SATUAN ACARA PENYULUHAN Ni Ketut Mariani
SATUAN ACARA PENYULUHAN Ni Ketut Mariani
I. Identifikasi Masalah
Pokok bahasan : Personal Hygiene
Sub pokok bahasan : Personal hygiene pada saat menstruasi
Sasaran : Wanita Usia Subur (WUS)
Waktu : 10.00 – 10.15 WIT
Hari/Tanggal : Rabu / 09 September 2020
Tempat : Posyandu dan puskesmas
Pembicara : Ni Ketut Mariani
a. Pengertian
reproduksi dengan berkala dan dengan cara yang benar (Windi, dkk dalam
Wardani 2012).
kesehatan organ reproduksi remaja putri, khususnya terhindar dari infeksi alat
(Indriastuti, 2009).
minyak dan cairan tubuh lainnya.Bagian tubuh yang tertutup dan lipatan-
lipatan kulit seperti daerah alat kelamin merupakan bagian yang paling
penting.Ketika tubuh mengeluarkan banyak keringat maka bagian ini
b. Tujuan
saluran kemih (ISK), penyakit radang panggul (PRP) dan kemungkinan terjadi
satu gangguan klinis dari infeksi atau keadaan abnormal alat kelamin adalah
sesuai dengan teori menurut Pribakti (2008) bahwa salah satu dampak yang
bisa terjadi bila tidak menjaga kebersihan tubuh diantaranya muncul bau khas
dari daerah vagina, karena dinding vagina serta leher rahim mengeluarkan
cairan.Apabila cairan ini berwarna putih atau kekuningan adalah sehat dan
normal. Leukorea adalah cairan putih yang keluar dari liang senggama secara
berlebihan.
Keputihan atau flour albus adalah kondisi vagina saat mengeluarkan
cairan atau lender menyerupai nanah yang disebabkan oleh kuman (Prayitno,
dan nyeri, sebaiknya keputihan harus benar-benar diwaspadai dan tidak boleh
Jika keputihan sudah diobati namun tak kunjung sembuh, maka perlu
mungkin terjadi di vagina, bibir vagina atau pada saluran telur (Prayitno,
2014).
yang dapat mengubah glikogen menjadi asam laktat sehingga pH tetap 4,5.
Keputihan menjadi salah satu tanda atau gejala adanya kelainan pada
basi, disertai rasa gatal dan kemerahan pada kelamin dan area di
sekitarnya(Prayitno, 2014).
Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kullit maupun dalam liang
normal, jumlah basil ini cukup dominan dan membuat lingkungan vagina
Warna cairan yang keluar juga bisa berbeda-beda, seperti warna putih
hingga menggumpal seperti kepala susu. Cairan itu dapat pula berbau
busuk meskipun ada juga cairan keputihan yang tidak berbau. Sebagian
kecil. Rasa gatal tersebut bisa jadi terus menerus atau hanya sekali,
misalnya pada malam hari.Hal ini diperparah oleh kondisi lembab, karena
banyaknya cairan yang keluar dari sekitar paha sehingga kulit di bagian
(Prayitno, 2014).
menarik diri dari pergaulan sehingga tidak bisa menjalani aktivitas sehari-
kewanitaan.
terganggu.
menstruasi.
cairannya:
yang memiliki warna yang seperti ini, bisa jadi merupakan tanda
menstruasi dan rasa nyeri ketika membuang air kecil (Prayitno, 2014).
keputihan tersebut disertai oleh darah dan rasa nyeri pada panggul.
Hal ini perlu dilakukan karena bisa jadi penderita tersebut menderita
dengan rasa nyeri dan gatal ketika buang air kecil. Jika seperti itu,
Menurut (Yuni, 2015), hal-hal yang perlu diperhatikan oleh remaja putri pada
b) Kebersihan rambut
c) Kebersihan tubuh
diperhatikan, dan sebaiknya mandi 2 kali sehari, pada saat mandi organ
kewanitaan yang terbaik ialah membasuhnya dengan air bersih. Satu hal
terutama setelah buang air besar (BAB), yaitu dengan membasuhnya dari
arah depan ke belakang (dari vagina kea rah anus), bukan sebaliknya.
cairan pembersih atau cairan lain karena cairan tersebut akan semakin
sabun, hendaklah dibasuh dengan air sampai bersih (sampai tidak ada
lagi sisa sabun yang tertinggal), sebab bila masih ada sisa sabun yang
dahulu dan setelah kering disetrika. Pemakaian celana yang terlalu ketat
sebaiknya dihindari, karena hal ini menyebabkan kulit susah bernafas dan
e) Penggunaan pembalut
sebelum dicuci.
sabun atau zat kimia karena akan bersih dengan sendirinya secara
dalam.
buang air kecil. (Jika kurang dari empat kali, misal gantinya lebih dari
6 jam sekali, hal ini dapat menyebabkan bakteri yang terdapat dalam
darah yang sudah keluar itu akan berubah menjadi ganas, dan bisa
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VIII. Sumber
Aday, LA.and A.R.M. Andersen. 1974. Framework for thestudy of access
tomedical care. Health Serv Res. 9(3): 208-220.
Anna selby. 2004. Makanan Berkhasiat : 25 makanan bergizi super untuk
kesehatan prima. Alih bahasa Devi Roza K. Penerbit Erlangga.
Arikunto, 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. , 2006.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi revisi VI. Jakarta. Rineka
Cipta.
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan: buku ajar ilmu gizi. Edisi 2.
Jakarta:EGC.
Azwar, S. 2003. Sikap manusia teori dan pengukurannya.EdisiKedua. Penerbit
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.BKKBN. 2009. Panduan pusat informasi dan
konseling remaja(PIK Remaja). BKKBN, Direktorat Remaja &Perlindungan
Hak-Hak Reproduksi. Jakarta.
Budiarto Eko, 2002. Biostatistik Untuk kedokteran Dan Kesehatan
Masyarakat.Jakarta. EGC.
BKKBN, 2002. Membantu Remaja Memahami Dirinya. Jakarta. Dinas
Kesehatan dan KPA. 2011. Pelayanan reproduksi remaja di Papua. Dinas
Kesehatan Propinsi Papua. Jayapura
IX. Evaluasi
1. Cara : Lisan
2. Jenis pertanyaan : Pertanyaan terbuka