Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

KERJA KAYU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Kayu


Semester Ganjil

Oleh : KELOMPOK 5 (3A)

1. Muhammad Bayu Setiawan P. (361722401005)


2. Rizki Diah Noviandani (361722401012)
3. Andika Yogi Maulana (361722401019)
4. Putri Agustin Wijayanti (361722401023)
5. Ardika Wiradana (361722401032)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2019

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KERJA KAYU

Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Menempuh dan
Menyelesaikan Mata Kuliah Kerja Kayu Pada Program Studi
D-III Teknik Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi

Oleh : KELOMPOK 5 (3A)

1. Muhammad Bayu Setiawan P. (361722401023)


2. Rizki Diah Noviandani (361722401023)
3. Andika Yogi Maulana (361722401023)
4. Putri Agustin Wijayanti (361722401023)
5. Ardika Wiradana (361722401023)

Mengetahui dan Menyetujui,

I KETUT HENDRA WIRYASUTA,S.T.,M.T.


NIP. 199202022019031027

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala


limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Kerja Kayu.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat guna menempuh dan
menyelesaikan mata kuliah Kerja Kayu pada program studi D-III Teknik Sipil
Politeknik Negeri Banyuwangi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan dan penyajian materi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca sebagai bahan penyempurnaan penyusunan laporan berikutnya.
Semoga laporan ini bisa memberikan hal yang bermanfaat bagi pembaca
dan penulis sendiri.

Banyuwangi, Oktober 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2

JOB SHEET 1........................................................................................... 3


JOB SHEET 2........................................................................................... 5
JOB SHEET 3........................................................................................... 7
JOB SHEET 4........................................................................................... 10
JOB SHEET 5........................................................................................... 13
JOB SHEET 6........................................................................................... 17
JOB SHEET 7........................................................................................... 20
JOB SHEET 8........................................................................................... 23
JOB SHEET 9........................................................................................... 26
JOB SHEET 10......................................................................................... 29

BAB 2 PENUTUP
2.1 Kesimpulan ......................................................................................... 32
2.2 Saran ................................................................................................... 32

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kualitas kayu bisa dibedakan menurut sifat fisika kayu tersebut, selain
kualitas sifat fisika kayu juga menentukan fungsi dari sebuah kayu. Seperti halnya
kayu lunak atau soft wood digunakan sebagai bahan baku kertas sedanggkan hard
wood sebagai bahan baku bangunan. Sifat kayu ini merupakan sifat asli kayu yang
dapat berubah-ubah karena pengaruh lingkungannya. Sifat asli kayu dipengaruhi
oleh ciri-ciri dari kayu tersebut.
Setiap kayu memiliki ciri-ciri tersendiri baik kimia, fisika maupun
meknikanya. Faktor- faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu diantaranya factor
bilgis ( mikroorganisme yang dapat menyerang kayu ) salah satu faktornya berupa
kadar air. Faktor tersebut pada dasarnya dapat memanipulasi kekuatan kayu
sehingga mempengaruhi kekuatan kayu yang dapat di pertahankan misanya
pengawetan dengan zat kimia pengeringan dan memanipulasi pertumbuhan.
Pengembangan dan penyusutan kayu di pengaruhi oleh faktor kadar air kayu.
Kadar air merupakan gambaran mengenai banyaknya air yang ada pada
suatu kayu. Kayu merupakan bahan yang mempunyai sifat higroskopis, dapat
menyerap dan melepaskan air, sehingga kadar air dapat berubah-ubah sesuai
dengan suhu dan kelembaban. Kandungan air ini diketahui dapat mempengaruhi
karakteristik dari kayu seperti berat, kekuatan, dan penyusutan. Kadar air kayu
berhubungan erat dengan berat kering tanur (BKT).
Kadar air kayu bisanya dinyatakan secara kuntitatif dalam persen (%)
terhadap berat kayu bebeas air atau berat kering tanur (BKT), namun dapat juga
dipakai satuan terhadap berat basahnya. Berat kering tanur dijadikan sebagai dasar
karna berat kering tanur merupakan indikasi dari jumlah substansi atau bahan
solid yang ada. Praktikum tentang kadar ilmu kayu ini sangat penting untuk
dilakukan karna beberapa janis kayu mengandung unsur – unsur yang pada waktu
dikeringkan mudah menguap dan sering mengancam hasil dengan nilai kadar air
yang lebih tinggi yang akan mempengaruhi kwalitas dan kekuatan dari kayu
tersebut.

