Anda di halaman 1dari 36

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI

(RK3K) - PELAKSANAAN PEKERJAAN


CV. SAUDARA BERDIKARI
SEJAHTERA

PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN KABUPATEN RUAS JALAN


BONGKONG - NANGA DANGKAN KECAMATAN SILAT HULU / SILAT HILIR
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)
I. RK3K PELAKSANAAN PEKERJAAN

RENCANA KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
(RK3K)

DAFTAR ISI

A. Kebijakan K3
A.1 Pakta Komitmen Kselamatan Konstruksi
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C1. Tabel Identifikasi Bahaya,Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3,
Penanggung Jawab
C2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C3. Sasaran dan Program K3
C3.1. Tabel Penyusunan Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3

CV. SAUDARA BERDIKARI


SEJAHTERA

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)


A. KEBIJAKAN K3

CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA adalah perusahaan yang didirikan


berdasarkan pada komitmen untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.
Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat
dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3).
CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA konsisten untuk melaksanakan pengelolaan
aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara efektif dan efesien dengan cara :

1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan


mengenai tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
lingkungan perusahaan.
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3,
serta mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3.
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil
secara berkala.

Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan.

CV. SAUDARA BERDIKARI


SEJAHTERA

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)


PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ANDREI GIDEON


Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : CV . SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA
dan atas nama

Dalam rangka pengadaan Peningkatan Jalan Kabupaten Ruas Jalan Bongkong – Nanga Dangkan
Kecamatan Silat Hulu / Silat Hilir pada Pokja Pemilihan III UKPBJ Kabupaten Kapuas Hulu
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi ;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat ;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan ;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu ;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan ; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP).

Pontianak, 15 Mei 2020


CV . SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA

ANDREI GIDEON
Direktur
CV. SAUDARA BERDIKARI
SEJAHTERA

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)


B. ORGANISASI K3

Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan

MANAGER PELAKSANA

PETUGAS K3

EMERGENCY/KEDARURATAN P3K KEBAKARAN

CV. SAUDARA BERDIKARI


SEJAHTERA

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)


C. PERENCANAAN K3
C 1. Tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3, dan Penanggung Jawab

Nama Perusahaan : CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA


Pekerjaan : PENINGKATAN JALAN KABUPATEN RUAS JALAN BONGKONG - NANGA DANGKAN KECAMATAN SILAT HULU / SILAT HILIR
Lokasi : KECAMATAN SILAT HULU / SILAT HILIR
Tanggal di buat : Pontianak, 15 Mei 2020

NO. PENILAIAN RISIKO


SKALA PENANGGUNG JAWAB
Mata ITEM PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3
KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT RISIKO PRIORITAS (Nama Petugas)
Unit Kerja Pengadaaan Barang Jasa ( UKPBJ ) Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat, berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

DIVISI 1. UMUM
Kecel akaan dari gangguan
kesehatan tenaga kerja akibat Me l e ta ka n Kota k P3K pa da s e mua kondi s i res i ko
Kondisi Tidak Nyaman
tempat kerja kurang memenuhi 1 3 6 2 dil oka s i ke rja , Peke rja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
dan Bahaya
Ra mbu da n Me ngguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
s yarat
Kecel akaan dan gangguan
Kesehatan pekerja akibat Kondisi Tidak Nyaman Me nyedi a ka n l a ha n, guda ng da n be ngke l ya ng
penyi mpangan peral atan dan dan Luka Ringan Hingga 2 1 2 2 me me nuhi sya ra t,; Pe ngope ra s i a n a l a t ya ng s e s ua i Petugas K3 Konstruksi
bahan atau materi al kurang Sedang denga n prose dur pe ngope ra s i a n.
memenuhi syarat
Kecel akaan dan gangguan
kesehatan pekerjaa kibat
penyi mpanan peral atan dan
bahan atau materi al kurang
memenuhi syarat kecelakaan Kondisi Tidak Nyaman Me nyedi a ka n l a ha n, guda ng da n be ngke l ya ng
atau gangguan kesehatan aki bat dan Luka Ringan Hingga 2 3 4 2 me me nuhi sya ra t,; Pe ngope ra s i a n a l a t ya ng s e s ua i Petugas K3 Konstruksi
kegiatan pembongkaran tempat Sedang denga n prose dur pe ngope ra s i a n.
kerja, instalasi l istri k, peralatan
dan perlengkapan, pembersihan
dan pengembal ian kondi si yang
kurang baik.
Bahaya aki bat polusi yang Guna ka n Al a t ke rja yg s e me s ti nya , guna ka n
1.2 Mobil isasi dihasi lkan ol eh kegiatan Kondisi Tidak Nyaman me tode ya ng ba i k da n be na r, Guna ka n APD s e pa tu
2 1 2 2 Petugas K3 Konstruksi
pelaksanaan dan Bahaya Pel i ndung, Sa rung ta nga n, He l m, Rompi da n Sa fety
kerja
Bahaya aki bat bangunan kantor Me l e ta ka n Kota k P3K pa da s e mua kondi s i res i ko
Luka Ri ngan, Luka Sedang
dan fasili tasnya lai nnya roboh 1 3 4 2 dil oka s i ke rja , Peke rja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Berat Hi ngga Kematian
Ra mbu da n Me ngguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Terjadi kecel akaan ketika Me ma ka i Penga wa l a n Pe tuga s La l u Li nta s (ji ka di
mobil isas i al at berat Luka Ri ngan, Luka Sedang
2 3 4 3 ja l a n), Me ma nta u & mengi de nti fi ka s i ja l ur Petugas K3 Konstruksi
Berat Hi ngga Kematian
mobi l is a s i a l a t
Bahaya aki bat kebakaran
dikantor atau dibangunan Luka Ri ngan, Luka Sedang Me mbe ri ka n Pe nga ra ha n kepa da pe kerja tenta ng
1 3 4 1 Petugas K3 Konstruksi
gudang dan lai nnya Berat Hi ngga Kematian ba ka n - ba ha n da n pe ra l a ta n ya ng muda h te rba ka r

