B. RK3K BONGKONG
B. RK3K BONGKONG
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
A.1 Pakta Komitmen Kselamatan Konstruksi
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C1. Tabel Identifikasi Bahaya,Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3,
Penanggung Jawab
C2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C3. Sasaran dan Program K3
C3.1. Tabel Penyusunan Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan.
Dalam rangka pengadaan Peningkatan Jalan Kabupaten Ruas Jalan Bongkong – Nanga Dangkan
Kecamatan Silat Hulu / Silat Hilir pada Pokja Pemilihan III UKPBJ Kabupaten Kapuas Hulu
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :
ANDREI GIDEON
Direktur
CV. SAUDARA BERDIKARI
SEJAHTERA
MANAGER PELAKSANA
PETUGAS K3
DIVISI 1. UMUM
Kecel akaan dari gangguan
kesehatan tenaga kerja akibat Me l e ta ka n Kota k P3K pa da s e mua kondi s i res i ko
Kondisi Tidak Nyaman
tempat kerja kurang memenuhi 1 3 6 2 dil oka s i ke rja , Peke rja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
dan Bahaya
Ra mbu da n Me ngguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
s yarat
Kecel akaan dan gangguan
Kesehatan pekerja akibat Kondisi Tidak Nyaman Me nyedi a ka n l a ha n, guda ng da n be ngke l ya ng
penyi mpangan peral atan dan dan Luka Ringan Hingga 2 1 2 2 me me nuhi sya ra t,; Pe ngope ra s i a n a l a t ya ng s e s ua i Petugas K3 Konstruksi
bahan atau materi al kurang Sedang denga n prose dur pe ngope ra s i a n.
memenuhi syarat
Kecel akaan dan gangguan
kesehatan pekerjaa kibat
penyi mpanan peral atan dan
bahan atau materi al kurang
memenuhi syarat kecelakaan Kondisi Tidak Nyaman Me nyedi a ka n l a ha n, guda ng da n be ngke l ya ng
atau gangguan kesehatan aki bat dan Luka Ringan Hingga 2 3 4 2 me me nuhi sya ra t,; Pe ngope ra s i a n a l a t ya ng s e s ua i Petugas K3 Konstruksi
kegiatan pembongkaran tempat Sedang denga n prose dur pe ngope ra s i a n.
kerja, instalasi l istri k, peralatan
dan perlengkapan, pembersihan
dan pengembal ian kondi si yang
kurang baik.
Bahaya aki bat polusi yang Guna ka n Al a t ke rja yg s e me s ti nya , guna ka n
1.2 Mobil isasi dihasi lkan ol eh kegiatan Kondisi Tidak Nyaman me tode ya ng ba i k da n be na r, Guna ka n APD s e pa tu
2 1 2 2 Petugas K3 Konstruksi
pelaksanaan dan Bahaya Pel i ndung, Sa rung ta nga n, He l m, Rompi da n Sa fety
kerja
Bahaya aki bat bangunan kantor Me l e ta ka n Kota k P3K pa da s e mua kondi s i res i ko
Luka Ri ngan, Luka Sedang
dan fasili tasnya lai nnya roboh 1 3 4 2 dil oka s i ke rja , Peke rja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Berat Hi ngga Kematian
Ra mbu da n Me ngguna ka n Pa ka i APD Sta nda rt
Terjadi kecel akaan ketika Me ma ka i Penga wa l a n Pe tuga s La l u Li nta s (ji ka di
mobil isas i al at berat Luka Ri ngan, Luka Sedang
2 3 4 3 ja l a n), Me ma nta u & mengi de nti fi ka s i ja l ur Petugas K3 Konstruksi
Berat Hi ngga Kematian
mobi l is a s i a l a t
Bahaya aki bat kebakaran
dikantor atau dibangunan Luka Ri ngan, Luka Sedang Me mbe ri ka n Pe nga ra ha n kepa da pe kerja tenta ng
1 3 4 1 Petugas K3 Konstruksi
gudang dan lai nnya Berat Hi ngga Kematian ba ka n - ba ha n da n pe ra l a ta n ya ng muda h te rba ka r
Luka akibat terkena peralatan Mel e ta ka n Kota k P3K pa da s emua kondi s i res iko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu dan Me ngguna ka n Pa kai APD Sta nda rt
Terhimpit / tergencet pada saat Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
Meruncing dan Memasang Cincin Tiang Pancang pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
E.1 Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
Kayu meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Terluka terkena serpihan kayu Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Luka akibat terkena peralatan Mel e ta ka n Kota k P3K pa da s emua kondi s i res iko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus me ngguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu dan Me ngguna ka n Pa kai APD Sta nda rt