1
1.2. Rumusan Masalah
Apa yang didapatkan mahasiswa dalam kerja praktik kayu ?

1.3. Tujuan
Mahahiswa mampu mengetam manual, mengetam mesin, menggergaji
manual, dan membuat sambungan.

2
JOBSHEET 01
MENGETAM EMPAT BIDANG (MANUAL)

A. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara mengetam
yang baik, sehingga mendapatkan kesikuan, kerataaan dan kelurusan yang baik.

B. DASAR TEORI
Mengetam adalah salah satu pekerjaan kayu yang dilakukan untuk melicinkan
atau menghaluskan, menyikukan serta meratakan atau membentuk potongan kayu.
Ketam terdiri dari rumah ketam dan mata ketam. Rumah ketam terbuat dari kayu,
lubang mata ketam bersudut 45 derajat terhadap bidang dasar rumah ketam.
Supaya hasil pengetaman dapat diatur maka pasa mata ketam dipasang lidah
ketam yang berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman. Ukuran mata ketam
yaitu ¼ sampai dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut penajaman 25
derajat sampai dengan 30 derajat. (Modul Teknik Furnitur, 2016)

C. ALAT DAN BAHAN


 ALAT : Ketam manual, Gergaji, Penggaris siku, Penggaris, Meteran,
Meja kerja.
 BAHAN : Kayu ukuran 5/7 panjang 40 cm.

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terdapat pada gambar (Terlampir)

E. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja (K3)
2. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku)
3. Gunakan alat-alat sesuai demgam fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi)
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instructor.

3
F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua alat dan bahan yang digunakan, pilih kayu yang berwarna
putih agar tidak keras saat mengetam.
2. Ukur kayu menggunakan penggaris, dan penggaris siku dengan ukuran
panjang 40 cm.
3. Tandai kayu yang sudah diukur menggunakan pensil.
4. Potong kayu menggunakan gergaji.
5. Kayu yang sudah dipotong, kemudian dipenggaris siku, untuk mngetahui
kesikuannya dan menandai permukaan kayu dengan ketebalan
ketamannya.
6. Ketam permukaan hingga mendapatkan kerataan setebal 4 cm dan 6 cm
kemuadian diketam pada meja ketam.

G. HASIL
Dari hasil praktikum ini didapatkan hasil mahasiswa mampu mengetam kayu
dengan ketebalan sesuai gambar kerja, kesikuan, dan kerataan dengan baik.

Gambar 1. Hasil Ketam Manual


(Dokumentasi Praktik Kerja Kayu, 2019)

4
JOBSHEET 02
MNGETAM EMPAT BIDANG (MESIN)

A. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetam rata dan lurus permukaan kayu, mengetam rata
lurus, kesikuan sisi tebal kayu.

B. DASAR TEORI
Mesin ketam perata adalah sebuah mesin ketam kayu yang digunakan untuk
mengetam kayu dua sisi berdekatan sehingga menjadi lurus, rata dan siku. (Amin
Suminto, VED Malang)
Mesin kayu ini terdiri dari :
Rangka badan, meja muka dan meja belakang, sumbu ketam dan motor.
Untuk berfungsi dengan baik dan aman, maka mesin ketam perata tersebut
masih dilengkapi dengan pengantar (fence), tudung pengaman (safety guard) dan
alat pengantar naik turunnya meja (Anggara, Ardana Dika, 2016).

C. ALAT DAN BAHAN


 ALAT : Ketam mesin, Meja kerja, Penggaris siku, Penggaris,
Meteran, Kacamata, Pensil, Gergaji, Masker, Sarung tangan.
 BAHAN : Kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang 80 cm.

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terdapat pada gambar (Terlampir)

E. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja (K3)
2. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku)
3. Gunakan alat-alat sesuai demgam fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi)
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instructor.

5
F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan, pilih kayu yang
berwarna kemerah (keras)
2. Ukur kayu menggunkan penggaris, penggaris siku sebesar 40 cm,
kemuadian garis kayu menggunakan pensil dan penggaris siku sebagai
penanda.
3. Potong kayu menggunakan gergaji potong.
4. Nyalakan mesin ketam.
5. Ketam kayu dengan cara mendorong ke depan dan ditekan.
6. Cek kesikuan dan kerataannya sesuai gambar kerja.

