Anda di halaman 1dari 13

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

UJIAN AKHIR SEMESTER DIII KEBIDANAN

Jl. Ir.Soekarno Km.1 Buntalan Klaten Telp/Fax. 0272-323120,327527

MATA KULIAH : ASKEB V (KOMUNITAS)

PENGAMPU : ENDANG WAHYUNINGSIH,S.SiT,M.Kes

HARI : SELASA 16 JULI 2020

NAMA MAHASISWA :Naddra dahni komalasari ...........................................................

NO ABSEN :1803012.......................

BERILAH WARNA HIJAU PADA OBSEN YANG ANDA ANGGAP BENAR.

1. Pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan


penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
kebidanan disebut
A. Kebidanan Komunitas.
B. Bidan Mandiri
C. Bidan Praktek Swasta
D. Bidan pelayanan
E. Bidan Praktek Klinik
2. Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat konsep
utama dalam pelayanan kebidanan yaitu dibawah ini kecuali
A. Manusia
B. Sarana pelayanan kesehatan.
C. Lingkungan
D. Kesehatan
E. Pelayanan Kesehatan
3. Sasaran utama kebidanan komunitas adalah
A. Masyarakat
B. Keluarga
C. Individu
D. Ibu dan anak
E. Individu, ibu dan anak.
4. Di bawah ini adalah program pemberian tablet tambah darah (TTD) pada remaja
A. Diberikan 2 kapsul perhari selama haid
B. Diberikan 1 tablet seminggu
C. Diberikan 2 tablet seminggu
D. Diberikan 1 kapsul perhari selama haid
E. Diberikan 40 tablet selama satu bulan
5. Tujuan pemberian program tablet tambah darah pada remaja adalah di bawah ini
kecuali
A. Mencegah anemia pada remaja
B. Mencegah stunting
C. Mencegah BBLR
D. Mencegah KEK
E. Mencegah perdarahan
6. Fungsi dari zat besi adalah dibawah ini kecuali
A. Pembentukan sel darah merah
B. Mendukung fungsi otot tubuh utk menggunakan oksigen dan mengubah
zat makanan menjadi energi
C. Mendukung fungsi enzim tubuh (fungsi pencernaan, pertumbuhan,
metabolisme)
D. Pertumbuhan dan sistem kekebalan tbuh pada janin dan ibu hamil
E. Membentuk sel darah putih
7. Di bawah ini adalah gejala kekurangan zat besi pada remaja kecuali
A. Lelah, lemah lesu
B. Terjadi penurunan produktivitas
C. Tidak suka bergaul dan lemah (anak-anak)
D. Mudah terserang infeksi penyakit
E. Peradangan pada kulit
8. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga sehingga
terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu adalah
A. Tujuan pelayanan kebidanan komunitas
B. Tujuann pelayanan puskesmas
C. Tujuan pelayanan PONEK
D. Tujuan pelayanan posyandu
E. Tujuan pelayanan posyandu remaja
9. Sebagai bidan yang bekerja di komunitas maka bidan harus memahami perannya
di komunitas, yaitu KECUALI
A. Sebagai pendidik
B. Sebagai pelaksana
C. Sebagai pengelola
D. Sebagai peneliti
E. Sebagai perujuk
10. Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan masyarakat dalam memecahkan
permasalahan yang terjadi. Bidan perlu menggerakkan individu, keluarga dan
masyarakat untuk ikut berperan serta dalam upaya pemeliharaan kesehatan diri
sendiri, keluarga maupun masyarakat
A. Sebagai pemberdaya.
B. Sebagai pengelola
C. Sebagai peneliti
D. Sebagai pembela klien
E. Sebagai kolaborator
11. Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas
A. Puskesmas
B. Polindes
