KAJIAN PUSTAKA
A. Bakat Mekanik
1. Pengertian Bakat
Bakat adalah suatu karakteristik unik yang dimiliki oleh seseorang yang
menjadikannya lebih mudah dalam melakukan aktivitas dan tugas dalam menuju
kesuksesan (Binus,2005:26). Bakat bermula sejak pertemuan singkat namun
berpengaruh yang memicu timbulnya motivasi untuk menghubungkan identitas
pada pribadi atau kelompok yang sangat berprestasi (Boyle,2013). Munandar
(1999) mengemukakan bahwa bakat (aptitude) adalah kecakapan awal yang
menjadi potensi dan masih perlu diasah dengan latihan-latihan dan pendidikan
supaya potensi tersebut menjadi sebuah kecakapan dan dapat berguna di masa
yang akan datang. Selain itu, bakat merupakan unsur kepribadian dari seseorang
yang menentukan mampu tidaknya seseorang untuk melakukan sesuatu dengan
baik atau tidak baik (Tim Psikotes Widyatama).
Sementara Srijanti (2007) mendefinisikan bakat sebagai sesuatu yang kita
miliki, kita pelajari, dan kita latih dalam upaya menggapai keberhasilan dalam
suatu pekerjaan. Jadi, dalam hal ini bakat mempunyai peranan dalam kita
melakukan pekerjaan. Banyak bakat yang dibutuhkan dalam menggapai
keberhasilan suatu pekerjaan. Bakat biasanya mempengaruhi seseorang dalam
mengambil suatu pekerjaan tertentu. Pekerjaan yang diambil biasa disesuaikan
dengan bakat yang dimiliki. Sebagai contoh, sesorang yang memiliki bakat
mekanik sudah pasti dan seharusnya bekerja pada bidang mekanik (mesin atau
otomotif).
Sementara Slameto (1995) mendefinisikan bakat sebagai “theccapacity to
learn” atau kemampuannuntuk belajar. Yang dimaksud kemampuan disini yaitu
berupa kemampuan dasar dari seseorang. Kemampuan dasar tersebut lama-
kelamaan akan terealisasiimenjadi sebuah kecakapan yanggnyata dengan adanya
proses belajar dan latihan-latihan yang berkesinambungan atau terus menerus.
Berdasarkan penjelasan diatas, bakat dipengarungi oleh belajar. Oleh karena itu,
penting bagi guru untuk menempatkan situasi belajar yang sesuai dengan bakat
9
10
3. Bakat Mekanik
Bakat mekanik dapat diartikan sebagai kemampuan dasar yang dimiliki
siswa dalam bidang mekanik yang masih memerlukan latihan dan pangasahan
agar bakat tersebut berkembang menjadi sebuah kemampuan yang optimal dan
kemampuan tersebut akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah
berlatih dan belajar (Robby,2015). Sementara menurut Levy, Joan (2004) dalam
(Wikipedia,2019) menyebutkan bahwa “mechanical aptitude is a complex
function and is the sum of several different capacities, one of which is the ability
to perceive spatial relations.” Dalam hal ini bakat mekanik diartikan sebagai
fungsi dari berbagai kapasitas, yang merupakan kemampuan untuk memahami
hubungan spasial. Kemampuan spasial yang dimaksud disini adalah bagian
terpenting dari bakat mekanik untuk pekerjaan tertentu. Artinya bahwa bakat
mekanik merupakan kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk mencari
pekerjaan.
Siswa yang tidak memiliki bakat mekanik ketika bekerja pada bidang
mekanik tentu hasil karyanya tidak akan maksimal dan sebaliknya siswa yang
memiliki bakat mekanik ketika bekerja pada bidang mekanik tentu hasil karyanya
akan maksimal (Wibowo,2009). Bakat dapat berkembang apabila terus dilatih dan
13
mau belajar, begitu juga dengan bakat mekanik yang dimiliki siswa. Dengan bakat
mekanik yang dimiliki dipadu dengan latihan-latihan saat praktikum membuat
siswa dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya. Harapan kedepannya
mereka memiliki kemampuan produktifitas yang tinggi, memiliki ide yang solutif
dan kreatif sehingga bisa menghasilkan suatu karya sesuai dengan pemikiran dan
ide yang mereka kembangkan.
Dari uraian penjelasan diatas dapat disimpulkan, bakat mekanik adalah
kemampuan, kapasitas, potensi diri yang dimiliki oleh siswa di bidang mekanik
yang masih dapat berkembang berkaitan dengan dasar-dasar pada kendaraan
ringan. Bakat mekanik memerlukan arahan dan bimbingan dalam
mengembangkannya, hal ini yang menjadi tugas guru untuk memaksimal bakat
mekanik yang dimiliki siswa.
Untuk mengetahui sejauh mana bakat mekanik yang dimiliki oleh siswa,
bisa dilakukan dengan tes bakat mekanik. Tes bakat mekanik adalah suatu tes
yang digunakan untuk mengukur potensi dan kemampuan siswa di bidang
mekanik dalam penelitian ini di bidang otomotif. Saat ini sudah banyak
dikembangkan metode-metode tes untuk mengetahui bakat seseorang. Salah
satunya tes bakat yang dikembangkan oleh Sukardi (2005). Sementara menurut
Paul Muchinsky dalam Wikipedia (2019) menyebutkan “mechanical aptitude tests
require a person to recognize which mechanical principle is suggested by a test
item”. Tes bakat mekanik bertujuan untuk mengukur atau mengenali prinsip
mekanik seseorang melalui beberapa butir soal. Konsep yang akan diukur
mengacu pada indikator-indikator yang ditetapkan.
Tes bakat mekanik dilakukan dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan ke siswa dengan mengacu pada indikator-indikator yang dibuat.
Mengacu pada Tes Bakat Mekanik yang dikembangkan oleh Sukardi (2005),
Garrett (Tanpa Tahun), Newton (2017), dan Levy (2004) indikator soal dalam tes
bakat mekanik adalah memahami konversi energi, memahami pengukuran,
memahami dasar-dasar elektronika, memahami logika teknik, dan memahami
penggunaan alat. Memahami konversi energi berisi tentang prinsip mesin konversi
energi dan dasar motor bakar. Memahami pengukuran berisi tentang ketepatan
pembacaan alat ukur dan kesesuaian penggunaan alat ukur. Memahami dasar-
14
C. Kesiapan Kerja
1. Pengertian Kesiapan Kerja
Kesisapan kerja gabungan dari kata kesiapan dan kerja. Menurut Slameto
(1995), kesiapan adalah kesanggupan untuk memberikan reaksi. Sementara
menurut KBBI kesiapan berasal dari kata “siap” yang artinya sudahssedia atau
sudah bersedia sedangkan “kerja” berarti kegiatannmelakukan sesuatu: yang
dilakukan (diperbuat). Berdasarkan pengertian yang diuraikan di atas dapat
disimpulkan, kesiapan adalah suatu keadaan seseorang untuk merespon dan
mempraktikkanssuatu kegiatan, dimana kegiatan tersebut mencangkup
ketrampilan, sikap, dan mental yang harus dimilki dan dipersiapkan sebelumnya.
Sedangkan kerja adalah kegiatan yang dilakukan atau diperbuat seseorang dengan
menggunakan tenaga dan kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan
20
sesuatu. Jadi, kesiapannkerja adalah suatu kesediaan atau reaksi seseorang untuk
mempraktikkanssuatu kegiatan yang dilakukan dengan tenaga dan kemampuan
yang dimilik untuk menyelesaikan kegiatan tersebut.
Kesiapannkerja bagi siswaaSMK sangat berharga. Hal iniddikarenakan
setelah lulus mereka akan menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Maka dari
itu, untuk menjadi tenaga kerja yang unggul, perlu adanya kesiapan kerja terlebih
dahulu. Menurt Harjono (1990) dalam Jiwong (2013), menyatakan kesiapan kerja
siswa untuk terjun ke dalam duniaakerja adalah sesuatu bekal yang wajib
dipersipakan dalam melakukan sesuatu pekerjaan untuk menggapai sebuah
keinginan. Kesiapan kerja siswa sebagai kandidat tenagaakerja adalah sebuah
keadaan pada individu dari hasilppendidikan dan latihan atau ketrampilan yang
mampu menghasilkan jawaban terhadappsituasi dalam suatu pelaksanaan
pekerjaan.
Bekerja sendiri merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap
individu terutama untuk mencari nafkah. Pekerja yang memiliki kesiapan kerja
tentunya akan lebih mudah dalam bekerja. Sugiarto (2015) dalam (Surokim,2016)
mengemukakan bahwa kesiapan kerja sangat penting, karena untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari manusia membutuhkan kerja dan untuk memperoleh
pekerjaan yang diinginkan dibutuhkan kesiapanikerja.
Bakat mekanik
Kesiapaan kerja
Kemampuan Prakerin
E. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara Bakat Mekanik dengan Kesiapan Kerja
Bakatmmekanik merupakan potensi dasar yang dimilki siswa yang dapat
dikembangkan menjadi suatu kemampuan yang dapat dijadikan bekal dalam
memasuki dunia kerja. Bakat mekanik berhubungan dengan pemahaman atau
kemampuan dasar siswa dalam memahami berbagai pekerjaan di bidang otomotif,
27
Kemampuan tersebut nantinya akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan mental
siswa.
Aktivitas siswa yang tinggi pada saat Praktik Kerja Industri akan
memberikan bertambahnya kemampuan dan pengalaman yang mereka miliki,
sehingga membuat pengetahuan dan ketrampilan (skill) yang mereka peroleh di
SMK lebih matang. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan (skill) yang kompeten
di bidangnya, akan menjadikan siswa bertambah siap dalam menghadapi dunia
kerja. Hal ini termasuk salah satu tujuan dari Praktik Kerja Industri menurut
(Dikmenjur,2008) yaitu menumbuhkan etos kerja dan pengalaman kerja.
Denganndemikian, Praktik Kerja Industri yang dilakukan dengan serius
dan dengan aktivitas yang tinggi akan memberikan kematangan kemampuan yang
tinggi kepada siswa. Semakin banyak kemampuan yang didapat siswa saat Praktik
KerjaaIndustri semikin tinggiipula kesiapanikerja dari siswa tersebut.