G. HASIL

Dari hasil praktikum kerja kayu mengetam dengan empat bidang dengan
mesin didapatkan hasil, mahasiswa mampu mngetam 4 bidang dengan kerataan,
kesikuan sesuai dengan gambar rencana kerja.

Gambar 2. Hasil Ketam Mesin


(Dokumentasi Praktik Kerja Kayu, 2019)

6
JOBSHEET 03
LATIHAN MENGGERGAJI DASAR (MANUAL)

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan penggambaran pada benda kerja sebelum
dilakukan penggergajian.
2. Mahasiswa dapat mngetahui dan mahir dalam melakukan cara
menggergaji, baik menggunakan gergaji potong, maupun gergaji belah.

B. DASAR TEORI
Menggergaji adalah suatu pekerjaan dalam kerja kayu yang diakukan untuk
memotong atau membelah kayu sesuai dengan jenis gergajinya dalam ukuran dan
bentuk yang kita kehendaki.
Proses penggergajian pada suatu gergaji yang baik adalah didasarkan pada
kerataan dan ketajaman giginya yang bekerja sebaga pahat - pahat kecil. Serpih
atau tatal gergaji akan dibuang dengan sendirinya searah dorongan gergaji oleh
takikan gigi - gigi gergaji digunakan untuk membagi – bagi kayu dalam berbagai
beberapa bentuk potong yang dikehendaki.
Ada bermacam – macam jenis gergaji :
 Gergaji tangan pemotong
Digunakan untuk memotong kayu dan arah menggergaji adalah tegak lurus
terhadap arah urat kayu dan posisi sudut 45 derajat dari permukaan kayu.
 Gergaji tangan pembelah
Digunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji searah urat kayu dan
posisi sudut 60 derajat terhadap permukaan kayu.
 Gergaji tangan punggung
Digunakan pada pekerjaan kayu kecil dan halus, selalu menggunakan gigi
gergaji yang tajam.
(Modul Teknik Furnitur, 2016)

7
C. ALAT DAN BAHAN
 ALAT : Meja kerja, Gergaji tangan (belah dan potong),
Meteran, Penggaris, Penggaris siku, Pensil, Masker,
Sarung tangan, Ketam portable.
 BAHAN : Kayu dengan ukuran 5/7 cm panjang 55 cm.

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terlatak pada gambar (Terlampir)

E. KESEHATAN DAN KESELATAN KERJA (K3)


1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja (K3)
2. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku)
3. Gunakan alat-alat sesuai demgam fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi)
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instructor.

F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua alat yang kan digunakan, temasuk pilih kayu yang
berwarna putih untuk dipotong.
2. Ukur panjang kayu dengan penggaris sepanjang 55 cm.
3. Garis kayu yang sudah dikur 55 cm dengan pensil.
4. Potong kayu mengggunakan gergaji.
5. Kemudian ketam kayu menggunan ketam portable untuk meratakan
permukaan kayu supaya kayu menjadi siku.
6. Gambar pola kayu menggunakan pensil dan penggaris.
7. Potong menggunakan gergaji menual (tangan) gambar pola yang sudah
digambar pada kayu.

8
G. HASIL
Dari hasil praktikum kerja kayu ini didapatkan hasil mahasiswa mempu
mengganggambar pola pada kayu, dan kemuadian memotong kayu sesuai dengan
gambar yang direncanakan menggunakan gergaji.

Gambar 3. Hasil Menggergaji Manual


(Dokumentasi Praktik Kerja Kayu, 2019)

9
JOBSHEET 04
SAMBUNGAN BIBIR LURUS DADA MIRING DAN
SAMBUNGAN BIBIR LURUS DADA TEGAK

A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menggambar pada bidang kerja.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan gambar rencana kerja kedalam
sebuah produk sambungan bibir lulur dada miring dan sambungan bibir
lurus dada tegak.

B. DASAR TEORI
Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu
sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang.
Pada konstruksi bangunan gedung sambungan memanjang banyak digunakan
untuk menyambung lisplank, kayu, gording, balok tembok (blandar), bubungan
(nok), dan lain – lain. Untuk menyambung lisplank kayu pada bangunan gedung
seringkali digunakan bentuk sambungan ekor burung tertutup. Sedangkan untuk
menyambung arah memanjang dari komponen bangunan gedung yang berbentuk
balok. Tebal sambungan memanjang untuk kayu – kayu yang berupa papan adalah
setengah dari tebal kayu. Sedangkan sambungan kayu yang berupa balok panjang
sambungannya dibuat antara 2 -2 ½ t (t = tinggi kayu) untuk sambungan bibir
lurus dada tegak dan bibir lurus dada miring. (Modul Kerja Kayu, 2016).

