BAB I
DEFINISI
Konsumen kini tidak lagi mempertimbangkan fungsi, harga, cita rasa, namun juga
mempertimbangkan nilai baik buruk, halal haram yang berhubungan dengan keyakinannya.
Mayoritas penduduk muslim di Indonesia hingga mencapai 91,94% jelas menjadi alasan kuat
bagi bisnis berbasis islam termasuk pula pelayanan kesehatan dan Rumah Sakit. Namun hingga
saat ini jumlah Rumah Sakit Islam masih jauh dari memadai. Walaupun jumlah Rumah Sakit
yang bernuansa Islam masih belum banyak, namun Rumah Sakit Islam harus tetap meningkatkan
mutu pelayanan agar dapat bertahan di kompetisi global dan pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan Islami untuk masyarakat. Manajemen Rumah Sakit Islam khususnya bagian Sumber
Daya Manusia dituntut memiliki tenaga Rumah Sakit dari proses penerimaan yang memiliki
nilai-nilai kepribadian islami agar mendukung pelayanan kesehatan Islami dan terciptanya
budaya organisasi Islami.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa adalah Rumah Sakit bernuansa Islami yang tentunya
memberikan pelayanan kesehatan Islami untuk konsumennya.Pelayanan kesehatan Islami ini
merupakan suatu nilai unggul bagi Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa. Sebagai Rumah Sakit
yang bernafaskan Islami Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa diharapkan mampu menciptakan
aktivitas Islami dalam setiap pelayanannya.Sehingga optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM)
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa harus terus ditingkatkan oleh pihak manajemen Rumah
Sakit Ibu dan Anak Annisa khususnya bagian Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk
mendapatkan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit bergantung
pada proses penerimaan dan seleksi yang dilakukan oleh Rumah Sakit.
Penerimaan Staf merupakan tahap yang sangat kritis dalam manajemen SDM. Bukan saja
karena biaya proses Penerimaan Staf sangat mahal tetapi merekrut orang yang tidak tepat ibarat
menanam benih yang buruk. Ia akan menghasilkan buah yang dapat merusak tatanan sebuah
organisasi secara keseluruhan. Rumah sakit merupakan sebuah organisasi pelayanan jasa yang
1
sifat produknya intangible (tidak bisa dilihat) tetapi bisa dirasakan. Dan pelayanan ini hampir
mutlak langsung diberikan oleh staf (bukan oleh mesin/atau alat). Sehingga sikap, perilaku dan
karakter staf sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Oleh karena itu, proses
penerimaan SDM Rumah Sakit harus memperhatikan sikap, perilaku dan karakter calon staf.
Jika proses penerimaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa tidak dioptimalkan, maka tidak
dihasilkan tenaga Rumah Sakit yang akan mendukung pelayanan kesehatan Islami sehingga
mutu pelayanan yang diberikan akan menurun dikarenakan stafkurang menampilkan nilai-nilai
Islami dimana hal ini dapat menyebabkan citra Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa sebagai
Rumah Sakit Islam akan menurun juga. Dengan demikian penerimaan yang akurat dan tepat
sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit akan menentukan sukses Rumah Sakit di kompetisi
global yang semakin kuat.
Oleh karena itu perlu disusun suatu Panduan yang diharapkan menjadi acuan dalam
Penerimaan Staf di Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa. Dimana tujuan dari proses penerimaan
adalah menghasilkan kandidat Calon karyawan yang berkualitas dan memiliki nilai-nilai Sumber
Daya Manusia sesuai dengan kualifikasi yang distandarkan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak
Annisa dengan proses Penerimaan karyawanyang tepat.
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
TATA LAKSANA
4
Tanda Registrasi (STR)
Asisten
4 1. Fotokopi ijasah D1 Asisten Perawat legalisir
Perawat
1. Fotokopi ijasah D3/S1 keperawatan legalisir
5 Bidan 2. Fotokopi Surat Ijin Praktek Bidan (SIPB) atau
fotokopi Surat Tanda Registrasi (STR)
1. Fotokopi ijasah D3 radiografer legalisir
6 Radiologi
2. Fotokopi STR
1. Fotokopi ijasah D3 analis kesehatan
7 Laboratorium
2. Fotokopi STR
1. Fotokopi ijasah S1 Farmasi Apoteker legalisir
8 Apoteker
2. Fotokopi STR
Asisten 1. Fotokopi ijasah D3 AA legalisisr
9
Apoteker 2. Fotokopi STR
1. Fotokopi ijasah S1 ahli gizi
10 Ahli Gizi
2. Fotokopi STR
1. Fotokopi ijasah D3/S1 RM legalisir
12 RM
2. Fotokopi STR
1. Sertifikat Satpam (Khusus untuk Koordinator)
13 Satpam
2. Kartu Tanda Anggota (Khusus untuk Koordinator)
Karyawan SDM akan memeriksa lamaran tersebut sesuai dengan form check list
kelengkapan data. Apabila dari berkas-berkas lamaran yang ada di arsip Karyawan
SDM ada yang sesuai dan memenuhi kualifikasi dengan kebutuhan dan
direkomendasikan oleh Kepala Ruang Unit Kerjaterkait, maka Karyawan SDM segera
melaksanakan tindaklanjut ke tahap penjadwalan pelaksanaan Test Penerimaan Calon
Karyawan. Namun apabila dari berkas-berkas lamaran yang ada ternyata tidak ada
yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan maka bagian SDM mempunyai tugas
untuk mencarikan pelamar dengan mengumumkan informasi lowongan kerja ke
khalayak umum dengan cara memasang iklan lowongan kerja baik melalui media
cetak maupun melalui jejaring sosial yang ada di Rumah Sakit (FaceBook dan
website).
