Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, secara efektif dan efisien. Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal demi mencapai tujuan. Dalam tata kelola Puskesmas, perencanaan ini dikenal dengan istilah Plan of Action (POA) yang mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena fokus pada perencanaan hilir yaitu kegiatan – kegiatan. Dalam perkembangan POA semakin sarat dengan pola perencanaan strategis. Ditambah kondisi lingkungan makro yang mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pencapaian MDG’s yang harus dicapai Puskesmas, sehingga penyusunan perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas nantinya dapat memenuhi SPM dan capaian MDG’s. Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas memiliki enam pokok program dasar. Salah satu program pokok puskesmas adalah upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, termasuk pencegahan dan penularan penyakit Tuberkulosis (TB) Paru. TB paru merupakan masalah global, menurut laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus TB terjadi di Asia Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus TB di dunia, bila dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 penduduk. Indonesia sebagai negara ketiga terbesar di dunia dalam jumlah penderita TB setelah India dan Cina, telah berkomitmen mencapai target dunia dalam penanggulangan tuberkulosis. Strategi DOTS yang direkomendasikan oleh WHO telah diimplementasikan dan diekspansi secara bertahap keseluruh unit pelayanan kesehatan termasuk puskesmas dan institusi terkait. Berbagai kemajuan telah dicapai, namun tantangan program di masa depan tidaklah lebih ringan, meningkatnya kasus HIV dan MDR serta bervariasinya komitmen akan menjadikan program yang saat ini sedang dilakukan ekspansi akan menghadapi masalah dalam hal pencapaian target global, sebagaimana tercantum pada Millenium Development Goals (MDG). Ditinjau dari sistem kesehatan nasional puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama dan bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan wajib tersebut adalah upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yang termasuk di dalamnya penyakit TB paru. Penanggulangan TB meliputi penemuan pasien dan pengobatan yang dikelola dengan menggunakan strategi DOTS. Untuk menilai kemajuan atau keberhasilan penanggulangan TB digunakan beberapa indikator. Salah satu indikator tersebut adalah angka penemuan pasien baru TB BTA positif (Case Detection Rate = CDR). Secara nasional CDR tahun 2010 triwulan I baru mencapai 18,2%. Provinsi dengan CDR tertinggi adalah Sulawesi Utara 20,7% dan yang terendah adalah provinsi Lampung 3,2%.