Kelompok 3 :
1. Bunarti E520183469
2. Eka Yupi Rahmawati E520183477
3. Imbang Sri Utami E520183486
4. Kukuh Muryono E520183490
5. Norma Mulyani E520183494
6. Indah Tri Wahyuni E520183487
7. Sugeng P E520183504
JURUSAN S1 – KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2019
Progressive Muscle Relaxation (PMR)
1. Definisi
Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan dan
kecemasan. Relaksasi merupakan suatu terapi relaksasi yang diberikan kepada pasien dengan
menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian relaksasi (Smeltzer and Bare, 2002).Teknik ini
dapat digunakan oleh pasien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk
mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari di rumah.
Dalam buku Student manual for theory and practice of counseling and psychotherapy,
oleh Gerald Corey pada tahun 2005, istilah relaksasi sering digunakan untuk menjelaskan
aktifitas yang menyenangkan. Rekreasi, olahraga, pijat, dan menonton bioskop. Semua bentuk
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suasana rileks merupakan contoh yang banyak
diaggap sebagai relaksasi.
Oleh karena itu efek yang dihasilkan adalah perasaan senang, relaksasi mulai digunakan
untuk mengurangi ketegangan psikis yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan. Terdapat
banyak macam teknik relaksasi yang bisa dilakukan.
Terdapat empat macam tipe relaksasi, yaitu:
1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)
2. Pernafasan (diaphragmatic breathing)
3. Meditasi (attention-focussing exercises)
4. Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)
Dalam relaksasi otot (progresive muscle relaxation) sendiri, individu akan diberikan kesempatan
untuk mempelajari bagaimana cara menegangkan sekelompok otot tertentu kemudian
melepaskan ketegangan itu. Bila sudah dapat merasakan keduanya, klien mulai membedakan
sensasi pada saat otot dalam keadaan tegang dan rileks. Relaksasi progrsif adalah suatu cara dari
teknik relaksasi yang mengkombinasi latihan nafas dalam dan serangkaian kontraksi dan
relaksasi otot
Relaksasi progresif yaitu teknik merelaksasikan otot dalam pada bagian tubuh tertentu atau
seluruhnya melalui teknik program terapi ketegangan otot. Teknik relaksasi otot dalam
merupakan teknik relaksasi yang tidak membutuhkan imajinasi atau sugesti
Teknik relaksasi progresif diperkenalkan oleh ahli fisiologis dan psikologis Edmund
Jacoboson tahun 1929 dengan buku Progesif Relaxation menjelaskan bahwa teknik relaksasi
progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi dan sugesti.
Berdasarkan keyakinan bahwa tubuh manusia berespon pada kecemasan dan kejadian yang
merangsang pikiran dan ketegangan.
Teknik relaksasi progresif memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot dengan
mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan keteganagan dengan melakukan
teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks.
Relaksasi progresif dapat digunakan untuk penatalaksanaan masalah fisik dan
psikososial, termasuk didalamnya masalah nyeri. Relaksasi yang dihasilkan oleh metode ini
dapat bermanfaat untuk menurunkan kecemasan, kontraksi otot dan memfasilitasi tidur.
2. Tujuan
a. Tujuan pokok relaksasi adalah membantu orang menjadi rileks, dan demikian dapat memperbaiki
berbagai aspek dan fisik.
b. Membantu individu untuk dapat mengontrol diri dan memfokuskan perhatian sehingga ia dapat
mengambil respon yang tepat saat berada dalam situasi yang menegangkan.
c. Membantu pasiean menurunkan stres tanpa pharmakologi
d. Memberikan dan meningkatkan pengalaman subjektif bahwa ketegangan fisiologis bisa direlaksasikan
sehingga relaksasi akan menjadi kebiasaan berespon pada keadaan-keadaan tertentu ketika otot tegang
e. Menurunkan stress pada individu, relaksasi dalam dapat mencegah manifestasi psikologis maupun
fisiologis yang diakibatkan stress.
4. Indikasi
Teknik relaksasi mambantu pasien berkoping dari cemas, panik gejala fisik lain (Mc
Cann, 2003). Indikasi lain untuk nyeri otot, cemas, depresi ringan. Komtraindikasi terapi ini
adalah pada pasien marah.