Bahaya aki bat bahan dan


peral atan yang digunakan tidak Me me ri ks a ke te rs e di a a n ba ha n da n me nyedi ka n
Luka ringan, luka sedang 1 2 2 3 Petugas K3 Konstruksi
bengkel pe ra l a ta n di l oka s i ke rja
memenuhi syarat
Bahaya aki bat cara Me ngi ka t da n membua t pe nga ma na n pa da a l a t
pengangkutan bahan kurang Luka ringan, luka sedang 2 3 2 2 a ngkut (di ja l a n) da n me mbe ri ka n pa ndua n ya ng Petugas K3 Konstruksi
memenuhi syarat bena r pa da s a a t pe nga ngkuta n ba ha n
Bahaya aki bat pembuangan
bahan dan material tidak
Luka ringan, luka sedang 1 3 2 2 Me mbe ri ka n Ra mbu di l oka si pe mbua nga n Petugas K3 Konstruksi
terpakai kurang memenuhi syarat
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
Kecelakaan karena tertabrak ol eh Pe kerja a n harus me ngguna ka n Ra mbu,
Bahaya akibat bangunanyang
jalan Luka Ri ngan ,Luka Sedang
kendaraan mel i ntas 1 3 6 Mel3 akuka n pemeri ks a a nkaruti
Mengguna n anl aterha da p ka
t komuni ja la
s i n2 a ra h, Petugas K3 Konstruksi
dan jembatan sementara Luka Ringan, Luka Sedang
Berat hi ngga kematian
Mengguna
2 3 6 3 s ementa ra , menuga s ka nkapetuga
n Pa kasi utuk
APD Sta nda rt
menga tur Petugas K3 Konstruksi
Berat Hingga Kematian
rusak/roboh Terkena materi al lapi s pondasi Membe ri ka
Luka/Pendarahan 1 1 2 l a2l u li nta s untuk da era h njembata
Ra mbu-ra mbu pa da dae ra h
n s ementara Petugas K3 Konstruksi
agragat kelas A dari atas truck pe ni mbuna n ba ha n
Bahaya lalu lintas akibat
Terkena jalanal at berat
manuver Ja ra k Anta ra pekerja ha rus di ja ga a ga r s e l a l u
masuk kelokasi pekerjaan tidak Kondisi Tidak Nyaman pa da ja ra k ya ng a ma n, Al a t da n ca ra me ngguna ka n
Mel akuka n reka yas a l a lu l i ntas untuk di tera pka n
tersedia atau tersedia tetapi dan Luka RinganLuka/Pendarahan
Hingga 3 1 3 1 6 2 3 1 ha rus bena r s es ua i denga n s ta nda r, Mema Petugas K3 Konstruksi
ka i APD Petugas K3 Konstruksi
di l oka s i kerja(hel m, s e pa tu s a fety, s a rung ta nga n, ma s ke r da n
kurang memenuhi syarat. Sedang
ka ca ma ta kerja)
Tertabrak al at berat Ja ra k Anta ra pekerja ha rus di ja ga a ga r s e l a l u
Kecelakaan akibat bangunan pa da ja ra k ya ng a ma n, Al a t da n ca ra me ngguna ka n
sementara dan rambu-rambu Mel akuka n pemeri ks a a n ruti n terha da p ra mbu-
Luka ringan, lukaLuka/Pendarahan
sedang 3 1 3 3 4 4 3 1 ha rus bena r s es ua i denga n s ta nda r, Mema Petugas K3 Konstruksi
ka i APD Petugas K3 Konstruksi
ra mbu da n fa (hel
s i l i ta s kerja
rusak dan tidak berfungsi m, s e pa tu s a fety, s a rung ta nga n, ma s ke r da n
ka ca ma ta kerja)
Bahaya akibat bahani ritasi
Terjadi dan pada kulit dan
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu lintas Kondisi Ti dak Nyaman
kotoran yangparu-paru
tidak terpakai
akibat debu agregat 1 3 2 Members
1 i hkaMenyedi
n a rea yaang
ka n APD Sta nda rt be rupa Ma s ke r da n
berda mpa k l a ngsung Petugas K3 Konstruksi
Luka ringan, luka sedang
dan Bahaya 2 3 4 2 Petugas
pa ka i a n ke rja s ta nda r untuk pa ra pekerja di l oka sK3
i Konstruksi
5.1.(1) Lapi s Pondasi Agregat A berceceran sehingga lalu lintas
yang kering pa da pros es pekerja a n, memberi ka n ra mbu-ra mbu
tidak aman Terl uka oleh mesi n penghampar Pe tuga s ha rus berpenga l a ma n pa da bi da ngnya
(Grader) karena pengoperasian Luka/Pendarahan 1 2 2 2 Petugas K3 Konstruksi
Alat berat tergelincir dari trailer Mengi ka t da nda n ha rust menge
membua pengama na ka nanpapadaka i a n kerja s ta nda r,
tidak benar Mengguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Exca va tor di a ta s Tronton (di ja la n) dan
Terjadi kecel akaan aki Luka
bat ringan, luka sedang 1 3 4 1
memberi ka n pa ndua ri n ka
yang bena r pada
Petugas K3 Konstruksi
Membe n Ra mbu-ra mbus apa atda dae ra h
penimbunan materi al sementara, Luka/Pendarahan 1 2 4 2 Petugas K3 Konstruksi
na i k/turun a lpe a t ni
bera t. n ba ha n
mbuna
sebelum di hampar
Mobil trailerKecelakaan
menabrak /aki bat tanah Memaka i Penga Membewa l a ri
n ka
Petuga s La l u Limbu
n Ra mbu-ra nta spa(jidaka dae
di ra h ya ng
tertabrak kendaraan
dipinggi rlain Lukastabi
bahu jalan tidak ringan,
l lukaLuka/Pendarahan
sedang 1 3 4 2 ja l a n), Mema ntabe resu &i ko
mengi denti
Petuga s ha fi ka
russibe
ja rpenga
l ur l a ma n Petugas
pa da K3 Konstruksi
1 3 4 2 Petugas K3 Konstruksi
mobil i s a s i al bi
a tda ngnya dan ha rus me nge na ka n pa ka i a n kerja
s ta nda r, Mengguna ka n Pa
Memaka i Penga wa l a n Petuga s La l u Li nta s (ji ka di ka i APD Sta nda rt
Tabrakan antar kendaraan
Terl uka akibat pengoperasian Pe tuga s ha rus berpenga l a ma n pa da bi da ngnya K3 Konstruksi
Luka ringan, luka sedang
mesi n pemadat (Vi brator Roll er)
1 3 2 ja l a n), Mema nta u & mengi denti fi ka si ja l ur Petugas
Luka/Pendarahan 1 1 2 1 da n ha rus menge na ka n pa ka i a n kerja s ta nda r, Petugas K3 Konstruksi
tidak benar mobil i s a s i al Mengguna
at ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Tidak menyiapkan peralatan K3 Aka n di beri ka n pandua n kes el a ma tan, Mema kai
Terjadi kecel akaan dalam Pe tuga s ha rus berpenga l a ma n pa da bi da ngnya
Standar, seperti APD, Rambu-al at penyi raman Luka ringan, luka sedang APD (hel m, s epa tu s a fety, s a rung tanga n, ma s ker
pengoperasian Luka Ringan ,Luka Sedang 1 1 2 1 da n ha rus menge na ka n pa ka i a n kerja s ta nda r, Petugas K3 Konstruksi
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja rambu peringatan
(Water dan larangan
Tanker) 3 3 9 3 - da n kaca ma taMengguna
kerja ) daka n penempa
n Pa ka i APD tanSta
ra nda
mburtya ng Petugas K3 Konstruksi
Berat hingga kematian da pat terl i ha
lainnya Kecelakaan karena tertabrak ol eh Pe tkerja dengan
a n harus jel me a ngguna
s . Pera kalan nRa mbu,
K3
Luka Ri ngan ,Luka Sedang
kendaraan yang mel i ntas 1 3 6 di3l a pa nga n; Penyia
Mengguna pa n pera
ka n al ata
l a t nkomuni
P3K. ka s i 2 a ra h, Petugas K3 Konstruksi
Berat hi ngga kematian
Mengguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK Terkena materi al lapi s pondasi Membe ri ka n Ra mbu-ra mbu pa da dae ra h
Luka/Pendarahan 1 1 2 2 Petugas K3 Konstruksi
agragat
Kecelakaan akibat kelas S dari atas truck
pengaturan Petuga s haruspeberpengal
ni mbuna n a ma n pa
ba ha n da bi da ngnya
Terkena manuver al at berat Ja ra k Anta
da n ha rus mengena ka n ra
papekerja ha rus
ka i an kerja s tadinda
ja ga
r, a ga r s e l a l u
lalu lintas kurang baik Luka ringan, luka sedang 1 3 4 3 PetugaskaK3 n Konstruksi
Mengguna ka npaa da
l at ja ra k ya ng a ma n, Al a t da n ca ra me ngguna
komuni ka si 2 a ra h da n
Luka/Pendarahan 1 1 2 1 ha rus bena r s es ua i denga n s ta nda r, Mema ka i APD Petugas K3 Konstruksi
Mengguna ka n(hel
Pa ka i APD Sta nda rt
m, s e pa tu s a fety, s a rung ta nga n, ma s ke r da n
Kecelakaan akibat jenis dan cara Pengopera si aka
n acalama
t ya
tang s es uai denga n pros edur
kerja)
penggunaan peralatan Luka/Pendarahan 1 1 2 2 Petugas K3 Konstruksi
Tertabrak al at berat pengopera si aJa
n.ra k Anta ra pekerja ha rus di ja ga a ga r s e l a l u
Kecelakaan akibat operasional Petuga s haruspaberpengal
da ja ra k ya a ma
ng na ma
pa da biada
n, Al ngnya
t da n ca ra me ngguna ka n
Luka/Pendarahan 1 3 4 da1n ha rus mengena
ha rus bena r ska
ka n pa esiua
ani kerja
dengas n tasnda r, r, Mema ka i APD Petugas K3 Konstruksi
ta nda
alat berat ditempat lokasi Luka/Pendarahan 1 1 2 2 m, s e pa tu s a fety, s a rung ta nga n, ma Petugass ke r da nK3 Konstruksi
Mengguna ka n(hel
a l at komuni ka si 2 a ra h da n
pemadatan ka ca ma ta kerja)
Mengguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Terjadi i ritasi pada kulit dan
Gangguan kesehatan akibat debu Kondisi TidakKondisi Ti dak Nyaman
Nyaman Menyedi a ka nMenyedi
APD Sta ndaa ka rt
n APD Sta nda
berupa Ma srtker,
be rupa
Ka ca Ma s ke r da n
paru-paru akibat debu agregat 1 3 2 1 Petugas K3 Konstruksi
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan dan Bahaya 1 1 4 3 pa ka i a n ke rja s ta nda r untuk pa ra pekerja Petugas
di l oka sK3
i Konstruksi
5.1.(3) Lapi s Pondasi Agregat S yang timbul saat
yangpenyiraman
kering dan Bahaya ma ta untuk pa ra pekerja di l oka s i
Terl uka oleh mesi n penghampar Pe tuga sha
Ja ra k Anta ra pekerja harus
rusdiberpenga
ja ga a galra sma nu
el al pa da bi da ngnya
Terkena manuver alat berat
(Grader) karena pengoperasian Luka/Pendarahan 1 2 2 pa2da ja ra k ya da
ng namaha rus
n, Almenge
a t dannacakaranmengguna
pa ka i a n kerja
kan s ta nda r, Petugas K3 Konstruksi
tidak benar Mengguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Luka/Pendarahan 1 1 2 1 ha rus bena r s es ua i denga n s tanda r, Memaka i APD Petugas K3 Konstruksi
Terjadi kecel akaan aki bat
(hel m, s epatuMembe
s a fety,riska
arung
n Ra tanga
mbu-ra n,mbu
ma s pa
kerdadadae
n ra h
penimbunan materi al sementara, Luka/Pendarahan 1 2 4 2 Petugas K3 Konstruksi
ka ca ma ta kerjape)ni mbuna n ba ha n
sebelum di hampar
Tertabrak alat berat Ja ra k Anta ra pekerja ha rus di ja ga a ga r s el al u
Membe ri ka n Ra mbu-ra mbu pa da dae ra h ya ng
Kecelakaan aki bat tanah
pa da ja ra k ya be
ng res
ama n, Petuga
i ko Al a t dan
s hacarus
ra mengguna
be rpenga lkana ma n pa da
dipinggi r bahu jalan tidak stabi l Luka/Pendarahan 1 3 4 2 Petugas K3 Konstruksi
Luka/Pendarahan 1 3 4 1 ha rus bena r sbi esdauangnya
i denga n sha
dan tanda
rus mer, Memaka pa ka Petugas
nge na kai nAPD i a n kerjaK3 Konstruksi
(hel m, s epatu s a fety, s arung tanga n, ma s ker da n nda rt
s ta nda r, Mengguna ka n Pa ka i APD Sta
Terl uka akibat pengoperasian Pe)tuga s ha rus berpenga l a ma n pa da bi da ngnya
ka ca ma ta kerja
mesi n pemadat (Vi brator Roll er) Luka/Pendarahan 1 1 2 1 da n ha rus menge na ka n pa ka i a n kerja s ta nda r, Petugas K3 Konstruksi
tidak benar Mengguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Terjadi kecel akaan dalam Pe tuga s ha rus berpenga l a ma n pa da bi da ngnya
pengoperasian al at penyi raman Luka ringan, luka sedang 1 1 2 1 da n ha rus menge na ka n pa ka i a n kerja s ta nda r, Petugas K3 Konstruksi
(Water Tanker) Mengguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Kecelakaan karena tertabrak oleh Luka Ringan ,Luka Sedang Pekerja a n ha rus mengguna ka n Ra mbu,
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL kendaraan yang melintas 1 3 6 3 Mengguna ka n a l at komuni ka si 2 a ra h, Petugas K3 Konstruksi
Berat hingga kematian
Terjadi iritasi pada kulit, mata Mengguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Terjadi gangguan lalu lintas
Terluka pada saat memasang Kondisi Tidak Nyaman Petuga
Gunakasnharus berpengal
Ala t Menyedi
kerja yg saka a nma
emes n
tinya pa da
, guna bi daka
APD Sta ndart berupa Ma s ker da n ngnya
n
dan paru-paru akibat debu yang 1 3 4 da 1n ha rus mengena Petugas K3 Konstruksi
penduduk
patok dan sekitar
lukakering
terkena palu LukaLuka/Pendarahan dan Bahaya 2
ringan, luka sedang 1 3 4 3 metode ya ng ba
paikai k da aka n nke
n pa
benarjaka r,s ita
annda
Guna kerja kan
rt untuksAPD
ta nda r,ra pekerja
s epa
pa tu di l okaK3
Petugas s i Konstruksi
1 1 2
Gangguan kesehatan atau Mengguna
Pel i ndung,ka Sanrung
Aka n di beri ka nsim,
a l at ta komuni
ngan, ka
Hel pa 2 ndua
a ra h ndakes
Rompi da n nelSa a mafetyta n, Mema ka i
DIVISI 7. STRUKTUR Terluka
gangguan oleh Compressor
fi sik waktu
akibat pekerja Mengguna Pe
ka nAPD tuga
Pa ka(he s
i APD ha
l m, Sta
rus berpenga
nda l a ma n pa
turts a fety, s a rung ta nga n, ma s ker
da bi da ngnya
kerja s e pa
menyapu perkerasan lama Luka
Luka Ringan
ringan,,Luka Sedang
luka sedang 1 1 2 1 da n ha ca rusma mengena ka nnpa kanempa
i a n kerja s tanda r, Petugas K3 Konstruksi
Kecelakaan
Terluka terperosok
karena tidak kelubang
memakai
pengoperasian perlengkapan 3 3 9 3
Petuga
Memberi s harus
ka n Rada n ka
berpengal
mbu-ra mbu atama kerja
pada n pa)da da pe
bi da
era uba ng ta n rambu ya ng Petugas K3 Konstruksi
h lngnya
Gangguan
kerj
kesehatan atau
a yang sesuai dengan
Berat hingga kematian
Luka/Pendarahan 1 1 2 1 Akan
Mengguna di beri ka kan nPa pakandua i APDn jenl Sta kes
s . nda el artma tan,Petugas
Mema kaK3 i Konstruksi
galian
alat berat tidak dilakukan
gangguan fisik Lukasyarat
akibat pekerja ringan, luka sedang 1 1 2 1 da
ga lni anha rus mengena da pa t te rl i ha t denga
APD (hel
ka n pa ka i an kerja
m,
sata ndaPera
r,l a n K3 Petugas K3 Konstruksi
Gangguan pendengaran akibat Menyedi
di l a pa nga aka n;snepatuAPD aSta
Penyi spa afety,
ndart
n pera s aberupa
lrung
ata nta ngan,
Ma
P3K. s ker,maKa s ker
ca
dengan benar timbulnya Kondisi
Luka Tidak
Ringan Nyaman
,Luka Sedang Mengguna ka n Pa ta ka ida APD Sta nda rttel i nga untuk pa ra pekerja
Terjadi gangguan lalu
tidak
Gangguan lintas
memakai perlengkapan
kebisingan
paru-paru akibat debu 13 13 49 3
Menyedi a ka n ma
dan
petuga ka ca s nyangpe
mata nutup kerja ) da napenempata
berpengal ma n untuk n ra mbu yang Petugas K3 Konstruksi
Terbakar saat pemanasan aspal Beratdan
Kondisi Tidak Kondisi
Nyaman Bahaya
hingga
Tidak kematian
1
Nyaman 1 1 3 Petuga s pemba Me kar nye ha di rus
aka berpenga
n APD Sta l ama
nda rtn pa
berupa da Ma s Petugas
ker untuk K3 Konstruksi
penduduk sekitar
kerjamaterial
dari yang sesuai dengan
digudang syarat
/ tempat 1 3 2 menga
1 tur l al uldi
dapal oka
i nta st sterl
dii l oka
i hats idengan kerja jelas . Pera lan K3 Petugas K3 Konstruksi
Terjadi gangguan terhadap lalu Luka bakar dan Bahaya 1 1 2 1 bi da ngnya da npa ra peakerja
Peharus
kerja mengenaka
n haPenyi di
rus l oka ns i paka
mengguna i akan nkerjaRa mbu, Petugas K3 Konstruksi
penyimpanan
Terluka karena jatuh pada Luka Ringan ,Luka Sedang Mengguna ka ndiTalapa li Sanga fetyn;utuk a pan
pekerja pera
a n yang lata n P3K.
lintas
adikendaraan 1 3 6 s ta3nda r, Mengguna Mengguna ka n Pakaka n iaAPD l a t komuni Standa ka
rt s i 2 a ra h, Petugas K3 Konstruksi
daerah denganTerj
Gangguanbahaya
kemiringan kebakaran
paru-paru
tinggi akibatdari
debu Luka
Berat
Luka/Pendarahan
hinggaluka
ringan, kematian
sedang
1 1 3 3 4 2 2 memil
1
Meketi
i ki res i ko
Mengguna
nyenggia di akan,
ka
n Pe Guna
n APD
ra l ata
Pa ka
kaAPD
iterba
nnAPD Pema
Sta
sepa
nda
da m tuApi , memi l ah
dart Mas ker Petugas Petugas K3 Konstruksi
Terkena cairangudang
Lapis resap
dari / material
material digudang / tempat Kondisi Tidak Nyaman Petuga s pemba
Pel1i ndung, Sa rung ba kar
Menyedi
kata nhangan,
ya rus
angkanberpenga
muda
Hel m,hStandart
Rompi
l ama nrberupa
kada pa
n Sa fety untukK3 Konstruksi
7.3.(1) Baja Tulangan Pol os BjTP 280 Tertabrak truck atau alat berat
Luka bakar 1 1 3 2 21 Petugas K3 Konstruksi
pengikat dan lapis
Terl perekat
uka akibat pel aksanaan
penyimpanan dan Bahaya 1 bi da ngnya da nPe
kerja paraharus
tuga s mengenaka
pekerja ha rusdiberpenga lokansi paka i a nnkerja
l a ma pa da bi da Petugas
ngnya K3 Konstruksi
pada saat penghamparan
penulangan tidak dilakukan oleh Luka ringan, luka sedang 1 1 2 s ta1nda r, Mengguna da n ha karus n Pa mengena
ka i APD ka Standan pa ka rt i a n kerja s tanda r, Petugas K3 Konstruksi
6.1.(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Emulsi Gangguan kesehatan lingkungan Me
Menggunanye di aka n Pe
ka ndiPera kerja
Pajaka i aAPD ha rus
Sta berpe
nda nga l a ma n pa da
Terkena manuverTerjadi bahaya
alatyang
tenaga kebakaran
beratberpengalaman dari
dan
TidakLuka Ringan Ja ra k Antahka ra pekerja haarus yaga gadarPemada
ks el al u rt
akibat pembuangan hasil Kondisi ringan, ,Luka
Nyaman
Luka Sedang
luka sedang
1 31 1 1
3 1 2
42 Meminda
21 ja ra k yanng
Menyedi
bi has
dangnya i l kupa kan
das annha l ata
ng
rus n
tiMengguna terpa m niApi,
ka
ka APDmemi Sta nda
Petugas
l ahrt Petugas
Petugas K3
K3 Konstruksi
Konstruksi
6.3.(3) Lapiston Lapis Aus (HRS-WC) ahli
gudangdibi
Terluka /dangnya,
material
oleh seperti
percikan :
aspal dan Berat hingga kematian
Bahaya pa
kelda oka s i ya ng Pe ama
di tuga
baka n sn,
tentukan yaha Alrus
ng amuda
t dan hcaterbaka
berpenga ra mengguna
l a ma r n pakan da bi da ngnya K3 Konstruksi
kupasan tidaktertimpa
benar besi tulangan, terkena
panas Luka/Pendarahan Luka bakar 1 1 1 1 2 21 ha1rus bena r s es daua n ha rus mengena
i denga n s tandakar,nMemaka pa ka i a ni kerja APD s tanda Petugas Petugas K3 Konstruksi
r, K3 Konstruksi
Terjadi bahaya akibat
kawat tulangan,dan lain-lain
concrete Mela kuka n Pemeri ks aa n ruti n terha dap pera l ata n
Kecelakaan akibat tanah bagian Luka/Pendarahan 1 1 2 (hel 1 m, s epatu
Tumpuka n ba haMengguna
s anfety, ga l isaarungnkayanngPa tangaka inAPD
aka n,dima Sta
guna nda
s ker ka n dart n Petugas K3 Konstruksi
mixer
Terj adi kecelakaan kerjamata,
ketika ya ng digunaka n Sta ndart berupa Ma s ker, Ka ca
pinggir longsorTerjadi iritasi terhadap ka
untukca ma ta kerja
ti mbuna Menyedi
n) tida k bol akaeh n APD terl a l u la ma ,
Luka/PendarahanKondisi Tidak Nyaman
1 Guna kan Alat kerja yg s emes tinya, guna kan
bekerja
Terjadi
Tertabrak alatkulit
berat
pada
dankecelakaan kedaan
paru-paru atau gelap
akibatlukaatau
uap Luka Ringan ,Luka Sedang 1 3
3 1 4
2 4
6
2
Ja 3 k Anta
ra
Memaka
3
Me
ma
ra pekerja
i APD (hel
nye
tam, di
daha aka
snya
epa petu
rus
n pene
nutup
disja
ra
gatela iga
afety,
nganga
sa
n
rrung
berupa
untuk
s el altaunga
l
pan, ampu Petugas
ra pekerja da n K3 Konstruksi
Petugas K3
Petugas K3 Konstruksi
Konstruksi
mal am hari akibat penerangan dan Bahaya
Berat hingga kematian metode
ra mbu-ra ng baik
mbu, s el adan bena r, Gunaka
l u mengguna ka n APD n APD Sta sndra
epatu rt
7.1.(5a) Beton Struktur Fc'30 Mpa olehpanas
dan karenadari paku-paku
aspal yang Luka/Pendarahan 3 1 1 ma2da
pa ja ra
s ker di
daknyakang calama
oka
ma ta sn,i kerja
Al aSat rung
)dan ca ra mengguna kan dan Safety Petugas K3 Konstruksi
tidak cukup Pelindung, tanga n, Helm, Rompi