C. ALAT DAN BAHAN


 ALAT : Gergaji belah, gergaji potong, ketam, penggaris siku,
meteran, palu kayu, pensil, pahat lubang, dan pahat unsuk.
 BAHAN : Balok kayu berukuran 5/7 panjang 80 cm

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terdapat pada gambar (Terlampir).

10
E. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja (K3)
2. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku)
3. Gunakan alat-alat sesuai demgam fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi)
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instructor.

F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
2. Siapkan bahan berupa balok berukuran 5/7 panjang 80 cm.
3. Ketam keempat mukanya hingga menjadi rata, lurus, halus, dan siku.
4. Lukis bentuk sambungan bibir lulus dada mirin dan sambungan bbir
lurus dada tegak pada kedua ujung balok. Lukisan dibuat sama dimana
ujung yang satu dibuat menghadap ke atas dan lainnya menghadap ke
bawah.
5. Beri tanda bagian – bagian kayu yang akan dihilangkan.
6. Potong bagian kayu yag diberi tanda dihilangkan hingga membentuk
sambungan bibir lurus dada miring dan bibir lurus dada tegak dengan
mengguakan gergaji agar hasilnya dapat lurus dan rata.
7. Dengan cara sama kerjakan pembuatan sambungan kayu yang lain.
8. Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat bentuk sambungan bibir lurus
dada tegak dan sambungan bibir lurus dada miring tersebut, kontrol
kerapatan sambungan dan berilah tanda bagian – bagian yang perlu
dibenahi lagi.
9. Benahi bentuk sambungan sehingga menjadi rangkaian sambungan yang
baik (rata,lurus, siku, dan rapat)
10. Periksakan hasil kerja pembuatan sambungan bibir lurus dada tegak dan
bibir lurus dada miring kepada instructor.

11
G. HASIL
Dari praktikum ini didapatkan hasil mahasiswa mampu membuat sambungan
bibir lurus dada tegak dan sambungan bibir lurus dada miring sesuai dengan
gambar rencana yang direncanakan serta mendapatkan hasil sambungan dengan
kerapatan yang sesuai.

Gambar 4. Hasil Sambungan Bibir Lurus Dada Tegak, dan Sambungan Bibir
Lurus Dada Miring
(Dokumentasi Praktik Kerja Kayu, 2019)

12
JOBSHEET 05
BIBIR LURUS BERKAIT DAN BIBIR LURUS MULUT IKAN

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggambar pada bidang kerja
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan gambar rencana kerja kedalam
sebuah sambungan bibir lurus berkait dan sambungan bibir lurus mulut
ikan
3. Mahasiswa mampu membuat sambungan bibir lurus berkait dan
sambungan bibr lurus mulut ikan.

B. DASAR TEORI
Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu
sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang.
Sambungan bibir lurus berkait digunakan bila suatu balok akan menerima gaya
tarik yang arahnya berlawanan dengan gaya tarik ini diterima oleh bidang yang
tegak.
Besarnya gaya tarik : P = b x ½ t x 4 tarik (tegangan tarik)
Besarnya gaya gesek : S = b x 1 ¼ t x 4 gesek (tegangan gesek)
Tinggi kait pada sambungan bibir lurus berkait dibuat 1/5 t

Gambar 5. Sambungan Bibir Lurus Berkait


(Google, 2019)

13
Sambungan bibir lurus mulut ikan digunakan pada balok kayu dengan arah
memanjang sambungan kayu yang berupa balok panjang sambungannya dibuat
antara 2 – 2 ½ t (t = tinggi kayu)

Gambar 6. Sambungan Bibir Lurus Mulut Ikan


(Google, 2019)

C. ALAT DAN BAHAN


 ALAT : Gergaji, Ketam, Siku, Meteran, Penggaris, Palu kayu, Pensil,
Pahat lubang dan Pahat usuk.
 BAHAN : Balok kayu berukuran 5/7 panjang 80 cm.

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terletak pada gambar (Terlampir)

E. KESEHATAN DAN KESLAMATAN KERJA (K3)


1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja (K3)
2. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku)
3. Gunakan alat-alat sesuai demgam fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi)
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instructor.

