Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Resensi Novel
“Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin”
Nama Anggota :
1. Diva Rahmadona
2. Najwa Bintang Maharani
3. Nurul Oktaviani
4. Nadilla Azzahara
Kelas : XI ADP 2
Guru Pembimbing : Rizki Ayu, S. Pd
Resensi Novel Tere Liye
“Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin”
Sinopsis:
Tania kecil dan Dede adiknya adalah seorang pengamen kecil yang tinggal di sebuah
rumah kardus bersama ibunya setelah ayahnya meninggal sebab penyakit TBC. Tania yang
terpaksa berhenti sekolah dan terpaksa mengamen demi sesuap nasi, membantu ibunya yang
juga sakit-sakitan. Hidupnya mulai berubah setelah bertemu dengan malaikat penolongnya.
Malaikat yang akhirnya ia cintai sejak rambutnya masih berkepang dua. Saat ia masih berusia
11 tahun. Seorang anak kecil yang memiliki perasaan suka pada pria dewasa. Pria yang
memberi janji masa depan yang lebih baik baginya dan keluarga, mengubah hidupnya dari
seorang pengamen kecil hingga menjadi seorang wanita yang sukses tanpa mengharap
imbalan apa pun. Seorang pria yang di anggap sebagai kakak namun dicintainya.
Poin penting menurut kami dalam novel ini adalah ada benang merah sebuah kisah
cinta yang terlukis dalam pesan ibunya, sepasang liontin juga kisah pohon linden. Pohon
yang daunnya berbentuk hati dan bunganya berwarna kuning. Sebuah pohon yang bisa
menimbulkan perasaan yang tak pernah dimengerti yaitu cinta. Sebuah pohon yang membuat
seseorang berterus terang tentang kehidupan.
Isi resensi :
Novel terdiri dari 15 Bab. Masing-masing Bab akan kami ulas intinya.
Bab 1.
20.00 Saat semuanya berawal
Dalam bab ini Tania dewasa berada di sebuah toko buku yang menjadi penanda perjalanan
sepuluh tahun terakhir hidupnya yang penuh warna. Toko yang berhasil memutar diafragma
kisah masa kecilnya hingga dewasa. Di mana Tania kecil yang berumur 11 tahun bersama
Dede yang enam tahun pertama kali bertemu dengan Danar Danar--yang akan menjadi tokoh
penting dan istimewa dalam kisah ini.
Bab 2.
20.15 Pertama Kali Aku Mengenal Perasaan Itu
Bab ini mengisahkan Tania kecil--11 tahun mulai memiliki perasaan suka pada Danar yang
saat itu berusia 25 tahun dan cemburu pada Ratna yang merupakan kekasih Danar.
Bab 3
20.21 Daun Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Bab ini menceritakan tentang ibu Tania yang meninggal sebab kanker paru-paru stadium IV.
Sebelum meninggal ia berpesan pada Tania agar tak pernah menangis untuk siapa pun
kecuali demi dia. Pesan ibu Tania merupakan salah satu poin penting dalam novel ini. Saat
itu Tania berumur 13 tahun, Dede 8 tahun dan Danar 27 tahun.
Bab 4
20.26 Setelah Ibu Pergi
Dalam bab ini Tania melanjutkan study SMP-nya (Junior High School) di Singapura atas
beasiswa ASEANScholarsip. Saat ini Tania telah berumur 16 tahun yang tumbuh menjadi
gadis cantik. Dede 11 tahun serta Danar 30 tahun. Sebuah rahasia kecil dari Danar terungkap
dalam bab ini.
Bab 5
20.32 Sweet Seventeen yang Indah
Dalam bab ini Tania tepat berumur 17 tahun. Ia memperoleh hadiah liontin berinisial
"T" dari Danar. Liontin yang merupakan poin penting dalam novel ini.
