TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Bayi
a) Nama : An.M
b) Umur : 7 bln
c) Tanggal lahir : 26 Juni 2019
d) Jenis Kelamin : Laki-laki
e) Agama : Islam
f) Pendidikan : Belum Sekolah
g) Anak ke :1
h) Tanggal Masuk RS : 25 Januari 2020
i) Tanggal Pengkajian : 25 Januari 2020
j) No. RM : 0.06xxxx
k) Dx Medis : KDS (Kejang Demam Sederhana)
2) Orang Tua
a) Nama : Ny.R
b) Umur : 29 Thn
c) Agama : Islam
d) Pendidikan : SLTA
e) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f) Suku bangsa : Suku Sunda
g) Alamat : Perum puri Cikarang Hijau blok L no.20
h) Hub. dengan bayi : Ibu
29
b. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Anak Ke Status Kesehatan
c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan demam suhu 40oC sejak kemarin (24 Januari
2020) kurang lebih sehari yang lalu
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya demam 40 oC hari ini disertai kejang
dengan durasi 15 menit sebelum masuk rumah sakit, saat dilakukan
pengkajian di ruang rawat inap pasien tampak pucat, pasien terlihat
lemah, suhu 39,5 oC.
3) Riwayat Kesehatan lalu.
Ibu pasien mengatakan anaknya belum pernah mengalami kejang
atau penyakit lain.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
a) Struktur internal
Keterangan:
: Perempuan : garis menikah
: Laki-laki : garis Keturunan
: Pasien
----- : Tinggal dalam satu rumah
30
Komposisi Keluarga : Ayah, Ibu, Anak
Urutan Keluarga : Kepala Rumah Tangga, Ibu Rumah
Tangga, Anak
Pola Komunikas : Komunukasi dengan Bahas Sunda dan
Bahas Indonesia
Interaksi person=al : Interaksi baik, dan aktif dalam
berinteraksi
Peran Masing-masing anggota keluarga :
- Tn.S : Berperan sebagai suami dan ayah, dan sebagai
karyawan swasta
- Ny. R : Berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga
Nilai dan kepercayaan tentang kesehatan :
b) Struktur eksternal :
Budaya : Sunda
Agama : Islam
Status Sosial Ekonomi : Berkecukupan
Aktifitas rekreasi :
Ny.R mengatakan setiap hari keluarganya memenuhi akan
kebutuhan rekreasi dan hiburan dengan cara menonton
TV dan makan bersama, jika suami libur dari kerjannya
sering diajak liburan diluar rumah seperti ke tempat
bermain anak atau taman.
Tahap perkembangan keluarga :
- Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Tn.S berada pada tahap perkembanagan
keluarga cild breang
- Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Keluarga Tn.S telah mampu untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangganya
31
- Riwayat keluarga inti :
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular
dan menurun
- Riwayat keluarga sebelumnya :
Ny.R mengatakan dari keluarganya tidak ada yang
mengalami penyakit menular dan menurun.
d. Riwayat Kehamilan
1) Pre Natal
a) HPHT : 01 Juli 2019
b) Kehamilan : diharapkan
c) Penerimaan kehamilan :keluarga sangat
bahagia kelahiran putra pertama.
d) Kesehatan ibu selama mengandung : tidak ada masalah
e) Gizi ibu selama mengandung : tidak ada masalah
f) Makanan yang dipantang : tidak ada makanan
yang dipantang
g) Penambahan BB selama hamil : 12 kg
h) Masalah selama kehamilan : mual dan pusing.