2. Penjadwalan Tes
Tindaklanjut dari hasil Seleksi Administrasi adalah penjadwalan test. Test yang akan
dilaksanakan dalam proses penerimaan Calon Karyawan adalah Test Tertulis dan test
5
Wawancara. Sebelum pelaksanaan test, bagian SDM harus menghubungi pihak-pihak
yang akan terlibat dalam test tersebut dan menyampaikan agenda Pelaksanaan Test.
Setelah semua pihak bersepakat akan hari, tanggal dan waktu pelaksanaan test, maka
bagian SDM segera menindaklanjuti dengan melakukan pemanggilan kepada Pelamar
melalui telepon yang sudah direkomendasikan untuk mengikuti Test Calon Karyawan
Rumah sakit.
7
Test Kesehatan Dasar ; Pemeriksaan Darah Rutin, Urin Rutin dan bagi karyawan
yang sudah lulus semua tahapan penerimaan diatas dan biaya ditanggung oleh Calon
Karyawan dapat dilaksanakn selam masa orientasi.
D. Penempatan Staf
Penempatan adalah tindak lanjut dari proses seleksi, yaitu menempatkan calon
karyawan yang diterima/Lulus Seleksi pada jabatan atau pekerjaan yang membutuhkannya
dan sekaligus mendelegasikan authoritykepada orang tersebut. Dengan demikian, Calon
karyawan itu akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan bersangkutan.
8
E. Pengenalan dan Pembekalan/Orientasi
Pengenalan dan Pembekalan/Orientasi adalah kegiatan yang bertujuan
memperkenalkan tentang kehidupan sosial, budaya, dan lingkungan kerja di sekitar tempat
kerja. Proses Pengenalan dan Pembekalan/Orientasi ini melibatkan bagian SDM dan
bagian terkait di mana Calon Staf tersebut ditempatkan.
1. Bagian SDM dan DIKLAT akan menjelaskan tentang aturan kekaryawanan sebelum
Calon karyawan masuk bergabung bersama Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa dan
ditempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Aturan kekaryawanan yang
dijelaskan kepada Calon Staf adalah sebagai berikut :
3) Menjalani Masa Job training selama 2 (dua) bulan bagi Calon Nol
Pengalaman
Dalam Masa Job Training ini Calon karyawan disosialisasikan dengan
seluruh aturan/protap di unit terkait untuk sampai bisa bekerja secara
mandiri. Kepala Ruang Unit Kerja terkait atau yang diberi wewenang untuk
mendampingi diharapkan untuk selalu mengawasi dan mengingatkan kepada
calon karyawan untuk selalu bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangannya
dan selalu mentaati SPO setiap tindakan yang akan dilakukan. Setelah 2 (dua)
bulan Masa Magang, akan diadakan ujian Evaluasi Masa Job Training.
Apabila hasilnya BAIK maka Calon Staf bisa langsung diangkat sebagai
Karyawan, apabila hasilnya TIDAK BAIK, akan diberikan kesempatan untuk
mengulang Masa Job Training paling lama 3 bulan.
b. Gaji
Calon staf selama menjalani Masa orientasi/Job Training akan mendapatkan upah/
gaji pokok sedang selanjutnya selama masa Job training menerima naik bertahap
sesuai dengan evaluasi kinerja dengan besaran maksimal sebesar 80% dari yang
seharusnya
c. Seragam
Calon Karyawan belum mendapat seragam Rumah Sakit, maka ketentuan
pemakaian seragam adalah sebagai berikut :
1) PUTRI :
a. Bahan tidak boleh dari bahan kaos ataupun jeans
10
b. Menggunakan rok/celana kain dan tidak ketat
c. Jilbab menutup dada dengan warna jilbab menyesuaikan dengan peraturan
yang berlaku bagi karyawan.
d. Seragam berwarna putih-putih (untuk bagian keperawatan) dan putih-hitam
untuk non keperawatan Menggunakan sepatu tertutup dan kaos kaki
2)PUTRA :
i. Bahan tidak boleh dari kaos atau bahan jeans
ii. Menggunakan celana kain.
