Makalah Pbak
Makalah Pbak
DAMPAK KORUPSI
DISUSUN OLEH :
1. ASHAKA MAYRA LIBERTHA
(1713453010)/ T2R1
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................3
D. Manfaat.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Pengertian Korupsi................................................................................5
B. Dampak Korupsi...................................................................................7
C. Upaya Penanggulangan Korupsi.........................................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................19
B. Saran....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi di tanah negeri, ibarat “warisan haram” tanpa surat wasiat. Ia
tetap lestari sekali pun diharamkan oleh aturan hukum yang berlaku dalam
tiap orde yang datang silih berganti. Hampir semua segi kehidupan terjangkit
korupsi. Apabila disederhanakan penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan penyebab
korupsi yang datang dari diri pribadi sedang faktor eksternal adalah faktor
penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar. Faktor internal
terdiri dari aspek moral, misalnya lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu,
aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup konsumtif dan aspek social
seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku korup.
Faktor eksternal bisa dilacak dari aspek ekonomi misalnya pendapatan
atau gaji tidak mencukupi kebutuhan, aspek politis misalnya instabilitas
politik, kepentingan politis, meraih dan mempertahankan kekuasaan, aspek
managemen dan organisasi yaitu ketiadaan akuntabilitas dan transparansi,
aspek hukum, terlihat dalam buruknya wujud perundang-undangan dan
lemahnya penegakkan hokum serta aspek social yaitu lingkungan atau
masyarakat yang kurang mendukung perilaku anti korupsi.
Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan
keberhasilannya dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagai
suatu proses perubahan yang direncanakan mencakup semua aspek
kehidupan masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan pembangunan terutama
ditentukan oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia, yakni (orang-orang
yang terlibat sejak dari perencanaan samapai pada pelaksanaan) dan
pembiayaan. Diantara dua faktor tersebut yang paling dominan adalah faktor
manusianya.
Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di Asia dilihat dari
keanekaragaman kekayaan sumber daya alamnya. Tetapi ironisnya, negara
1
tercinta ini dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia bukanlah
merupakan sebuah negara yang kaya malahan termasuk negara yang miskin.
Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusianya.
Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan atau intelektualnya
tetapi juga menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya.
Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat
penyelenggara negara menyebabkan terjadinya korupsi. Korupsi di Indonesia
dewasa ini sudah merupakan patologi social (penyakit social) yang sangat
berbahaya yang mengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Korupsi telah mengakibatkan kerugian materiil
keuangan negara yang sangat besar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi
adalah terjadinya perampasan dan pengurasan keuangan negara yang
dilakukan secara kolektif oleh kalangan anggota legislative dengan dalih
studi banding, THR, uang pesangon dan lain sebagainya di luar batas
kewajaran.
Bentuk perampasan dan pengurasan keuangan negara demikian terjadi
hampir di seluruh wilayah tanah air. Hal itu merupakan cerminan rendahnya
moralitas dan rasa malu, sehingga yang menonjol adalah sikap kerakusan dan
aji mumpung. Persoalannya adalah dapatkah korupsi diberantas? Tidak ada
jawaban lain kalau kita ingin maju, adalah korupsi harus diberantas. Jika kita
tidak berhasil memberantas korupsi,atau paling tidak mengurangi sampai
pada titik nadir yang paling rendah maka jangan harap Negara ini akan
mampu mengejar ketertinggalannya dibandingkan negara lain untuk menjadi
sebuah negara yang maju. Karena korupsi membawa dampak negatif yang
cukup luas dan dapat membawa negara kejurang kehancuran. Dalam arti
yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi
untuk keuntungan pribadi.
Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya.
Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk
penggunaan pengaruh dan dukungan untuk member dan menerima
pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan dan sebagainya.
2
Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan
oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama
sekali. Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk
sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan
kegiatan criminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi,
korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari
masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan
antara korupsi dan kriminalitas kejahatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang diangkat
penulis dalam makalah ini antara lain:
1. Apakah yang dimaksud dengan korupsi?
2. Bagaimanakah dampak korupsi di bidang ekonomi, pelayanan kesehatan,
sosial dan kemiskinan, birokrasi pemerintahan, politik dan demokrasi,
penegakkan hokum, pertahanan dan keamanan dan terhadap kerusakan
lingkungan?