14
F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan.
2. Siapkan bahan berupa balok berukuran 5/7 panjang 40 cm.
3. Ketam keempat mukanya hingga menjadi rata, lurus, halus, dan siku.
4. Lukis sambungan bibir lurus berkait yang sudah diketam dengan cara :
a. Lukis bentuk sambungan bibir lurus berkait pada kedua ujung balok
dibuat sama, dimana ujung satu dibuat menghadap ke atas dan
lainnya menghadap ke bawah.
b. Beri tanda bagian – bagian kayu yang akan dihilangkan.
5. Lukis bagian bibir lurus mulut ikan yang sudah diketam dengan cara :
a. Lukis bentuk sambungan bibir lurus mulut ikan pada ujung dengan
membentuk segitiga pada ujungnya yang dibuat kait dengan ukuran
1/5 t.
b. Beri tanda bagian – bagian kayu yang akan dihilangkan.
6. Potong bagian kayu yang diberi tanda untuk dihilangkan hingga
membentuk sambungan bibir lurus berkait dan bibir lurus mulut ikan.
7. Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat sambungannya tersebut.
Kontrol bentuk sambungan dan berilah tanda bagian – bagian yang perlu
dibenahi lagi.
8. Benahi bentuk sambungan sehingga menjadi rangkaian sambungan yang
baik. (lurus, rata, dan siku)
9. Periksakan hasil kerja pembuatan kepada instructor.

G. HASIL
Dari hasil praktikum ini didapatkan sambungan bibir lurus berkait dan bibir
lurus mulut ikan dengan kerapatan meskipun masih ada celah, tetapi
sambungannya suda bisa disatukan dengan baik.

15
Gambar 7. Hasil Sambungan Bibir Lurus Berkait dan Bibir Lurus Mulut Ikan
(Dokumentasi Kerja Praktik, 2019)

16
JOBSHEET 06
SAMBUNGAN BIBIR MIRING BIASA

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggambar sambungan bibir miring biasa pada
bidang kerja.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan langkah kerja dalam membuat
sambungan bibir miring biasa.
3. Mahasiswa membuat sambungan bibir miring biasa.

B. DASAR TEORI
Sambungan kayu adalah dua bataang kayu atau lebih yang disambungkan
satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang.
Sambungan bibir miring biasa digunakan pada balok kayu dengan aarah
memanjang. Sambungan kayu yang berupa balok panjang berukuran 8/12 panjang
sambungannya dibuat antara 21/2 – 3t (t = tinggi) dan untuk membuat siku dibuat
antara 1/8 – 1/6t.

Gambar 8. Sambungan Bibir Miring Biasa


(Google, 2019)

C. ALAT DAN BAHAN


 ALAT : Gergaji, ketam, meteran, penggaris, penggaris siku, palu
kayu, pensil, pahat lubang dan paahaat usuk
 BAHAN : Balok kayu berukuran 8/12 – 80 cm.

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terdapat pada gambar (Terlampir).

17
E. KESELAMATAN KERJA
1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja.
2. Letakkan alat – alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku).
3. Gunakan alat – alat sesuai dengan fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati – hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instruktur.

F. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.
2. Siapkan bahan berupa balok berukuran 8/12 panjang 80 cm.
3. Ketam keempat mukanya sehingga mmenjadi rata, lurus, halus, dan siku.
4. Lukis benda kerja sesuai gambar kerja dengan panjang sambungan 2 ½ –
3t (tebal kayu).
5. Tentukan ketebalan dada sambungan dengan ketentuan 1/6 t – 1/8 t.
6. Hasil pelukisan benda kerja dengan pensil dan penggaris untuk
menentukan tebal yang telah ditentukan.
7. Periksakan dan cek hasil lukisan pada instruktur.
8. Potong bagian kerja menjadi dua bagian yang sama.
9. Buat bagian satu dulu dengan gergaji untuk membuat dada sambungan
dan bersihkan hasil pekerjaan dengan menggunakan pahat.
10. Bagian dua dibuat sama seperti bagian 1 dan bersihkan hasil pekerjaan.
11. Rakit kedua benda kerja dan cek ukuran dan kerapatan dari keduanya.
12. Periksa dan cek hasil pekerjaan kepada instruktur.

G. HASIL
Dari hasil praktikum ini mahasiswa mampu membuat sambungan bibir miring
biasa dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar kerja dengan baik dan benar.