1. Menggunakan seragam berwarna putih-putih (untuk bagian
keperawatan) dan putih-hitam untuk non keperawatan.
d. Jam Kerja
1) Karyawan Non Shift :
Senin-Jumat : 08.00 – 16.00 wib
Sabtu : 08.00 – 14.00 wib
Bagi yang tidak meggunakan
Catatan : jam pendek maka setiap total
jam kerja 7 jam
2) Karyawan Shift
Shift Pagi : 07.30 – 14.00 wib
Shift Siang : 14.00 – 21.00 wib
Shift Malam : 21.00 – 08.00 wib
e. Izin kerja
Calon karyawan berhak mendapat izin kerja maksimal 3 (tiga) hari dengan surat ijin
atau surat sakit.
g. Kedisiplinan
Presensi staf menggunakan alat finger scan, dijelaskan bahwa dispensasi
keterlambatan karyawan adalah 1 (satu) menit. Ada dispensasi keterlambatan yang
diijinkan melewati 1(satu) menit dan sepengetahuan bagian SDM dan atasannya
langsung, yaitu :
11
DISPENSASI
NO KETERANGAN
KETERLAMBATAN
1 Alasan kesehatan diri atau Yang di maksud keluarga adalah suami/istri, anak,
keluarga kakek, nenek, orang tua dan saudara yang tinggal dalam
satu rumah
Contoh melakukan pekerjaan RS :
Bagian keuangan datang ke Bank BPD Cab.Pekanbaru
2 Melakukan pekerjaan RS lebih pagi yaitu pkl 07.30 wib, agar tidak mengalami
antrian panjang di Bank untuk transfer uang/ setor gaji
Staf.
3 Dinas Luar Tugas dinas luar yang waktunya itu diperhitungkan
antara jarak tempuh dari Rumah Sakit dengan lokasi
dinas luar
Contoh dinas luar :
a. Diminta menghadiri pertemuan di Dinkes
Bantul pkl :08.00 wib, jam kerja di mulai 07.30
wib, jarak tempuh RS ke lokasi dinkes 15 menit
, maka berangkat ke RS dulu untuk presensi
setelah itu baru persiapan dinas luar.
b. Undangan dinas luar jam 08.00 jam kerja di
mulai 07.30 wib, jarak tempuh RS ke lokasi
dinas adalah 45 menit, maka bisa langsung ijin
ke undangan dinas tersebut
4 Ijin sekolah/ sedang Yang di maksud adalah sedang ada/masih ada kegiatan
melaksanakan tugas belajar di kampus, sehingga saat masuk jam kerjanya tidak
dapat hadir tepat waktu
5 Takziyah Di sesuaikan dengan situasi dan kondisi
13
BAB IV
DOKUMENTASI
Kegiatan Pendokumentasian dalam proses Penerimaan Staf sangat diperlukan untuk benar-benar
memastikan bahwa proses yang dijalankan adalah berlaku sama dan seragam untuk semua
bagian yang ada di Rumah Sakit. Kegiatan pendokumentasian juga diperlukan untuk memastikan
bahwa proses Penerimaan Staf sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku serta memastikan
bahwa calon staf yang akan diterima adalah orang yang tepat. Baik secara kompetensi maupun
secara kepribadian.
1. Untuk kegiatan dokumentasi pada proses penerimaan, makaBagian SDM membuat ceklist
tentang urutan proses penerimaan staf. Ceklist ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
proses penerimaan staf yang dilaksanakan oleh staf SDM sesuai dengan panduan yang ada
atau tidak.
2. Untuk kegiatan dokumentasi pada calon karyawan, maka staf SDM melakukan pemeriksaan
referensi yaitu meneliti siapa referensi calon staf pada saat melamar, dipercaya atau tidak
untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalaman kerja dan hal-hal lain yang
dianggap penting dari pelamar. Referensi pada dasarnya adalah seseorang yang dapat
memberikan informasi dan jaminan mengenai pelamar yang bersangkutan. Ada 2 (dua)
macam refensi yang bisa digunakan, yaitu :
a. Personel references adalah referensi yang dapat memberikan informasi mengenai karakter
dan kondisi kesehatan atau penyakit yang pernah dialami pelamar. Referensi ini biasanya
diberikan oleh keluarga atau teman-teman dekat.
b. Employement references adalah referensi yang dapat memberikan informasi atau semacam
jaminan mengenai latar belakang maupun pengalaman kerja pelamar bersangkutan.
Referensi ini biasanya diberikan oleh perusahaan asal pelamar atau oleh teman yang telah
pernah bekerja sama dalam suatu organisasi. Jadi pada prinsipnya, semakin penting,
strategis, dan vital suatu jabatan, semakin cermat pemeriksaan referensi.
3. Untuk dokumentasi kondisi kesehatan Calon Staf diperlukan Evaluasi Medis yaitu
pemeriksaan kesehatan fisik Calon Staf apakah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan
14
untuk jabatan yang bersangkutan. Evaluasi ini hendaknya diperhatikan dengan cermat karena
sangat menentukan prestasi kerja staf. Tidak mungkin staf akan dapat berprestasi baik jika
sering sakit dan tidak dapat hadir untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/metode-prosedur-seleksi-penerimaan-
karyawan.html#ixzz.2WAztDf4r
15