i) Penyakit kehamilan : tidak ada
j) Imunisasi TT: Imunisasi lengkap
k) Pemeriksaan kehamilan :Melakukan
pemeriksan di Dokter, frekuensi: 3 bulan sekali
l) Penggunaan obat-obatan (-), alkohol (-), rokok (-), terpapar
radiasi (-)
2) Natal
a) Tempat melahirkan : Rumah Sakit
b) Jenis persalinan : Normal
c) Lama persalinan : Kurang lebih 8jam
d) Penolong persalinan : Dokter
e) BB waktu lahir : 2500 g
f) TB waktu lahir : 46 cm
g) Posisi janin waktu lahir : Normal
32
h) Cara untuk memudahkan persalinan: -
i) Komplikasi waktu lahir : Tidak ada
3) Post Natal (24 jam)
1) Kondisi bayi : menangis
2) APGAR score :9
3) Pengeluaran mekonium : 24 jam setelah lahir
Eliminasi
1) Kemih : 3-4 kali/hari
2) Jumlah BAK : 120 cc/hari
3) Warna Urine : Jernih
4) Feses : 1kali/hari dengan frekuensi
100 cc
5) Bau Feses : Bau Khas
6) Konsistensi feses : Lembek
7) Warna feses : Kuning
Balance Cairan:
BB: 8 kg
TB : 69 cm
IMT = (BB : TB2)
= (8 : (0,69)2)
= (8 : 0,4761)
=16,80 (Normal)
Input
33
- ASI = 700 cc IWL
= (30-0,7th) x 8kg
- Infus = 240 cc
= 29,3 x 8
- AM = 64 cc +
= 234,4 cc
- Obat = 48 cc
1. 052 cc
Kenaikan Suhu :
Output IWL + 200 (39 oC – 37oC)
- BAK = 120 cc = 234,4
+ 200 (39,5oC – 37oC)
- BAB = 100 cc = 234,4
+ 200 (2,5)
- IWL = 734,4 cc + = 234,4
+ 500
954 cc = 734,4 cc
34
3) Aktifitas bermain : An.M sering bermain sendiri dirumah
dengan bola-bola nya sambil duduk dan merangkak atau belajar
berjalan.
Kebersihan perorangan
1) Mandi : 2 x/hari
2) Keramas : 2hari sekali
3) Kebersihan kuku : baik
g. Riwayat Imunisasi
1) Jenis Imunisasi dasar
Ibu pasien mengatakan anaknya mulai di beri imunisai Hepatitis B 1
kali, BCG 1 kali pada usia 2 minggu, DPT 4 kali pada usia 2, 3, 4
bulan, Polio 3 kali pada usia 2, 3, 4 bulan,
2) Kapan diberikan, dimana mendapatkan pelayanan
35
Ibu pasien mengatakan anaknya terakhir imunisasi sejak usia 4 bln
dirumah sakit.
h. Data Psikososial
1) Pola interaksi dengan anggota keluarga, teman dan lingkungan
Ibu klien mengatakan interaksi dengan keluarga, teman & lingkungan
baik
2) Pola emosi
Ibu klien mengatakan jika anaknya marah maka anaknya sering nangis
kadang juga ada respon memukul.
3) Pola pertahanan keluarga dalam menghadapi stress
Ibu klien mengatakan biasanya keluarganya menghilangkan stress dengan
cara rekreasi
4) Support system dalam keluarga
Ibu pasien mengatakan setiap anggota keluarga saling support satu sama
lain
5) Yang mengasuh : orangtua
6) Hubungan dengan anggota keluarga :
7) Watak/kebiasaan anak : suka tertawa, suka berteman
i. Pemeriksaan Fisik
1) Pengukuran antropometri
Sebelum sakit
TB: 69 cm, BB: 8kg
Saat Sakit
TB: 69 cm, BB: 8kg
2) Pengukuran fisiologis
Nadi: 137x/menit, Suhu: 39,5oC, Respirasi : 31x/menit
3) Penampilan umum
pasien tampak rapih
4) Observasi wajah, posture, kebersihan
bersih dan rapi
36
5) Tingkat Kesadaran
Composmetis, E: 4, M: 6, V:5
6) Head to Toe
a) Kepala
Kepala tidak terdpat benjolan, tidak ada lesi, rambut warna hitam,
kepala dan rambut bersih.
b) Wajah
Wajah simetris, tidak ada lesi dan tidak ada pembengkakan.
c) Mata
tidak ada edema palpebra, konjungtiva tidak pucat, scelera tidak
ikterik.
d) Telinga
kebersihan baik, tidak ada pengeluaran cairan.
e) Hidung
Tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, hisdung tidak tersumbat
f) Leher
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
g) Mulut dan Kerongkongan
mukosa lembab, tidak ada iritasi mukosa.