18
Gambar 9. Hasil Sambungan Bibir Miring Biasa
(Dokumentasi Kerja Praktik, 2019)

19
JOBSHEET 07
SAMBUNGAN BIBIR MIRING DADA MIRING

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggambar sambungan bibir miring dada miring pada
bidang kerja.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan langkah kerja dalam membuat
sambungan bibir miring dada miring.
3. Mahasiswa membuat sambungan bibir miring dada miring.

B. DASAR TEORI
Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu
sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Sambungan kayu
secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Sambungan memanjang
2. Sambungan melebar
3. Sambungan meyudut
Pada konstruksi bangunan gedung sambungan kayu memanjang banyak
digunakan untuk menyambung lisplank kayu, gording, balok tembok (blandar),
ubungan (nok) batang kuda – kuda yang kurang panjang, dll.
Untuk sambungan bibir miring dada miring dibuat antara 2 ½ - 3t (t = tingggi
kayu) dan tinggi dada untuk jenis memannjang dibuat 1/8 – 1/6 t.
(Modul praktikum kayu, 2016)

C. ALAT DAN BAHAN


 ALAT : Gergaji, ketam, meteran, penggaris, penggaris siku, palu
kayu, pensil, pahat lubang dan paahaat usuk
 BAHAN : Balok kayu berukuran 8/12 – 80 cm.

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terdapat pada gambar terlampir.

20
E. KESELAMATAN KERJA
1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja.
2. Letakkan alat – alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku).
3. Gunakan alat – alat sesuai dengan fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati – hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instruktur.

F. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.
2. Siapkan bahan berupa balok berukuran 8/12 panjang 80 cm.
3. Ketam keempat mukanya sehingga mmenjadi rata, lurus, halus, dan siku.
4. Lukis benda kerja sesuai gambar kerja dengan panjang sambungan 2 ½ –
3t (tebal kayu).
5. Tentukan ketebalan dada sambungan dengan ketentuan 1/6 t – 1/8 t.
6. Hasil pelukisan benda kerja dengan pensil dan penggaris untuk
menentukan tebal yang telah ditentukan.
7. Periksakan dan cek hasil lukisan pada instruktur.
8. Potong bagian kerja menjadi dua bagian yang sama yaitu 80 cm.
9. Buat bagian 1 dulu dengan gergaji untuk membuat dada sambungan dan
bersihkan hasil pekerjaan dengan menggunakan pahat.
10. Bagian 2 dibuat sama seperti bagian 1 dan bersihkan hasil pekerjaan.
11. Rakit kedua benda kerja dan cek ukuran dan kerapatan dari keduanya.
12. Periksa dan cek hasil pekerjaan kepada instruktur.

G. HASIL
Dari hasil praktikum ini didapatkan hasil mahasiswa mampu membuat
sambungan bibir miring dada miring dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar
kerja dengan baik dan benar.

21
Gambar 10. Hasil Sambungan Bibir Miring Biasa
(Dokumentasi Kerja Praktik, 2019)

22
JOBSHEET 08
SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggambar sambungan bibir miring berkait pada
bidang kerja.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempraktikkan cara pembuatan
sambungan bibir miring berkait.
3. Mahasiswa mampu mengapilkasikan gambar rencana kerja kedalam
sebuah sambungan bibir miring berkait.

B. DASAR TEORI
Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu
sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Sambungan kayu
secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Sambungan memanjang
2. Sambungan melebar
3. Sambungan meyudut
Sambungan bibir miring berkait adalah untuk mempermudah perpanjangan
kayu pada penggunaan – penggunaan kayu yang ukurannya lebih panjang.
Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok menerus yang terletak pada 3
tumpuan atau lebih yang akan disambung. Sambungan ini misalnya digunakan
pada penyambungan dalam kostruksi kuda – kuda balok bubungan/nok, balok
gording, balok lantai, dan lain – lainnya.
Untuk sambungan bibir miring berkait dibuat antara 2 ½ - 3t (t = tingggi kayu)
dan tinggi dada untuk jenis memannjang dibuat 1/8 – 1/6 t.
(Modul praktikum kayu, 2016)

23
Gambar 11. Sambungan Bibir Miring Berkait
(Google, 2019)

C. ALAT DAN BAHAN


 ALAT : Gergaji belah, gergaji potong, ketam, meteran, penggaris,
penggaris siku, palu kayu, pensil, pahat lubang dan pahat
usuk
 BAHAN : Balok kayu berukuran 8/12 – 80 cm.