Bab 6
20.37 Liontin Seribu Pertanyaan
Bab ini mengisahkan rasa penasaran Tania atas inisial "T" pada liontinnya. Saat ini Tania
berumur 18 tahun, Danar 32 tahun sedang Dede 13 tahun. Dalam bab ini rasa Tania pada
Danar semakin besar.
Bab 7
20.45 Izinkan Aku Menangis Demi Dia, IBu
Dalam bab ini awal kepedihan Tania berawal. Setelah acara graduation day,Ratna dan Danar
mengabarkan akan menikah. Kabar yang membuat Tania mulai paham maksud pesan ibunya
dan ia memutuskan tak menghadiri acara pernikahan. Sebuah titik awal keretakan hubungan
adik dan kakak.
Bab 8
20.50 Hari-hari Menyakitkan
Kekerasaan hati Tania membuat Danar berubah 3 hari sebelum pernikahan. Hingga membuat
Ratna menyusul ke Singapura untuk membujuk Tania sebab kekhawatirannya akan
pernikahannya.
Bab 9
21.00 Hidup Harus Terus Berlanjut dalam Bentuk Apa pun
Saat ini Tania berumur 23 tahun, Danar 37 tahun dan Dede 18 tahun. Kepedihannya membuat
Tania memilih menyibukkan diri dengan pekerjaannya di sebuah perusahaan spekulan
terbesar di Asia Pasifik berlokasi di Singapura setelah lulus menyandang gelar bachelor
degreejurusan Commerce NUS.
Bab 10
21.02 Masa-masa Berdamai
Kisah dalam bab ini Tania berdamai dengan kepedihannya dengan sibuk dalam berbagai
kegiatan; Mengajar di kelas matrikulasi, mendaftar dalam program teaching assistant,
membuka kelas mendongeng.
Dalam bab ini terungkap sepotong kejadian penting pada malam sebelum pernikahan yang
membuat Tania memutuskan kembali ke Indonesia.
Dalam Bab 11
21.00 Pulang
Bab 12
31.10 Potongan Teka Teki yang Pertama
Bab 13
21.15 Semuanya Berubah Teramat Cepat
Mengisahkan keresahan Ratna akan sikap Danar yang berubah selama enam bulan--semakin
hari menyiksa Ratna hingga ia memutuskan pulang ke ortunya. Curhatan Ratna ke Tania
membuat pikiran Tania terganggu yang membuat ia semakin yakin untuk pulang.
Dalam Bab 14
21.17 Ketika Semua Potongan Lengkap
Bab 15
09.00 Kembali
Adalah klimaks dan anti klimaks dari novel ini. Dalam bab ini semua rahasia terungkap.
Tentang perasaan Danar ke Tania. Rahasia yang diketahui Tania melalui adiknya Dede.
Tentang sebuah novel yang tak pernah usai. Tak akan pernah usai. Sebuah novel yang
mengisahkan perjalanan cinta Danar ke Tania kecil. Tentang kisah sebuah pohon linden.
Memiliki pesan moral tentang sebuah perjuangan hidup hingga mencapai kesuksesan dimulai
dari nol, keikhlasan melepaskan sesuatu yang paling berharga dalam hidup kita. Mengajarkan
bagaimana kekuatan sebuah cinta.
Adanya alur maju mundur dalam setiap babnya bisa membuat pembaca bingung terlebih pada
bab 14. Bagi kami sih malah membuat kami lebih belajar memahami bagaimana
seorang author memainkan alur/plot dari sebuah novel.
Kesimpulan:
Secara keseluruhan buku ini merupakan buku yang cukup bagus untuk dibaca,
terutama oleh para remaja. Kekurangan dari buku ini dapat ditutupi oleh kelebihan yang
menurut kami cukup banyak.
Alurnya yang ringan membuat buku ini sangat kami rekomendasikan bagi teman-
teman semua yang mencari bahan bacaan untuk me-refresh pikiran sejenak.
Semoga resensi novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Menyalahkan Angin ini dapat
meyakinkan anda semua untuk membaca buku ini.
Terima kasih.