C. Posyandu
D. Dasa wisma
E. Karang taruna.
12. Di bawah ini yang termasuk TRIAS program Usaha Kesehatan sekolah
adalah...kecuali
A. Pendidikan Kesehatan
B. Pelayanan Kesehatan
C. Pembinaan lingkungan sekolah sehat
D. Pendidikan dan pelayanan kesehatan
E. Promosi kesehatan
13. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi,
edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya tercantum dalam undang-undang kesehatan
A. No.36 tahun 2009 pasal 17 dan 18
B. No.36 tahun 2009 pasal 15 dan 16
C. No.36 tahun 2009 pasal 10 dan 11
D. No.36 tahun 2009 pasal 12 dan 13
E. No.36 tahun 2009 pasal 14 dan 9
14. Kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja,maka pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, tumbuh dan
berkembang secara normal,hal ini sesuai dengan permenkes
A. No.24 tahun 2014
B. No.25 tahun 2014
C. No.23 tahun 2014
D. No.20 tahun 2014
E. No.22 tahun 2014
15. Pelayanan kesehatan remaja dan anak usia dini dilakukan melalui
A. Karang taruna
B. UKS dan Posyandu Remaja
C. PIK-KR
D. Promosi
E. PKPR
16. Upaya lain untuk menurunkan AKI di Indonesia :
A. Pemantauan kehamilan secara teratur dapat menjamin akses terhadap
perawatan yang sederhana dan murah dapat mencegah kematian ibu
karena pre eklamsi atau eklampsia
B. Pemakaian alat kontrasepsi, memainkan peranan penting untuk
menurunkan kehamilan yang tidak diinginkan sehingga angka kematian
ibu akibat upaya unsafe abortion dapat dikurangi..
C. Deteksi dini terhadap komplikasi selama kehamilan, persalinan dan
nifas, sehingga kelainan dapat diketahui sedini mungkin dan dapat segera
diberikan pengobatan/ perawatan yang tepat.
D. Pertolongan persalinan oleh petugas kesehatan terlatih.
E. Kunjungan nifas
17. Peran Bidan sehubungan dengan pencegahan unsafe abortion adalah
A. Memberikan konseling pada wanita yang akan melakukan aborsi
B. Konseling kontrasepsi merupakan salah satu syarat mutlak untuk
dapat mengurangi kejadian aborsi, terutama aborsi berulang, selain
faktor lainnya
C. Pemberian pendidikan seks pada remaja
D. Pendekatan dengan tokoh agama sehubungan dengan pendidikan
keagamaan
E. Pemberian pendidikan anak usia dini
18. Bidan S adalah bidan baru di desa sukamaju. Desa tersebut sangat jauh dari kota,
jarak ke tempat pelayanan kesehatan puskesmas 20 Km. Lingkungan desa kurang
sehat, mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani yang sangat
menjunjung tinggi norma adat yang masih kolot. Banyak ibu hamil yang pantang
makanan yang mengandung protein hewani 40% ibu hamil mengalami anemia.
Upaya apakah yang harus dilakukan bidan S dalam mengatasi masalah
komunitas di desa Sukamaju sesuai kasus di atas?
A. Penyuluhan KB
B. Penyuluhan tokoh agama
C. Penyuluhan sosial budaya
D. Penyuluhan kebutuhan gizi
E. Kerja sama lintas sektoral
19. Bidan F bekerja sebagai bidan PTT di desa grogol yang melayani keluarga dan
masyarakat di wilayah tersebut. Bidan F memberikan penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat setiap minggu sekali. Sebanyak 40% persalinan masih
ditolong oleh dukun bayi. Mayoritas masyarakat desa masih percaya kepada
takhayul.