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terdapat pada gambar (Terlampir).

E. KESELAMATAN KERJA
1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja.
2. Letakkan alat – alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku).
3. Gunakan alat – alat sesuai dengan fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati – hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instruktur.

F. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.
2. Menyiapkan bahan berupa balok berukuran 8/12 panjang 80 cm.
3. Lukis bentuk sambungan bibir miring berkait pada kedua ujung balok,
lukisan dibuat menghadap keatas dan yang lainnya menghadap kebawah.
4. Beri tanda bagian – bagian kayu yang akan dihilangkan.

24
5. Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan hingga membentuk
sambungan bibir miring berkait dengan menggunkan gergaji agar
hasilnya dapat lurus dan rata.
6. Dengan cara yang sama kerjakan pembuatan bentuk sambungan kayu
yang lain.
7. Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat bentuk sambungannya tersebut,
control kerapatan sambungan dan berilah tanda bagian – bagian yang
perlu dibenahi lagi.
8. Benahi bentuk sambungan hingga menjadi rangkaian sambungan bibir
miring berkait yang baik (lurusm, rata, halus, siku, dan rapat).
9. Periksakan hasil kerja pembuatan sambungan bibir miring berkait kepada
instruktur.

G. HASIL
Dari hasil praktikum ini didapatkan hasil mahasiswa mampu membuat
sambungan bibir miring berkait dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar kerja
dengan baik dan benar.

Gambar 12. Hasil Sambungan Bibir Miring Berkait


(Dokumentasi Kerja Praktik, 2019)

25
JOBSHEET 09
SAMBUNGAN PURUS LUBANG TERTUTUP
DAN LUBANG TERBUKA

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggambar sambungan purus lubang tertutup dan
lubang terbuka pada bidang kerja.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan langkah kerja dalam membuat
sambungan purus lubang tertutup dan lubang terbuka.
3. Mahasiswa membuat sambungan purus lubang tertutup dan lubang
terbuka.

B. DASAR TEORI
Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu
sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang.
Sambungan purus lubang tertutup dan lubang terbuka biasanya digunakan
untuk membuat kaki meja ataupun kursi yang menggunakan usuk berukuran 5/7
panjang 40 cm.
Sambungannya dibuat antara 12 cm untuk lubangnya dan untuk sikunya 1/3 t
kayu yang dibutuhkan dengan panjang 40 cm dan 35 cm.
(Modul praktikum kayu, 2016)

Gambar 13. Sambungan Purus Lubang Tertutup Dan Lubang Terbuka


(Google, 2019)

26
C. ALAT DAN BAHAN
 ALAT : Gergaji, mesin ketam, mesin bor, meteran, penggaris,
penggaris, siku, palu kayu, pensil, pahat lubang dan pahat
usuk
 BAHAN : Kayu berukuran 5/7 panjang 40 cm dan 35 cm.

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terdapat pada gambar (Terlampir).

E. KESELAMATAN KERJA
1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja.
2. Letakkan alat – alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku).
3. Gunakan alat – alat sesuai dengan fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati – hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instruktur.

F. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
2. Siapkan bahan berupa kayu (usuk) berukuran 5/7 panjang 40 cm dan 35
cm.
3. Ketam keempat mukanya sehingga mmenjadi rata, lurus, halus, dan siku.
4. Lukis benda kerja sesuai gambar kerja.
5. Tentukan ketebalan dada sambungan dengan ketentuan 1/3 t.
6. Bor untuk melubangi ujung sabungan.
7. Hasil pelukisan benda kerja dengan pensil dan penggaris untuk
menentukan ukuran tebal yang telah ditentukan.
8. Periksakan dan cek hasil lukisan pada instruktur.
9. Rakit kedua benda kerja dan cek ukuran dan kerapatan dari keduanya.
10. Periksakan dan cek hasil pekerjaan pada instruktur.

27
G. HASIL
Dari hasil praktikum ini didapatkan hasil mahasiswa mampu membuat
sambungan purus lubang tertutup dan lubang terbuka dengan bentuk dan ukuran
sesuai gambar kerja dengan baik dan benar.