Terhimpit / tergencet pada saat Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
E.4 Membuat Sepasang Pen dan Lubang meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Terluka terkena serpihan kayu Guna ka n Al a t ke rja yg s emes ti nya , guna ka n
metode ya ng ba ik da n be na r, Guna ka n APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Luka akibat terkena peralatan Mel eta ka n Kota k P3K pada s emua kondi s i res i ko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus mengguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu da n Mengguna kan Pa kai APD Sta ndart
Terhimpit / tergencet pada saat Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Memasang Papan Bendung Tanpa Lidah Alur Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
E.9 meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
Tebal Papan 4 cm Kayu Kelas I
kerja
Terluka terkena serpihan kayu Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Luka akibat terkena peralatan Mel eta ka n Kota k P3K pada s emua kondi s i res i ko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus mengguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu da n Mengguna kan Pa kai APD Sta ndart
Terhimpit / tergencet pada saat Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Memancang Papan Penahan Tanah Kedalam Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
E.17 meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
Tanah Lunak (per M')
kerja
Terluka terkena serpihan kayu Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Luka akibat terkena peralatan Mel eta ka n Kota k P3K pada s emua kondi s i res i ko
kerja Luka/Pendarahan 3 1 1 2 di l oka s i kerja , Pekerja a n ha rus mengguna ka n Petugas K3 Konstruksi
Ra mbu da n Mengguna kan Pa kai APD Sta ndart
Terhimpit / tergencet pada saat Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
pengangkatan, pemindahan metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
- Membeli Papan Turap Luka/Pendarahan 3 1 4 2 Petugas K3 Konstruksi
meterai Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Gunaka n Ala t kerja yg s emes tinya , guna ka n
Terluka terkena serpihan kayu
metode ya ng ba i k da n bena r, Guna kan APD s epa tu
Luka/Pendarahan 3 1 1 1 Petugas K3 Konstruksi
Pel i ndung, Sa rung ta ngan, Hel m, Rompi da n Sa fety
kerja
Keterangan :
Kemungkinan / Kekerapan : Akibat / Keparahan : Tingkat Risiko (Kekerapan x Keparahan) :
1= Jarang terjadi 1 = Luka ringan Nilai 1 dan 2 = Risiko rendah Dibuat oleh :
2= Kadang-kadang terjadi 2 = Luka sedang Nilai 3 dan 4 = Risiko sedang CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA
3= Sering terjadi 3 = Luka berat, cacat, kematian Nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi
ANDREI GIDEON
Direktur
C 2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
2. PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Dalam peraturan ini terdapat beberapa hal yang digunakan diantaranya :
1. Dasar Hukum yang digunakan
sasaran;
korektif;
perusahaan;
3. KEPUTUSAN PRESIDEN
Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul karena
Hubungan Kerja. Dalam peraturan ini diatur hak pekerja kalau menderita penyakit yang
timbul karena hubungan kerja, pekerja tersebut mempunyai hak untuk mendapat jaminan
kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan
kerja berakhir (paling lama 3 tahun sejak hubungan kerja berakhir)
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.02/Men /1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Kerja dalam Penyelenggaraan keselamatan Kerja. Dalam
peraturan ini diatur tentang pemeriksaan kesehatan pekerja dalam penyelenggaran
keselamatan kerja, dimana ada 3 jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan sebelum
bekerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus.