menonjol
Terluka keluar
oleh / pada
mesin bekisting
penghampar
Luka/Pendarahan 1 3 4 1 ha rus bena Pe ua
r s es tuga s ha rus
i denga n berpenga l a ma n pa da bi da ngnya K3 Konstruksi
Petugas
Lapis Pondasi Agregat Tanpa Penutup Aspal Kecelakaan oleh karena
Gangguan batu
kesehatan atau Luka bakar 1 1 2 Petuga
1 s harus berpengal
kerja
Aka
da nha dirus beri akamasntanda npa pandua da r, Memaka
ka nbinpa dakes ngnya
iel
i APD
a na ma ta n,tanda
Memar,ka i Petugas K3 Konstruksi
5.2.(2)
(Patching) pohon besar aspal
yang (Finisher),
Kecelakaan
merintangi
gangguan akibat
fi sik concrete
akibat pekerja mixer (hel
da n m, ha srus
epatu s anfety,
mengena ka lsm,
n
mengena
arung
pa ka tanga
i an skerja n, ma s ta
ka
ssaker
nda da
r,
kerja
n ngasn,
Luka/Pendarahan
Luka Ringan ,Luka Sedang3 1 2 1 APD
Mengguna
Mela kuka n Pemeri ks aa n ruti n terha dap pera l ataK3
(he kas en pa Pa tuka i aAPD
fety, Sta rung
nda rt ta Petugas
ma s ker Konstruksi
n
(kenamemakai
pengupasan tidak rantai, roda pemutar dll)
perlengkapan Luka/Pendarahan 31 3
1 9
2 ka ca
2
Mengguna ma ta kerjada
ka nPe )
Pangn ka
ka i sAPDca ma ta
Sta nda kerja rt ) da n pe nempa ta n rambu ya ng Petugas
Petugas K3
K3 Konstruksi
Konstruksi
Terluka oleh Dump Truck sewaktu Berat hingga kematian ya tuga ha rus nberpenga l a ma n pa da bi da ngnya
Kecelakaan karena
kerj a tertabrak
yang sesuai oleh
dengan syarat da pa tdigunaka
te rl i ha t denga n je l a s . Pera l a n K3
menuangkan Hotmix kedalam Luka bakar 1 1 2 Pekerja
1 a n ha rusda n mengguna
ha rus mengena ka n Raka mbu, n pa ka i a n kerja s tanda r, Petugas K3 Konstruksi
Terluka karena
kendaraan yang pengoperasian
melintas Luka Ringan ,Luka Sedang Petuga s harus di l a pa nga n;
berpengal a Penyi
ma n a pa
pa da nbi pera
da l ata n P3K.
ngnya
Terjadi
Finisher gangguan pada mata dan 1 3 6 3 Mengguna ka nMengguna a l at komuni ka n kaPa si ka 2 ai ra APD h, Sta nda rt Petugas K3 Konstruksi
7.6.(1) alat berat tidak
Fondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan dilakukan
Terl uka Akibat Alat Pancang Berat hingga kematian
Luka/Pendarahan 1 da n ha rus ka Pe tugaka
mengena s nAlpa a tka Pai nca anrtkerja ng hasrus ta nda berpenga
r, l aPetugas
ma n pa da
pendengaran akibatpemadat
getaran Luka/Pendarahan 1 1 3 2 4 2 Mengguna nbiPadangnya
ka i APD Stannda K3 Konstruksi
Petugas K3 Konstruksi
dengan benar Terluka oleh mesin
Kondisi Tidak Nyaman Mengguna ka nPe Patuga
Menyedi ka i sAPD ha
a kanda
rus
StaAPD
ha rus
berpenga
nda rtStandart
Mengguna
l a ma n pa
berupa kada nMasAPD
bi da Sta
ker, nda
ngnya
Ka cart
aspal
vibrator
Terjadi gangguan (Tandem
dan
lalukecelakaan
Terj adi lintas Roller
debu padadansaat
kerja ketika Luka ringan, luka sedang 11 1 2 13
Petuga da
s harus mata n
berpengalha rus
dan penutup mengena
a ma n patel ka
dai ngan pa ka
bi dauntuk i a n kerja
ngnyapa ra pekerja s tanda r, Petugas K3 Konstruksi
Gangguan laluPneumatic
lintas penduduk
mencampur Tire Roller)
semen, agregat dan Luka Ringan dan Bahaya Menyedi a ka n Mengguna
petuga si naka
yang
bekerja
penduduk sekitar pada kedaan gelap atau da n ha rus mengena
di nyeka
loka sdi kann
pa kaberpengal
Pa
i an kakerjai APD ngaasn ma
Sta n untuk
nda
taberupa
nda r,rt l ampu da n
sekitar Kondisi
Luka Tidak
ringan, luka sedang ,Luka Sedang
Nyaman 1 3 1
3 2 1
4 6 3
menga tur l al
Me
ul i nta s di l oka s
pene
i kerja
ra Petugas K3 Konstruksi Petugas K3 Konstruksi
air
mal am hari akibat penerangan
Terjadi iritasi pada kulit, mata Berat hingga kematian Mengguna ka n a l at komuni ka si 2 a ra h da n
ra mbu-ra mbu, s el a l u mengguna ka n APD Sta ndra rt
tidak cukup Kondisi Tidak Nyaman Menyedi aka n APD Sta ndart berupa Ma s ker da n
Kecelakaan akibat
dan lubang
paru-paru galian
akibat debu yang 1 3 4 Mengguna
1
Memberi kaka
n nRa Pambu-ra
ka i APD mbu Stapada nda rtda era h l uba ng Petugas K3 Konstruksi
Terjadi kecelakaan kerja ketika
kesehatan atauLuka/Pendarahandan Bahaya 2 3 4 3 pa kai a n ke rja sntapa nda rt untuk pa ra pekerja
el a ma ta n,Petugas
di l okais i Konstruksi
Mema kaK3
Terluka yangGangguan
terisi airkarena pengoperasian
kering
menggenang
bekerja pada keadaan gelap atau Luka Ringan ,Luka Sedang
Petuga
ga l i an syaharus
Aka
ng tergena
Menyedi
n di beriaka
berpengal ng aaikan n pandua
r mapenerangan da binda kes ngnya
gangguan fi sik akibatLuka
pekerja APD (he l m, s e pa tu s a fety, sberupa a rung tal anga mpu n, madans ker
alat berat tidak dilakukan
Terluka oleh Compressor ringan, luka
waktu Lukasedang 1
Ringan ,Luka Sedang 3 1 2 2 61 da3n ha rus mengena Pe tugaka s han pa ruskaberpenga
i an kerja lsata ma nda n par, da bi da Petugas
ngnya K3 Konstruksi Petugas K3 Konstruksi
malam
Terjadi kecelakaan
tidak hari
pada
memakai akibat
saat penerangan
perlengkapan Berat hingga kematian 3 3 9 3
Memberi kaka rambu-ra
da
n nRa mbu-ra
n ka ca ma mbu, ta kerja s el a l)uda mengguna
n pe nempa kantaAPD n rambuStandra ya ngrt Petugas K3 Konstruksi
dengan benar menyapu perkerasan lama Luka ringan,
Berat
Luka/Pendarahan hinggaluka sedang
kematian
1 1 1 1 2 22 1
Mengguna daPankaha rusmbu
i APD Stapada
mengena nda rtda ka eran pahka i a n kerja s tanda r, Petugas K3 Konstruksi
tidak
kerj cukupsesuai
a yang
dump truck menurunkan agregatdengan syarat da pa t te rl i ha t denga n je l a s . Pera l a n K3 Petugas K3 Konstruksi
peni mbunan ba han
Mengguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Terbakar saat pemanasan aspal Petuga s pemba dikar
l a pa hanga rusn;berpenga
Penyi a pal ama n pera n pal ata dan P3K.
Terjadi 150
Pemancangan Tiang Pancang Kayu Ukuran Gangguan
x Gangguan
iritasi pada kulit kesehatan
pendengaran atau
akibat
danAlat Pancang Luka bakar 1 1 2 1 bi da ngnya da nMenyedi Akan
Peharus
di beri
tuga s mengenaka
aka ka n APD n paSta ndua
n pakandartn kesi aberupa
elkerja
a maMa
nberpenga tan, s ker,
Mema
l aPetugas
Ka ca kaK3i Konstruksi
7.6.(13)
Terl uka Akibat Kondisi Tidak Nyaman Al a t Pa nca ng ha rus ma n pa da
150 mm gangguan
timbulnya fisik Kondisi Tidak Nyaman
akibat pekerja
kebisingan 1 1 4 3
Menyedi a ka n ma
APD ta Sta
da
(hel nda
n
m, pe rt
s berupa
nutup
epatu stel Ma
i
afety,nga s ker
s untuk
a da
rung nkapa ra
tanngan, pekerjamandas ker Petugas K3
K3 Konstruksi
paru-paru akibat debu agregat LukaLuka/Pendarahan
dan Bahaya
Ringan 1
,Luka Sedang 1 3 3 4 4 1 2
s ta nda r, Mengguna bi dangnya ka n Pada kani ha APD rusStanda Mengguna rt APD Sta
Petugas rt Petugas
K3 Konstruksi Konstruksi
dan Bahaya pa3ka ia n kerja di dan l oka sca
s tanda i mata
rt untukkerja pa ra pekerja di l oka sin ra mbu yang Petugas K3 Konstruksi
karka berpenga) da
tidak 3 3 9 n penempata
yang kering
Terkena lapismemakai
cairanTerjadi perekat perlengkapan
Berat hingga kematian Petuga s pemba
Pe kerja
ha rus
a n i hat
ha rus mengguna
l ama n pa da
Terj
kerja gangguan
adiyang sesuai terhadap
kecelakaan dengan lalu
kerja ketika
syarat Luka Ringan ,Luka Sedang dapa t terl dengan jelas .ka n Ra
Pera lanmbu, K3
Terluka oleh mesin Luka bakar 1 1 1 3 2 61 bi da
3 ngnya da n harus mengenaka n paka ika a ns kerja h, Petugas K3 Konstruksi
Petugas K3 Konstruksi
lintaspenghampar
bekerja kendaraan
pada kedaan gelap atau Luka Ringan ,Luka Sedang Petuga s harusMengguna
Me
di nye di
berpengal
lapa nga aka ka
n; n pene
a nma
Penyi anl apa ta komuni
ra
pandanga n
daberupa
bipera ngnya
lata i 2naP3K.ra
l ampu da n
Berat hingga kematian 3 2 6 s ta3nda r, Mengguna ka n mbu, Pa ka iPa APD Standa rtnda ka Petugas K3 Konstruksi
(Grader) karenamal pengoperasian
am hari akibat penerangan Berat hingga kematian
Luka/Pendarahan 1 2 2 2 da n ha rus Mengguna
ra
mengena mbu-ra ka n ka
pa n
ka si el
an ka
a li u
kerja APD sSta
mengguna ta nda r,rt n APD Sta ndraK3
Petugas rt Konstruksi
6.1.(2a) Lapis Pengikat - Aspal Cair Emulsi Terkena manuverGangguan
alat paru-parua
berat kibat debu Ja ra k Anta ra pekerja haarus diAPD ja ga a ga r s elberupa al u
6.3.(4) Lapiston Lapis Fondasi (HRS-Base) Tertabrak
tidak benar tidak cukup truck atau alat berat Kondisi Tidak Nyaman Mengguna ka nMenyedi
PePa tuga
ka i sAPDhakan rus
Sta berpenga
nda Standart
rt l a ma n pa daMas bi daker untuk
ngnya
dari material
pada saat
digudang / tempat
penghamparan
1 3 2 1
pa1da ja ra k ya ng ama n, Al a tdi dan casi ra mengguna kan Petugas K3 Konstruksi
DIVISI 8. REHABILITASI JEMBATAN Terjadi kecelakaan Luka dan
ringan,Bahaya
luka sedang 1 1 2 para
da n ha pekerja
rus mengena loka ka n pa ka i a n kerja s tanda r, Petugas K3 Konstruksi
penyimpanan
akibat Luka/Pendarahan 1 1 2 1 ha rus bena r s es ua i denga
Mengguna ka nn sPa tandaka i r, Memaka
APD Sta nda i APD Petugas K3 Konstruksi
rt
Terjadi bahaya Memberi ka n Ras ambu-ra mbu pada da era hs ker da n
penimbunan material
Luka akibat kenakebakaran
sementara, pukul palu,dari
luka Luka Ringan ,Luka Sedang
Luka/Pendarahan 1 2 4 2 (hel m, s epatu Menyedi
Me fety,
l etaska saarung
nkanKota Peratanga
k P3K l ata n,
pa nma
daPemadas emua mkondi
Api, Petugas
memi resliah
s ingnya koK3 Konstruksi
Terluka oleh percikan aspal 1 3 4 peni 1 mbunan ba Pehan tuga ha rus berpenga l a ma n pa da bi da Petugas K3 Konstruksi
gudangkena
sebelum dihampar
akibat / material
gergaji ,luka akibat Berat hingga
Luka kematian
Luka/Pendarahan
bakar 3
1 1
1 1
2 ka2 1ca ma ta kerja di
da
)lnoka
baka n sya
ha rusngmengena
i ke rja muda , Pe kerja h terbaka a n ha
ka n pa ka r rus me ngguna ka n
i a n kerja s tanda r, Petugas
Petugas K3 Konstruksi
K3 Konstruksi
panas
kena
Tertabrak alatTerjadi paku.
berat bahaya akibat concrete Ja ra k Anta ra pekerja Ra mbu ha darus n Mengguna
di ja ga a gakarns Pa el kaui APD Sta nda rt
al
Kecelakaan akibat tanah Memberi ka n Ra Mengguna
Mela
Gunambu-ra kuka
ka n mbu nka n
Pemeri
Al a t pada Pa
ke rja ygka ksi APD
aa
da sera n Sta
e mesruti
h yangndan rt
terha
tinya , guna ka ndap pera l ata n
Terhi mpit / tergencet pada saat Luka/Pendarahan 1 1 2 pa1da ja ra k ya ng ama n, Al a t dan ca ra mengguna kan Petugas K3 Konstruksi
dipinggir bahuTerjadi
mixer iritasistabil
jalan tidak
pengangkatan,
terhadap mata,
pemindahan Kondisi Tidak Nyaman
Luka/Pendarahan 3 3 1 4 4 1 beresi ko Petuga Menyedi
ya sng
me hadigunaka
tode rus aka
ya ngnba
berpenga APD
n i k da Sta l anndart
mabena n padaberupa
r, Guna ka MansAPD ker, sKa epa ca tu
kulit dan paru-paru Luka/Pendarahan
akibat uap 1 1 1 42 ha2 3rus bena r s es Guna
ma
Pe ua
l ta
i i kan
da
ndung,dengan Alat
peSa nnutup
s tanda
kerja
rung tel
tanga yg r,isnga
Memaka
emes
n, untuk
Hel tinya,
m, i pa
APDguna
Rompira Petugas
kan
pekerja
da n Sa fety
Petugas K3 Konstruksi
K3 Konstruksi
Petugas K3 Konstruksi
8.10.(1) Penggantian Lantai Kayu Terjadi kecelakaan
meterai atau luka
/ bahan jembatan dan Bahaya bi da ngnya da n harus mengenaka n paka i a n kerja
(hel m, s epatuke s alrja
di
metode fety,s isya
oka arung
ng tanga n, bena
ma s ker da n n APD s epatu
7.1.(10) Beton Fc'10 Mpa dan panas
olehukakarena
dari aspal
paku-paku yang Luka/Pendarahan 3 1 1 s ta nda r, Mengguna Guna ka
ka nn Al Pa akatbaik
ke
i APD rjadan yg s e mes
Standa rtr,tinya
Gunaka , guna ka n
Terl terkena serpihan kayu ka 2ca ma ta kerja ) tode ya ng
Pelindung, Saba rung tanga n, Helm,
Petugas K3 Konstruksi
Terluka akibat
Terluka oleh mesin pemadat
menonjol
pengoperasian keluaroleh
pada bekisting Luka/Pendarahan 3 1 1 1
me
Pe tuga s ha rus i k da
berpenga n bena l a ma r, nGunapaRompi
da kabi
n da dan
APD sSafety
ngnyaepa tu
Petugas K3 Konstruksi
Kecelakaan karena
aspal tertabrak Petuga s harusPe berpengal
l imengguna a ma n pa da bi da ngnya
(Tandem Roller dan Luka ringan, luka sedang 1 1 2 Pekerja
1 a n ha ruskerja
da n ndung,
ha rus mengena Sa rungka n Ra tanga mbu,
ka n n,
pa Helka i am, n Rompi
kerja s tanda da n Sa fety
r, Petugas K3 Konstruksi
mesin pemadat Kecelakaan
(Vibrator Roller) LukaLuka/Pendarahan
akibat concrete Ringan
mixer,Luka Sedang 1 1 2 1 da n ha rus mengena ka n para kambu-rai an kerja s tadinda r,ra h ya ng Petugas n K3 Konstruksi
kendaraan yang
Terj
melintas
Pneumatic
atuh pada Tire Roller)
saat bekerja dll) 1 3 6 3 Mengguna ka nke Mea lrja
Mengguna
Mela l eta
at kuka kkan
komuni kaPa
nkaPemeri
n si ka 2ks ai ra mbu
APD
aa h,n Sta
rutinda dae
n terhart dapPetugas ra wa
pera l ata K3
n Konstruksi
tidak benar (kena rantai, roda pemutar Berat hingga kematian
Luka/Pendarahan
Luka/Pendarahan 11 1 2 Mengguna
2
Mengguna
ka nke
ka nya
Pacel
Pang
kaai ka
kadigunaka
APD
i APD a nStakerja
Sta
nda, srtel a l u menggunaka n APD
nda Petugas K3 Konstruksi
Terjadi iritasi pada kulit, mata n rt
Terjadi kecelakaan
Luka dalamkena pukul palu, luka Kondisi Tidak Nyaman
akibat Petuga s harusSta Menyedi
Me
nda rt aka n APD Sta ndart berupa Ma s ker da n
berpengal
l eta ka n aKota
ma nk pa P3K dapabida dasngnya
emua kondi s i res i ko
dan paru-paru akibat debu yang 1 3 4 1 Petugas K3 Konstruksi
pengoperasianakibat
alat penyiraman
Terjadi gangguan pada mata
Luka dan Bahaya 1
dan luka Luka/Pendarahan
ringan, sedang 3 1 1 2 1 1 da2n ha rus mengena pa
di lkaiokaaka sni nke
kepa rja
rjaka ,sPe ita
an nda kerja rtauntuk
ns ta handa par,mera pekerja di lnokaK3
Petugas s i Konstruksi
kering kena gergaji ,luka akibat kerja rus ngguna ka Petugas K3 Konstruksi
pendengaran
(Water Tanker)kena paku. akibat getaranlalu Mengguna ka nRa mbu
Pakerja
Menyedi
Pe
ka i APD da
a
nSta
a kan
n ha
Mengguna
ndamengguna
APD
rus
rtStandart ka n Pa ka i APD
berupa
ka n Ra Mas
mbu,
Staker,
ndaKa rt ca
Terjadi gangguan terhadap Kondisi Tidak Nyaman Guna ka n Al a t ke rja yg s e mes tinya , guna ka n
Terhi mpit / tergencet pada saat Luka Ringan ,Luka Sedang mata dan penutup tel i nga untuk
6.3.(8) Bahan Anti Pengelupasan vibrator
lintas dan debu pada saat
kendaraan dan Bahaya 11 31 62 33 Mengguna
me tode ya ka ng nba a li ak tda komunin benaka i 2 pa
r,sGuna a ra ra pekerja
kah,n APD s epa tu Petugas K3
Petugas Konstruksi
K3 Konstruksi
pengangkatan, pemindahan
mencampur semen, agregat dan Berat hingga kematian
Luka/Pendarahan 3 1 4 2 di loka s i ka Petugas K3 Konstruksi
Mengguna
Pe l i ndung, Sanrung Pa katanga i APDn,Sta Hel nda m,rtRompi da n Sa fety
8.10.(3) Penggantian Gelegar Kayu meterai / bahan jembatan
air
Terjadi iritasi terhadap mata,
Terl uka terkena serpihan kayu
ke rja ka naka
Menyedi
Guna Al ant APD
ke rjaSta
yg ndart berupa
s e mes Ma s ker,
tinya , guna ka n Ka ca
Kondisi Tidak Nyaman
kulit
Terjadidankecelakaan
paru-paru kerja
akibat uap
ketika 1 1 4 3 me ta
ma todeda ya
n pe
ngnutup telni nga
ba i k da benauntuk paka
r, Guna ra npekerja
APD s epa tu Petugas K3 Konstruksi
Luka/Pendarahan
dan Bahaya 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
dan panas dari aspal gelap atau Luka Ringan ,Luka Sedang Pelloka
di i ndung, Sa rung tanga n, Hel m, Rompi da n Sa fety
s i a kan
bekerja pada kedaan Menyedi penerangan berupa l a mpu dan
3 2 6 3 ke
Merja
l eta kkan ra mbu-ra mbu di dae ra h ya ng ra wa n Petugas K3 Konstruksi
malam
Terj atuhharipada akibat
saat penerangan
bekerja Berat hingga kematian ra mbu-ra mbu, s el a l u mengguna kan APD Standra rt
Luka/Pendarahan 1 1 2 2 ke cel a ka a n kerja , s el a l u menggunaka n APD Petugas K3 Konstruksi
tidak cukup Sta nda rt
Luka akibat kena pukul palu, luka Mel e ta ka n Kota k P3K pa da s emua kondi s i res iko
akibat kena gergaji ,luka akibat Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
kena paku. Ra mbu dan Me ngguna ka n Pa kai APD Sta nda rt
Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
Terhimpit / tergencet pada saat
metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
pengangkatan, pemindahan Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
8.10.(5) Penggantian Balok Kepala Tiang meterai / bahan jembatan
kerja
Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
Terluka terkena serpihan kayu
metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Mel e ta kka n ra mbu-ra mbu di da era h ya ng ra wa n
Terjatuh pada saat bekerja
Luka/Pendarahan 1 1 2 2 kece l a ka an kerja, s el a l u me ngguna ka n APD Petugas K3 Konstruksi
Standa rt
Luka akibat kena pukul palu, luka Mel e ta ka n Kota k P3K pa da s emua kondi s i res iko
akibat kena gergaji ,luka akibat Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
kena paku. Ra mbu dan Me ngguna ka n Pa kai APD Sta nda rt
Terhimpit / tergencet pada saat Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
pengangkatan, pemindahan Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
8.10.(7) Penggantian Papan Lajur Kendaraan meterai / bahan jembatan
kerja
Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
Terluka terkena serpihan kayu
metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Mel e ta kka n ra mbu-ra mbu di da era h ya ng ra wa n
Terjatuh pada saat bekerja
Luka/Pendarahan 1 1 2 2 kece l a ka an kerja, s el a l u me ngguna ka n APD Petugas K3 Konstruksi
Standa rt
Luka akibat kena pukul palu, luka Mel e ta ka n Kota k P3K pa da s emua kondi s i res iko
akibat kena gergaji ,luka akibat Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
kena paku. Ra mbu dan Me ngguna ka n Pa kai APD Sta nda rt
Terhimpit / tergencet pada saat Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
8.10.(9) Perbaikan dan/atau Penggantian Sandaran Kayu meterai / bahan jembatan kerja
Terluka terkena serpihan kayu Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Mel e ta kka n ra mbu-ra mbu di da era h ya ng ra wa n
Terjatuh pada saat bekerja
Luka/Pendarahan 1 1 2 2 kece l a ka an kerja, s el a l u me ngguna ka n APD Petugas K3 Konstruksi
Standa
Mengguna rt ka n Tal i Sa fety utuk pekerjaa n ya ng
Terjatuh pada saat pengecatan
memi l i ki re s i ko ke ti nggia n, Guna ka n APD s epa tu
8.10.(14) Pengecatan / Perlindungan Sandaran pada tempat yang tinggi Luka/Pendarahan 1 1 2 2 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
ANALISA BOW

