Anda di halaman 1dari 3

PATOGENESIS DECOMP CORDIS ec VSD

Ventricular septal defect (VSD) terjadi ketika ada hubungan langsung antara
ventrikel kiri dan kanan yang merupakan kelainan bawaan. Defek septum ventrikel
diklasifikasikan sebagai membran, perimembran, suprakristal (infundibular atau
subpulmonik) atau muskular.
Besarnya shunt tergantung pada ukuran defek. Pirau kiri ke kanan yang
signifikan dapat terjadi sehingga menghasilkan curah jantung ventrikel kiri yang
tinggi. Darah mengalir dengan mudah melintasi defek yang lebih besar sehingga
disebut sebagai nonrestriktif dimana terjadi penyesuaian tekanan di ventrikel kanan
dan kiri dan terdapat pirau yang besar dari kiri-ke-kanan.
Defek yang lebih kecil disebut sebagai defek septum ventrikel restriktif yang
membatasi aliran darah dan tekanan jantung kanan. VSD kecil menghasilkan pirau
kiri-ke-kanan yang relatif kecil, dan tekanan arteri pulmonalis normal atau sedikit
meningkat. VSD yang moderat menghasilkan manifestasi menengah.
Pirau yang besar menyebabkan hipertensi arteri pulmonal, peningkatan
resistensi pembuluh darah arteri pulmonal, kelebihan tekanan ventrikel kanan, dan
hipertrofi ventrikel kanan yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan
resistensi pembuluh darah paru menyebabkan arah shunt berbalik (dari ventrikel
kanan ke kiri) yang mengarahkan pada sindrom Eisenmenger. Dekompensasi kordis
adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara adekuat untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Yang ditandai dengan

1. Sesak napas terutama saat beraktivitas. Sesak napas dapat mengakibatkan


kesulitan makan/minum dan, dalam jangka panjang, gagal tumbuh;
2. Sering berkeringat (peningkatan tonus simpatis);
3. Ortopnea: sesak nafas yang mereda pada posisi tegak;
4. Dapat dijumpai mengi
5. Edema di perifer atau pada bayi biasanya di kelopak mata.
Tanda decomp cordis

1. Tanda gangguan miokard


- Takikardia: HR >60 kali/menit pada bayi dan 100 kali/menit pada anak (saat diam). Jika HR
>200 kali/menit perlu dicurigai ada takikardia supraventrikular
- Kardiomegali pada pemeriksaan fisis dan/atau foto thorak
- Peningkatan tonus simpatis: berkeringat, gangguan pertumbuhan
- Irama derap (gallop).

2. Tanda kongesti vena paru (gagal jantung kiri)


- Takipne
- Sesak napas, terutama saat aktivitas
- Ortopne
- Mengi atau ronki
- Batuk

3. Tanda kongesti vena sistemik (gagal jantung kanan)


- Hepatomegali: kenyal dan tepi tumpul
- Peningkatan tekanan vena jugularis (tidak ditemukan pada bayi)
- Edema perifer (tidak dijumpai pada bayi)
- Kelopak mata bengkak (pada bayi)

Patogenesis terjadinya decomp cordis


Faktor penyebab  gangguan pada preload, afterload, kontraktilitas otot jantung dan
frekuensi denyut jantung  mempengaruhi penampilan jantung  mekanisme
kompensasi (dilatasi, hipertrofi dan rangsangan simpatik)  kemampuan kompensasi
terlampaui  gagal jantung
Patogenesis beredasarkan factor penyebab yaitu VSD
VSD  pirau dari kiri ke kanan  kelebihan beban volume di ventrikel kanan,
oversirkulasi pulmonal, adanya kompensasi cardiac output sistemik  kebutuhan
volume untuk ventrikel kiri meningkat  dilatasi dan hipertrofi ventrikel kiri 
peningkatan tekanan atrium kiri  peningkatan bena pulmonal dan peningkatan
aliran darah arteri pulmonalis  perubahan penampang vascular paru  ireversibel
 pirau dari kanan ke kiri (sindrom eisenmenger)

Anda mungkin juga menyukai