Pemeriksaan sebelum kerja
1. Pemeriksaan sebelum kerja adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan oleh dokter sebelum seorang pekerja diterima untuk bekerja
(pre employment)
2. Tujuan agar pekerja berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-
tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai
pekerja lainnya dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukannya
sehingga keselamatan dan kesehatan yang bersangkutan serta pekerja
lainnya juga dapat terjamin.
3. Pemeriksaan kesehatan kerja meliputi pemeriksaan fisik lengkap,
kesegaran jasmani, rontgen paru-paru dan laboratorium rutin serta
pemeriksaan lain yang dianggap perlu sesuai dengan hazard di tempat
kerja.
4. Penyusunan pedoman pemeriksaan kesehatan sebelum kerja merupakan
kewajiban pimpinan dan dokter perusahaan untuk menjamin penempatan
pekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
1. Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada
waktu-waktu tertentu terhadap pekerja yang dilakukan oleh dokter
perusahaan (biasanya dilakukan secara rutin setiap tahun).
2. Tujuannya untuk mempertahankan derajat kesehatan pekerja sesudah
berada dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya pengaruh
pekerjaan terhadap kesehatan sedini mungkin agar dapat dikendalikan
dengan usaha-usaha pencegahan
3. Pemeriksaan berkala dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali
meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen dan
laboratorium rutin serta pemeriksaan-pemeriksaan lain yang dianggap
perlu
4. Kewajiban pimpinan dan dokter perusahaan untuk menyusun pedoman
pemeriksaan kesehatan berkala yang dikembangkan mengikuti
perkembangan perusahaan dan kemajuan kedokteran dalam keselamatan
kerja
5. Apabila pada waktu pemeriksaan berkala ditemukan kelainan-kelainan
atau gangguan-gangguan kesehatan pada pekerja, pimpinan wajib
melakukan tindak lanjut untuk mengobati gangguan kesehatan tersebut
dan mencari penyebab masalah agar dapat dilakukan koreksi untuk
menjamin terselenggaranya keselamatan dan kesehatan kerja
Pemeriksaan Khusus
1. Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan oleh dokter perusahaan secara khusus terhadap pekerja tertentu
2. Tujuan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu
terhadap pekerja atau golongan-golongan pekerja tertentu
3. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan pula terhadap :
Pekerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang
memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu.
Pekerja yang berusia di atas 40 tahun atau pekerja cacat, serta
pekerja muda usia yang melakukan pekerjaan tertentu
Pekerja yang diduga terpajan dengan hazard khusus yang
menimbulkan gangguan kesehatan, juga perlu dilakukan
pemeriksaan khusus sesuai kebutuhan
Jika ditemukan keluhan pekerja atau atas pengamatan pengawas
keselamatan dan kesehatan kerja, atau atas penilaian Pusat Bina
Hyperkes dan Keselamatan Kerja dan instansi terkait lainnya atau
atas pendapat umum di masyarakat.
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan Setiap APAR harus diperiksa 2 (dua) kali
dalam setahun yaitu pemeriksaan dalam jangka 6 bulan dan pemeriksaan dalam
jangka 12 bulan, selain itu setiap tabung APAR perlu dilakukan percobaan secara
berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5 tahun guna melihat kekuatan tabung.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no. Per-03/ Men/1982 Tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja. Dalam peraturan ini dijelaskan bahwa merupakan
kewajiban pimpinan untuk memberikan pelayanan kesehatan kerja kepada pekerja, dapat
diselenggarakan sendiri atau mengadakan ikatan kerjasama dengan pelayanan kesehatan
kerja lain. Tugas pokok Pelayanan Kesehatan Kerja meliputi :
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
kesehatan khusus.