Luka akibat terkena peralatan Mel e ta ka n Kota k P3K pa da s emua kondi s i res iko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu dan Me ngguna ka n Pa kai APD Sta nda rt
Terhimpit / tergencet pada saat Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
Meruncing dan Memasang Cincin Tiang Pancang pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
E.1 Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
Kayu meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Terluka terkena serpihan kayu Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Luka akibat terkena peralatan Mel e ta ka n Kota k P3K pa da s emua kondi s i res iko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu dan Me ngguna ka n Pa kai APD Sta nda rt
Terhimpit / tergencet pada saat Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
E.4 Membuat Sepasang Pen dan Lubang meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Terluka terkena serpihan kayu Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Luka akibat terkena peralatan Mel eta ka n Kota k P3K pada s emua kondi s i res i ko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus mengguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu da n Mengguna kan Pa kai APD Sta ndart
Terhimpit / tergencet pada saat Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Memasang Papan Bendung Tanpa Lidah Alur Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
E.9 meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
Tebal Papan 4 cm Kayu Kelas I
kerja
Terluka terkena serpihan kayu Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Luka akibat terkena peralatan Mel eta ka n Kota k P3K pada s emua kondi s i res i ko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus mengguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu da n Mengguna kan Pa kai APD Sta ndart
Terhimpit / tergencet pada saat Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Memancang Papan Penahan Tanah Kedalam Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
E.17 meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
Tanah Lunak (per M')
kerja
Terluka terkena serpihan kayu Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja

PEKERJAAN TURAP JEMBATAN

Luka akibat terkena peralatan Mel eta ka n Kota k P3K pada s emua kondi s i res i ko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus mengguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu da n Mengguna kan Pa kai APD Sta ndart
Terhimpit / tergencet pada saat Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
- Membeli Papan Turap Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
Terluka terkena serpihan kayu
metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja

Keterangan :
Kemungkinan / Kekerapan : Akibat / Keparahan : Tingkat Risiko (Kekerapan x Keparahan) :
1= Jarang terjadi 1 = Luka ringan Nilai 1 dan 2 = Risiko rendah Dibuat oleh :
2= Kadang-kadang terjadi 2 = Luka sedang Nilai 3 dan 4 = Risiko sedang CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA
3= Sering terjadi 3 = Luka berat, cacat, kematian Nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi

ANDREI GIDEON
Direktur
C 2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya

Daftar Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan


dipenuhi dalam melaksanakan proyek Pekerjaan Paket Peningkatan Jalan Bagan Siapi-api
Sinaboi, Program Pekerjaan Pembangunan Dermaga Speed Boat Sofifi.
a) Undang-undang (UU)
Undang-undang yang mengatur tentang K3 adalah undang-undang tentang pekerja,
keselamatan kerja dan kesehatan. Undang-undang ini menjelaskan tentang apa yang
dimaksud dengan tempat kerja, kewajiban pimpinan tempat kerja, hak dan kewajiban
pekerja.
b) Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan pemerintah yang mengatur tentang aspek K3 adalah Peraturan Pemerintah
tentang keselamatan kerja terhadap radiasi dan izin pemakaian zat radioaktif dan atau
sumber radiasi lainnya serta pengangkutan zat radioaktif.
c) Keputusan Presiden (Kepres)
Keputusan presiden yang mengatur aspek K3 adalah Keputusan Presiden tentang
penyakit yang timbul karena hubungan kerja.
d) Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian Tenaga Kerja (Kepmenaker).
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Depnaker di rumah sakit pada umumnya
menyangkut tentang syarat-syarat keselamatan kerja misalnya syarat-syarat K3
dalam pemakaian lift, listrik, pemasangan alat pemadan api ringan (APAR),
Konstruksi bangunan, instalasi penyalur petir dan lain-lain.
e) Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan (Permenkes)
Peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan tentang aspek K3 di rumah
sakit, lebih terkait dengan aspek kesehatan kerja daripada keselamatan kerja. Hal
tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kementrian Kesehatan.
f) Peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan K3 di fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu Peraturan dari Kementrian
lain adalah yang terkait dengan aspek radiasi.

1. PENJELASAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN K3


a. Undang-Undang
 Undang – undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
 Undang-undang RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-undang
ini mengatur tentang:
 Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja)
 Kewajiban dan hak pekerja
 Kewenangan Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) guna mengembangkan kerja sama,
saling pengertian dan partisipasi aktif dari pengusaha atau pengurus dan
pekerja di tempat-tempat kerja, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi
dan meningkatkan produktivitas kerja.
 Ancaman pidana atas pelanggaran peraturan ini dengan hukuman kurungan
selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.100.000,
(seratus ribu rupiah)

b. Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja) Kewajiban memenuhi syarat-syarat


keselamatan kerja yang meliputi :
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
 Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
 Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian lain yang berbahaya
 Memberi pertolongan pada kecelakaan
 Menyediakan alat-alat perlindungan diri (APD) untuk pekerja

contoh alat – alat Pelindung Diri yang harus dipakai dilokasi


contoh alat – alat Pelindung Diri yang harus dipakai dilokasi
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya bahaya
akibat suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik psikis,
keracunan, infeksi atau penularan
 Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
 Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik
 Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
 Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
 Membuat tanda-tanda sign di lokasi proyek agar pekerja selalu waspada

contoh rambu-rambu keselamatan yang wajib dipasangkan dilokasi


 Menciptakan keserasian antara pekerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerja
 Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang
 Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
 Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang
 Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
 Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
berbahaya agar kecelakaan tidak menjadi bertambah tinggi.
 Kewajiban melakukan pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental dan
kemampuan fisik pekerja yang baru diterima bekerja maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang
diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.
 Kewajiban menunjukan dan menjelaskan kepada setiap pekerja baru tentang :
 Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya yang dapat timbul di tempat
kerjanya.
 Pengaman dan perlindungan alat-alat yang ada dalam area tempat
kerjanya
 Alat-alat perlindungan diri bagi pekerja yang bersangkutan
 Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
 Kewajiban melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja.
 Kewajiban menempatkan semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan
pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca oleh pekerja.
 Kewajiban memasang semua gambar keselamatan kerja yang diharuskan dan
semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
dibaca.
 Kewajiban menyediakan alat perlindungan diri secara cuma-cuma disertai
petunjuk-petunjuk yang diperlukan pada pekerja dan juga bagi setiap orang
yang memasuki tempat kerja tersebut.

c. Kewajiban dan hak pekerja


 Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
 Memakai APD dengan tepat dan benar
 Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan
 Meminta kepada pimpinan agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan
 Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan
olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pengawas, dalam
batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan.

d. Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Dalam UNDANG-


UNDANG nomor 23 pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja dijelaskan sebagai berikut :
 Kesehatan Kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga
diperoleh produktifitas kerja yang optimal sejalan dengan program
perlindungan pekerja.
 Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit
akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
 Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
 Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada poin (1),
(2) dan (3) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
 Tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan kerja dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling
banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah)

e. Undang-undang RI No. 25 Tahun 1991 Tentang Ketenagakerjaan Dalam peraturan


ini diatur bahwa setiap pekerja berhak memperoleh perlindungan atas :
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Moral dan kesusilaan
 Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.

f. Undang-Undang no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Dalam UNDANG-


UNDANG ini diataur tentang:
 Perenacanaan tenaga kerja
 Pelatihan kerja
 Kompetensi kerja
 Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
 Waktu kerja
 Keselamatan dan kesehatan Kerja

2. PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Dalam peraturan ini terdapat beberapa hal yang digunakan diantaranya :
1. Dasar Hukum yang digunakan

i. UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan

ii. UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja


2. Tujuan penerapan SMK3

a) Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yg terencana, terukur dan


teintegrasi;

b) Mencegah dan mengurangi kec.kerja dan PAK dgn melibatkan unsur


manajemen, pekerja/ buruh, dan/atau SP/SB;

c) Menciptakan tempat kerja yg aman, nyaman dan efisien utk mendorong


produktivitas
3. Ketentuan Penilaian SMK3

1. Audit dilakukan Lembaga Audit Independen yg ditunjuk Menteri atas


permohonan perusahaan.

2. Perusahaan yg berpotensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian


penerapan SMK3
4 Laporan Audit SMK3

1. Hasil Audit dilaporkan kpd Menteri

2. Laporan Audit, tembusan disampaikan kpd :


 Menteri pembina sektor
 Gubernur
 Bupati/Walikota
untuk peningkatan SMK
5 Tinjauan Ulang Peningkatan Kinerja Penerapan SMK3

1. Mengevaluasi strategi SMK3 untuk menentukan apakah telah memenuhi

tujuan yang direncanakan;

2. Mengevaluasi kemampuan SMK3 untuk memenuhi kebutuhan organisasi

dan para pemangku kepentingan, termasuk para pekerja;

3. Mengevaluasi kebutuhan perubahan pada SMK3, termasuk kebijakan dan

sasaran;

4. Mengevaluasi kemajuan dalam pencapaian tujuan organisasi dan tindakan

korektif;

5. Mengevaluasi efektivitas tindak lanjut dari tinjauan ulang sebelumnya;

6. Mengidentifikasi tindakan apa yang diperlukan untuk memperbaiki setiap

kekurangan dalam waktu yang tepat, termasuk adaptasi terhadap aspek2

yang berkaitan dengan struktur manajemen dan pengukuran kinerja

perusahaan;

7. Memberikan arahan terhadap umpan balik, termasuk penentuan prioritas,

perencanaan yang bermakna dan perbaikan berkesinambungan;

Peraturan pemerintah RI No. 11 Tahun 1975 Tentang Keselamatan Kerja Terhadap


Radiasi
Dalam peraturan ini diatur nilai ambang batas yang diizinkan. Selanjutnya ketentuan
nilai ambang batas yang diizinkan, diatur lebih lanjut oleh instansi yang berwenang.
Pengaturan mengenai petugas dan ahli proteksi radiasi, pemeriksaan kesehatan calon
pekerja dan pekerja radiasi, kartu kesehatan, pertukaran tugas pekerjaan, ketentuan-
ketentuan kerja dengan zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya, pembagian daerah
kerja dan pengelolaan limbah radioaktif, kecelakaan dan ketentuan pidana. Rangkuman
isi peraturan sebagai berikut :
a. Instalasi atom harus mempunyai petugas dan ahli proteksi radiasi dimana petugas
proteksi mempunyai tugas menyusun pedoman dan instruksi kerja, sedangkan ahli
proteksi mempunyai tugas mengawasi ditaatinya peraturan keselamatan kerja
terhadap radiasi.
b. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pekerja radiasi adalah:
 calon pekerja radiasi
 berkala setiap satu tahun
 pekerja radiasi yang akan putus hubungan kerja.
c. Pekerja radiasi wajib mempunyai kartu kesehatan dan petugas proteksi radiasi wajib
mencatat dalam kartu khusus banyaknya dosis pajanan radiasi yang diterima masing-
masing pekerja.
d. Apabila pekerja menerima dosis radiasi melebihi nilai ambang batas yang diizinkan,
maka pekerja tersebut harus dipindahkan tempat kerjanya ketempat lain yang tidak
terpajan radiasi.
e. Perlu adanya pembagian daerah kerja sesuai dengan tingkat bahaya radiasi dan
pengelolaan limbah radioaktif.
f. Perlu ada tindakan dan pengamanan untuk keadan darurat apabila terjadi kecelakaan
radiasi.
g. Pelanggaran ketentuan ini diancam pidana denda Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)
Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1975 Tentang Izin pemakaian Zat Radioaktif
atau sumber Radiasi lainnya Dalam peraturan ini diatur tentang pemakaian zat
radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya, syarat dan cara memperoleh izin,
kewajiban dan tanggung jawab pemegang izin serta pemeriksaan dan ketentuan
pidana.

3. KEPUTUSAN PRESIDEN
Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul karena
Hubungan Kerja. Dalam peraturan ini diatur hak pekerja kalau menderita penyakit yang
timbul karena hubungan kerja, pekerja tersebut mempunyai hak untuk mendapat jaminan
kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan
kerja berakhir (paling lama 3 tahun sejak hubungan kerja berakhir)

4. PERATURAN- PERATURAN YANG DIKELUARKAN OLEH KEMENTRIAN


TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (PERMENAKERTRANS)
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.05/Men/1978 Tentang
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pemakaian lift listrik untuk
pengangkutan orang dan barang.
Dalam peraturan ini disebutkan bahwa pemasang lift (instalatir) harus mempunyai
izin. Demikian pula untuk pemasangan, pemakaian dan perubahan teknis harus
dengan izin tertulis Depnaker. Selain kewajiban izin, dalam peraturan tersebut juga
diatur mengenal syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja, penggunaan lift dan
perawatan lift.

b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.01/Men/1980 Tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
Dalam peraturan ini, diatur tentang tempat kerja dan alat kerja, perancah, tangga dan
rumah tangga, alat-alat angkat, kabel baja, tambang, rantai dan peralatan bantu,
mesin-mesin, peralatan konstruksi bangunan, konstruksi di bawah tanah, penggalian,
pekerjaan memancang, pekerjaan beton, pekerjaan pembongkaran, penggunaan
perlengkapan, penyelamatan dan perlindungan diri. Peraturan ini sangat bermanfaat
bagi rumah sakit yang sedang mengadakan renovasi atau membangun rumah sakit
baru ataupun dalam perawatan bangunan.

c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.02/Men /1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Kerja dalam Penyelenggaraan keselamatan Kerja. Dalam
peraturan ini diatur tentang pemeriksaan kesehatan pekerja dalam penyelenggaran
keselamatan kerja, dimana ada 3 jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan sebelum
bekerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus.
Pemeriksaan sebelum kerja
1. Pemeriksaan sebelum kerja adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan oleh dokter sebelum seorang pekerja diterima untuk bekerja
(pre employment)
2. Tujuan agar pekerja berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-
tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai
pekerja lainnya dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukannya
sehingga keselamatan dan kesehatan yang bersangkutan serta pekerja
lainnya juga dapat terjamin.
3. Pemeriksaan kesehatan kerja meliputi pemeriksaan fisik lengkap,
kesegaran jasmani, rontgen paru-paru dan laboratorium rutin serta
pemeriksaan lain yang dianggap perlu sesuai dengan hazard di tempat
kerja.
4. Penyusunan pedoman pemeriksaan kesehatan sebelum kerja merupakan
kewajiban pimpinan dan dokter perusahaan untuk menjamin penempatan
pekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
1. Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada
waktu-waktu tertentu terhadap pekerja yang dilakukan oleh dokter
perusahaan (biasanya dilakukan secara rutin setiap tahun).
2. Tujuannya untuk mempertahankan derajat kesehatan pekerja sesudah
berada dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya pengaruh
pekerjaan terhadap kesehatan sedini mungkin agar dapat dikendalikan
dengan usaha-usaha pencegahan
3. Pemeriksaan berkala dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali
meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen dan
laboratorium rutin serta pemeriksaan-pemeriksaan lain yang dianggap
perlu
4. Kewajiban pimpinan dan dokter perusahaan untuk menyusun pedoman
pemeriksaan kesehatan berkala yang dikembangkan mengikuti
perkembangan perusahaan dan kemajuan kedokteran dalam keselamatan
kerja
5. Apabila pada waktu pemeriksaan berkala ditemukan kelainan-kelainan
atau gangguan-gangguan kesehatan pada pekerja, pimpinan wajib
melakukan tindak lanjut untuk mengobati gangguan kesehatan tersebut
dan mencari penyebab masalah agar dapat dilakukan koreksi untuk
menjamin terselenggaranya keselamatan dan kesehatan kerja

Pemeriksaan Khusus
1. Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan oleh dokter perusahaan secara khusus terhadap pekerja tertentu
2. Tujuan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu
terhadap pekerja atau golongan-golongan pekerja tertentu
3. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan pula terhadap :
 Pekerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang
memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu.
 Pekerja yang berusia di atas 40 tahun atau pekerja cacat, serta
pekerja muda usia yang melakukan pekerjaan tertentu
 Pekerja yang diduga terpajan dengan hazard khusus yang
menimbulkan gangguan kesehatan, juga perlu dilakukan
pemeriksaan khusus sesuai kebutuhan
 Jika ditemukan keluhan pekerja atau atas pengamatan pengawas
keselamatan dan kesehatan kerja, atau atas penilaian Pusat Bina
Hyperkes dan Keselamatan Kerja dan instansi terkait lainnya atau
atas pendapat umum di masyarakat.

d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-04/Men/1980 tentang


Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan (APAR)
Peraturan ini menjelaskan jenis kebakaran dan jenis alat pemadam api ringan serta
bagaimana pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan. Pemasangan alat
pemadam api ringan (APAR)
 Ditempatkan posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan
diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan
 Tinggi pemberian tanda pemasangan adalah 125 cm dari lantai tepat di atas
APAR tersebut.
 Jarak antara APAR satu dengan yang lainnya tidak melebihi 15 meter kecuali
ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja
 Tabung APAR sebaiknya warna merah dan tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat karena karat
 Tabung APAR harus dipasang (ditempatkan) menggantung pada dinding
dengan penguatan sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya
ditempatkan dalam lemari atau box. Apabila box tersebut dikunci maka bagian
depannya harus diberi kaca aman dengan tebal maximum 2 mm.

Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan Setiap APAR harus diperiksa 2 (dua) kali
dalam setahun yaitu pemeriksaan dalam jangka 6 bulan dan pemeriksaan dalam
jangka 12 bulan, selain itu setiap tabung APAR perlu dilakukan percobaan secara
berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5 tahun guna melihat kekuatan tabung.

Pelanggaran aturan ini diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga)


bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).

Peraturan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi No. Per-01/Men/1981 tentang


kewajiban melaporkan penyakit akibat kerja. Dalam peraturan ini diuraikan jenis-jenis
penyakit akibat kerja, dimana ada 30 jenis. Dari 30 jenis penyakit tersebut salah satunya
adalah penyakit-penyakit infeksi atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan
kesehatan dan laboratorium. Batas waktu kewajiban melaporkan penyakit akibat kerja
adalah 2 x 24 jam. Dalam peraturan ini diuraikan juga tentang kewajiban pimpinan
untuk melakukan tindakan preventif agar penyakit akibat kerja tidak terulang lagi serta
kewajiban untuk menyediakan alat pelindung diri.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no. Per-03/ Men/1982 Tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja. Dalam peraturan ini dijelaskan bahwa merupakan
kewajiban pimpinan untuk memberikan pelayanan kesehatan kerja kepada pekerja, dapat
diselenggarakan sendiri atau mengadakan ikatan kerjasama dengan pelayanan kesehatan
kerja lain. Tugas pokok Pelayanan Kesehatan Kerja meliputi :
 Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
kesehatan khusus.
 Pembinaan dan Pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap pekerja
 Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja
 Pembinaan dan pengawasan perlengkapan saniter
 Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan pekerja
 Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
 Pendidikan kesehatan untuk pekerja dan latihan untuk petugas P3K
 Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan
APD yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja
 Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja
 Pembinaan dan pengawasan terhadap pekerja yang mempunyai kelainan tertentu
dalam kesehatannya
 Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada pengurus

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja no. Per-02/Men/1983 tentang Instalasi Alarm


Kebakaran Otomatik Peraturan ini mengatur perencanaan, pemasangan,
pemeliharaan dan pengujian alarm kebakaran otomatik. Untuk pemasangan
diperlukan akte pengesahan, selain buku akte pengesahan diperlukan juga buku
catatan yang ditempatkan di ruangan panel indicator. Buku catatan tersebut
dipergunakan untuk mencatat semua peristiwa alarm, latihan, penggunaan alarm dan
pengujiannya. Yang dimaksud dengan instalasi alarm kebakaran otomatik adalah
system atau rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan detector panas, detector
asap, detector nyala api dan titik panggil secara manual serta perlengkapan lainnya
yang dipasang pada system alarm kebakaran. Oleh karena itu dalam peraturan ini
juga diatur system deteksi panas, system deteksi asap dan system detector api (flame
detector).

Pemeliharaan dan pengujian berkala instalasi alarm kebakaran otomatik dilakukan


secara mingguan, bulanan dan tahunan.
 Pemeliharaan dan pengujian mingguan meliputi membunyikan alarm secara
simulasi, memeriksa kerja lonceng, memeriksa tegangan dan keadaan baterai,
memeriksa seluruh system alarm dan mencatat hasil pemeliharaan serta
pengujian dan dicatat di buku catatan.
 Pemeliharaan dan pengujian bulanan antara lain meliputi: uji coba kebakaran
simulasi, memeriksa lampu-lampu indicator, fasilitas penyediaan sumber
tenaga darurat, mencoba dengan kondisi gangguan terhadap system, memeriksa
kondisi dan kebersihan panel indicator dan mencatat hasil pemeliharaan dan
pengujian dalam buku catatan.
 Pemeliharaan dan pengujian tahunan meliputi: memeriksa tegangan instalasi,
memeriksa kondisi dan kebersihan seluruh detector, menguji sekurang-
kurangnya 20 % detector dari setiap kelompok instalasi sehingga selambat-
lambatnya dalam waktu 5 (lima) tahun, seluruh detektor sudah diuji.

f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja no. Per-02/Men/1989 Tentang Pengawasan Instalasi


Penyalur Petir
Yang dimaksud dengan instalasi penyalur petir ialah seluruh susunan sarana
penyalur petir terdiri dari penerima (Air Termina/Rod), penghantar penurunan
(Down conductor), Elektroda bumi (Earth Electrode) termasuk perlengkapan lainnya
yang merupakan satu kesatuan yang berfungsi untuk menangkap muatan petir dan
menyalurkan ke bumi.

Sejalan dengan hal tersebut maka dalam peraturan ini diatur mengenai penerima (air
terminal), penghantar turunan, pembumian, menara, bangunan yang mempunyai
antena, cerobong yang lebih tinggi dari 10 meter, pemeriksaan pengujian,
pengesahan. Oleh karena itu instalasi penyalur petir harus direncanakan, dibuat,
dipasang dan dipelihara sesuai dengan peraturan ini. Gambar rencana instalasi
penyalur petir harus mendapat pengesahan dan sertifikat dari Menteri atau pejabat
yang ditunjuknya.
g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja (SMK3)
Dalam peraturan ini dijelaskan mengenai tujuan dan sasaran system manajemen K3,
penerapan system manajemen K3, audit system manajemen K3, mekanisme
pelaksanaan audit dan sertifikasi K3. Dalam lampiran peraturan tersebut diuraikan
mengenai Pedoman Penerapan Sistem Manajemen K3 Yang terdiri dari :
 Komitmen dan kebijakan
 Kepemimpinan dan Komitmen  menempatkan organisasi K3 pada posisi
yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
 Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan harus menunjukkan komitmen
terhadap K3 sehingga penerapan SMK3 berhasil diterapkan dan
dikembangkan
 Setiap pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja harus berperan
serta dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3.
 Tinjauan Awal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Initial Review)
 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh pimpinan dan atau pengurus
yang memuat keseluruhan visi dan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad
melaksanakan K3, kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan
perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan atau operasional.
 Perencanaan
 Perencanaan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Risiko
 Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya
 Tujuan dan sasaran (SMART)
 Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan K3 harus dikonsultasikan dengan
wakil pekerja, Ahli K3, P2K3 dan pihak lain yang terkait.
 Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ditinjau ulang kembali secara
teratur sesuai dengan perkembangan
 Indikator Kinerja
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan K3 perusahaan harus menggunakan
indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian keinerja K3 yang
sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SMK3
 Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang sedang berlangsung
 Penerapan
1. Jaminan Kemampuan
2. Sumber daya manusia sarana dan dana
3. Integrasi
4. Tanggung jawab dan tanggung gugat
5. Konsultasi, motivasi dan kesadaran
6. Pelatihan dan kompetensi kerja
7. Kegiatan pendukung

 Komunikasi 2 arah, mengkomunikasikan hasil audit K3, identifikasi dan menerima


informasi K3 yang terkait dari luar perusahaan dan menjamin informasi terkait
disampaikan kepada pihak yang membutuhkan.
 Pelaporan
 Insiden
 Ketidaksesuaian
 Kinerja K3
 Identifikasi sumber bahaya
 Pelaporan untuk memenuhi regulasi
 Pendokumentasian
 Pengendalian dokumen
1. Sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab di perusahaan
2. Ditinjau ulang secara berkala, jika perlu direvisi
3. Sebelum diterbitkan harus disetujui oleh personil berwenang
4. Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang dianggap perlu
5. Semua dokumen yang usang harus segera disingkirkan
6. Mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami
7. Pencatatan dan manajemen informasi
8. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
9. Identifikasi sumber bahaya
10. Penilaian risiko
11. Tindakan Pengendalian
12. Perancangan (design) dan rekayasa
13. Pengendalian administrative
14. Tinjauan ulang kontrak
15. Pembelian
16. Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana
17. Prosedur menghadapi Insiden
18. Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat.
19. Pengukuran dan Evaluasi
20. Inspeksi dan pengujian
21. Audit Sistem Manajemen K3
22. Tindakan Perbaikan dan pencegahan
23. Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen
24. Evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3
25. Tujuan, sasaran dan kinerja K3
26. Hasil temuan audit system manajemen K3
27. Evaluasi efektifitas penerapan system manajemen K3 dan kebutuhan
untuk mengubah system manajemen K3 sesuai dengan :
 Perubahan peraturan perundangan
 Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
 Perubahan produk dan kegiatan perusahaan
 Perubahan struktur organisasi perusahaan

5. PERATURAN K3 YANG DIKELUARKAN OLEH KEMENTRIAN


KESEHATAN
a. Surat Kep. Men. Kes. RI No.1231/Yankes/Instal/IX/83
tentang Pembentukan Panitia Ketentuan Mengenai Peralatan Elektromedis untuk
Menjamin Keamanan Jalannya Pelayanan. Panitia ini telah menyusun pedoman
mengenai peralatan elektromedis untuk menjamin keamanan jalannya pelayanan.
Dalam pedoman tersebut diuraikan mengenai keselamatan peralatan untuk mencegah
kesalahan-kesalahan, maka perlu diketahui bahaya masing-masing peralatan
tersebut. Bahaya tersebut terdiri dari bahaya listrik, mekanik, ledakan, kebakaran,
radiasi, kebisingan, suhu dan lingkungan. Selain keselamatan peralatan, dalam
pedoman ini juga diuraikan tentang keselamatan instalasi yaitu susunan semua peng-
kawatan, sakelar, transformator dan bagian-bagian lain yang dimaksudkan untuk
penyaluran daya ke peralatan listrik yang digunakan dalam fasilitas pelayanan
kesehatan. Pedoman ini juga mengatur aturan pemakaian, organisasi, latihan dan
pengawasan dan dapat dipakai sebagai acuan bagi rumah sakit pada waktu
mengadakan pemasangan alat elektromedis
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 712/Menkes/Per/X/96
tentang Persyaratan Kesehatan Jasa Boga Yang diatur di dalam peraturan ini adalah
lokasi dan bangunan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, pengusaha,
penanggungjawab dan tenaga, izin penyehatan makanan, pembinaan dan
pengawasan. Peraturan ini dapat dipakai sebagai acuan bagi rumah sakit, dimana
makanan pasien dikerjakan oleh catering. Dalam memilih catering harus yang sudah
memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan jasa boga. Selain itu, peraturan ini juga
dapat digunakan sebagai acuan bagi instalasi Gizi di rumah sakit dalam
melaksanakan kegiatan pengolahan, penyimpanan dan pengangkutan serta fisik
bangunan.

c. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 986/Menkes/Per/XI/1992


tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Dalam peraturan ini diatur
tentang lokasi, lingkungan, bangunan, fasilitas sanitasi dan jasa pelayanan lainnya,
pengelola dan tenaga yang termasuk upaya penyehatan lingkungan rumah sakit,
pembinaan dan pengawasan. Di dalam peraturan ini, aturan hanya bersifat umum,
sedangkan aturan teknisnya diatur melalui SK Dirjen P2MPLP No.00.06.64.44

d. Keputusan Dirjen PPM & PLP No. 00.06.64.44 tanggal 18 Februari 1993
tentang Persyaratan dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah
Sakit
Peraturan ini merupakan Petunjuk Teknis dari Permenkes No.986/1992 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Dalam peraturan ini dijelaskan
tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan ruang dan bangunan serta fasilitas
sanitasi Rumah Sakit, Persyaratan Kesehatan Konstruksi Ruangan di Rumah Sakit,
Kualifikasi Tenaga di Bidang Kesehatan Lingkungan yang bekerja di rumah sakit
dan petunjuk Teknis Tata cara Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit.

e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1244/ Menkes/SK/XII/1994


tentang Pedoman Keamanan Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedis Pedoman ini
menjelaskan mengenai klasifikasi mikroorganisme dan laboratorium, manajemen
keamanan kerja laboratorium, yang meliputi tingkatan manajemen keamanan kerja,
kewajiban petugas atau tim keamanan kerja dalam laboratorium, system pencatatan
dan pelaporan adanya bahaya di dalam laboratorium, pelatihan keamanan kerja
dalam laboratorium, praktek laboratorium yang benar, pengelolaan specimen, tata
ruang dan fasilitas laboratorium, sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi dan tata
laksana limbah laboratorium, peralatan laboratorium dan bahaya yang dapat dicegah,
kesehatan petugas laboratorium dan lain sebagainya.

f. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 472/Menkes/Per/V/1996


tentang Pengamanan Bahaya Berbahaya Bagi Kesehatan Dalam peraturan ini di atur
tentang distribusi atau pengedaran, pengelolaan bahan berbahaya bagi kesehatan,
dimana setiap bahan berbahaya yang diedarkan harus diberi wadah dan kemasan
dengan baik dan aman. Pada wadah kemasan dicantumkan nama sediaan atau nama
dagang, nama bahan aktif, isi berat netto, kalimat peringatan dan tanda atau symbol
bahaya, petunjuk pertolongan pertama pada kecelakaan yang disebut MSDS
(Material Safety Data Sheet). Dalam peraturan ini juga dilampirkan daftar bahan
berbahaya yang harus didaftarkan

g. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.363/Menkes/Per/V/1998


tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Sarana Pelayanan Kesehatan
Dalam peraturan ini diatur jenis-jenis peralatan medis yang wajib diuji dan di
kalibrasi. Alat yang wajib diuji dan dikalibrasi dicantumkan pada lampiran surat
keputusan ini. Alat yang telah dilakukan pengujian dan atau sudah dikalibrasi dengan
hasil memenuhi standar diberikan sertifikat.

h. Surat Keputusan Bersama Dirjen YanMed (Depkes) dengan Dirjen Binawas


(Depnaker) SKB No.147A/Yanmed/Insmed/II/92-Kep 44/BW/92
tentang Pelaksanaan Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbagai
Peralatan Berat Non Medik di Lingkungan Rumah Sakit. Pembinaan K3 meliputi
pesawat uap, bejana tekan, pesawat angkat atau crane, lift, instalasi deteksi pemadam
kebakaran, instalasi listrik dan penangkal petir, pesawat pembangkit tenaga listrik.

6. PERATURAN K3 YANG DIKELUARKAN OLEH KEMENTRIAN LAIN


Keputusan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Nasional No. PN 03/160/DJ/89
tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi Peraturan ini mengatur tentang
ketentuan-ketentuan keselamatan terhadap radiasi.

C3. Sasaran dan Program K3

1. Sasaran K3
 Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak terjadi korban jiwa (Zero Fatal
Accident)
 Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
 Semua pekerjaan wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaanya
masinng-masing
 5R (Ringkas,Rajin,Rapi,Resik dan Rawat)
 Tidak ada barang yang diperlukan ditempat kerja atau lokasi pekerjaan konstruksi
 Semua barang mempunyai tempat yang pasti
 Tidak terdapat kotoran apa saja di tempat kerja
 Kondisi yang sudah baik terjaga tetap dari waktu ke waktu
 Semua orang berprilaku sesuai dengan norma kerja positif yang dikembangkan
ditempat kerja.

2. Program K3
 Membersihkan tempat kerja setelah selesai melakukan pekerjaan
 Menjaga kebersihan jalan kerja, papan kerja, tangga dari peralatan atau material
yang
 Membersihkan segera tumpahan oli, minyak, dan lain-lain
 Membuang sampah pada tempatnya
 Buang air besar/kecil pada tempaynya
 Menyingkirkan logam ptongan paku atau paku yang tidak terpasang
 Menekuk ujung-ujung paku yang runcing pada potongan kayu
 Peralatan ataupun material sisa dikembalikan pada tempatnya
 Memasang poster 5R
 Memasang rambu/ himbauan untuk menjaga kebersihan
 Memberikan brieffing kepada pekerja
 Mengadakan inspeksi bersama
C3.1 TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3

Nama Perusahaan : CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA


Pekerjaan : PENINGKATAN JALAN KABUPATEN RUAS JALAN BONGKONG - NANGA DANGKAN KECAMATAN SILAT HULU / SILAT HILIR
Lokasi : KECAMATAN SILAT HULU / SILAT HILIR
Tanggal dibuat : Pontianak, 15 Mei 2020

SASARAN KHUSUS PROGRAM


NO. TIPE / JENIS PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 DIVISI 1. UMUM Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Umum seragam dan identitas
Umum pengenal, sarung tangan, life
jacket, perlengkapan P3K

2 DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Tanah dan Geosintetik seragam dan identitas
Tanah dan pengenal, sarung tangan, life
Geosintetik jacket, perlengkapan P3K

3 DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Perkerasan Berbutir seragam dan identitas
Perkerasan pengenal, sarung tangan, life
Berbutir jacket, perlengkapan P3K

4 DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Perkerasan Aspal seragam dan identitas
Perkerasan pengenal, sarung tangan, life
Aspal jacket, perlengkapan P3K

5 DIVISI 7. STRUKTUR Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Struktur seragam dan identitas
Struktur pengenal, sarung tangan, life
jacket, perlengkapan P3K
6 DIVISI 8. REHABILITASI JEMBATAN Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan seragam dan identitas
Rehabilitasi pengenal, sarung tangan, life
Jembatan jacket, perlengkapan P3K

7 ANALISA BOW Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Analisa BOW seragam dan identitas
Analisa BOW pengenal, sarung tangan, life
jacket, perlengkapan P3K

8 PEKERJAAN TURAP JEMBATAN Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Turap Turap Jembatan seragam dan identitas
Jembatan pengenal, sarung tangan, life
jacket, perlengkapan P3K

Dibuat oleh :
CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA

ANDREI GIDEON
Direktur

C. PENGENDALIAN OPERASIONAL

Uraian Tanggung Jawab

1) Tim tanggap darurat (TTD)


a. Siaga
b. Memantau pelaksanaan K3, misalnya pengecekan terhadap penandaan di proyek dan
penggunaan APD
c. Melakukan koordinasi untuk mengatasi situasi / kondisi darurat
d. Menghubungi instansi terkait apabila diperlukan
e. Membuat laporan-laporan terjadinya situasi / kondisi darurat ke atasan maupun ekstrem
apabila diperlukan
f. Membuat evaluasi penyebab terjadinya situasi dan kondisi darurat
g. Mengadakan simulasi dan scenario keadaan darurat did proyek

2) Unit proyek K3
a. Memberikan penjelasan mengenai K3
b. Mengevaluasi pelaksanaan K3 secara perodik
c. Memberikan penyuluhan / pembinaan dan pengembangan mengenai mengenai
pelaksanaan K3 did proyek
d. Konsultasi dan komunikasi K3

3) Koordinator Tim Tanggap Darurat


a. Membatu P2K3 dalam menjalankan manajemen K3
b. Mengkoordinir bagian-bagian dibawahnya dan melakukan pengawasan bahwa
manajemen K3 dapat berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan.
c. Mempelajari, menganalisa dan melaksanakan semua perencanaan yang diterima dari
P2K3
d. Memonitor kondisi dan siatuasi fisik dan personil yang ada di lingkungan proyek
e. Melakukan koordinasi dengan aparat setempat
f. Menghentukan pelaksanaan pekerjaan bilamana dinilai hal tersebut dapat membahayakan
keselamatan pekerja
g. Membuat dan mengajukan jadwal pelatihan-pelatihan
h. Menyusun metrics kompetensi
i. Mengkoordinir petugas-petugas evakuasi, pemadaman kebakaran, P3K dan anti huru hara
j. Memerintahkan petugas teknis dan mekanik untuk memutuskan atau mematikan aliran
listrik bila terjadi ekbakaran, gempa bumi, kecelakaan kerja yang diakibatkan listrik.

4) Koordinator evakuasi
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen K3
b. Mempelajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan evakuasi
c. Melaksanakan evakuasi bila terjadi keadaan darurat, kecelakaan kerja, bahaya kebakaran,
ancaman bom dan huru hara
d. Selalu mendahulukan keselamatan jiwa daripada barang

5) Koordinator pemadaman kebakaran


a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen k3
b. Mempelajari situasi dan kondisi bila ada bahaya kebakaran
c. Melakukan pemeriksaan atas alat pemadam api ringan
d. Melaksanakan tindakan pemadaman api bila terjadi indikasi kebakaran
e. Membarikan tanda bahaya kepada seluruh personil yang berada di sekitar lokasi
kebakaran

6) Koordinator P3K
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen k3
b. Memperlajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan
c. Membuat hubungan yang baik dengan pihak terkait seperti rumah sakit, dokter dan tim
medis
d. Memberikan pertolongan pertama pada korban sesuai kondisi korban

7) Koordinator Anti Huru Hara


a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen k3
b. Memperlajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan
pengamanan atas terjadi nya huru hara
c. Melokalisir tindakan huru hara agar tidak meluas
d. Menyidik tindakan persuasive untuk meredakan huru hara tersebut
e. Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada

8) Koordinator lingkungan
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan pengendalian
pencemaran lingkungan
b. Mempelajari situasi dan kondisi bila terjadi saat diperlukan untuk melakukan
pengamanan atas terjadinya pencemaran lingkungan
c. Mengidentifikasi area-area yang rawan terhadap pencemaran lingkungan
d. Menyelidiki timbulnya pencemaran lingkungan
e. Melaporkan kepada atasan kejadian pencemaran lingkungan, baik kronologis terjadinya
pencemaran maupun kondisi akhir lingkungan
f. Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada.

D. PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3


a. Inspeksi harian, teguran dan pelaporan atas temuan ketidak sesuaian, lalu diteruskan
dengan safety meeting harian yang membahas tentang tindak lanjut dan pemantauan
b. Rapat K3 / Safety meeting mingguan dengan melibatkan semua perwakilan pekerja dan
sub kontraktor
c. Audit Internal
d. Tindakan Koreksi, perbaikan dan pencegahan atas temuan ketidak sesuaian pada saat
pelaksanaan tindakan pemantauan, tinjauan dan audit internal

E. TINJAUAN ULANG K3
Manajemen secara rutin meninjau ulang dan terus menerus meningkatkan OHSAS/SMK3
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.
Tinjauan ini dilakukan terhadap :
- Penerapan Kebijakan K3
- Pencapaian tujuan dan sasaran K3
- Hasil temuan audit internal

Untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan perundangan yang
berlaku, perusahaan melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penerapan langkah
pengendalian yang berjalan.

Hal ini berlaku terhadap aktifitas rutin dan non rutin, aktifitas semua orang memiliki akses ke
tempat kerja (termasuk sub kontraktor dan pengunjung), fasilitas ditempat kerja, baik yang
diberikan pihak organisasi maupun pihak lainnya.

Pontianak, 15 Mei 2020

Dibuat,
CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA

ANDREI GIDEON
Direktur

Anda mungkin juga menyukai