B3 Juliyanti
B3 Juliyanti
Julianti Situmorang
Pembimbing:Suryani M.F Situmeang S.Pd
.MKes
` T.A.2018/2019
B3 (BAHAN BERACUN dan
BERBAHAYA)
B3 dari sumber lain yaitu bahan Kimia kedaluwarsa, tumpahan, sisa kemasan dan produk
yang tidak memenuhi spesifikasi.
Bahan yang tidak termasuk jenis di atas, dikelompokkan sebagai B3 apabila memiliki
karakteristik dibawah (satu atau lebih) :
Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Beracun
Menyebabkan infeksi
Bersifat korosif
- Keberadaan oksidator
- Keberadaan halogen
Ada beberapa jenis bahan kimia yang tidak kompatibel artinya bahan tersebut jangan
diletakkan berdekatan karena dapat menimbulkan reaksi berbahaya.
Jika masuk dalam tubuh, bahan kimia dapat menyebabkan cedera pada organ. Proses
masuknya bahan kimia bisa dari beberapa cara seperti :
Gas diserap dengan cepat, karena paru-paru dirancang untuk pertukaran gas. Bila > 5 mm:
saluran pernapasan bagian atas, 0,5 - 5 mm: bronchioles; <0,5 mm: Alveoli
Penyerapan pada kulit (untuk cairan)
Senyawa bermuatan (non-polar) molekul rendah dengan cepat diserap melalui kulit ke
dalam pembuluh darah dan dibawa ke seluruh tubuh. Benzene adalah sangat mudah untuk
diserap melalui kulit dan diubah menjadi fenol dalam hati.
Partikel atau tetes cairan dapat menempel pada bibir, terlebih jika kondisi basahterutama
jika mereka basah setelah baru-baru ini menjilat. Dengan menjilat selanjutnya, kita
mungkin menelan miligram beberapa bahan kimia berbahaya.
3.Contoh Bahan,Berbahaya,dan
Beracun
Potensi Bahaya :Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk oleh reaksi
eksotermiknya dengan air. Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih
buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini dikarenakan
adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan
kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat
dengan air.Asam sulfat dianggap beracun selain bahaya korosifnya. Resiko
utama asam sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka
bakar dan penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam pada
konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernafasan, dan
membran mukosa yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat setelah
paparan, walaupun terdapat risiko edema paru apabila kerusakan jaringan
lebih parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat paparan
kronis aerosol asam sulfat yang paling umumnya dilaporkan adalah
pengikisan gigi. Indikasi kerusakan kronis saluran
pernafasan masih belum jelas.
Potensi Bahaya:
Dapat merusak jaringan tubuh apabila permukaan kulit terkena NaOH.
6. NH3 (Amoniak)
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3.Biasanya senyawa ini
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia).
Potensi bahaya :
Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan
kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.Menghirup senyawa ini pada
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran pernafasan
dan sesak nafas. Terkena amonia pada konsentrasi 0.5% (v/v) selama 30
menit dapat menyebabkan kebutaan.
Potensi bahaya:
8. HF (Hydrofluoric Acid)
Hidrogen fluorida adalah asam yang sangat korosif,mampu melarutkan
banyak bahan, terutama oksida.Kemampuan untuk melarutkan kaca telah
dikenal sejakabad ke-17
Asam Nitrat, yang dikenal juga dengan Aqua Fortis merupakan Zat yang
Sangat Korosif dan merupakan.Asam Yang sangat Beracun.
Potensi Bahaya :
Dapat menyebabkan luka bakar, menghirup uapnya dapat menyebabkan
kematian.Kulit yang terbakar akibat terkena HNO3.
Penimbunan Limbah B3
Walaupun telah dilakukan pengolahan sebelumnya, limbah B3 masih
berpotensi mencemari lingkungan sehingga perlu dilakukan penimbunan
limbah B3 pada lokasi yang memenuhi persyaratan (landfill).
Tujuan penimbunan ini adalah untuk menampung dan mengisolasi limbah
B3 yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dan menjamin perlindungan
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dalam jangka panjang.