Pembinaan dan Pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap pekerja
Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja
Pembinaan dan pengawasan perlengkapan saniter
Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan pekerja
Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Pendidikan kesehatan untuk pekerja dan latihan untuk petugas P3K
Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan
APD yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja
Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja
Pembinaan dan pengawasan terhadap pekerja yang mempunyai kelainan tertentu
dalam kesehatannya
Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada pengurus
Sejalan dengan hal tersebut maka dalam peraturan ini diatur mengenai penerima (air
terminal), penghantar turunan, pembumian, menara, bangunan yang mempunyai
antena, cerobong yang lebih tinggi dari 10 meter, pemeriksaan pengujian,
pengesahan. Oleh karena itu instalasi penyalur petir harus direncanakan, dibuat,
dipasang dan dipelihara sesuai dengan peraturan ini. Gambar rencana instalasi
penyalur petir harus mendapat pengesahan dan sertifikat dari Menteri atau pejabat
yang ditunjuknya.
g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja (SMK3)
Dalam peraturan ini dijelaskan mengenai tujuan dan sasaran system manajemen K3,
penerapan system manajemen K3, audit system manajemen K3, mekanisme
pelaksanaan audit dan sertifikasi K3. Dalam lampiran peraturan tersebut diuraikan
mengenai Pedoman Penerapan Sistem Manajemen K3 Yang terdiri dari :
Komitmen dan kebijakan
Kepemimpinan dan Komitmen menempatkan organisasi K3 pada posisi
yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan harus menunjukkan komitmen
terhadap K3 sehingga penerapan SMK3 berhasil diterapkan dan
dikembangkan
Setiap pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja harus berperan
serta dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3.
Tinjauan Awal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Initial Review)
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh pimpinan dan atau pengurus
yang memuat keseluruhan visi dan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad
melaksanakan K3, kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan
perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan atau operasional.
Perencanaan
Perencanaan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Risiko
Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya
Tujuan dan sasaran (SMART)
Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan K3 harus dikonsultasikan dengan
wakil pekerja, Ahli K3, P2K3 dan pihak lain yang terkait.
Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ditinjau ulang kembali secara
teratur sesuai dengan perkembangan
Indikator Kinerja
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan K3 perusahaan harus menggunakan
indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian keinerja K3 yang
sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SMK3
Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang sedang berlangsung
Penerapan
1. Jaminan Kemampuan
2. Sumber daya manusia sarana dan dana
3. Integrasi
4. Tanggung jawab dan tanggung gugat
5. Konsultasi, motivasi dan kesadaran
6. Pelatihan dan kompetensi kerja
7. Kegiatan pendukung
d. Keputusan Dirjen PPM & PLP No. 00.06.64.44 tanggal 18 Februari 1993
tentang Persyaratan dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah
Sakit
Peraturan ini merupakan Petunjuk Teknis dari Permenkes No.986/1992 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Dalam peraturan ini dijelaskan
tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan ruang dan bangunan serta fasilitas
sanitasi Rumah Sakit, Persyaratan Kesehatan Konstruksi Ruangan di Rumah Sakit,
Kualifikasi Tenaga di Bidang Kesehatan Lingkungan yang bekerja di rumah sakit
dan petunjuk Teknis Tata cara Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit.
1. Sasaran K3
Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak terjadi korban jiwa (Zero Fatal
Accident)
Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
Semua pekerjaan wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaanya
masinng-masing
5R (Ringkas,Rajin,Rapi,Resik dan Rawat)
Tidak ada barang yang diperlukan ditempat kerja atau lokasi pekerjaan konstruksi
Semua barang mempunyai tempat yang pasti
Tidak terdapat kotoran apa saja di tempat kerja
Kondisi yang sudah baik terjaga tetap dari waktu ke waktu
Semua orang berprilaku sesuai dengan norma kerja positif yang dikembangkan
ditempat kerja.
