PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara islam bisa masuk dan berkembang di Indonesia.
2. Mengetahui kerajaan-kerajaan islam yang ada di Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
b) Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama
Aceh Besar. Disini pula terletak ibu kotanya. Kurang begitu diketahui kapan
kerajaan ini muncul atau berdiri. Anas Machmud berpendapat, kerajaan Aceh
berdiri pada abad ke-15 M, diatas puing-puing kerajaan Lamuri, oleh Muzaffar
Syah (1465-1497). Dialah yang membangun kota Aceh Darussalam. Menurutnya
pada masa pemerintahannya, Aceh Darussalam mulai mengalami kemajuan dalam
bidang perdagangan karena saudagar-saudagar Muslim yang sebelumya
berdagang dengan Malaka memindahkan kegiatan mereka ke Aceh, setelah
Malaka dikuasai Portugis pada tahun 1511 M. sebagai akibat penaklukan Malaka
Utara melalaui selat Karimata dari Portugis itu, jalan dagang yang sebelumaya
dari laut Jawa ke Sunda dan menyusur pantai Barat Sumatera, kemudian ke Aceh.
Dengan demikian Aceh ramai dikunjungi saudagar dari berbagai negeri.
b) Pajang
Kesultanan Pajang adalah pelanjut dan dipandang sebagai pewaris
kerajaan Islam di Demak. Kesultanan yang terletak di Kartasura sekarang itu
merupakan kerajaan Islam yang pertama yang terletak di pedalaman pulau Jawa.
Usia kesultanan ini tidak panjang, kekuasaaan dan kebesarannya kemudian
diambil oleh kerajaan Mataram.
Sultan atau Raja yang pertama adalah Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging,
lereng gunung Merapi. Oleh Raja Demak ketiga yaitu Sultan Trenggono, Jaka
Tingkir diangklat sebagai Raja pajang setelah sebelumnya dikawinkan dengan
anak perempuannya.
c) Mataram
Awal dari kerajaan Mataram adalah ketika Sultan Adiwijaya dari Pajang
meminta bantuan kepada Ki Pamanahan yang berasal dari daerah pedalaman
untuk menghadapi dan menumpas pemberontakan Aria Penangsang. Sebagai
hadiah atasnya, Sultan kemudian menghadiahkan daerah Mataram kepada Ki
Pamanahan yang menurunkan Raja-raja Mataram Islam kemudian.
Pada tahun 1577 M, Ki Gede Pamanahan menempati Istana barunya di Mataram.
Dia digantikan putranya, Senopati, pada tahun 1584 dan dikukuhkan sebagai Raja
Mataram oleh Sultan Pajang.
d) Cirebon
Kesultanan Cirebon adalah kerajaan Islam yang pertama di Jawa Barat.
Kerajaan ini didirikan oleh salah satu anggota Walisongo, yaitu Sunan Gunung
Jati.
Diawal abad ke-16, Cirebon merupkan daerah kecil dibawah kekuasaan Pakuan
Pajajaran. Raja Pajajaran hanya menempatkan seorang juru labuhan disana yang
bernama Pangeran Walangsungsang, seorang tokoh yang mempunyai hubungan
darah dengan Raja Pajajaran.
e) Banten
Kerajaan di Banten merupakan perluasan Islam yang dilakukan oleh
kerajaan Cirebon yang dipimpin oleh Sunan Gunung jati. Perluasan wilayah itu
dimulai dengan pendudukan Sunda oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1527 M.
5. Kesultanan Kotawaringin.
Kerajaan Kotawaringin adalah sebuah kerajaan Islam (kepangeranan
cabang Kesultanan Banjar) di wilayah yang menjadi Kabupaten Kotawaringin
Barat saat ini di Kalimantan Tengah yang menurut catatan istana al-Nursari
(terletak di Kotawaringin Lama) didirikan pada tahun 1615 atau 1530, dan
Belanda pertama kali melakukan kontrak dengan Kotawaringin pada 1637, tahun
ini dianggap sebagai tahun berdirinya sesuai dengan Hikayat Banjar dan
Kotawaringin (Hikayat Banjar versi I) yang bagian terakhirnya saja ditulis tahun
1663 dan di antara isinya tentang berdirinya Kerajaan Kotawaringin pada masa
Sultan Mustain Billah. Pada mulanya Kotawaringin merupakan keadipatian yang
dipimpin oleh Dipati Ngganding.
12. Kerajaan Tidung
Kerajaan Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan
(Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di utara
Kalimantan Timur, yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di
Salimbatu.
