KELOMPOK 4

KETUA : ALL GAZALI

SEKERTARIS : INDA YULIAH
NOTULEN : ANDI CLARA
ANNISA RAHMAN
CHUSNUL CHOTIMAH
ADI RAHMANDANU
NURUL HAMDANA
ISNA HURRIA
RIZKI YULIA BAHAR
ABDUL KHAIR

STEP 1

1. TABLET merupakan sediaan padat farmasi yg mengandung satu

zat aktif atau lebih zat aktif yg terbagi atas 2 cara pembuatan
kompresif
2. PERENCANAAN proses kegiatan yg dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan
3. STOK PENGAMAN adalah persediaan yg dibutuh dlm waktu
tunggu;
4. WAKTU TUNGGU adalah waktu yg diperlukan dr pemesanan
sampai tersedianya obat yg di pesan
5. SISA STOK adalah sisa obat yg masih tersisa diakhir tahun atau
diakhir periode 1 kali pemesanan/pendistribusian obat
6. TABLET QUININE adalah mengandung quinine yg diambil dari
batang pohon kina digunakan untuk malaria

STEP 2

1. BAGAIMANA STANDAR PELAYANAN FARMASI DI RS ?

 Meliputi pengolaan sediaan farmasi, alkes, bahan medis
habis pakai, pelayan farmasi klinik. Meliputi pemilihan
perencanaan, pengadaan, penyimpnan, pendistribusian,
pemusnahab dan penarikn, pengendalina dan admisnistrasi.
 Farmasi klinik meliputi pengkajian dan pelayanan resep, pio,
monitoring eso, pemantauan kadar obat dlm darah, evaluasi
terapi obat, penulusran riwayat penggunaan obat, konseling.
2. APA PERAN SEORANG APOTEKER DALAM MELAKUKAN
PERENCANAN KEBUTUHAN OBAT DALM SKENARIO ?
 Apt harus melakukan perncanaan obat terlabih dahulu sblm
pengadaan agar menghindari jumlah obat kurang/lebih agar
tidak expire date jika berlebih. Melakukan pemilihan obat
sesaui penyakit pasiean, yg dibutuhkan. Melakukan
perhitunvgn dan perencanan obat.
3. METODE PERENCENAAN OBAT APA YANG TEPAT
DIGUNAKAN DALAM SKENARIO ?
 Metode konsumsi, metode pola penyakit
4. BAGAIMANA CARA APOTEKER MENGATASI KEKOSONGAN
OBAT ?
 Apoteker meminjam atau meminta obat yang tidak ada
diapotek ke apotek lain.
5. APA TUJUAN DILAKUKAN PERENCANAAN PADA SKENARIO?
 Untuk mendapatkan perencanaan obat yang baik dan tepat
agar tidak terjadi kekosongan lagi pada periode selanjutnya.
6. MENGAPA TERJADI SISA STOK ?
 Apoteker tidak efektif dalam perencaan obat quinine
sehingga terjadi sisa stok
 Pemakaian yg terlalu banyak karena penyakit yg meningkat.
7. BAGAIMANA PERHITUNGAN SISA STOK, STOK PENGAMAN
DAN PERSENTASE STOK PENGAMAN 20% PADA SKENARIO ?
 LO
8. BAGAIMANA TAHAP PERENCANAAN OBAT PADA RS ?
 Pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan
sedian farmasi, pengendalinan dan administrasi.
9. APA SAJA FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KEKOSONGAN OBAT DI RS ?
 Kurangnya anggaran dana, kerjasama rs dan pbf terjadi
kekosongan obat, tidak memperhitungkan stok pengaman,
terjadi peningkatan penyakit, lama pendistribusian dri pbf ke
rs, kurangnya perhatian pendeteksiaan kurangnya obat dirs
10. BAGAIMANA PERATURAN YANG MENGATUR TENTANG STOK
PENGAMAN DIRS ?
  Tidak ada aturan umum tntg persediaan stok pengaman,
tetapi ada aturan yg membahas mengenai stok prsentase
stok pengaman yaitu sekitar 10-20%.
 LO
11. BERAPA JUMLAH PENGGUNAAN TABLET QUININE PER
BULAN PADA TAHUN 2018 ?
 Januari-desember 3150 botol / 10 = diperkirakan 300 botol
perbulan
12. BAGAIMANA PERHITUNGAN UNTUK MERENCANAKAN
PENGADAAN OBAT TAHUN 2019 ?
 LO
13. BAGAIMANA CARA PERHITUNGAN UNTUK MENGATASI
WAKTU TUNGGU YANG TIDAK SESUAI ?
 Patokan no 11, pemakaian perbulan x 2 bulan yg terjadi
kekosongan. 300 x 2 = 600 botol / bulan untuk
mengendalikan kondisi kekosongnan
14. APA SAJA DATA-DATA 2018 YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MELAKUKAN PERANCANAAN KEBUTUHAN OBAT UNTUK
TAHUN 2019 ?
 Jumlah penggunaan sebelumnya (2018)
 Anggaran pengadaan kebutuhan obat
 Stok pengaman
 Sisa stok
 Waktu tunggu
15. BAGAIMANA SISTEM MANEJEMEN DIRS DALAM
PERENCANAAN OBAT YG DILAKUKAN APT TERSEBUT ?
 LO
16. METODE APA SAJA UNTUK MELAKUKAN PERENCANAAN
OBAT ?
 Metode komsumsi, eoq, morbilitas/epidemologi, dan analisis
abc.
STEP 4
PERAN APOTEKER