Kegiatan apakah yang menunjukkan bidan F Sebagai pengelola sesuai kasus di
atas ?
A. Penyuluhan
B. Praktik swasta
C. Rujukan
D. Praktik mandiri
E. Pengelola
20 Ibu nina seorang kader kesehatan datang ke polindes, melaporkan bahwa balita
di posyandu melati ada yang menderita gizi buruk 2 anak, ibu kader meminta
bidan untuk memeriksa anak tersebut dan memberikan penyuluhan.Termasuk
sasaran posyandu apakah balita dengan kondisi tersebut ?
A. Sasaran primer
B. Sasaran tersier
C. Sasaran sekunder
D. Sasaran kebidanan komunitas
E. Sasaran standart asuhan kebidanan
21. Bidan setyo baru lulus kemudian diangkat menjadi bidan PTT di desa makmur
yang terpencil, merupakan daerah perbukitan. Budaya desa tersebut masih
banyak berkaitan dengan angka kematian ibu misalnya ibu hamil pantang
terhadap suatu makanan dan persalinan banyak ditolong oleh dukun. Pelayanan
kebidanan apakah yang diberikan bidan sesuai dengan kasus di atas ?
A. Pembentukan desa siaga
B. Pelayanan kunjungan rumah
C. Pembentukan GSI
D. Penyuluhan
E. Penyuluhan tentang gizi
22. Bidan N yang bertugas di desa Agarai melakukan kunjungan rumah pada
perempuan umur 23 tahun P1 A0 yang telah melahirkan 1 minggu yang lalu.
Dari hasil pemeriksaan ada jahitan perineum. perempuan tersebut taat terhadap
budaya keluarga yang melarang tidak boleh makan ikan dan telur. Bayi sudah
diberi makan pisang dan setiap hari dimandikan oleh dukun bayi setempat.
Rumah perempuan berjarak 3 km dari polindes yang hanya bisa ditempuh
dengan jalan kaki.Langkah pertama apakah yang dilakukan bidan untuk bayi
perempuan tersebut ?
A. Memberikan imunisasi
B. Memberikan ASI Ekslusif
C. Memeriksa tali pusat pada bayi
D. Memandikan bayi setiap hari
E. Memeriksa fisik bayi
23. Seorang perempuan memeriksakan anaknya ke polindes. Usia anaknya 16 bulan
dengan keluhan berak cair lebih dari 5x sehari selama 2 hari, disertai rewel dan
haus serta minum lahap. Perempuan cemas karena anaknya menjadi pendiam.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan keadaan mata cekung disertai cubitan kulit
kembalinya lambat. Asuhan kebidanan apakah yang sesuai dengan anak
tersebut?
A. Pemberian ASI dihentikan
B. Pemberian ASI tetap diberikan
C. Anak tidak diberi makanan apapun
D. Anak diberikan susu formula untuk diare
E. Pemberian oralit
24. Seorang perempuan sebagai buruh tani dengan penghasilan kurang mencukupi
kebutuhan keluarga. Dia tinggal di dukuh sukoharjo menempati rumah warisan
keluarga dengan pekarangan luas yang tidak terawat. Keluarga mempunyai
banyak masalah kesehatan karena anak pertama usia 4,5 tahun, anak kedua usia 2
tahun, dengan berat badan BGM, anak ketiga usia 1,5 tahun, istrinya tidak
bersedia untuk KB dengan berbagai alasan. Dukuh tersebut masuk dalam
kategori desa IDT dengan cakupan KB di bawah target.
Apakah tindakan bidan untuk meningkatkan cakupan KB di desa tersebut jika
rata-rata alasan penduduk sama dengan kondisi perempuan sesuai dengan kasus
di atas?
A. Konseling keluarga
B. Melibatkan tokoh masyarakat
C. Memberikan pendidikan pada masyarakat
D. Kerjasama dengan BKKBN dan peningkatan PSM
E. Melibatkan tokoh agama