2. Program K3
Membersihkan tempat kerja setelah selesai melakukan pekerjaan
Menjaga kebersihan jalan kerja, papan kerja, tangga dari peralatan atau material
yang
Membersihkan segera tumpahan oli, minyak, dan lain-lain
Membuang sampah pada tempatnya
Buang air besar/kecil pada tempaynya
Menyingkirkan logam ptongan paku atau paku yang tidak terpasang
Menekuk ujung-ujung paku yang runcing pada potongan kayu
Peralatan ataupun material sisa dikembalikan pada tempatnya
Memasang poster 5R
Memasang rambu/ himbauan untuk menjaga kebersihan
Memberikan brieffing kepada pekerja
Mengadakan inspeksi bersama
C3.1 TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
2 DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Tanah dan Geosintetik seragam dan identitas
Tanah dan pengenal, sarung tangan, life
Geosintetik jacket, perlengkapan P3K
3 DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Perkerasan Berbutir seragam dan identitas
Perkerasan pengenal, sarung tangan, life
Berbutir jacket, perlengkapan P3K
4 DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Perkerasan Aspal seragam dan identitas
Perkerasan pengenal, sarung tangan, life
Aspal jacket, perlengkapan P3K
5 DIVISI 7. STRUKTUR Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Struktur seragam dan identitas
Struktur pengenal, sarung tangan, life
jacket, perlengkapan P3K
6 DIVISI 8. REHABILITASI JEMBATAN Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan seragam dan identitas
Rehabilitasi pengenal, sarung tangan, life
Jembatan jacket, perlengkapan P3K
7 ANALISA BOW Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Analisa BOW seragam dan identitas
Analisa BOW pengenal, sarung tangan, life
jacket, perlengkapan P3K
8 PEKERJAAN TURAP JEMBATAN Melakukan Pengarahan dan Tersedianya Lulus tes dan paham 1. Rambu dan barikade 150 hari kalender 100% Cheklist Kepala Proyek
Pelatihan kepada Personil dan Metode dan mengenai sistem 2. SDM sesuai kebutuhan (sesuai standart)
Pekerja Instruksi Kerja keselamatan Pekerjaan 3. Helm dan sepatu proyek,
Pekerjaan Turap Turap Jembatan seragam dan identitas
Jembatan pengenal, sarung tangan, life
jacket, perlengkapan P3K
Dibuat oleh :
CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA
ANDREI GIDEON
Direktur
C. PENGENDALIAN OPERASIONAL
2) Unit proyek K3
a. Memberikan penjelasan mengenai K3
b. Mengevaluasi pelaksanaan K3 secara perodik
c. Memberikan penyuluhan / pembinaan dan pengembangan mengenai mengenai
pelaksanaan K3 did proyek
d. Konsultasi dan komunikasi K3
4) Koordinator evakuasi
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen K3
b. Mempelajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan evakuasi
c. Melaksanakan evakuasi bila terjadi keadaan darurat, kecelakaan kerja, bahaya kebakaran,
ancaman bom dan huru hara
d. Selalu mendahulukan keselamatan jiwa daripada barang
6) Koordinator P3K
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen k3
b. Memperlajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan
c. Membuat hubungan yang baik dengan pihak terkait seperti rumah sakit, dokter dan tim
medis
d. Memberikan pertolongan pertama pada korban sesuai kondisi korban
8) Koordinator lingkungan
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan pengendalian
pencemaran lingkungan
b. Mempelajari situasi dan kondisi bila terjadi saat diperlukan untuk melakukan
pengamanan atas terjadinya pencemaran lingkungan
c. Mengidentifikasi area-area yang rawan terhadap pencemaran lingkungan
d. Menyelidiki timbulnya pencemaran lingkungan
e. Melaporkan kepada atasan kejadian pencemaran lingkungan, baik kronologis terjadinya
pencemaran maupun kondisi akhir lingkungan
f. Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada.
E. TINJAUAN ULANG K3
Manajemen secara rutin meninjau ulang dan terus menerus meningkatkan OHSAS/SMK3
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.
Tinjauan ini dilakukan terhadap :
- Penerapan Kebijakan K3
- Pencapaian tujuan dan sasaran K3
- Hasil temuan audit internal
Untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan perundangan yang
berlaku, perusahaan melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penerapan langkah
pengendalian yang berjalan.
Hal ini berlaku terhadap aktifitas rutin dan non rutin, aktifitas semua orang memiliki akses ke
tempat kerja (termasuk sub kontraktor dan pengunjung), fasilitas ditempat kerja, baik yang
diberikan pihak organisasi maupun pihak lainnya.
Dibuat,
CV. SAUDARA BERDIKARI SEJAHTERA
ANDREI GIDEON
Direktur