13. Kesultanan Bulungan(1731).
Kesultanan Bulungan atau Bulongan adalah kesultanan yang pernah
menguasai wilayah pesisir Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten
Nunukan, dan Kota Tarakan sekarang. Kesultanan ini berdiri pada tahun 1731,
dengan raja pertama bernama Wira Amir gelar Amiril Mukminin (1731–1777),
dan Raja Kesultanan Bulungan yang terakhir atau ke-13 adalah Datuk Tiras gelar
Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (1931-1958).
b) Maluku
Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 1406, Raja Ternate memeluk Islam,
nama raja itu adalah Vongi Tidore. Ia mengambil seorang istri keturunan Ningrat
Jawa. Namun raja yang benar-benar memeluk agama Islam adalah raja yang
bernama Zayn Al-Abidin pada tahun 1486-1500 M.
c) Sulawesi
1.Kerajaan Goa-Tallo
merupakan kerajaan kembar yang saling berbatasan, biasanya disebut
dengan kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di semenanjung barat daya pulau
Sulawesi. Kerajaan tersebut menerima ajaran agama Islam dari Gresik atau Giri
yang tersebar dalam proses Islamisasi diseluruh nusantara.
Kemudian kerajaan kembar Goa-Tallo menyampaikan “pesan Islam” kepada
kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, yang lebih tua, Wajo, Soppeng, dan Bone
2.Kerajaan Bone
Islam masuk di Bone pada masa La Tenri Ruwa sebagai Raja Bone XI
pada 1611 M dan ia hanya berkuasa selama tiga bulan. Sebabnya karena beliau
menerima Islam sebagai agamanya padahal dewan adat Ade Pitue bersama rakyat
menolak ajaran tersebut.
3. Kerajaan Konawe
Masuk dan berkembangnya Islam di Kerajaan Konawe merupakan bagian
dari proses perkembangan agama Islam di Sulawesi Tenggara khususnya dan
Indonesia umumnya.
Islam masuk di Kerajaan Konawe pada abad ke-18 yang dibawah oleh pedagang-
pedagang dari Buton, Ternate, dan Bugis.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sekitar abad ke-7 dan 8
pedagang-pedagang Islam dari Timur Tengah banyak yang datang berlayar ke
selat Malaka hingga ke perairan Nusantara kita. Pada masa itu di Indonesia telah
berdiri kerajaan terkenal bernama Sriwijaya. Karena Sriwijaya ketika itu
merupakan bandar terbesar, tempat singgah dan bongkar muat barang-barang
dagangan yang dibawa para pedagang dari kepulauan Nusantara maupun dari luar,
maka kemungkinan besar termasuk para pedagang dari Timur Tengah yang
singgah pula di Sriwijaya. Oleh sebab itu para pedagang Islam yang telah
mengenal Sriwijaya menyebutkan Sriwijaya dengan istilah Zabag atau Zabay.
Pada umumnya para pedagang Islam sambil berdagang mereka memperkenalkan
atau mengajarkan pula agama Islam kepada pedagang maupun penduduk
setempat. Melalui hubungan dagang inilah penduduk Indonesia mengenal ajaran
agama Islam untuk selanjutnya secara sadar mereka memeluk agama Islam.
Sekitar abad ke - 11 Islam telah sampai pula di pulau Jawa.
Keterangan lain tentang berkembangnya agama Islam di Indonesia bersumber dari
catatan perjalanan seorang yang bernama Marco Polo (1992). Dalam perjalanan
menuju Tiongkok (Cina yang ditempuh melalui laut) Marco Polo singgah di Aceh
Utara. Dari persinggahannya itu ia menceritakan bahwa di Perlak banyak
penduduk yang beragama Islam dan banyak pula pedagang dari Gujarat (India)
yang giat menyiarkan agama Islam. Selain pedagang-pedagang dari Gujarat
(India) yang aktif menyiarkan agama Islam di kepulauan Nusantara. Perlu
diketahui bahwa pedagang-pedagang Gujarat sejak abad ke-10 telah menganut
Islam.
Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Sumatera
- Samudera Pasai (Malik Al-Shaleh / abad ke-13 M)
- Aceh Darussalam (Muzaffar Syah / abad ke-15 M)
2. Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa
- Demak (Raden Patah)
- Pajang (Jaka Tingkir)
- Mataram (Ki Pamanahan)
- Cirebon (Sunan Gunung Jati)
- Banten (Sunan Gunung Jati / 1527 M)
3. Kerajaan-kerajaan Islam di Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi
a) Kalimantan
- Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan (Raden Samudera)
- Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur (Tuan Tunggan Parangan/1575 M)
b) Maluku (Vongi Tidore (1406 M) / Zayn Al-Abidin (1486-1500 M))
c) Sulawesi
- Kerajaan gowa tallo
- Kerajaan Bone
- Kerajaan Konawe
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat,
Hikmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Perkembangan kerajaan islam. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Makalah yang disusun untuk mempelajari mengenai kerajaan-kerajaan
islam di Indonesia.
Penulis megucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu pembuatan makalah ini hingga selesai. Dan saya berharap makalah ini
dapat membantu rekan-rekan dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan
mengenai kerajaan islam di indonesia. Untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan untuk memperbaiki makalah ini dan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 2
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................... 3
1.3. Tujuan........................................................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................
2.1.Masuknya Islam ke Indonesia ........... ............................................................
2.2. Teori-teori Masuknya Islam ke Indonesi.......................................................
2.3. Kerajaan Islam DiIndonesia..........................................................................
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ ...
3.1. Kesimpulan............................ .......................................................................
3.2. Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................