h) Dada
- Inspeksi :Dada tambak simetris, bentuk
dan postur normal, tidak ada tanda distress pernafasan
- Palpasi : Integritas kulit baik, tidak ada
nyeri tekan
- Perkusi : Suara sonor
- Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
i) Perut
- Inspeksi : Tidak ada jejas
- Auskultasi: Bising usus 10 kali/menit,
tidak terdapat distensi abdomen
- Perkusi : Timpani
37
- Palpasi : Tidak teraba benjolan , tidak
ada nyeri tekan, tidak ada massa dan penumpukan cairan
j) Punggung
Tidak ada jejas atau lesi
k) Genitalia
Tidak terkaji
l) Anus
Tidak terkaji
m) Ekstremitas
ROM aktif, kekuatan otot penuh, terpasang infus di kaki kanan, akral
hangat
n) Kuku dan Kulit
- Inspeksi : kulit elastis, kuku
bersih, bentuk kuku normal dan tidak ada tanda-tanda jari tabuh
(clubbing finger), tidak ikterik/sianosis.
- Palpasi : aliran darah kuku akan kembali
<3 detik.
j. Reaksi Hospitalisasi
Pasien sering menangis saat melihat perawat melakukan tindakan atau saat
dokter masuk ke ruangan untuk melakukan pemeriksaan.
k. Pengetahuan
Orang tua pasien lebih fokus untuk kesembuhan anaknya dan selalu
menenangkan anaknya
l. Riwayat Spiritual
Orang tua pasien selalu beribadah yaitu shalat 5 waktu dan tidak hentinya
meminta kesembuhan untuk anaknya
m.Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal : 25 Januari 2020 / 2:44.49
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
HEMATOLOGI RUTIN 1
Hemoglobin 8,9 10,5 – 13,5 g/dl
Hematokrit 25,6 33,0 – 40,0 %
38
Jumlah Lekosit 29.100 4.000 – 10.000 /ul
Jumlah Trombosit 421.000,00 150.000,00 – 350.000,00 /ul
n. Therapy
IUFD Futrolit : 6cc/jam
Diazepam pulp : 3 x 2,5 ml / PO (selama demam)
Taxegram : 3 x 400 mg / IV
Sanmol : 4 x 80 mg / IV
2. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
Ds : Proses Penyakit
Ibu pasien mengatakan Inveksi Bakteri, Virus, Parasite
demam suhu 40oC
sejak kemarin (24 Reaksi Inflamasi
Januari 2020) kurang
lebih sehari yang lalu Proses Demam
Do:
- Nadi:
39
137x/menit, Suhu: Hipertermi
39,5oC, Respirasi :
31x/menit
- Saat
dilakukan
pengkajian diruang
rawat inap pasien
tampak pucat,
pasien terlihat
lemah, suhu 39,5oC.
- Kesadaran:
Composmetis, E: 4,
M: 6, V:5
40
Ds: Jika Kejang Lebih Dari 15 Menit Perubahan suplai
Ibu pasien mengatakan darah ke otak
demam suhu 40oC
sejak kemarin (24 Perubahan Suplay Darah ke Otak
Januari 2020) kurang
lebih sehari yang lalu Resiko Kerusakan Neuron Otak
Do:
- Nadi: Resiko ketidakefektifan perfusi
137x/menit, Suhu: jaringan otak
39,5oC, Respirasi :
31x/menit
- Kesadaran:
Composmetis, E: 4,
M: 6, V:5
- CRT <
3detik
- Riwayat
kesehatan: Kejang
saat masuk rumah
sakit.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d proses penyakit ditandai dengan Ibu pasien mengatakan
demam suhu 40oC sejak kemarin (24 Januari 2020) kurang lebih sehari yang lalu,
Nadi: 137x/menit, Suhu: 39,5oC, Respirasi : 31x/menit, Saat dilakukan
pengkajian diruang rawat inap pasien tampak pucat, pasien terlihat lemah, suhu
39,5oC, Kesadaran: Composmetis, E: 4, M: 6, V:5
2. Resiko cidera b.d faktor biologis (adanya kejang) ditandai dengan suhu
39,5 oC, riwayat kesehatan: Kejang saat masuk rumah sakit.
3. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b.d perubahan suplai darah ke otak
ditandai dengan Ibu pasien mengatakan demam suhu 40oC sejak kemarin (24
Januari 2020) kurang lebih sehari yang lalu, Nadi: 137x/menit, Suhu: 39,5oC,
41
Respirasi : 31x/menit, kesadaran: Composmetis, E: 4, M: 6, V:5, CRT < 3detik,
riwayat kesehatan: Kejang saat masuk rumah sakit.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
NOC NIC
keperawatan
Temperature regulation
Monitor suhu
minimal tiap 2 jam
Monitor TD, nadi,
dan RR, suhu
Monitor warna dan
suhu kulit
Monitor tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
Berikan anti piretik
jika perlu
Anjurkan kompres
hangat
42
tentang metode untuk pasien
mencegah cedera Menghindarkan lingkungan
Klien atau keluarga yang berbahaya
mampu menjelaskan Memasang slide rail tempat
faktor atau resiko dari tidur
lingkungan/perilaku Menyediakan tempat tidur
personal yang nyaman dan bersih
Mampu memodifikasi Membatasi pengunjung
gaya hidup untuk Memberikan penerangan
mencegah cedera yang cukup
Menggunakan fasilitas Menganjurkan keluarga
kesehatan yang ada untuk menemani pasien
Mampu mengenali Mengontrol lingkungan dari
perubahan status kebisingan
kesehatan Memindahkan barang-
barang yang dapat
membahayakan
43
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/tgl Diagnosa Jam Impelementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
Sabtu, - Hipertermi b/d 09.00 - Menyediakan tempat tidur Jam : 13.50 wib
25 Januari2020 Proses Penyakit yang bersih dan nyaman S : - Ibu pasien mengatakan anaknya
- Resiko Cedera b/d R/Tempat Tidur bersih masih panas 38 oC dan suka rewel
Faktor Biologis - Menerima pasien dari IGD (menangis)
(adanya kejang) 10.00 O: Zr. Fitri
dan melakukan pengkajian
- Resiko 10.10 - IUFD Futrolit - Pasien terlihat lemas
ketidakefektifan R/ 6cc/jam - KU : Sedang, Kes: CM
perfusi jaringan otak 10.20 - Memasang slide rail tempat - Intake belum adekuat,
b/d Perubahan suplai tidur makan cuma habis 1/3 porsi
darah ke otak R/terpasang kanan dan kiri dari RS
- Mengobservasi Tanda-tanda - Nadi 128 x/menit
11.00 - Suhu : 38 0C
vital
R/ N: 131x/menit, S: 39,5oC, - RR : 30 x/mnt
RR: 31x/menit A:
12.00 - Mengobservasi KU dan
Kesadaran - Hipertermi b/d Proses
R/ KU : Sedang, Kes: CM Penyakit
- Membatasi pengunjung - Resiko Cedera b/d Faktor
12.15
R/ penunggu 2orang Biologis (adanya kejang)
- Memberikan terapi obat - Resiko ketidakefektifan
Taxegram 400 mg, Sanmol perfusi jaringan otak b/d
12.30 80 mg dan Diazepam 10 mg Perubahan suplai darah ke
R/ Tidak ada alergi otak
- Menganjurkan kompres
P:
hangat untuk membantu
menurunkan suhu tubuh
43
13.00 R/ keluarga mengopres di - Observasi TTV dan KU
kening
- Menganjurkan keluarga - Lanjutkan pemberian terapi
sesuai advice dokter
untuk membujuk anaknya
13.20
makan dan minum adekuat I:
R/ makan ½ porsi
- Mengobservasi TTV dan KU
- Melanjutkan pemberian terapi
sesuai advice dokter
E : Masalah belum teratasi
R : Lanjutkan intervensi
44
tubuh Penyakit
R/ keluarga mengopres di - Resiko Cedera b/d Faktor
18.00 kening Biologis (adanya kejang)
- Memberikan terapi obat R/ - Resiko ketidakefektifan
