Soal
1. Merangkai 10 D karakteristik kewirausahaan sebagai bidan dalam bentuk cerita !
2. Berikan contoh dari 3 proses kewirausahaan imitasi dan duplikasi, duplikasi dan
pengembangan serta menciptakan sendiri terhadap barang dan jasa baru !
Jawaban
1. Disiang hari yang cerah setelah pelayanan selesai, nampak beberapa bidan
sedang beristirahat sambil berbincang di ruangan KIA...
Bidan K : “Dek”
Bidan D : “Iya kak. Ada apa ?”. Jawabnya sambil tersenyum.
Bidan K : “Kakak mau diskusi sama kamu”. Tuturnya dengan wajah yang serius.
Bidan D : “Iya kak, silahkan. Apa yang mau di diskusikan kak ?
Bidan K : “Jadi gini, kakak punya impian dari jaman kuliah yang belum di capai
yaitu kakak mau mendirikan BPM, apotik dan laboratorium. Doakan kakak dalam
waktu ini untuk mewujudkannya ya dek”
Bidan D : “Wah... bagus tuh kak. Buruan kak wujudkan mimpi kakak. Saya selalu
dukung kakak”. Jawabnya dengan muka bahagia
Bidan K : “Terimakasih dek sudah selalu dukung kakak”
Bidan D : “Maaf kak kalau sy boleh tanya untuk lokasi, dana, sarana dan
prasarana apakah kakak sudah merencanakannya dengan baik ? Karena untuk
memulai suatu usaha atau bisnis pasti kita harus memikirkannya dengan baik,
tertata dan terperinci kak”. Ujarnya dengan wajah serius
Bidan K : “Pastinya dek, kakak sudah memikirkannya dengan matang. Sekitar 6
bulanan ini kakak sudah mendiskusikannya bersama keluarga dan kakak
bertekad untuk mewujudkan mimpi kakak. Untuk lokasinya sendiri tepat berada
di samping rumah kakak sendiri. Rumah kakak berada di pinggir jalan utama
dan di samping rumah kakak ada lahan kosong yang cukup luas. Jadi lahan
kosong itu yang di jadikan tempat usaha kakak” Jawabnya.
Bidan D : “Bagus tuh kak, lokasinya strategis. Tapi apa yang membuat kakak
yakin dan berani untuk mendirikan usaha sekaligus mewujudkan mimpi kakak ?
Bidan K : “Kakak berani mewujudkan mimpi kakak sekarang karena mendapat
dukungan dari suami, orang tua saudara beserta warga kompleks tempat tinggal
kakak. Respon warga sangat baik dengan usaha yang akan kakak dirikan.
Apalagi lokasi tempat tinggal kakak itu pemukiman yang padat dan agak jauh
dari fasilitas kesehatan. Maka dari situlah kakak melihat peluang bisnis untuk
mendirikan BPM, apotik dan laboratorium. Dengan adanya fasilitas kesehatan
terdekat di daerah kakak maka warga pun sangat terbantu jika ingin
memeriksakan kesehatannya. Kakak senang melakukan tugas dan kewajiban
kakak untuk mengabdi kepada masyarakat demi menuju Indonesia sehat”
Bidan D : “Luar biasa kak.... hebat. Saya mau tanya lagi kak. Saat ini kan kakak
kerja di puskesmas. Bagaimana cara kakak untuk membagi waktu jika kakak
membuka BPM, apotik dan laboratorium ?”
Bidan K : “Nah ini dia pertanyaan yang bagus dek. Jadi sebenarnya kakak
sengaja ajak kamu berdiskusi sekalian kakak ingin bekerjasama dengan kamu.
Jadi kita bagi shift dinas dek, kita bergantian mengikuti jadwal dinas di
puskesmas dan di BPM. Misalnya jika kakak dinas pagi di puskesmas maka
kamu yang standby di BPM. Begitu juga kakak sebaliknya dek”.
Bidan D : “Baik kak, saya paham. Untuk petugas apotik dan laboratoriumnya
apakah sudah ada kak ?”
Bidan K : “Untuk petugas apotik dan laboratorium sudah ada teman kakak yang
apoteker dan analis yang akan bertugas di tempat usaha yang akan kakak
dirikan dek” Jawabnya
Bidan D : “Syukurlah kalau begitu kak. Selamat dan sukses ya kak untuk bisnis
yang akan kakak dirikan. Semoga di berikan kemudahan dan kelancaran dalam
mewujudkan mimpi kakak. Aamiin.....”
Bidan K : “Aamiin..... Terimakasih banyak dek sudah mau bekerjasama dengan
kakak dan selalu mensupport. Kakak yakin rejeki sudah diatur oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Jika ini memang cara Tuhan untuk mewujudkan impian kakak maka
kakak akan menerima nasib yang telah Tuhan rencanakan untuk kakak . Semua
ini tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Maka sebagai manusia kita hanya
perlu bersyukur, berdoa dan berusaha atas nikmat yg telah diberikan Tuhan
kepada kita”. Sambil tersenyum lebar.
Bidan D : “Iya kak sama-sama, sukses selalu ya kak. Kita makan yuk kak, sudah
jam makan siang nih”
Bidan K : “iya dek, yuk makan”
Akhirnya setelah melakukan pembicaraan yang serius, mereka pun pergi untuk
makan siang bersama.