Anda di halaman 1dari 1

Presiden sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif,baik sebagai kepqlq negara maupun kepala

pemerintahan,pada akhir massa jabatanya harus dapat memperanggungjawabkan kekuasaannya kepada


rakyat melalu MPR.Jadi di dalam UUD 1945yang menganut pembagian kekuasaan , masing-masing
lembaga negara tidaklah terpisah-pisah secara mutlak,melainkan bekerja sama sebagai satu kebulatan
sistem yang utuh dan terpadu

B.SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD1945(SETELAH AMANDEMEN/ERA


REFORMASI)

Pada tanggal 21 Mei 1998,Presiden Soeharto berhenti sebagai Presiden dan di gantikan B.J
Habibi,institunialisasi sistem presidensial pada era pemerintahan Habibie belum menyentuh aspek
implementasi sepenuhnye.Saat itu merupakan pemerintahan transisi yang sangat singkat untuk
melakukan institusionalisasi sebuah sistem.Namun,cikal bakal proses pemurnian sistem presidensial
sudah mulai muncul.Pemilu 1998yang di selenggarakan pada massa pemerintahan Habibie merupakan
salah satu tonggak proses purifikasi sistem presidensial di indonesia .

MPR mengangkat K.H.Abdurahman Wahid sebagai Presiden RI(Republik Indonesia)pada


tanggal 19Oktober 1999,kemudian tanggal 23 Juli 2001 MPR menetapkan Megawati Soekarnoputri
sebagai Presiden RI manggantikan Abdurahman Wahid.Pengokohan prisip sistem presidensisaldi desain
konstitusi dilakukan bersama pada era pemerintahan kedua presiden itu,melalui amandemen UUD 1945.

Purifikasi sistem presiden sial sepanjang Pemilu 1999 hingga Pemilu 2004,selama pemerintahan
Abdurahman Wahid dan pemerintahan Megawati Soekarnoputri ditandai dua perubahan
mendasr,pertama,penguatan fungsi cheks and balance semakin kuat bersamaan dengan terbukanya
“keran”demokrasi untuk mendirikan partai.Sistem multipartai mulai tumbuh bersama perjalanan sitem
presidensial fungsi dan kedudukan parlemen menjadi kuat di bandingkan pada massa Orde Baru,bahkan
parlemen cenderung lebih kuat dari pada eksekutif.

Kedua adanya pembtasan massa jabatan presiden.Sebelum amandemen konstitusi,Pasal 7


UUD1945 menyatakan:”Presiden dan wakil Presiden memegang massa jabatan lima tahun,dan
sesudahnya dapat di pilih kembali .”MPR berhasil melakukan perubahan terhadap Pasal 7melalui
amandemen pertama UUD 1945.Perubahan UUD1945 menegaskan:”Presiden dan Wakil presiden
memegang jabatan selama lima tahun,dan sesudahnya dapat di pilih kembali dalam jabatan yang
sama ,hanya untuk satu kali masa jabatan.”Kesempatan para presiden yang berkuasa pada era
reformasi,yaitu B.J.Habibie,Abdurahman Wahid,Megawati soekarnoputri hingga sekarang Susilo
Bambang Yudhoyono telah di batasi konstitusi.Institusionslisasi pembatasan masa jabatan ini secara
otomatis menjadikan masa jabatan presiden dan wakil presiden lebih tetep.

Pemurnian sistem presidensial di Indonesia di tandai deengan 2 substansi


Pertama,perlembagaan sistem pemilihan presiden secara langsung dengan satu pqket
pencalon.Pelembagaan sistem ini telah di terapkan dengan demokratis dalam Pemilu Presiden
2004.Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla merupakan labolatorium politik pertama
dalam penerapan pemilihan presiden secaara langsung.

Kedua,presiden dan wakil presiden tidak dapat


I.N.F.O
dijatuhkan secara politik.Pemakzulan(impeach- Setelah amandemen UUD 1945 yang
ment)presiden hanya dapat di lakukan melalui proses dilakukan dalam 4 tahap terdapat
peradilan. Pengalaman model pemberhentian perbaikan sitem pemerintahan
Abdurahman Wahid oleh MPRsecara politik tidak di Indonesia.Hal itu di peruntukkan dalam
perkenekan lagi oleh konstitusi.Konsekuensi memper baiki sistem presidensial yang
selanjutnya adalah adanya perubahan mekanisme lama.Perubahan baru tersebut,antara lain
pemakzulan presiden.Presiden dan wakil presiden hasil adanya pemilihan presiden secara
pemilu 2004 tidak bisa di makzulkan karena alasan langsung,sistem bikameral dalam MPR
politis.Presiden hanya dapat di makzulkan apabila terdiri dari DPR dan DPD yang di pilih
terbukti melanggar secara hukum melalui proses rakyat secara langsung,mekanisme chek
peradilan di Mahkamah Konstitusi and balance,dan pemberian kekuasaan
yang lebih besar kapada parlemen/DPR
untuk melakukan pengawasan dan fungsi
anggaran.Selain hal itu untuk yidikatif
lebih baik karena selain ada MA,KY ada
MK

Anda mungkin juga menyukai