19.00 perfusi jaringan otak b/d
sanmol 80 mg
- Menganjurkan keluarga Perubahan suplai darah ke
untuk membujuk anaknya otak
19.30 makan dan minum adekuat
P:
R/ keluarga mengerti
- Memberikan terapi obat - Observasi TTV dan KU
Taxegram 400 mg, diazepam
R/ Tidak ada alergi - Lanjutkan pemberian terapi
sesuai advice dokter
I:
R : Lanjutkan intervensi
45
perfusi jaringan otak - Mengobservasi Tanda-tanda - Suhu : 37 0C
b/d Perubahan suplai vital - RR : 30 x/mnt
darah ke otak 22.00 R/ N: 126x/menit, S: 37oC,
A:
RR: 28x/menit
- Menganjurkan kompres - Hipertermi b/d Proses
23.00 hangat di tiap lipatan tubuh Penyakit
dan dikening untuk - Resiko Cedera b/d Faktor
membantu menurunkan suhu Biologis (adanya kejang)
tubuh - Resiko ketidakefektifan
R/ keluarga mengopres di perfusi jaringan otak b/d
kening Perubahan suplai darah ke
00.00 - Memberikan terapi obat R/ otak
04.00 sanmol 80 mg
- Memberikan terapi obat P :
Taxegram 400 mg
R/ Tidak ada alergi - Observasi TTV dan KU
06.00 - Mengobservasi Tanda-tanda - Lanjutkan pemberian terapi
vital sesuai advice dokter
R/ N: 126x/menit, S: 37,3oC,
RR: 28x/menit I:
R : Lanjutkan intervensi
46
26 Januari 2020 - Resiko Cedera b/d - IUFD futrolit naik turun
Faktor Biologis R/ 6cc/jam O:
(adanya kejang) - Mengobservasi Tanda-tanda - KU : Sedang, Kes: CM Zr. Fitri
- Resiko vital - Intake belum adekuat,
ketidakefektifan 11.00 makan cuma habis 1/2 porsi
R/ N: 124x/menit, S: 37,5oC,
perfusi jaringan otak RR: 28x/menit dari RS
b/d Perubahan suplai - Memberikan terapi obat - Nadi 124 x/menit
darah ke otak 11.30 Sanmol 80 mg - Suhu : 370C
- Memasang slide rail tempat - RR : 28 x/mnt
11.40 tidur A:
R/Terpasang kanan kiri
- Memberikan terapi obat - Hipertermi b/d Proses
12.00 Taxegram 400 mg, diazepam Penyakit
R/ Tidak ada alergi - Resiko Cedera b/d Faktor
- Menganjurkan kompres Biologis (adanya kejang)
hangat di tiap lipatan tubuh - Resiko ketidakefektifan
dan dikening untuk perfusi jaringan otak b/d
membantu menurunkan suhu Perubahan suplai darah ke
12.05
tubuh otak
R/ keluarga mengopres di
kening P:
13.00 - Menganjurkan keluarga - Observasi TTV dan KU
untuk membujuk anaknya
makan dan minum adekuat - Lanjutkan pemberian terapi
R/ keluarga mengerti sesuai advice dokter
I:
47
sesuai advice dokter
E : Masalah belum teratasi
R : Lanjutkan intervensi
48
Taxegram 400 mg, diazepam - Lanjutkan pemberian terapi
R/ Tidak ada alergi sesuai advice dokter
I:
R : Lanjutkan intervensi
49
00.00 - Memberikan terapi obat R/ otak
sanmol 80 mg
04.00 P:
- Memberikan terapi obat
Taxegram 400 mg - Observasi TTV dan KU
R/ Tidak ada alergi
06.00 - Mengobservasi Tanda-tanda - Lanjutkan pemberian terapi
vital sesuai advice dokter
R/ N: 126x/menit, S: 36,8oC,
I:
RR: 28x/menit
- Mengobservasi TTV dan KU
- Melanjutkan pemberian terapi
sesuai advice dokter
E : Masalah belum teratasi
R : Lanjutkan intervensi
50
12.00 R/ Tidak ada alergi P:
- Menganjurkan keluarga
untuk membujuk anaknya - Observasi TTV dan KU
makan dan minum adekuat - Lanjutkan pemberian terapi
13.00
R/ keluarga mengerti sesuai advice dokter
I:
R : Lanjutkan Intervensi
P:-
51
I :-
E : Masalah teratasi
R : Hentikan Intervensi
(Pasien BLPL)
52