25. Contoh-contoh perilaku budaya yang berpengaruh pada pelayanan kebidanan


komunitas:

A. Upacara Adat (Mitoni)


B. Ngidam
C. Pantang nadar
D. Pantang makan nanas
E. Pantang makan telur
26. Peran bidan di komunitas terhadap perilaku sosial budaya kecuali

A. Memberikan KIE bahwa segala sesuatu sudah diatur Tuhan YME, mitos-
mitos yang tidak benar ditinggalkan.
B. Pendekatan kepada tokoh masyarakat sehingga dapat mengubah tradisi yang
negatif yang berpengaruh buruk kepada kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir.
C. Memberikan KIE kepada ibu hamil supaya menjaga kehamilannya dengan
ANC secara teratur, konsumsi makanan yang bergizi dan membatasi aktifitas
fisik dan tidak perlu pantang makan.
D. Di dalam desa biasanya pendidikan antara laki-laki dan perempuan di
bedakan, laki-laki lebih tinggi pendidikannya dibanding perempuan sebab
anak laki-laki dapat menjadi kepala keluarga dan penerus dalam keluarga,
sedangkan anak perempuan hanya menjadi ibu rumah tangga
E. Di desa biasanya laki-laki bekerja di luar rumah, sedangkan perempuan hanya
bekerja di rumah saja tetapi kenyataannya sekarang sudah persamaan gender
antara laki-laki dan perempuan.
27. Puskesmas yang memberikan pelayanan PKPR adalah tercermin di bawah ini
kecuali
A. KIE
B. Konseling
C. Pembentukan konselor sebaya
D. Pembinaan koonselor sebaya
E. Layanan klinis atau medis
28. Di bawah ini adalah tujuan kegiatan posyandu remaja kecuali
A. Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi posyandu remaja
B. Meningkatkan pendidikan ketrampilan mendeteksi penyakit
C. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi remaja
D. Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
E. Mendorong remaja melakukan aktifitas fisik
29. Sasaran petunjuk pelaksanaan posyandu remaja adalah di bawah ini kecuali
A. Petugas kesehatan
B. Tokoh agama
C. Ibu PKK
D. Kader posyandu remaja
E. Pengelola posyandu remaja
30. Kegiatan utama posyandu remaja adalah di bawah ini kecuali
A. PKHS
B. Kesehatan reproduksi remaja
C. Kesehatan reproduksi remaja
D. Gizi remaja
E. Penyakit menular

31. Tugas Mandiri Bidan di Komunitas memberikan layanan dasar pada remaja
seperti
A. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan remaja dan wanita pra nikah
baik individu maupun di masyarakat
B. Menentukan diagnosis
C. Menyusun rencana tindakan
D. Melaksanakan tindakan sesuai rencana
E. Mengevaluasi rencana
32. Di bawah ini adalah informasi yang dapat diberikan pada klien dan
masyarakat adalah :

A. Masalah gizi yang berkaitan dengan pemulihan kesehatan pada ibu


nifas
B. Informasi yang berkaitan dengan pemberian makanan baik ASI maupun
pendamping ASI (PASI)
C. Informasi tentang latihan bagi ibu nifas, salah satunya adalah senam
nifas
D. Informasi tentang keluarga berencana
E. Informasi tentang remaja

33. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dengan


sector lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun
bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada I wilayah
kerjanya
A. Bekerjasama dengan puskesmas dan institusi lain sebagai anggota tim
dalam memberi asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan
dan tindak lanjut.
B. Membina hubungan baik dengan dukun, kader kesehatan dan
masyarakat
C. Melaksanakan pelatihan, membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lainnya
D. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari masyarakat
E. Membina kegiatan di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan
34. Peran melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan
baik secara mandiri maupun secara kelompok

A. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan


B. Menyusun rencana kerja pelatihan
C. Melaksanakan investigasi sesuai dengan pelaksanaan
D. Mengelola dan menginterprestasikan data hasil investigasi
E. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
35. Tugas pokok bidan di komunitas adalah ....kecuali
A. Bimbingan remaja pra nikah
B. Pelayanan kesehatan bumil, bulin, bufas, buteki, & masa interval dua
persalinan di keluarga
C. Pemeliharaan kesehatan anak balita
D. Pertolongan remaja di rumah
E. Emergensi keluarga risti di rumah
36. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil
adalah
A. Buku KIA
B. Lembar Balik kelas ibu hamil
C. Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil
D. Buku pegangan fasilitator
E. Baju Hamil
37. Sosialisasi kelas ibu hamil pada Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan
Stakeholder
A. Buku KIA
B. Apa itu kelas ibu hamil ?
C. Tujuan Pelaksanaan kelas ibu hamil
D. Manfaat kelas ibu hamil
E. Tanggung jawab Tokoh agama, Tokoh masyarakat dan stakeholder
38. Manfaat P4K adalah sebagai berikut kecuali
A. Mempercepat berfungsinya desa siaga
B. Meningkatnya cakupan pelayanan remaja sesuai standar
C. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
D. Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun
E. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini

39. Beberapa tahapan yang dilakukan pelaksanakan kelas ibu hamil kecuali

A. Pelatihan bagi pelatih (TOT)

B. Pelatihan bagi kader

C. Sosialisasi kelas ibu hamil pada Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

D. Persiapan pelaksanaan Kelas ibu hamil

F. Monitoring, evaluasi dan pelaporan


40. Indikator output dari posyandu remaja adalah di bawah ini kecuali
A. Seluruh kader telah mengikuti kegiatan posyandu remaja
B. Terpenuhinya perlengkapan yang diperlukan kegiatan posyandu remaja
C. Minimal dalam 1 tahun 30% materi KIE yang telah direncanakan
D. Tersedianya pelaporan kegiatan posyandu remaja
E. Minimal dalam 1 tahun 50% materi KIE yang telah direncanakan
Isikan jawaban anda pada pertanyaan di bawah ini
1. Pada kelas ibu balita terbagi menjadi 3 kelompok sebutkan kelompok tersebut.
2. Pada kelompok usia 2-5 tahun pada kelas ibu balita ada 6 modul sebutkan.
3. Sebutkan manfaat kelas ibu balita bagi ibu dan keluarga
4. Sebutkan masalah kesehatan jiwa pada ibu hamil
5. Kunjungan nifas dilakukan oleh tenaga kesehatan pada ibu nifas minimal 4 kali,sebutkan.

Jawaban :
1. Kelompok A (usia 0-1 tahun 2x pertemuan dengan jarak 1-3 bulan)
Kelompok B (usia 1-2 tahun 2x pertemuan dengan jarak 3-6 bulan)
Kelompok C (usia 2-5 tahun 2x pertemuan dengan jarak 6-1 tahun)
2. Mudul usia 2-5 tahun
1. tumbuh kembang anak
2. pencegahan kecelakaan
3. gizi seimbang
4. penyakit pada anak (TBC, DBD, Diare,dsb)
5. obat pertolongan pertama
6. perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
3. Manfaat kelas ibu balita
Bagi ibu dan keluarga merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya, dan
memperoleh informasi penting yang harus di praktekkan.
 Memperoleh informasi penting terkait bagaimana melakukan pola asuh sesuai tahapan
usia
 Memperoleh informasi penting tentang tumbuh kembang, imunisasi, gizi, oerawatan
bayi dan balita serta penyakit yang sering di temukan
 Mendapat teman berdiskusi tukar pendapat pengalaman akan pemenuhan pelayanan
kesehatan gizi stimulasi dan pertumbuhan dan perkembangan
4. Masalah kesehatan jiwa
 Gangguan cemas menyeluruh
 Gangguan panik
 Gangguan obsersif kkompulif
 Gangguan mental dan perilaku akibat Napza
 Skrizofenia
 Gaangguan bipolar
 Gangguan somatoform
 Stres pasca trauma
-Depresi
-Panic Disorder
-OCD (obsessive-copulsive disorder)
-GAngguan pola makan
-Gangguan bi polar
-Skizofrenia
5. Kunjungan ibu nifas:
1. Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan), tujuannya untuk:
Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
Medeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujuk apabila perdarahan
berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
Pemberian ASI awal.
Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru
lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan
stabil 2.
2. Kunjungan ke-2 (6 hari setelah persalinan), tujuannya untuk:
Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah
umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal.
Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari.
3. Kunjungan ke-3 (2 minggu setelah persalinan), tujuannya untuk:
Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan)
4. Kunjungan ke-4 (6 minggu setelah persalinan), tujuannya untuk:
Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami.
Memberikan konseling untuk KB secara dini.

Anda mungkin juga menyukai