Gambar 14. Hasil Sambungan Purus Lubang Tertutup Dan Lubang Terbuka
(Dokumentasi Kerja Praktik, 2019)

28
JOBSHEET 10
SAMBUNGAN PURUS DAN LUBANG TERTUTUP
DENGAN GIGI TEGAK

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggambar sambungan purus dan lubang tertutup
dengan gigi tegak pada bidang kerja.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan langkah kerja dalam membuat
sambungan purus dan lubang tertutup dengan gigi tegak.
3. Mahasiswa membuat sambungan purus dan lubang tertutup dengan gigi
tegak.

B. DASAR TEORI
Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu
sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Type sambungan
purus ini adalah tipe sambungan kayu yang biasa dipakai untuk balok kayu
dengan arah memanjang. Sambungan ini menggunakan balok berukuran 8/12 cm
dengan panjang 3m. Untuk detailnya terdapat pada gambar beikut ini:
(Modul praktikum kayu, 2016)

Gambar 15. Sambungan Purus Dan Lubang Tertutup Dengan Gigi Tegak
(Google, 2019)

29
C. ALAT DAN BAHAN
 ALAT : Gergaji, mesin ketam, mesin bor, meteran, penggaris,
penggaris siku, palu kayu, pensil, pahat lubang dan pahat
usuk.
 BAHAN : Kayu berukuran 8/12 panjang 3m.

D. GAMBAR RENCANA KERJA


Pada gambar rencana kerja terdapat pada gambar (Terlampir).

E. KESELAMATAN KERJA
1. Praktikum selalu memakai pakaian kerja.
2. Letakkan alat – alat pada tempat yang aman (diluar kerja bangku).
3. Gunakan alat – alat sesuai dengan fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati – hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada.
6. Ikuti petunjuk instruktur.

F. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
2. Siapkan bahan berupa balok berukuran 8/12 cm panjang 3m..
3. Melukis benda kerja seperti gambar kerja diujung batang kayu.
4. Membuat bentuk sambungan dengan menggunakan gergaji pemotong
dan pembelah tangan serta pahat.
5. Memotong benda kerja guna membuat pasangan sambungannya.
6. Lukis benda kerja sesuai rencana, harus sesuai dengan bentuk benda
kerja yang pertama.
7. Membuat bentuk sambungan balok pengunci dengan menggunakan
gergaji pembelah, pemotong, dan pahat.
8. Rangkailah sambungan tersebut sampai rapat, rata, dan halus.
9. Periksakan pekerjaan pada instruktur.

30
G. HASIL
Dari hasil praktikum ini didapatkan hasil mahasiswa mampu membuat
sambungan purus dan lubang tertutup dengan gigi tegak dengan bentuk dan
ukuran sesuai gambar kerja dengan baik dan benar.

Gambar 16. Hasil Sambungan Purus Dan Lubang Tertutup Dengan Gigi Tegak
(Dokumentasi Kerja Praktik, 2019)

31
BAB II
PENUTUP

2.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa praktek kayu yang dilakukan antara lain :
1. Mengetam empat bidang (manal)
2. Mengetam empat bidang (mesin)
3. Latihan menggergaji dasar (manual)
4. Sambungan bibir lurus dada miring dan sambungan bibir lurus dada tegak
5. Bibir lurus berkait da bibir lurus mulut ikan
6. Sambungan bibir miring biasa
7. Sambungan bibir miring dada mirirng
8. Sambungan bibir miring berkait
9. Sambungan purus lubang tertutup dan lubang terbuka
10. Sambungan purus dan lubang tertutup
Dengan selesainya laporan kerja kayu ini penulis dapat menyimpulkan
bahwa praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa teknik
sipil, karena menambah wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa
yang nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun yang ingin berwirausaha.
Pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana
pekerjaan kayu merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu
atau pekerjaan yang menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang/
memperlancar proses pembangunan di proyek ataupun untuk menunjang isi dari
bangunan tersebut berupa kontruksi tangga bantu mebel/furniture, lemari, kursi,
meja, perancah dll.

2.2 SARAN
Setelah melakukan praktek kayu disimpulkan bahwa pekerjaan - pekerjaan
dalam praktek kayu bukalah pekerjaan yang semudah kelihatannya karena disana
kita dituntut ketelitian, keakurtan, kekuatan serta pemikiran untuk membuat
sebuah bangunan yang biasa kita lihat seperti rumah agar hasilnya memuaskan.

32
Jadi janganlah pernah mengangap bahwa pekerjaan kayu merupakan pekerjaan
yang sepele.

33
34

Anda mungkin juga menyukai