oleh
Prof. Dr. Bambang Triadji
b. Pengetahuan diperoleh dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu
dan filsafat dimulai dari kedua-duanya.
d. Ilmu merupakan pengetahuan yang kita alami sejak bangku sekolah dasar sampai
pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi.
Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri sendiri :
1) Apakah yang sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu;
2) Apakah ciri-ciri yang hakiki tentang ilmu dibanding dengan yang bukan ilmu;
3) Bagaimanakah saya tahu bahwa ilmu yang saya ketahui memang benar;
4) Kriteria apa untuk menentukan kebenaran;
1
5) Mengapa kita harus mempelajari ilmu;
6) Apakah kegunaan ilmu itu ?
2
Dengan demikian lengkaplah 3 karakter berpikir filsafat yaitu meneyeluruh, mendasar
dan spekulatif.
b. Will Durant mengatakan : Filsafat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut
pantai untuk pendaratan pasukan infanteri sedangkan infanteri sebagai ilmu. Filsafatlah
yang memenangkan tempat berpijak bagi ilmu, setelah itu ilmulah yang
menyempurnakan kemenangan. Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafatpun pergi
untuk menjelajah kembali ke tempat lain.
c. Semua ilmu, baik ilmu alam atau ilmu sosial bermula dari filsafat. Sebagai contoh, nama
asal fisika adalah filsafat alam, nama asal ekonomi adalah filsafat moral. Dulu bidang
penjelajahan ilmu luas, kemudian dalam perkembangan selanjutnya menyempit atau
bersifat sektoral. Sebagai contoh filsafat moral dikaitkan dengan kegiatan manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kemudian berkembang menjadi ilmu
ekonomi.
b. Seorang profesor yang penuh humor mengatakan bahwa yang dikaji oleh filsafat adalah :
What is a man
What is
What
Semula fisuf mempelajari tentang apa sebenarnya manusia itu.
Kemudian mempelajari apa sebenarnya kehidupan.
Akhirnya filsuf mengatakan ”what” tentang yang ditanyakan kepadanya setelah dia tidak
tertarik mendengarkan uraian panjang lebar yang tidak ilmiah. Bagi dia semua itu GIGO
(Garbage In, Garbage Out/Sampah yang masuk, sampah yang keluar) Filsuf hanya mau
mendengarkan kalau uraian tersebut ilmiah.
Tambahan :
3
a. Metafisika (zat dan pikiran )
b. Politik ( organisasi pemerintahan yang ideal ).
5. Filsafat Ilmu
a. Filsafat Ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan yang secara spesifik
mengkaji hakekat ilmu.Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara
ilmu alam dan ilmu sosial, namun karena permasalahan teknis yang bersifat khas, maka
filsafat ilmu sering dibagi menjadi ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial.
b. Filsafat ilmu menelaah antara lain :
1) Objek apa yang ditelaah ilmu
2) Bagaimana wujud objek tadi
3) Hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia
4) Bagaimana proses terjadinya ilmu
5) Kegunaan ilmu
6) Bagaimana hubungannya dengan kaidah moral
2. Objek Filsafat
4
a. Objek Formal , sudut pandang yang menyeluruh secara umum sehingga dapat
mencapai hakekat dari objek materialnya.Misalnya objeknya “manusia” yang dapat
ditinjau dari berbagai sudut pandang, di antaranya psikologi, antropologi, sosiologi, dan
sebagainya
b. Objek Material , sesuatu yang dimasalahkan oleh filsafat atau disorot oleh suatu
disiplin ilmu. Ada beberapa pengertian :
1) Segala bentuk pemikiran manusia tentang sesuatu yang ada dan mungkin ada
2) Segala persoalan pokok yang dihadapi manusia saat dia berpikir tentang
dirinya dan tempatnya di dunia
3) Segala pengetahuan manusia serta apa yang ingin diketahui manusia
Dalam haal ini permasalahan yang dikaji oleh filsafat :
a) Logika ( benar dan salah )
b) Etika ( baik dan buruk )
c) Estetika ( indah dan jelek )
d) Metafisika (zat dan pikiran
3. Metode Filsafat
a. Metode Kritis, menganalisis istilah atau suatu pendapat
b. Metode Intuitif, melalui intuisi akan tercapai pemahaman langsung mengenai suatu
kenyataan
c. Metode Skolastik, bertitik tolak dari definisi-definisi atau prinsip-prinsip diperoleh
kesimpulan-kesimpulan
d. Metode Geometris, melalui analisis tentang hal yang kompleks, diperoleh suatu hakekat
yang sederhana
e. Metode Empiris, melalui pengalaman-pengalaman disusunlah secara geometris suatu
kesimpulan
f. Metode Transendental, melalui pengertian tertentu kemudian dianalisis dengan
memperhatikan syarat-syarat yang penting.Metode ini disebut juga metode Neo Skolastik
g. Metode Fenomenologis, secara sistematis memperhatikan gejala-gejala sehingga terlihat
hakekat-hakekat yang murni
h. Metode Dialektis, melalui dinamika pemikiran yaitu tesis, antithesis, dan sintesis akan
diperoleh hakekat kenyataan
i. Metode Neo Positivistis, kenyataan dipahami dengan jalan menggunakan aturan-aturan
yang positif atau yang berlaku
j. Metode Analitika Bahasa, menganalisa ucapan-ucapan filosofis dengan jalan
menganalisa melalui pemakaian bahasa sehari-hari.