3. Bagaimana upaya penanggulan terhadap korupsi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang disajikan, tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi
2. Untuk mengetahui dampak korupsi di bidang ekonomi, pelayanan
kesehatan, sosial dan kemiskinan, birokrasi pemerintahan, politik dan
demokrasi, penegakkan hokum, pertahanan dan keamanan dan terhadap
kerusakan lingkungan
3. Untuk mengetahui upaya penanggulangan yang dapat dilakukan dalam
melawan korupsi
3
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai
tambahan, memperluas wawasan, meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, serta pembelajaran tentang korupsi sehingga budaya korupsi
dapat dihilangkan.
2. Bagi Institusi
Sebagai bahan tambahan kepustakaan mahasiswa/i Politeknik
Kesehatan Pontianak Jurusan Analis Kesehatan untuk meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
5
sumber dana dan memiliki kesempatan untuk menyalahgunakannya guna
kepentingan pribadi.
6
Sedangkan untuk jenis kolusi bisnis, korupsi terbesar terjadi pada tubuh militer,
kepolisian dan pegwai pemerintah yang dilakukan melalui koperasi dan
yayasan.
Jika para penegak hukum sudah bisa disuap atau dibeli untuk memutar
balikkan fakta atau untuk menutup mata dan telinga atas kebenaran dan
keadilan maka jangan harap para koruptor dan penjahat akan takut melakukan
kejahatannya. Tetapi justru bisa membuat mereka semakin nekat. Karena
mereka bisa mengkalkulasi antara kejahatan yang dilakukan dan kemungkinan
uang suap yang harus disediakan andaikata tertangkap atau ketahuan.
B. Dampak Korupsi
1. Dampak ekonomi
7
Korupsi sangatlah mengganggu dalam pertumbuhan ekonomi suatu
negara, karena di dalam bidang ekonomi yang seharusnya di jadikan
untuk kepentingan bersama dalam membangun di berbagai sektor
ekonomi akhirnya tidak terlaksana, di karenakan oleh tindakan korupsi
ini. Para investor pun mulai tidak percaya untuk menanamkan
investasinya karena adanya tindakan korupsi ini, sungguh hal tersebut
sangat menyulikan suatu negara untuk maju. Kondisi pada suatu
negara yang korup akan membuat penguasaha mulai meniggalkannya
karena investasi dalam negara yang korup akan sangat merugikan bagi
para investor.
b. Penurunan produktifitas
8
d. Meningkatnya hutang negara
9
b. Ilmu manajemen yang diajarkan di pendidikan tinggi menjadi tidak
relevan;
10
b. Terbatasnya akses masyarakat bagi masyarakat miskin
11
b. Tidak efektifnya peraturan dan perundang undangan
Saat ini banyak orang yang tersangkut dengn maalah tetapi mereka
saling menginginkan posisi yang benar. Dengan hal seperti itulah
banyak orang ingin memenangkan suatu perkara dengan cara menyuap
hakim. Dengan terjadinya tindakan seperti itu peraturan perundang
undangan yang berlaku menjadi mandul karena dalam setiap perkara
diselesaikan dengan tindakan korupsi.
12
Terjadinya tindak korupsi besar besaran yang dilakukan para petinggi
pemerintah atau petinggi partai. Hal tersebut mengakibatkan
berkurangnya kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintahan
yang sedang berjalan.
13
Korupsi yang terjadi dalam lembaga lembaga indonesia yang di
publikasiakan kepada masyarakat mengakibatkan kepercayaan
mayarakat mulai hilang.
Kasus korupsi wisma atlet dan kasus hambalang yang dilakukan oleh para
pejabat aparatur negara. Tindakan korupsi tersebut membuat masyarakat
mulai tidak percya terhadap kinerja para pejabat negara.
Kita ambil contoh negara indonesia, indonesia adalah negara yang luas
memiliki beribu ribu pulau di dalamnya dan memiliki banyak
penduduk. Saat ini sering sekali negara indoneia mendapatkan banyak
berita bahwa negara lain mudah masuk dan menerobos wilayah negara
indonesia. Hal tersebut dikarenakan lemahnya alutista yang ada di
indonesia.
14
Kemiskinan yang terjadi dalam masyarakat membuat masyarakat
tertekan karena sulitnya mencari sumber kehidupan. Sehingga
mengakibatkan masyarakat mulai mencari jalan jalan yang negatif
guna untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Tekanan hidup yang
tinggi membuat efek yang sangat merusak yaitu dengan kekerasan.
15
Korupsi kata ini tak asing lagi di telinga masyarakat, banyak sekali
isu yang diberitakan mengenai korupsi yang terjadi di kalangan
pemerintah, pejabat maupun bukan pejabat. Korupsi merupakan suatu
tindakan yang tidak bertanggung jawab, ini dilakukan serta-merta hanya
untuk memenuhi kebutuhan mereka yang dirasa kurang tanpa memikirkan
dampak buruk yang telah mereka lakukan.
Korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara namun korupsi
juga menyebabkan berbagai persoalan sosial dan lingkungan hidup.
Korupsi telah menyebabkan kemiskinan karena hilangnnya akses rakyat
terhadap sumber-sumber kehidupan mereka. Korupsi telah menyebabkan
hilangnnya jaminan hak-hak dasar hidup warga. Bahkan korupsi berperan
besar dalam hal terjadinya kerusakan lingkungan hidup yang berujung
pada bencana ekologis yaitu sosial dan lingkungan kehidupan masyarakat.
Korupsi juga memiliki dampak, salah satunya adalah berdampak
terhadap lingkungan. Indonesia merupakan negara terbesar yang memiliki
hutan alam, akan tetapi hutan-hutan di indonesia makin hari makin
berkurang ini terjadi karena kita sebagai masyarakat dan pihak-pihak yang
bertugas sebagai perlindungan hutan kurang bersikap tegas kepada oknum
yang tidak bertanggung jawab yang telah merusak lingkungan. Kerusakan
lingkunan hidup juga disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kepentingan
ekonomi.
Eksploitasi dianggap paling mudah dan murah untuk mendapatkan
keuntungan, akan tetapi hal ini dilakukan tanpa dibarengi dengan
penanaman kembali atau reboisasi yang baik, dan ini meninggalkan jejak
kerusakan lingkungan yang parah bahkan di beberapa tempat sudah sangat
melebihi ambang batas sehingga menyebabkan terjadinya bencana
ekologis yang berdampak pada melemahnya kemampuan warga dalam
memenuhi kebutuhan hidup mereka. Berbagai perizinan eksploitasi
tambang, hutan, pesisir dan laut mengalir tanpa prosedur dan proses yang
benar, banyak ijin diberikan tanpa sebelumnya melakukan Amdal dan
persyaratan standar lainnya. Semua ini dimungkinkan karena ada uang
16
sogok dan suap bagi pemberi ijin alias praktek korupsi. Hasilnya juga
banyak yang tidak masuk ke kas negara karena digunakan untuk
membayar "jatah" oknum-oknum pejabat.
Penegakan hukum dibidang lingkungan hidup juga cenderung tidak
seimbang karena adanya praktek korupsi. Illegal logging terus terjadi
tanpa mampu dikendalikan, sekali lagi negara dirugikan dan rakyat yang
menanggung dampak buruknya berupa hilangnnya sumber mata
pencaharian mereka, banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran lahan
dan hutan, ketiadaan air bersih, gagal tanam dan gagal panen.
Kerusakan juga disebabkan oleh lemahnya penegakan hukum.
Penegakan hukum hanya melihat pelaku yang terlibat dilingkungan saja,
tanpa melihat pelaku dibalik perusakan tersebut yang merupakan pejabat
tinggi, penegak hukum bahkan pengusaha besar nasional. Pembalakan liar
atau illegal loging diyakini sebagai faktor utama kerusakan hutan dan
mengakibatkan kerusakan hutan yang parah. Pemerintah yang mengetaui
hal itu menutup mata seolah-olah tidak mau tau dan membiarkannya.
17
masyarakat niscaya upaya untuk memberantas korupsi di bumi tercinta ini akan
mengalami kegagalan. Jeremy Pope (2003) mengemukakan bahwa upaya
pemberantasan korupsi memerlukan dukungan masyarakat secara luas dan
tanpa dukungan masyarakat secara luas niscaya akan mengalami kegagalan.
18
Di samping upaya pencegahan yang dilakukan secara terprogram pada
masing-masing departemen atau lemaga tersebut maka upaya pengawasan dan
penindakan juga pelu dilakukan secara sungguh-sungguh dan professional.
Mekanisme, pelaksanaan dan hasil pengawasan/pemeriksaan terhadap
penggunaan keuangan negara harus dilakukan secara transparan.
19
kurungan (penjara). Dengan demikian diharapkan akan membuat takut setiap
orang untuk melakukan korupsi.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
21
sebagai kegiatan motivasi agar kita tidak terjerumus oleh hal-hal korupsi dan
dapat menambah wawasan dan pemikiran yang intelektual hususnya dalam
mata kuliah anti korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
Saib, Khaidir. 2016. Dampak Korupsi Dalam Berbagai Aspek. diakses dari
http://korupsidampakdalamberbagaiaspek.blogspot.co.id/2016/04/makalah-
dampak-tindakan-korupsi.html tanggal 1 Agustus 2017
22