STANDAR PERENCAAN PEMBEKALAN FARMASI DI RS

PERATURAN MANAJEMEN SISTEM PERENCANAAN

FAKTOR-FAKTOR PERENCANAAN

PERHITUNGAN, PERENCANAAN
DAN DATA-DATA PERENCANAAN

STEP 5 LO :

1. MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENJELASKAN

METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DIRS PADA
SKENARIO
2. MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
TERKAIT PERATURAN YANG MENGATUR TENTANG STOK
PENGAMAN DIRS
3. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG JUMLAH KEBUTUHAN
SISA STOK
4. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG JUMLAH STOK
PENGAMAN
5. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG JUMLAH PERSENTASE
STOK PENGAMAN 20% PADA SKENARIO
6. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG WAKTU TUNGGU
7. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG JUMLAH OBAT
PERBULAN YANG DIBUTUHKAN
8. MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
TENTANG PERAN APOTEKER DALAM MENGATASI
KEKOSONGAN DAN STOK PENGAMAN SESUAI UNDANG-
UNDANG
STEP 7

1. MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENJELASKAN

METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DIRS PADA
SKENARIO
 Menurut
Metode komsumsi berdasarkan analisa sebelum, pola
penyakit, perkiraan kenaikan angka pengunjung dan
waktu tunggu, digunakan untuk melakukan perhitungan
kebutuhan dengan metode morbilitas, metode ABC,
pertimbangan persediaan berdasarkan teori penggunaan
dlm satu periode.
Menggunakan rumus : A= (B+C+D)-E
 Perencanaan ; evaluasi, jumlah sebelumnya,
perhitungan
 Metode morbiditas/epodemilogi
Berdasarkan pola penyakit, factor yang diperhatikan :
jumlah kebutuhan obat, stok pengaman, sisa stok,
Kesimpulan :
Berdasarkan skenario digunakan 2 metode yaitu metode
komsumsi berdasarkan rumus ABC. Dan metode morbiditas
yang dilihat dari pola penyakit, sebelum dilakukan perhitungan
perlu diperhatikan factor-faktornya yaitu jumlah kebutuhan
obat, sisa stok, waktu tunggu, dan pola penyakit.
2. MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
TERKAIT PERATURAN YANG MENGATUR TENTANG STOK
PENGAMAN DIRS
 Menurut menajenen : stok pengaman 10%-20%
sesuai kebijakan rumah sakit
 Menurut modul farmasi dan klinik : stok pengaman
dengan metode komsumsi 30%.
 Menurut implementasi : 10%-20% berdasarkan jumlah
pengunjung

Kesimpulan : Ada peraturan yang mengatur, berkisar 10-

30% tergantung pada kebijakan rumah sakit.

3. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG JUMLAH KEBUTUHAN

SISA STOK
 Jumlah sisa stok tidak dihitung, diskenario 150 botol
menggunkan rumus ABC yaitu E = sisa stok
 merupakan salah satu data yang digunakan dalam
rumus.

4. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG JUMLAH STOK

PENGAMAN
Rumus : A= (B+C+D)-E
Diketahui :
A= Rencana kebutuhan
B= pemakaian rata-rata
C= stok pengaman
D= Waktu tunggu
E= sisa stok
Jawaban :
B= 3150 : 10 bulan = 315
315x 12bulan = 3780 botol/bulan

C= Jumlah pemakaian pertahun x 20%

780 botol x 20% = 756 botol x 1000 = 756.000 tablet

D= 2 x 315 botol = 630 botol/bulan

E= 150 botol

 PERENCANAAN TABLET QUININE TAHUN 2019

Rumus : A= (B+C+D)-E
Diketahui :
A= Rencana kebutuhan
B= pemakaian rata-rata
C= stok pengaman
D= Waktu tunggu
E= sisa stok

JAWABAN :

A= (3780 botol + 756 botol + 630 botol)- 150 botol

= 5.016 botol/tahun

= 5.016.000 tablet/tahun
5. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG JUMLAH
PERSENTASE STOK PENGAMAN 20% PADA SKENARIO
 C= Jumlah pemakaian pertahun x 20%

780 botol x 20% = 756 botol x 1000 = 756.000 tablet

6. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG WAKTU TUNGGU

 D= 2 x 315 botol = 630 botol/bulan
7. MAHASISWA MAMPU MENGHITUNG JUMLAH OBAT
PERBULAN YANG DIBUTUHKAN
 Jumlah obat 3150 botol : 10 bulan = 315 botol/bulan
8. MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
TENTANG PERAN APOTEKER DALAM MENGATASI
KEKOSONGAN DAN STOK PENGAMAN SESUAI UNDANG-
UNDANG
 Menurut Permenkes no 72 thn 2016
Perencanaan persediaan kebutuhan merupakam
kegiatan menetukan jumlah dan periode bahan medis
habis pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan
untuk menjamin kriteria : teapt jenis, teapat ju,alah,
tepat waktu yang efisien. Perencenaan ini ada 3
metode yaitu komsumsi, morbiditas, dan campuran
komsumsi dan morbidtas.
Pedoman rencana ini mempertimbangkan ;
1. Anggaran yang tersedia
2. Penetapan prioritas
3. Sisa persediaan
4. Data pemakain periode yg lalu
5. Waktu tunggu
6. Rencana pengembangan

 Menurut pedoman :
1. peran apotker dalam mengatasi kekosongan
dengan cara subtitusi obat dengan zat aktif
yang sama.
2. Melakukan subtitusi obat dengan
 Menurut distribusi : memberikan saran kepada pj
mengadakan subtitusi luar rumah sakit.
 Menurut permenkes 72 :
 1. Melakukan evaluasi yg jarang digunakan atau
slow moving
2. Melakukan evaluasi persedian yg tdk dogunakan
dalam waktu 3 bulan berturut-turt tidak digunakan
3. Stop of name yg dilakukuan secara berkala

Kesimpulan :

1. Apoteker mampu memberikan yang baik tepat dan efiseien

berdasarkan metode yg direncanaka agar nntinya tidak terjadi
kekosongnan. Apabila terjadi kekosongan obat sebaiknya
apoteker memberitahukan ke apoteker pj bahwa ada
kekosongan obat, subtitusi dirs sendiri terlebih dahulu dan
segera mengadakan substitusi ke rs lain. Subtitusi yaitu
substitusi obat berdasarkan persetujuan dokter, membeli obat
dari apotek lain, evaluasi persediaan yg jarang digunakan dan
yg tidak digunakan dalam waktu 3 bulan, juga melihat stok
opname dalam waktu yg berkala serta memastikan persediaan
efektif dan efesien.
2. Memastikan persediaan efesien dan efektif agar tdk terjadi
kelebihan dan kekurngan atau kekosongan stok pengaman.