4. Ciri-Ciri Filsafat
a. Radikal, berpikir sampai ke akar-akarnya;
b. Universal, berpikir tentang hal-hal yang bersifat umum dan bukan parsial;
c. Konseptual, hasil generalisasi dari pengalaman individual;
d. Koheren dan konsisten, sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis dan
tidakmengandung kontradiksi;
e. Sistematik, kebulatan dari sejumlah unsur yang saling berhubungan menurut tata
pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud;
5
f. Komprehensif, mencakup secara menyeluruh, misalnya alam semesta secara
keseluruhan;
g. Bebas, hasil dari pemikiran yang bebas dari berbagai prasangka sosial, historis,
kultural, maupun religious;
h. Bertanggung jawab, terhadap hati nurani dan kepada orang lain.
b. Peranan Filsafat
1) Pendobrak
Berabad-abad manusia tertawan dalam penjara tradisi, kebiasaan, dan mistik. Dengan
filsafat, manusia mendobrak penjara tersebut dan menyadarkan bahwa kehidupan
dalam penjara adalah kehidupan yang tidak benar.
2) Pembebas
Filsafat bukan hanya mendobrak penjara tersebut, tetapi juga berhasil membawa
keluar manusia dari penjara tersebut dan meninggalkan kebodohan, kepicikan,
ketidakteraturan, kesesatan berpikir serta menuju ke dunia rasionalitas yang bebas
dari hal-hal yang mengekang akal budi manusia
3) Pembimbing
Filsafat kemudian membimbing manusia untuk berpikir rasional, luas, mendalam,
sistematis, integral, dan koheren.
6. Kegunaan Filsafat
a. Kegunaan secara umum
1) Diperoleh pengertian yang mendalam tentang manusia dan dunia
2) Diperoleh kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis tentang
berbagai gejala dari bermacam pandangan
3) Diperoleh dasar metode dan wawasan yang lebih mendalam serta kritis dalam
melaksanakan studi pada ilmu-ilmu khusus
Huruf 1) s/d 3) menurut pendapat Franz Magnis Suseno
6
4) Diperoleh kenikmatan yang tinggi dalam berfilsafat (Plato)
5) Dengan berfilsafat manusia berpikir dan karena berpikir maka manusia ada. Menurut
Rene Descartes : karena berpikir maka saya ada (cogito ergo sum)
6) Diperoleh kesadaran akan kepentingan yang memberi semangat kepada seluruh usaha
peradaban (Alfred North Whitehead)
7) Filsafat merupakan sumber penyelidikan berdasarkan eksistensi tentang manusia
(Maurice Marleau Ponty)
7. Cabang-cabang Filsafat
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli filsafat, maka cabang-caabang fisafat
adalah sebagai berikut :
a. Epistemologi (teori pengetahuan)
b. Etika ( Filsafat Moral )
c. Logika
d. Metodologi
e. Biologi
f. Psikologi
g. Antropologi
h. Sosiologi
i. Estetika ( Fisafat Seni )
j. Metafisika
k. Politik ( Filsafat Pemerintahan )
l. Filsafat Agama
m. Filsafat Ilmu
n. Filsafat Pendidikan
o. Filsafat Hukum
p. Filsafat Sejarah
q. Filsafat Matematika
7
Semula filsafat dianggap sangat bertentangan dengan ajaran agama, khususnya agama
Islam. Namun kemudian menurut Ibn Rusyd, antara filsafat dan agama sesungguhnya
tidak ada pertentangan. Agama justru mewajibkan pemeluknya untuk belajar filsafat.
Jika filsafat mempelajari secara kritis tentang segala wujud yang ada dan
merenungkannya sebagai petunjuk bahwa ada sang pencipta maka sesungguhnya antara
apa yang dikaji oleh filsafat dan apa yang dianjurkan oleh syari’ah telah saling bertemu.
Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa mempelajari filsafat sesungguhnya telah
diwajibkan oleh syari’ah