreuteur, M.W. (1991). Health promotion planning: An educational and

environmental approach. London: Mayfield Publishing Company.

Helvie, C.O. (1998). Advanced practice nursing in the community. California: SAGE
Publication Inc.

Hitchcock, J.E., Scubert, P.E., & Thomas, S.A. (1999). Community health nursing: Caring
inaction. USA: Delmar Publishers.

Kemenkes RI. (2012). Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta.

Kemenkes RI. (2012). Pusat Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

McMurray, A. (2003). Community health and wellness: a socioecological approach. Toronto:

12
Mosby.

Neuman, B. (1995). The Neuman systems model ( 3 ed.). Norwalk, CT: Appleton-Lange.

O’Connor F.M.L; & Parker, E. (2001). Health promotion: Principles and practice in the

Australian Context. Australia: Agency Limited (CAL) under the Act.

Sukidjo Notoatmodjo, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai