Resume Buku Pemikiran Politik Dalam Isla
Resume Buku Pemikiran Politik Dalam Isla
Disusun Oleh :
2019
1
Identitas Buku
Tahun : 1995 M
2
Resume Singkat Isi Buku
umat manusia, atau tidak. Kelompok pertama mengatakan bahwa Islam adalah
agama yang lengkap mengatur segala aspek kehidupan manusia -termasuk politik.
Karena itu, Al-Quran, sebagai pedoman hidup umat Islam, juga memuat ihwal
Kelompok ini diwakili oleh, antara lain, Al-Maududi, Sayyid Quthb, dan
Muhammad SAW hanyalah utusan Tuhan, dan tidak diutus untuk menjadi
pemimpin politik.
Ke dalam kelompok kedua itu terhisablah, antara lain, Thaha Husein dan
sepenuhnya kepada manusia sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Ini
3
terlihat pada pandangan-pandangan Husein Haykal, Abduh, Fazlur Rahman, dan
Quraisy Mekkah yang despotik dan eksploitatif. Dalam bukunya, Major Themes
egaliter.
Pengarang buku ini, seorang pemikir politik Islam dari Sudan, masuk ke
benang merah bahwa Al-Quran sudah membicarakan masalah politik ini sejak
periode Mekkah. Tijani mengambil contoh surat Al- A'raf (surat ketujuh dalam Al-
muka bumi, dan apa saja yang harus dilakukannya. Bagian kedua memuat kisah-
kisah para rasul Allah yang menyampaikan risalah-Nya. Pada bagian ini
historis masyarakat yang dihadapi para rasul tersebut, seperti Nuh, Hud, Shaleh,
Ada benang merah yang dapat ditarik dari pertengahan surat Al-A'raf ini.
4
kehancuran suatu masyarakat, atau negara. Kisah para rasul itu menunjukkan
berlaku sewenang-wenang terhadap orang yang lemah, hidup mewah dan berfoya-
foya, tidak memiliki kepedulian sosial, dan tidak menjalankan fungsi kontrol
Allah.
Barulah pada bagian akhir surat ini Tuhan menghibur Nabi supaya tidak
akan mengalami nasib yang sama dengan umat-umat sebelumnya, karena sistem
politik, ekonomi, dan sosial yang mereka bangun sangat rapuh dan tidak berbeda
Buku ini mengombinasikan politik dan tafsir. Dalam buku ini, pengarang
mengkaji masalah filsafat politik dengan berpijak pada kerangka tafsir tematik
upaya yang langka dilakukan para pengarang lain. Di sinilah letak keistimewaan
buku ini.
Dalam resume ini saya mungkin akan sedikit membahas tentang ayat-ayat
al-Qur’an surah Al-A’raaf sajah, karena jika diresum keseluruhan mungkin kertas
15 halaman tidak cukup untuk menuangkan pemikiran dalam buku ini. Sedangkan
isi dari keseluruhan buku mungkin singkatnya telah disampaikan diatas, meskipun
5
Pemikiran politik secara khusus mengkaji segi kekuasaan; bagaimana
sampai pada kekuasaan itu (baik secara sukarela maupun dengan paksaan
legistalif, dan yudikatif). Dalam buku ini penulis mengkaji tentang pokok-pokok
a. Idealisme Platoisme
kepada sumber idealnya yang lebih tinggi dari sumber yang digunakan oleh
peganisme kuno. Namun, sumber Plato bagi undang-undang itu dituduh misterius
dan tidak jelas, sebagaimana kita lihat, dan sama sekali tidak akrab dengan
manusia.
materi yang menjadi bahan pembentukan alam adalah hakikat yang bentuknya
independe dari pemikiran. Dalam hal ini kewajiban pemerintah dan kekuasaan
hukum tertinggi dalam teori akidah tauhid ini semata-mata untuk Allah saja.
Sebagian orang berkata bahwa mazhab tauhid Islam dapat memutuskan mata
6
rantai sejarah dan lupa untuk mengambil pelajaran darinya. Ini adalah pekataan
yang bertolak dari dasarnya. Karena jika memperhatikan al-Qur’an, kita akan
dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak
Atau
Dan
“dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi
7
Ayat-ayat ini bukan edaksional yang hanya ditunjukan kepada muslimin
dan kaum kafirin. Namun, ia adalah redaksi yang ditunjukan bagi manusia secara
umum dan memberikan pengertian dengan amat jelas bahwa gerakan sejarah dan
yang berakhir pada kekuatan peradaban di ata bumi atau berakhir pada
para ahli logika dan filospf. Namun, ia mengetengahkannya secara bahasa dan
sastrawan. Dalam bab ini penulis memilih surat al-A’raaf untuk mempermudah
Manusia seluruhnya adalah makhluk dan semua disiptakan dari jiwa yang
satu. Mereka juga diciptakan atas fitrah yang suci, yiatu Islam. Allah SWT telah
di bumi itu.
“Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya
Dia menciptakan isterinya, agar Dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
8
Dia merasa ringan (Beberapa waktu). kemudian tatkala Dia merasa berat,
"Sesungguhnya jika Engkau memberi Kami anak yang saleh, tentulah Kami
seorang anak yang sempurna, Maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah
terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha
Penciptaan itu adalah diawali dari jiwa yang satu. Sebagian penafsir berpendapat
bahwa yang dimaksud dengan jiwa yang satu itu adalah Adam. Dan pasangannya
“Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati,
manusia, ayat-ayat tentang bumi ini juga berbicara tentang unsur-unsur pokok
akan mengutus kepada mereka rasul-rasul yang dipilih dari kalangan mereka
hal itu :
9
“ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah
tidak secara langsung, namun melalui para rasul yang mempunyai tugas untuk
Tindakan mengikuti para rasul bukan semata karena individu mereka, namun
karena kedudukan mereka sebagai duta antara sang khalik dan makhluk, untuk
adalah “dari kalian”, artinya sama dengan kalian dalam kesatuan asal manusia
yang paling elementer. Kedua, kita mennagkap bahwa ayat itu menunjukkan
beberapa macam model aplikasi manusia terhadap ayat-ayat Allah. Ketiga, ayat
itu juga menunjukkan bahwa tugas para rasul adalah tugas yang terikat dengan
rentang waktu. Mereka pasti akan mati, sesuai dengan takdir manusia. Sementara
risalah-risalah yang mereka bawa tidak turut mati. Oleh karena itu, ayat itu
10
Bagaimana makna-makna ini menjadi pokok-pokok pemikiran politik?
manusia, hakikat hubungannya bersama Allah, bersama alam materi, dan bersama
mereka dan mereka tidak menciptakan diri mereka sendiri. Hal itu secara
elementer dan jujur menuntut manusia untuk mengakui kekuaaan tertinggi yang
penciptaan itu.
Kedua, manusia diciptakan dari jiwa yang satu, yaitu jiwa Adam yang
berasal dari tanah. Hal ini berarti tidak ada satupun anak Adam ini yang berhak
ciptaan, juga dari sisi penisbatan diri kepada kekuasaan yang Mencipta dan
pengertian ini bahwa tabiat jiwa manusia dari penciptaan adalah selaras dengan
tabiat perintah ilahi. Keempat, Allah SWT telah menempatkan manusia di muka
11
mereka di bawah lingkup taklif bahwa manusia adalah para khalifah rasul dalam
berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu
selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu
faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini)
(kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang
ahli sihir yang pandai, yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari
109-110)
12
Berdasarkan eksperimen-eksperimen para rasul, penulis dapat
menyimpulkan:
kepada manusia
adalah situasi dan kondisi yang tidak alami, yang dapat dijadikan
“betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, Maka datanglah siksaan
13
1. Karakteristik Negara Islam
A. Negara islam adalah negara tauhid yang bebas. Selama keadilan diloyalitaskan
manusia.
mabusia.
maupun rakyat bertahkim kepada syariat yang telah dikenal. Syariat yang
D. Negara Islam adalah bukan negara teokrasi. Negara islam terletak antara Al-
SAW
Dalam bab buku ini tujuannya untuk mengamati dakwah Rasulullah saw.
Serta untuk mengamati proses penyimpangan yang telah terjadi pada agama
ibrahim dan nasib agama ibrahim. Akhirnya, menjadikan tauhid Ibrahim sebagai
titik awal bagi aktivitas politik Nabi serta metodologi beliau didalam melakukan
perubahan.
14